Share

Part 23

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 16:27:40

Setelah kejadian itu, Bara tidak kelihatan lagi di rumah. Entah pergi kemana. Sudah satu minggu berlalu.

Suasana di rumah juga tidak seperti biasanya. Mulan dan Johan cenderung diam dan menghindari Viza.

Seperti pagi ini, Mulan dan Johan tampak sedang makan bersama di meja makan. Runa sudah berangkat kuliah.

Viza muncul, menarik kursi dan bergabung di meja yang sama. Dia tidak sedang ingin makan, sebab memang dia tidak pernah makan bersama dengan keluarganya di meja yang sama. Dia selalu disisihkan dan disuruh makan di lantai.

Keseringan Viza makan belakangan setelah keluarganya selesai makan.

Johan langsung menyudahi makan meski makanan di piringnya belum habis. Dia meneguk minum dan langsung pergi.

Jelas terlihat Johan sengaja menghindari Viza.

Demikian Mulan yang langsung menyambar minum lalu meneguknya.

“Bu, aku mau bicara!” tukas Viza saat Mulan bangkit dari kursi.

“Nanti saja. Lagian mau ngomongin apa sih?” Mulan berjalan menjauh.

Viza mengekori Mulan. “Kenapa Mas Bara ingin m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 24

    “Aku mau beli sepatu untuk kuliah. Aku nggak punya sepatu atau pun sendal, aku ingin membelinya,” ucap Viza.“Terus? Kenapa laporan sama ibu? Berhenti kuliah saja kalau memang kuliahmu itu membebani. Toh ujung-ujungnya kamu juga nikah dan di dapur. Untuk apa kuliah? Ngandalin bea siswa juga nggak seberapa membantu. Buktinya masih minta duit terus. Kalau masih mau kuliah, kamu harus bisa cari uang sendirilah. Terserah mau apa. Di kampus kamu bisa sekalian jualan. Jual sayur kek, jual cendol kek, atau jual diri sekalian.”Sungguh perlakuan yang tak layak. Sangat menyakitkan. “Tuh, cuci piring! Jangan minta minta mulu kerjaannya!” Mulan menunjuk setumpuk piring kotor di westafel. Tak lain piring kotor bekas makan keluarganya.Viza sudah mencuci piring kotor di warung makan setiap malam, seharian menghabiskan waktu di warung. Malam pun masih harus disuruh mencuci piring bekas makan keluarganya. Belum lagi beres-beres rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju milik Johan, Mulan dan Runa.Mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 25

    Viza menghempas kembali duduk di lantai, menghadap Vikram.“Aku mau kamu bicara. Katakan padaku apa yang telah terjadi selama aku meninggalkanmu!” tanya Vikram menatap intens mata sembab istrinya.“Aku… aku nggak tahu. Aku benar-benar nggak tahu.” Viza menggeleng, tak tahu harus memulai dari mana.“Kamu tahu, Viza. Kamu sekarang punya teman. Kamu bisa cerita apa saja kepadaku.”Viza menghela napas. Menatap mata Vikram yang teduh dan menghangatkan hatinya. “Sejak pernikahan kita, lalu muncul kejanggalan tentang nama bapak yang tiba-tiba diubah, lalu kebohongan tentang bapak yang katanya berada di puskesmas, lalu sekarang…” Viza ingin mengatakan tentang Bara, namun enggan.Ia merasa perlu menjaga hati Vikram. Apa tanggapan Vikram saat tahu kakaknya ingin memperistri dirinya? “Apa?” tanya Vikram.“Aku bukan anaknya bapak dan ibu. Lalu aku ini siapa?” Air mata Viza kembali berguguran. “Saat selama ini aku diperlakukan seperti anak pungut, aku merasa kebal karena sudah biasa. Tapi saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 26

    “Menikahi Viza?” Vikram melepaskan tangan Bara. “Tidak ada yang manghalalkan pernikahan sedarah. Kebodohan apa yang membuatmu ingin menikahi adikmu sendiri?”“Karena aku bukan kakak kandungnya, aku kakak tiri. Nggak ada ikatan darah antara aku dan Viza,” seru Bara sambil memutar lengannya yang sakit serelah tadi dibekuk oleh Vikram.Viza terkejut. Mulut kecilnya menganga. Ia menggeleng tak yakin. Meski ia sudah menduga hal itu, namun tetap saja ia terkejut mendengar fakta sebenarnya.“Bara! Sudah! Hentikan omong kosongmu itu!” Mulan panik, tak mau Bara bicara lebih banyak lagi.Seperti ada yang ditakuti oeh Mulan.“Biarkan semua orang tahu kalau aku bukan kakak kandungnya Viza. Aku dan Viza nggak punya ikatan darah. Aku halal menikahi Viza. Dan inilah tujuanku selama ini. Tapi kalian mematahkan keinginanku.” Wajah Bara merah padam.“Bara, semua sudah terjadi. Kamu nggak bisa membalikkan keadaan.” Mulan membujuk. “Tolong pahami keadaan ini. Ibu pun nggak berkutik.”“Aku sejak dulu meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 27

