Share

Part 22

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 16:25:13

“Baik, Mas. Hanya saja, akhir-akhir ini kondisinya sedang kurang sehat.”

“Itulah sebabnya aku minta supaya kita cepat sampai rumah.” Vikram gelisah.

“Cuma demam, Mas. Sakit biasa kok.”

“Cuma? Bagiku ibu adalah segala-galanya. Meski hanya demam, aku mencemaskannya. Aku tidak mau dia kenapa-napa. Mendengar kabar kalau beliau sakit saja, aku tidak bisa tenang.” Vikram tak terima atas perkataan Leo. Nada bicaranya langsung meninggi. “Aku menyuruhmu untuk menjaga ibu selagi aku pergi. Jangan anggap sepele sakit ringan orang tua.”

“I iya Mas. Mas Vikram benar. Kita akan cepat pulang.” Leo tak berani bicara lagi.

Ketegasan Vikram telah mematahkan nyalinya.

Vikram menghela napas beberapa kali. Dia mulai tampak tenang setelah tadi sempat emosi. Ia lalu menepuk pundak Leo dan berkata, “Selagi orang tuaku ada, sebisa mungkin aku berikan yang terbaik untuknya, sebisa mungkin aku menjaganya. Jangan tentang aku soal ini.”

Leo mengangguk dan tersenyum. Bosnya itu memang selalu menomer satukan ibun
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 23

    Setelah kejadian itu, Bara tidak kelihatan lagi di rumah. Entah pergi kemana. Sudah satu minggu berlalu.Suasana di rumah juga tidak seperti biasanya. Mulan dan Johan cenderung diam dan menghindari Viza.Seperti pagi ini, Mulan dan Johan tampak sedang makan bersama di meja makan. Runa sudah berangkat kuliah.Viza muncul, menarik kursi dan bergabung di meja yang sama. Dia tidak sedang ingin makan, sebab memang dia tidak pernah makan bersama dengan keluarganya di meja yang sama. Dia selalu disisihkan dan disuruh makan di lantai. Keseringan Viza makan belakangan setelah keluarganya selesai makan.Johan langsung menyudahi makan meski makanan di piringnya belum habis. Dia meneguk minum dan langsung pergi. Jelas terlihat Johan sengaja menghindari Viza.Demikian Mulan yang langsung menyambar minum lalu meneguknya.“Bu, aku mau bicara!” tukas Viza saat Mulan bangkit dari kursi.“Nanti saja. Lagian mau ngomongin apa sih?” Mulan berjalan menjauh.Viza mengekori Mulan. “Kenapa Mas Bara ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 24

    “Aku mau beli sepatu untuk kuliah. Aku nggak punya sepatu atau pun sendal, aku ingin membelinya,” ucap Viza.“Terus? Kenapa laporan sama ibu? Berhenti kuliah saja kalau memang kuliahmu itu membebani. Toh ujung-ujungnya kamu juga nikah dan di dapur. Untuk apa kuliah? Ngandalin bea siswa juga nggak seberapa membantu. Buktinya masih minta duit terus. Kalau masih mau kuliah, kamu harus bisa cari uang sendirilah. Terserah mau apa. Di kampus kamu bisa sekalian jualan. Jual sayur kek, jual cendol kek, atau jual diri sekalian.”Sungguh perlakuan yang tak layak. Sangat menyakitkan. “Tuh, cuci piring! Jangan minta minta mulu kerjaannya!” Mulan menunjuk setumpuk piring kotor di westafel. Tak lain piring kotor bekas makan keluarganya.Viza sudah mencuci piring kotor di warung makan setiap malam, seharian menghabiskan waktu di warung. Malam pun masih harus disuruh mencuci piring bekas makan keluarganya. Belum lagi beres-beres rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju milik Johan, Mulan dan Runa.Mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 25

    Viza menghempas kembali duduk di lantai, menghadap Vikram.“Aku mau kamu bicara. Katakan padaku apa yang telah terjadi selama aku meninggalkanmu!” tanya Vikram menatap intens mata sembab istrinya.“Aku… aku nggak tahu. Aku benar-benar nggak tahu.” Viza menggeleng, tak tahu harus memulai dari mana.“Kamu tahu, Viza. Kamu sekarang punya teman. Kamu bisa cerita apa saja kepadaku.”Viza menghela napas. Menatap mata Vikram yang teduh dan menghangatkan hatinya. “Sejak pernikahan kita, lalu muncul kejanggalan tentang nama bapak yang tiba-tiba diubah, lalu kebohongan tentang bapak yang katanya berada di puskesmas, lalu sekarang…” Viza ingin mengatakan tentang Bara, namun enggan.Ia merasa perlu menjaga hati Vikram. Apa tanggapan Vikram saat tahu kakaknya ingin memperistri dirinya? “Apa?” tanya Vikram.“Aku bukan anaknya bapak dan ibu. Lalu aku ini siapa?” Air mata Viza kembali berguguran. “Saat selama ini aku diperlakukan seperti anak pungut, aku merasa kebal karena sudah biasa. Tapi saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 26

