Andra sedang melakukan meeting tertutup dengan jajaran Direktur di bawah kepemimpinannya, Ricko juga hadir dalam meeting tersebut. Mereka membacakan laporan tengah tahunan kepada Andra, pencapaian selama setengah tahun dan membahas strategi juga target untuk akhir tahun. Presdir tampan itu tampak
Ricko menipiskan bibirnya, pria itu merasa berdosa telah melibatkan Rena ke dalam situasi seperti ini. Masih terngiang semua percakapannya dengan Andra tadi siang dan Ricko melihat keraguan di mata sang sahabat. "Rena ... gue mau tanya, sebenernya gimana perasaan lo sama Andra?" Ricko membalikan p
Masih dengan kemeja dilapisi blazer dan rok span juga rambut yang diikat bun, Rena sibuk memasak menyiapkan makan malam. Tak lupa dia memakai apron untuk menghalangi stelan kerjanya agar tidak terkena cipratan minyak. Pemandangan sang istri yang sedang memasak sambil menggunakan stelan kerja seper
“Ibu kenapa?” tanya Rena heran. “Gimana Ibu membalasnya ke mbak Mer? Sedangkan kemarin pulang dari sini, Ibu cuma kasih semur rendang, sambel terasi, sama oseng cabe ijo asin jambal, untung sebelumnya Ibu bikin kue jadi sekalian aja tuh Ibu kasih tiga macem kue … tapi mbak Mer kaya seneng banget,”
Please deh Andra, Rena itu bukan cenayang yang bisa mengerti isi hati seseorang tanpa orang itu mengungkapkannya. *** Hari ini adalah hari terakhir Rena menyelesaikan test untuk promosi dikantornya. *Medical Laboratory "Satu lagi ya, Bu. Salah satu petugas Lab, mengacungkan jarum suntik hendak m
Andra yang duduk menghadap pintu seketika terbelalak saat netranya dengan netra Rena bertemu bertepatan ketika Rena membuka pintu ruangan pria itu. Dengan kasar sang Presdir tampan melepaskan pagutan, matanya masih membulat sempurna ketika bangkit dari sofa membuat wanita di atas pangkuannya nyaris
"Monica! Sudah hentikan!!kamu tahu ‘kan aku udah punya istri? Apa kamu enggak bisa menghargai statusku sebagai seorang pria yang sudah menikah?” bentar Andra sembari mundur beberapa langkah. "Apa kamu udah enggak mencintai aku lagi? Coba tanya hati kamu! Apa kamu lupa dengan semua yang pernah kita
Ricko merangsak masuk ke ruangan Andra bersama gusar melingkupi hati, sebetulnya sudah sejak tadi pria jangkung itu ingin menegur Andra tapi dia urungkan karena tidak ingin bersitatap dengan Monica. “Ndra … Bisa jelasin ke gue apa yang terjadi tadi? Lo liatkan Rena terpukul banget? Nih liat kemeja
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline