Share

Bab 220 - Madrid - Malam Yang Indah

Kaila menangis terisak, air matanya terus menerus luruh tiada henti. Kaila juga selalu mengumpati Melviano.

“Laki-laki brengsek! Kampay! Bangsul!” umpat Kaila sambil terisak.

Kaila sangat terkejut saat ada lengan yang melingkar dengan erat di lehernya, ia langsung mendongakkan wajahnya namun tetap saja tidak bisa melihat siapa pemilik lengan kekar itu. Mata Kaila menoleh ke arah lengan yang  terdapat tato singa.

“Maaf, sayang,” bisik Melviano di samping telinga Kaila. Suara yang sangat terdengar lembut juga menggetarkan hati Kaila.

Kaila semakin terisak, ia menggeleng kuat. “Katanya mau kembali ke wanita itu.”

“Emm ... penginnya sih, tapi dia tidak bisa mengalahkan sinar terang bintang sirius,” balas Melviano membanding keterangan dengan sebuah bintang.

“Apa hubungannya,” suara Kaila masih terdengar begitu ketus.

“Jelas ada hubungannya. Kalau dia bisa melawan teran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status