    “Menikahi Viza?” Vikram melepaskan tangan Bara. “Tidak ada yang manghalalkan pernikahan sedarah. Kebodohan apa yang membuatmu ingin menikahi adikmu sendiri?”“Karena aku bukan kakak kandungnya, aku kakak tiri. Nggak ada ikatan darah antara aku dan Viza,” seru Bara sambil memutar lengannya yang sakit serelah tadi dibekuk oleh Vikram.Viza terkejut. Mulut kecilnya menganga. Ia menggeleng tak yakin. Meski ia sudah menduga hal itu, namun tetap saja ia terkejut mendengar fakta sebenarnya.“Bara! Sudah! Hentikan omong kosongmu itu!” Mulan panik, tak mau Bara bicara lebih banyak lagi.Seperti ada yang ditakuti oeh Mulan.“Biarkan semua orang tahu kalau aku bukan kakak kandungnya Viza. Aku dan Viza nggak punya ikatan darah. Aku halal menikahi Viza. Dan inilah tujuanku selama ini. Tapi kalian mematahkan keinginanku.” Wajah Bara merah padam.“Bara, semua sudah terjadi. Kamu nggak bisa membalikkan keadaan.” Mulan membujuk. “Tolong pahami keadaan ini. Ibu pun nggak berkutik.”“Aku sejak dulu meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 27

    “Aku akan temani kamu. Untuk sementara waktu, aku masih harus tinggal bersama dengan orang tuamu,” ucap Vikram.“Mas Vikram masih harus bekerja kan? Berarti Mas Vikram nggak akan menemaniku dari pagi sampai malam. Aku tetap sendiri sepanjang hari.”“Bos Leo sedang ke luar negeri, aku sengaja ditinggal karena dia tahu aku pengantin baru.”“Oh…” Viza mengangguk.Di tengah keheningan, tiba-tiba terdengar suara teriakan pedagang. “Wedang ronde! Wedang rondeeeik!”Seorang pedagang mendorong gerobak melewati jalan di depan.“Itu enak, Mas. Aku mau beli.” Viza langsung berlari menghampiri gerobak sebelum mendapat jawaban dari Vikram.“Wedang ronde dua, Pak!”“Siap. Segera dibikin ya, Mbak.” Bapak tua pendorong gerobak itu tampak sibuk menyiapkan pesanan, kemudian menyerahkan dua cup wedang ronde.Baru saja Viza mengambil uang dari kantong celana longgarnya, Vikram sudah lebih dulu membayar dengan uang yang dilipat-lipat kecil. Kebisaan pria itu selalu menyimpan uang dengan dikepal dan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 28

    “Lalu, selama ini mas Vikram tinggal di mana?” tanya Viza.“Tinggal di rumah bos Leo. Makan tidur di sana. Aku sudah cukup lama hidup bersamanya. Jadi aku sudah seperti keluarga baginya. Itulah sebabnya aku belum bisa mencarikanmu rumah. Selain belum punya uang, juga belum ada kesempatan. Suatu saat nanti, kalau sudah ada uang, aku baru bawa kamu pergi dari rumahmu, kita tinggal di kontrakan yang hanya ada keluarga kecil kita saja!”Viza mengangguk. Sebenarnya ia ingin mengembalikan pembicaraan mengenai penjual wedang ronde tadi. Tapi bagaimana caranya?“Oh ya, bapak penjual wedang tadi itu siapa namanya? Mas Vikram kenal kan?” Akhirnya Viza mendapatkan pertanyaan yang tepat.“Pak Salim.”“Kok dia panggil Mas Vikram dengan sebutan Den? Biasanya tuh panggilan itu diperuntukkan bagi orang-orang bermartabat, berpangkat, pokoknya yang punya status sosial tinggi.”Vikram tersenyum, barisan gigi rapinya kelihatan. Lalu dengan enteng dia mengacak rambutnya yang melewati telinga. Sekarang ram