    “Aku akan temani kamu. Untuk sementara waktu, aku masih harus tinggal bersama dengan orang tuamu,” ucap Vikram.“Mas Vikram masih harus bekerja kan? Berarti Mas Vikram nggak akan menemaniku dari pagi sampai malam. Aku tetap sendiri sepanjang hari.”“Bos Leo sedang ke luar negeri, aku sengaja ditinggal karena dia tahu aku pengantin baru.”“Oh…” Viza mengangguk.Di tengah keheningan, tiba-tiba terdengar suara teriakan pedagang. “Wedang ronde! Wedang rondeeeik!”Seorang pedagang mendorong gerobak melewati jalan di depan.“Itu enak, Mas. Aku mau beli.” Viza langsung berlari menghampiri gerobak sebelum mendapat jawaban dari Vikram.“Wedang ronde dua, Pak!”“Siap. Segera dibikin ya, Mbak.” Bapak tua pendorong gerobak itu tampak sibuk menyiapkan pesanan, kemudian menyerahkan dua cup wedang ronde.Baru saja Viza mengambil uang dari kantong celana longgarnya, Vikram sudah lebih dulu membayar dengan uang yang dilipat-lipat kecil. Kebisaan pria itu selalu menyimpan uang dengan dikepal dan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 28

    “Lalu, selama ini mas Vikram tinggal di mana?” tanya Viza.“Tinggal di rumah bos Leo. Makan tidur di sana. Aku sudah cukup lama hidup bersamanya. Jadi aku sudah seperti keluarga baginya. Itulah sebabnya aku belum bisa mencarikanmu rumah. Selain belum punya uang, juga belum ada kesempatan. Suatu saat nanti, kalau sudah ada uang, aku baru bawa kamu pergi dari rumahmu, kita tinggal di kontrakan yang hanya ada keluarga kecil kita saja!”Viza mengangguk. Sebenarnya ia ingin mengembalikan pembicaraan mengenai penjual wedang ronde tadi. Tapi bagaimana caranya?“Oh ya, bapak penjual wedang tadi itu siapa namanya? Mas Vikram kenal kan?” Akhirnya Viza mendapatkan pertanyaan yang tepat.“Pak Salim.”“Kok dia panggil Mas Vikram dengan sebutan Den? Biasanya tuh panggilan itu diperuntukkan bagi orang-orang bermartabat, berpangkat, pokoknya yang punya status sosial tinggi.”Vikram tersenyum, barisan gigi rapinya kelihatan. Lalu dengan enteng dia mengacak rambutnya yang melewati telinga. Sekarang ram

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 29

    Viza merapikan kasur. Sepersekian detik tatapannya tertuju pada bantal yang digunakan oleh Vikram tadi malam. Lalu mengulum senyum.Tak tahu mengapa, sejak kehadiran Vikram, hidup Viza jadi penuh warna. Jantung rasanya tak sehat karena sering berlarian, hati pun bertaburan bunga. Entahlah.Viza menoleh saat pintu kamar dibuka dan Vikram menyembul masuk. Ups, pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang. Ada aliran air yang masih menyusuri tubuh gagah bak binaragawan, dada bidang perut rata dan six pack itu.Andai saja Viza yang menjadi air itu… Eh?Viza mengalihkan pandangan saat matanya bertemu dengan mata Vikram. Mukanya memanas menyadari sang suami yang bertelanjang dada. “Semua orang sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Kita ke sana sekarang!” ucap Vikram sambil mengambil baju dari lemari.“Mas Vikram mau makan bersama dengan mereka?” tanya Viza.“Bukan begitu. Kita harus bicarakan masalah kemarin supaya lurus. Jangan sampai Bara masih bertujuan memperistri k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 30

