Kallandra Arion Gunadhya adalah seorang pengusaha sukses yang digilai wanita. Di usianya yang ke-29 tahun, dia telah memegang perusahaan industri dan manufaktur terbesar di negaranya. Namun, Andra memiliki trauma mendalam terhadap wanita, sehingga ia enggan memiliki kekasih, apalagi harus menikah. Namun, suatu hari ia dipaksa untuk mencari istri agar bisa mempertahankan jabatannya sebagai Presiden Direktur. Pria itu kemudian bertemu dengan Shareena Azmi Zaina, gadis cantik dengan tubuh menawan berusia 24 tahun merupakan seorang pegawai bank biasa. Berasal dari keluarga sederhanya, membuatnya harus bekerja keras sebab ia adalah tulang punggung keluarga. Rena, panggilannya ... sangat membutuhkan biaya untuk operasi jantung ayahnya. Ketika bertemu Andra, sebuah ide untuk 'kawin kontrak' tiba-tiba tercetus. Mampukan mereka bertahan hingga akhir dalam lika-liku perjalanan rumah tangga yang tidak didasari cinta itu?
View MoreSetelah mengucapkan terimakasih dan memberikan beberapa lembar uang seratus ribu dan dibalas rentetan doa terbaik dari dua pria berkemeja batik itu, Andra dan Rena memasuki tenda menuju pelaminan.Tidak lupa Rena membubuhkan tanda tangannya di buku tamu dan ternyata kedatangan mereka bertepatan dengan akad nikah yang sedang berlangsung.Terlihat binar bahagia di wajah cantik istrinya ketika menyaksikan prosesi akad nikah sang sahabat dan emosi Andra terbayar karena berganti kebahagian hanya karena melihat istrinya bahagia.Untuk apa lagi Tuhan menginjinkannya hidup di dunia ini dan menjadikannya suami Rena kalau bukan untuk membahagiakan wanita itu, bukan?Akad nikah pun selesai dilaksanakan, setelah beberapa acara adat terselenggara akhirnya Rena berkesempatan bertemu langsung dengan mempelai pengantin.Suara teriakan menggema di udara membuat semua tamu juga kerabat mengalihkan pandangannya pada Rena dan Mia yang sedang berpelukan.Untuk menutupi rasa malu karena tatapan semua
“Kamu ikut juga?” Monica bertanya kepada sosok wanita yang berada di belakang mantan kekasihnya.Andra diikuti Rena baru saja masuk ke dalam privat jet milik AG Group di mana Monica sudah menanti di dalamnya.“Hem…enggak mungkin aku enggak ikut sementara suami aku pergi keluar kota sama mantan pacarnya,” jawab Rena posesif padahal semua tau kalau wanita hamil itu ingin mengikuti prosesi akad nikah sahabatnya.Maka jawaban Rena tadi tidak menyinggung sedikit pun perasaan Monica, malah wanita itu tersenyum dan Andra dengan ekpresi kesalnya mendelik tajam ke arah sang istri.Cengiran yang meunjukan dua gigi kelinci, Rena layangkan kepada sang suami untuk membalas delikan tajam yang dianggapnya sebagai delikan penuh cinta.Monica menggelengkan kepala samar sambil tersenyum geli, mengenal lebih jauh istri dari mantan pancarnya itu membuat Monica tertular perasaan hangat dan bahagia yang wanita itu selalu tunjukan.Di hari sabtu pagi yang cerah, privat jet berlogo AG Group terbang di