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 29

    Viza merapikan kasur. Sepersekian detik tatapannya tertuju pada bantal yang digunakan oleh Vikram tadi malam. Lalu mengulum senyum.Tak tahu mengapa, sejak kehadiran Vikram, hidup Viza jadi penuh warna. Jantung rasanya tak sehat karena sering berlarian, hati pun bertaburan bunga. Entahlah.Viza menoleh saat pintu kamar dibuka dan Vikram menyembul masuk. Ups, pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang. Ada aliran air yang masih menyusuri tubuh gagah bak binaragawan, dada bidang perut rata dan six pack itu.Andai saja Viza yang menjadi air itu… Eh?Viza mengalihkan pandangan saat matanya bertemu dengan mata Vikram. Mukanya memanas menyadari sang suami yang bertelanjang dada. “Semua orang sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Kita ke sana sekarang!” ucap Vikram sambil mengambil baju dari lemari.“Mas Vikram mau makan bersama dengan mereka?” tanya Viza.“Bukan begitu. Kita harus bicarakan masalah kemarin supaya lurus. Jangan sampai Bara masih bertujuan memperistri k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 30

    Viza membawa nampan, di atasnya ada dua piring nasi goreng dan dua gelas teh hangat. Itu adalah makanan untuk suaminya. Viza ingin mengajak suaminya makan bersama.Tapi entah kemana Vikram berada. Batang hidungnya malah tidak kelihatan. Viza keluar melewati pintu dapur yang menghubungkan dengan halaman belakang rumah. Celingukan menoleh ke kiri kanan mencari keberadaan Vikram, namun tak menemukannya. Langkahnya berbelok ke samping rumah. Ups, ia ngerem saat melihat pemandangan di depan. Ada Vikram dan Mones yang sedang berbincang. Serius sekali mereka. Bahkan suara mereka tak kedengaran saking berbicara dengan suara kecil.Loh loh, ini ada apa? Kok Vikram mesti harus bersembunyi di samping rumah begini hanya untuk bicara dengan Mones?Vikram mengeluarkan uang dari dalam kantong celananya berupa lembaran merah yang lumayan banyak, mata Viza membelalak melihatnya. Itu uangnya banyak sekali. Kenapa diberikan kepada Mones?Gerakan bibir Mones seperti mengucap kata terima kasih.Viza ce

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 90

    Pria berpakaian rapi dengan setelan jas warna hitam dan dasi warna senada itu menampilkan ekspresi marah, tatapan tajam. Delapan orang keamanan berseragam hitam mengawalnya. Semua orang terdiam dan mematung menatap kehadiran big bos yang secara tiba-tiba. Sebagian besar mereka tak tahu siapa yang sekarang memasuki ruangan itu. Sebab mereka tak kenal dengan sang owner. Namun, melihat kedatangan pria berpakaian rapi dan dikawal keamanan, mereka langsung paham bahwa pria ini bukan orang sembarangan.“Kalian benar-benar keterlaluan!” hardik Vikram dengan sorot mata tajam menghunus. Ia menunduk dan meraih pundak Viza. Membantu istrinya bangkit berdiri. Keduanya bertukar pandang. Lagi-lagi Vikram menyelamatkan Viza di waktu yang tepat.Tentu saja Vikram bisa tahu dengan apa yang terjadi pada istrinya. Sebelumnya Vikram meminta salah seorang dari pihak keamanan untuk mengecek keadaan Viza secara berkala melalui pantauan kamera cctv.Sejak Vikram melihat perlakuan kasar Mawar pada istrin

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 89

    “Surat PHK?” Mawar terkejut. Gadis yang pernah memaki Viza itu membelalak menatap surat PHK. Tubuhnya menegang. Tangannya gemetar.Sosok pria memasuki ruangan, mendekat pada Mawar. Dia adalah Andra, pria yang tempo hari pernah bermasalah dengan Vikram di dalam lift. “Mawar, aku mendapat surat pemecatan. Kudengar kau juga mendapatkan surat yang sama. Benarkah?” Andra memperlihatkan surat dengan ekspresi panik.“Ya. Kita senasib. Kok bisa?”“Ayo kita tanyakan ke kepala bagian. Mereka pasti tahu alasan pastinya. Nggak ada angin nggak ada hujan, mendadak dipecat begini. Bukankah pekerjaan kita selalu beres? Lalu apa masalahnya? Jika bukan kepala bagian yang menilai kinerja kita, lalu siapa lagi?” Andra protes keras.Puluhan staf yang ada di ruangan itu sedang sibuk dengan laptop, namun mereka sampai menghentikan pekerjaan akibat kegaduhan yang tercipta. Viza tengah sibuk mengerjakan tugas yang diiberikan oleh Mawar, pandangannya tertuju ke laptop meski pikirannya bercabang. Antara peker