    Viza membawa nampan, di atasnya ada dua piring nasi goreng dan dua gelas teh hangat. Itu adalah makanan untuk suaminya. Viza ingin mengajak suaminya makan bersama.Tapi entah kemana Vikram berada. Batang hidungnya malah tidak kelihatan. Viza keluar melewati pintu dapur yang menghubungkan dengan halaman belakang rumah. Celingukan menoleh ke kiri kanan mencari keberadaan Vikram, namun tak menemukannya. Langkahnya berbelok ke samping rumah. Ups, ia ngerem saat melihat pemandangan di depan. Ada Vikram dan Mones yang sedang berbincang. Serius sekali mereka. Bahkan suara mereka tak kedengaran saking berbicara dengan suara kecil.Loh loh, ini ada apa? Kok Vikram mesti harus bersembunyi di samping rumah begini hanya untuk bicara dengan Mones?Vikram mengeluarkan uang dari dalam kantong celananya berupa lembaran merah yang lumayan banyak, mata Viza membelalak melihatnya. Itu uangnya banyak sekali. Kenapa diberikan kepada Mones?Gerakan bibir Mones seperti mengucap kata terima kasih.Viza ce

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 31

    Vikram terkejut melihat segumpal uang yang baru saja dia taruh. Kok malah jadi recehan? Bukannya dia mengambil uang ratusan ribu?Oh.. rupanya Vikram salah tarik uang. Seharusnya dari kantong sebelah. “Sory, salah. Maksudku ini.” Vikram menarik uang dari kantong satunya. Kali ini ia tidak salah tarik, segumpal uang merah dikeluarkan dari kantong itu. Jumlahnya banyak, hanya saja tidak tersusun. Uang itu menggumpal.Mulan membelalak. Ia langsung meyambar uang itu dan menyusun sambil menghitung.Begitulah kalau terlalu rakus dengan harta. Mata tidak bisa khilaf lihat uang. Bahkan uang itu tentunya bersisa jika hanya untuk biaya hidup Viza dan Vikram selama seminggu. “Tidak masalah ibu merendahkan aku, tapi sebisa mungkin aku menjaga marwah istriku. Jangan ada lagi hinaan untuk Viza di rumah ini!” tegas Vikram.Viza benar-benar merasa terlindungi. Vikram ini malaikat jenis apa hingga bersedia melindungi dan menjaganya seperti ini?“Aku tidak menganggap kehidupan dan tenaga Viza yang s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 79

    Viza mendorong meja mengikuti OB yang sudah lebih dulu mendorong meja lain. Runa menyusul, mendorong meja mengiringi langkah Viza.“Ternyata Mbak Viza pantes juga pakai seragam itu! Hi hiii…” Runa mengejek Viza.Yang diejek tak merespon.Viza terus mendorong meja tanpa sedikit pun menoleh ke arah Runa yang mengiringi langkahnya.“Di sini ternyata banyak yang membuli Mbak Viza ya? Mbak Viza itu sial makanya dimana-mana nggak disukai orang, mereka bahagia sekali setiap kali melihatmu menderita,” imbuh Runa.Tak ada tanggapan dari Viza. Buang-buang tenaga bila harus menanggapinya. Biarkan saja Runa terus mengoceh sampai mulut berbuih. Palingan bete sendiri karena dicuekin.“Mbak Viza boleh aja nggak mau bantuin aku untuk bisa menikah dengan Tuan Leo, tapi sebentar lagi Mbak Viza akan kaget saat aku benar-benar dinikahi olehnya. Percayalah, aku sebentar lagi akan menjadi istri Tuan Leo yang terhormat. Ibu sudah siapkan rencana hebat untuk membuat Tuan Leo bersimpuh dan memohon kepadaku,”

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 78

    “Ada Tuhan yang mengatur hidupku. Bahkan perusahan ini juga ada dalam genggaman-Nya. Seenteng apa pun caraku mengurus perusahaan ini, jika Tuhan berkehendak untuk mensukseskannya, maka perusahaan ini akan semakin besar. Sebaliknya, segigih apa pun aku berusaha, jika Tuhan berkehendak lain, maka perusahaan ini juga akan runtuh.”Mones terdiam. Pria ini memang luar biasa. “Ini bagaimana? Sudah disusun semua?” Vikram menunjuk kertas di mejanya.Mones menatap kertas yang ditunjuk. Isinya berupa daftar susunan acara pesta besar perayaan atas pembukaan pabrik milik Vikram di Sumatera, lengkap dengan anggaran yang tersedia. Sudah ditanda tangani. Pesta diselenggarakan hari ini di sebuah indoor kantor yang luasnya mencapai hampir setengah hektar, mampu menampung lima ratus orang lebih. Sayap kesuksesan Vikram melebar. Dia pemuda yang gigih dan cerdas. Dalam waktu sekejap, mampu mengubah keadaan dengan mudah.“Aku salut padamu, baru kemarin aku melihatmu seperti gelandangan, tapi sekarang s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 77