Beberapa minggu terakhir Rena sibuk membantu mempersiapkan pernikahan Mia dengan Dio.Pernikahan kedua orang sahabatnya itu mungkin tidak semegah pernikahannya namun akan diadakan di dua kota hanya berselang satu bulan.Yang pertama, akad nikah dan resepsi akan dilangsungkan dikediaman orang tua Mia di Yogyakarta kemudian bulan berikutnya ngunduh mantu akan diadakan di salah satu gedung di Jakarta karena Dio asli betawi.Begitu senangnya Rena membantu pernikahan Mia dengan Dio hingga tanpa sadar telah menyita waktu dan tenaganya. DPerutnya yang sudah semakin membesar membuat dia tidak bisa bergerak leluasa, kadang kala harus menopang perutnya menggunakan telapak tangan seolah perut itu akan jatuh bila tidak di tahan dari bawah.Malam hari ketika Andra pulang kerja, pria itu tengah mendapati istrinya telah tertidur di atas ranjang berukuran king size yang berada di tengah kamar mereka.Bedcover berwarna kecoklatan senada dengan seprei dan headboard tempat tidur membalut tubuh Re
“Aku enggak bisa Ren, terimakasih atas semua usaha kamu tapi aku minta tolong berhenti, aku enggak bisa sama Edward.” Monica melirih dengan ekspresi memohon begitu dalam.Baru kali ini Rena melihat ekpresi lemah yang ditunjukan Monica, biasanya wanita itu terlihat angkuh dan percaya diri.“kenapa enggak bisa? Kak Edward itu orang baik dan dia sangat mencintai kamu! Kamu tau, beberapa minggu ini dia terus menganggu suami aku hanya untuk menanyakan keadaan kamu…kak Edward enggak akan kaya gitu kalau enggak cinta sama kamu!” Rena berseru dengan nada tinggi menyadarkan Monica yang begitu keras kepala.“Karena itu Rena, karena dia terlalu baik untuk aku…sedangkan aku….” Monica mengalihkan tatapan ke penjuru ruangan tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.“Sedangkan kamu apa? Kamu wanita karir, lajang yang sukses dengan agensi milik sendiri! Itu yang aku tau dari kamu…kalau kak Edward sendiri menerima dan bersedia melupakan semua masa lalu kamu kenapa kamu masih betah berada di masa lalu?
“Mereka udah mau, tinggal ganti konsep aja biar sesuai dengan produk kita dan—“ Suara pintu terbuka menghentikan kalimat Monica ketika dirinya sedang berdiskusi bersama Andra juga Ricko.Ketiga orang di dalam ruang kerja itu langsung menoleh ke arah pintu dan mendapati Rena berdiri di sana dengan senyum manis memperlihat dua gigi seperti kelinci yang selalu membuat Andra gemas.“Masuk, sayang …,” terdengar suara lembut yang hanya Presdir tampan itu berikan hanya untuk sang istri tercinta.Jangan lupakan tatapan teduh Andra menyertai seolah memberi keyakinan kepada siapa saja yang melihat kalau cinta Andra hanya untuk Rena.“Lanjutin aja, aku tunggu di luar ya Mas,” kata Rena yang masih berdiri di ambang pintu, enggan menginjakan kakinya masuk lebih dalam.Entah enggan karena telah mengintrupsi meeting di antara ketiga petinggi perusahaan tersebut atau enggan karena dosa kebohongan kepada Monica beberapa waktu lalu.“Masuk aja, sini!” Ricko berseru meyakinkan Rena kalau tak apa b
Sengaja Andra pulang lebih awal agar tidak terjebak macet jam pulang kerja."Sayaaaang??” suara merdu Andra memanggil istrinya terdengar ketika sampai di rumah.Rena berlari kecil menyambut suaminya ke ruang tamu dengan senyum andalan dan satu kecupan dia dapatkan di kening."Mau langsung makan Mas?" tanya Rena yang sudah mengambil alih tas juga jas yang tadi suaminya sampirkan di lengan."Aku mandi dulu deh... gerah,” jawab Andra seraya melepaskan dasi yang melingkar di lehernya.Setelah keduanya sampai di kamar, dengan sigap Rena melakukan ritual rutinnya setiap Andra pulang kerja.Membukakan dasi, Jas dan kancing kemeja suaminya, merupakan hal sepele dan sebetulnya Andra bisa melakukannya sendiri tapi perhatian kecil itu sangat disukai oleh Andra.Beberapa menit kemudian Andra yang telah segar setelah membersihkan tubuhnya, menghampiri Rena yang tengah menyiapkan makan malam di meja makan.Seperti biasa Rena melayani Andra dengan baik mengambilkan makanan ke piring kosong j