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 88

    “Pokoknya Suami Non itu baik banget. Dermawan. Kalau mau pergi dadi rumah saya, dia kasih uang tuh ke saya. Jarang-jarang kan ada orang kaya sedermawan dan seperhatian itu sama orang m!skin? Non beruntung punya suami kayak Den Vikram,” sambung Pak Salim. “Kalau dengar kisah masa lalunya Den Vikram, pasti Non nangis. Dia itu lelaki yang tangguh dan kuat. Tuhan memang adil. Meski kehidupan Den Vikram dulu sangat sulit, tapi dia diciptakan sebagai manusia yang memiliki IQ tinggi, cerdas dan pintar.”Viza sampai terdiam mendengarkan semua cerita Pak Salim. Mulut pun lupa meneguk wedang ronde.“Loooh… kok nggak diminum? Apa nggak enak?” Pak Salim menatap gelas plastik di tangan Viza yang hanya dipegangi saja.“Eh iya, Pak. Ini diminum.” Viza langsung menghabiskannya.“Makasih banyak ya, Non. Semoga rejekinya makin lancar. Saya lanjut jalan lagi.”Pak Salim tegak berdiri dan mendorong gerobak menyusuri jalan.Viza membeku di tempat. Terdiam menatap kepergian Pak Salim. Helaan napas panjang

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 87

    Pagi-pagi sekali, Viza sudah meninggalkan rumah, mengenakan celana gombrang khas kantor dipadu atasan berupa blazer.Sengaja ia meninggalkan rumah pagi-pagi sekali bahkan sebelum jauh sebelum jam kantor buka karena sedang menghindari pertemuan dengan Vikram. Hatinya sedang tak tenang. Ia berjalan lemas melewati belakang gedung kantor. Sengaja lewat belakang karena sedang bad mood. Tadi malam, Viza tetap tidur di kamar Fairuz meski ibunya itu sedang ke luar kota, sengaja menghindari Vikram. Ia benar-benar butuh waktu untuk menyendiri.Vikram pun tadi malam tak menyusul ke kamar Fairuz, mungkin pria itu benar-benar memberi waktu untuk Viza menyendiri dulu.Setelah Viza tahu kalau ternyata ia adalah istri pria kaya, justru perasaannya jadi gundah gulana. Berpikir bagaimana ia akan menjalani rumah tangga yang aneh ini, suaminya terlalu banyak menyimpan rahasia.Lalu bagaimana jika ia dicampakkan setelah Vikram mendapatkan semua yang dia inginkan? Selalu saja pertanyaan itu muncul di be

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 86

    Viza menatap satu per satu wajah-wajah polos itu. Mayoritas mereka masih muda. Mereka menunduk sopan. Melihat sikap mereka begini, Viza kini sadar bahwa mereka meras asungkan pada Viza karena dia adalah istri majikan. Pantas saja mereka selalu bersikap hormat kepadanya.“Kalian tahu kenapa aku meminta kalian kumpul kemari?” tanya Viza.Semuanya menggeleng.“Aku ingin tanya ke kalian, sudah lama bekerja di sini kan?” tanya Viza.“Sudah!” Semuanya serentak seperti koor.“Berarti kalian tahu kalau Mas Vikram itu majkan kalian di sini kan?” tanya Viza lagi.Semuanya membisu, tampak saling kode dan sesekali bertukar pandang.“Dia bukan supir kan? Dia itu pemilik rumah ini, benar begitu kan?” tanya Viza lagi.Tak ada jawaban. Semuanya membisu.“Mbok Parmi juga pasti lebih tahu kan soal ini?” Viza menatap Mbok Parmi.“Tolong jangan membuat kami dalam masalah, Mbak.” Mbok Parmi menatap sayu. “Aku tahu kalian hanya disuruh, kalian harus patuh dan nggak berani membantah, tapi aku udah tahu se