    “Kau lihat tadi? Mereka menuntut pertanggung jawabanmu!” Vikram menatap Leo datar.Yang ditatap menunduk, mukanya memucat pias.“Kesalahanmu fatal, Leo. Fatal! Kehamilan Runa membuatku jadi serba salah dalam mengambil tindakan!” Vikram meneguk minuman kaleng. Ia berdiri tak jauh dari jendela kamar Leo. Kini tatapannya tertuju ke luar. Rintik gerimis mulai turun di luar sana.Mungkin Runa dan orang tuanya kehujanan. Peduli amat. Vikram tak mau tahu soal itu.Leo masih menunduk, tak berani angkat suara.“Aku menginginkan kehancuran Johan dan keluarganya, aku ingin melihat mereka tersungkur, bahkan terseok, sampai hancur, tapi bukan untuk kehancuran bayi di kandungan Runa. Bayi itu suci, tidak bersalah. Maka tidak seharusnya menderita atas pebuatan orang tua jahanam yang menyengsarakanya. Kasihan sekali dia harus terlahir dari hubungan gelap kalian!” lanjut Vikram jengah.“Saya harus apa?” Leo berkata lirih.“Aku sebenarnya senang melihat Runa menderita saat tidak ada lelaki yang menikah

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 76

    “Pantas sekali keturunanmu model begini. Sifatnya pasti menurun dari orang tuanya. Tidak sopan!” Fairuz ketus.“Runa, diam! Kita ke sini untuk hal penting, kau jangan malah mengacaukan!” ucap Johan merasa tak nyaman pada Fairuz.“Loh, mereka itu di sini cuma numpang hidup, masak kamu malah patuh sama mereka? Kita nggak ada urusan sama supir dan perempuan ini!” gerutu Mulan menatap sinis pada Fairuz. “Percuma kalian kemari! Bawa pulang aib memalukan itu dan jangan pernah kembali! Kalian akan mendapatkan hukuman yang jauh lebih memalukan!” ucap Fairuz dengan suara bergetar hebat. Dia ingin sekali menjambak Mulan yang datang tanpa merasa bersalah, juga Johan yang plintat plintut, serta Runa yang angkuh dan tak tahu diri. Tapi tenaganya tak ada lagi, tenaganya terkuras oleh rasa panas yang membara dalam dada.“Kau sudah bertemu dengan putrimu. Itu maumu kan? Maka, kupikir masalah sudah selesai,” ucap Johan canggung, merasa tak nyaman.Enteng sekali lidah Johan berkata begitu. Lantas, se

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 75

    “Ada apa ini? Aku tidak pernah mengijinkan orang asing masuk ke rumah ini!” tegas Vikram. Meski tatapannya tajam penuh kebencian, namun ia tetap terlihat tenang dengan kedua tangan yang masuk ke kantong celana, dagu terangkat.Dia lupa kalau saat ini dia sedang menyamar menjadi supir. Seharusnnya bersikap seolah rumah itu bukanlah rumahnya. Tapi ia malah keceplosan, bersikap kalau ia adalah pemilik rumah.“Tidak usah kau bicara! Ini urusanku dengan Tuan Leo. Lagi pula apa hakmu atas ijin di rumah ini? Ini adalah rumah milik Tuan Leo?” sungut Johan.Gara-gara emosi, dia sampai berani marah-marah pada Vikram. Dia lupa kalau pukulan Vikram mampu memberikan dua pilihan pada korbannya. Kalau tidak rumah sakit, ya kuburan. Vikram tetap tenang. Kemarahan Johan tidak memberikan efek apa pun terhadapnya. Bahkan dia malah lanjut makan sosis di tengah keadaan genting begini.Beberapa orang keamanan muncul, berlari cepat mendekat pada Johan hendak mengamankan si biang keributan.“Sudah! Biarkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 74