Berbeda dengan pengantin baru yang melulu tentang penyatuan cinta di atas tempat tidur diliputi nafsu, Andra dan Rena yang sudah menikah hampir dua tahun melakukannya dengan santai, menikmati setiap menitnya dengan rasa sayang.Menikmati setiap senyum manis dan tatapan hangat yang saling mereka lemparkan hingga sentuhan dan penyatuan keduanya dengan lembut tidak terburu-buru apa lagi kasar.Rena merasa menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini karena dicintai Andra dan sama halnya dengan Andra yang begitu bahagia mencurahkan seluruh cintanya untuk Rena hingga tidak ada lagi cinta yang tersisa untuk dia berikan kepada wanita lain.Setiap sudut cottage menjadi saksi bisu bagaimana Andra menghargai Rena sebagai istri juga memperlakukan ibu dari calon anak-anaknya itu dengan lembut walau begitu mendamba dan menginginkan.Beberapa hari berlalu dan liburan romantis bersama wanita yang dicintainya yang juga tengah mengandung anaknya harus berakhir.Dan kalau dipikir kembali, tahun
“Mau kemana pake baju kaya gitu?” tanya Andra ketus dengan ekspresi tidak suka.Netra pekatnya menatap intens sang istri dari atas hingga bawah tapi bukannya tatapan tergoda yang Andra berikan tapi tatapan tajam penuh peringatan ia layangkan kepada sang istri.Padahal Rena sudah memakai bikini yang memperlihatkan hampir seluruh tubuhnya termasuk perutnya yang tengah membuncit menggemaskan.Dan bagian dada itu. “Ya ampun…please Rena, cuma gue yang boleh liat!!” Andra menggeram dalam hati.“Mau berenang…,” jawab Rena polos.“Kenapa pake baju itu?” pertanyaan yang menurut Rena absurd terdengar keluar dari mulut suaminya.“Trus pake apa? Ini ‘kan bikini, kalau pake gamis mah mau pengajian,” balasnya santai seraya melangkah keluar kamar menuju privat pool.Tangan Andra refleks menarik tangan istrinya sebelum dunia luar melihat tubuh mulus nan putih sang istri.“Gimana nanti kalau ada yang liat?” Kini nada rendah pria itu keluarkan.“Siapa yang liat? Ini cottage privat sayang…engga
Sudah satu jam Andra berdiri di depan pintu dan sang istri masih merajuk tidak mau membuka pintu.Di dalam kamar Rena tergugu membenamkan wajahnya ke bantal kepala Hello kity berukuran kecil yang selalu dia bawa kemana-mana.Perutnya yang sudah semakin membesar, membuatnya kesulitan ketika duduk maka bantal itu lah yang menopang pinggulnya agar tidak pegal.Rasa kesal masih bercokol dihatinya ketika ingatan tentang Andra yang tanpa sengaja memeluk wanita model itu terlintas seperti meledek dirinya.Demi apapun Rena tidak rela, sesak di dadanya sedari siang masih belum hilang hingga mengabaikan rasa lapar.Kini perutnya terasa sakit dan mengeluarkan bunyi cukup nyaring, Rena juga begitu lemah karena kekurangan cairan dan asupan makan dari tadi siang.Untuk menggerakan tubuhnya saja dia tidak mampu dan hanya bisa terbaring pasrah di atas tempat tidur.Teriakan dan ketukan suaminya dia abaikan hingga terdengar suara kaca pecah begitu kencang membuatnya berteriak.“Aaaaaaaaaa….” S
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.