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 85

    “Maaf, ada kesalahan tekhnis, drama yang seharusnya ditampilkan, terpaksa harus saya potong karena waktu yang mendesak. Saya tidak bisa berlama-lama di sini.” Vikram ngeles sambil pura-pura melihat jam di pergelangan tangan seolah ia sedang dikejar waktu.Mulan tercekat menatap keberadaan Vikram, tubuhnya mendadak kaku.“Saya tidak akan lama, simpel saja. Baiklah, terima kasih atas semua hadirin yang sudah meluangkan waktu di kesempatan ini. Merupakan kehormatan besar bisa dikunjungi oleh para hadirin. Ini adalah wujud rasa syukur saya atas semakin berkembangnya bisnis yang saya bangun. Hari ini, perusahaan sudah bertambah usia. Semakin jaya dan sukses. Dengan berdirinya pabrik yang baru, maka di hari ini saya ucapkan rasa syukur, Alhamdulillahi rabbil Aalamiin.” Tidak lama Vikram berpidato, sekitar lima belas menit, ia mengungkap rasa syukur dan menceritakan garis besar perjuangannya membangun perusahaan hingga bisa seperti sekarang ini.“Dengan adanya acara ini, maka saya buka pab

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 84

    Tarian adat Minang dipersembahkan di panggung, musiknya sangat manis, tariannya pun menghibur dan mengagumkan mata yang memandang.Setelah tarian usai, host berkerudung biru kembali melangkah menuju podium, tepat di tengah-tengah panggung. “Baru saja kita saksikan pertunjukan tarian daerah, indah sekali. Baiklah, selanjutnya kita akan sambut owner perusahaan yang akan hadir dan memberikan beberapa hal penting. Marilah kita sambut…”Belum selesai host bicara, tiba-tiba terdengar suara menyahuti. Suara itu bersumber dari mikrophon. Suaranya masuk ke speaker. Tapi tak tahu pemilik suara siapa sebab pelakunya tak kelihatan, dia berada diantara kerumunan.“Tuan Leo yang terhormat, Anda selaku owner di perusahaan ini telah lari dari tanggung jawab, Anda berusaha untuk meninggalkan putriku setelah menghamilinya.” Suara itu menggema melalui speaker yang ada di sudut ruangan.Semua orang terkejut, heran hingga mereka saling bicara satu sama lain, menimbulkan suara seperti segerombolan lebah.

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 83

    Mones pasrah. Menatap punggung Viza hingga hilang dari pandangan. Tiba-tiba ia mendengar suara isak tangis. Sumber suara berasal dari bawah. Mones menunduk untuk melihat suara tangisan. Rupanya Runa. Gadis berseragam OB itu tengah terduduk di lantai sambil terisak, tersedu sedan.Mones tak menggubris. Ia melenggang pergi.Runa mengambil hp. Lalu dengan tangan gemetaran, ia memencet-mencet nama yang ada di kontak. “Ibu. Aku harus segera telepon ibu.” Runa menempelkan hp sesaat setelah menekan nama yang dicari.Sambungan telepon terhubung. “Hai Runa, tumben telepon aku. Kamu pasti kangen kan? Jadi bagaimana? Sudah mau menerima cintaku? Apa kubilang, setelah kamu putus kuliah, pasti kamu nggak laku dan akan mengemis cintaku.” Suara di seberang mengejutkan Runa. Kenapa malah suara cempreng seperti kaleng rombengan yang menyahuti? Runa terkejut saat mendapati nama Ibnu di layar hp nya. Rupanya ia salah pencet, niatnya memencet nama ibu, malah kepencet Ibnu, lelaki yang sering mengejar

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 82

    “Seperti yang tadi kamu lihat, Vikram memang pimpinan di perusahaan ini,” jelas Mones.Runa terkejut. Meski ia sudah menduga hal itu sejak tadi, tapi tetap saja ia kaget, syok. Tubuh Runa terasa lemas sekali, kepala oyong sampai harus terhuyung ke belakang karena hampir tumbang.Mones memang sedang berbicara dengan Viza, tapi Runa yang hanya mejadi pendengar itu malah merespon dengan luar biasa.“Jangan berpikir negatif tentang Vikram, apa lagi sampai menduga dia menipumu, atau membohongimu. Dia melakukan semua ini bukan tanpa alasan,” sambung Mones menatap Viza lekat.“Aku tahu kok kenapa Mas Vikram membohongiku tentang statusnya. Aku tahu kenapa dia lakukan ini ke aku. Kamu bersekongkol dengan Mas Vikram untuk masuk di kehidupanku dengan tujuan dendam pada keluargaku. Aku hanya tameng, benar kan?” Viza tampak kecewa, beranggapan bahwa cinta bukanlah alasan Vikram menikahinya. “Inilah yang Vikram takutkan, kamu akan salah paham. Oleh sebab itu dia memintaku menjelaskan kepadamu seb

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status