    “Tuan Leo…!” “Aku mengantuk dan harus beristirahat!” Leo memutus ucapan Viza yang berpapasan dengannya di ruang tamu. Leo ingat pesan Vikram yang memintanya supaya menghindari Viza, jangan bicara apa pun, apa lagi membahas Runa. Leo mematuhi bosnya, tak mau sampai slah bicara dan membuat Vikram makin ngamuk. Viza sebenarnya ingin bicara soal Runa, tapi ia tak berkutik melihat Leo melenggang naik ke lantai atas meninggalkannya begitu saja. Viza tak berani bertindak lebih atau memaksa Leo untuk bicara lebih banyak, takut dianggap ngelunjak. Sudah menumpang hidup, masih berani mengganggu tuan rumah.Viza melangkah lemas menuju ke ruang depan. Apakah Runa berjata benar bahwa dia sungguh-sungguh hamil? Lalu bagaimana caranya supaya Leo mau bertanggung jawab? Tapi… ah kenapa Viza harus ikutan berpikir mengenai hal itu? Bukankah Runa adalah sosok yang selalu kejam terhadapnya?Viza berhenti saat berpapasan dengan Vikram. Duh, rumah ini padahal luas. Tapi kenapa sih ketemu Vikram terus?

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 73

    Viza menghela napas sepeninggalan mobil Vikram. Entah kenapa ia merasa Vikram sedang mempermainkan hidupnya. Ada banyak hal yang disembunyikan Vikram dan ia tak tahu itu apa.Bahkan ia merasa kalau kebaikan Vikram terhadapnya bukan semata-mata karena rasa sayang, tapi ada hal lain yang jauh lebih penting dari itu. Vikram menyayangi Viza hanya demi menyelesaikan misi lain. Langkah Viza terus gontai menyusuri trotoar. Peluh mulai membasuh tubuh. Wajah pun basah oleh siraman peluh. “Mbak Viza!”Suara ini lagi, Viza sangat mengenalnya meski tanpa harus menoleh pada si empunya suara dari arah belakang. “Mbak!” Runa berlari mengejar, lalu berdiri di hadapan Viza. Napasnya ngos-ngosan. Adiknya itu tidak lagi mengenakan seragam office girl. Sepertinya dia malu mengenakannya saat di luar kantor sehingga harus melepas dan menyimpan di loker. “Dipanggil dari tadi nggak dengar apa?” ketus Runa.“Aku nggak ingin berurusan denganmu, Runa. Kamu selalu bikin masalah sama aku. Setelah tadi kamu s

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 72

    “Jangan sentuh Viza!” tegas Vikram dingin, suaranya datar sekali.Sontak Mawar membelalak hebat. “Kamu itu supir ya! Beraninya menentangku!” Wanita itu menaikkan dagunya, angkuh.“Jangan kaitkan status sosial. Itu tidak ada sangkut pautnya!” Vikram datar sekali.“Hei, kamu nggak tau permasalahannya. Jangan asal main bela orang sembarangan. Perempuan sialan ini sudah merusak dokumenku! Lihat ini!” Mawar menunjukkan kertas yang basah dengan emosi, urat wajahnya sampai menegang. “Cara bicaramu menunjukkan kualitasmu!” Vikram melenggang pergi menggandeng Viza, tak peduli Mawar yang terus berteriak memaki mengucapkan kata-kata umpatan. Segala jenis nama-nama kebun binatang diserukan.Mawar emosi sekali akibat dokumen miliknya yang rusak.Vikram membawa Viza menjauh, lalu melepaskan tangan itu begitu saja. Dia berjalan menjauh tanpa mengatakan apa pun.Viza menatap punggung pria itu hingga menjauh. “Jangan diam kalau dibuli!” seru Vikram sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Bahkan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 71

    Ternyata benar apa kata orang. Dunia magang itu keras. Akan ada banyak rintangan dan tak luput dari pembulian. Ini yang perludigaris bawahi. Jadi mesti kuatkan mental jika ingin lulus.Memang tidak semua, tapi di sini salah satunya. Melihat tatapan seram dari para senior saja sudah cukup membuat Viza memahami situasi, bahwa ia masuk di lingkungan yang tak sehat. Harus kuat mental.Seluruh staf disibukkan dengan pekerjaan. Viza memulai pekerjaan dengan sangat buruk. Dugaannya akan mendapatkan pembulian tidak meleset.Dua wanita yang menjadi pembimbingnya itu memperlakukannya dengan semena-mena. Menghardik, membentak, menyuruh-nyuruh, memaki dan menghujat. Viza harus kebal, berusaha menebalkan kuping meski rasanya kesal sekali. Dalam hati mendoakan semoga para manusia zalim ini akan mendapatkan balasan setimpal.“Hei, curut busuk! Antar tuh dokumen ke ruangan personalia!” titah Mawar menunjuk dokumen.Viza mematuhi, ia mengambil dokumen yang ditunjuk. “Ruangan personalia dimana, Kak?”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status