“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Pak Rizal?” tanya gadis yang berpakaian seragam rapih berupa blazer dan rok span kepada seorang pria ojeg online. “Betul, Kak!” Pria itu menyahut membuat sang gadis naik ke kursi belakang di motornya dengan posisi duduk menyamping. Gadis cantik dengan bulu mata lebat nan lentik itu bernama Sharee
"Selamat siang Pak, saya Rena dari Bank BUMN, mau minta tanda tangan Pak Andra untuk permohonan payroll," ucap Rena diakhiri senyum manis. Andra yang sedang fokus menatap layar laptop dan sesekali membaca sambil menandatangani berkas yang ada di tangannya hanya berucap, "Masuk!!! Duduk!!" Tanpa mel
“Mah ... Telepon Andra sama Ricko, ajak mereka makan malam di sini, ada yang mau Papa bicarakan sama mereka,” pinta Salim lembut kepada sang istri yang sedang bersamanya duduk di teras samping sambil meminun secangkir wedang jahe. "Kenapa enggak Papa aja? Berantem lagi sama Andra?" Mery memicingkan
"Ndra … masih sore, kita clubbing yuk! Gue janjian sama Weny disana!" Ricko memelaskan wajah berharap sang sahabat mau menemaninya. "Terserah lo lah!” sahut Andra ketus. Dengan hati riang gembira Ricko memutar kemudi menuju sebuah night club termewah di Jakarta. Tidak lama mereka pun sampai disam
"Selamat Pagi Pak Rahmat...," sapa Rena kepada Satpam kantornya. Setiap pagi Rena selalu menyapa teman kantornya tanpa terkecuali sekuriti, gadis itu tidak pernah membeda-bedakan status seseorang dan selalu ramah pada semua karyawan di sana. "Pagi juga Bu Rena..., " jawab Pak Rahmat, sedikit membu
Jam menunjukan pukul dua siang saat Rena bangun dari mimpi indahnya. Kepalanya terasa berat dan berdenyut kencang karena tadi malam Rena baru sampai di kossan pukul tiga dini hari. Di hari pertama bekerja, Rena berinisiatif ikut membantu membereskan Restoran walau bukan tugasnya dan tidak ada yang