Share

Part 21

Penulis: Emma Shu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 16:24:48

“Pak, Bu, aku ingin memperistri Viza. Biarkan aku menikahinya!” ucap Bara lagi dengan bersungguh-sungguh.

Semuanya terkejut. Terutama Viza. Memperistri? Bukankah Bara adalah kakaknya? Lantas kenapa malah memperistri dirinya?

Tubuh Viza membeku, menegang. Matanya langsung membulat sempurna menatap wajah Bara yang sangat dekat dengannya. Wajah itu membawa gen Mulan, parasnya sangat mirip dengan sang ibu.

“Ini sudah sangat lama ingin aku sampaikan. Dan sekarang sudah waktunya aku katakan ini.” Tatapan Bara nanar pada kedua orang tuanya.

Viza menampik lengan Bara lalu menggeser langkah, menjauh dari Bara.

“Mas Bara sadar dengan apa yang Mas katakan?” Viza menelan saliva, wajahnya jelas masih menegang.

“Sadar. Sepenuhnya sadar,” jawab Bara tenang.

“Bara! Viza itu adik kamu. Bisa-bisanya kamu bicara begitu?” sergah Johan dengan suara tinggi.

“Pak, aku menyayangi Viza. Sudah sangat lama aku berharap bisa memperistri Viza.”

“Tidak. Kau tidak boleh menikahi Viza.”

“Kenapa? Bapak akan bi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
jangan-jangan vikram g' mau makan, karena mau makan masakan viza saja
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
bara kok ngotot banget mau menikah dengan viza ya? apa jangan-jangan bara dan viza itu bukan saudara kandung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 22

    “Baik, Mas. Hanya saja, akhir-akhir ini kondisinya sedang kurang sehat.”“Itulah sebabnya aku minta supaya kita cepat sampai rumah.” Vikram gelisah.“Cuma demam, Mas. Sakit biasa kok.”“Cuma? Bagiku ibu adalah segala-galanya. Meski hanya demam, aku mencemaskannya. Aku tidak mau dia kenapa-napa. Mendengar kabar kalau beliau sakit saja, aku tidak bisa tenang.” Vikram tak terima atas perkataan Leo. Nada bicaranya langsung meninggi. “Aku menyuruhmu untuk menjaga ibu selagi aku pergi. Jangan anggap sepele sakit ringan orang tua.”“I iya Mas. Mas Vikram benar. Kita akan cepat pulang.” Leo tak berani bicara lagi.Ketegasan Vikram telah mematahkan nyalinya. Vikram menghela napas beberapa kali. Dia mulai tampak tenang setelah tadi sempat emosi. Ia lalu menepuk pundak Leo dan berkata, “Selagi orang tuaku ada, sebisa mungkin aku berikan yang terbaik untuknya, sebisa mungkin aku menjaganya. Jangan tentang aku soal ini.”Leo mengangguk dan tersenyum. Bosnya itu memang selalu menomer satukan ibun

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 23

    Setelah kejadian itu, Bara tidak kelihatan lagi di rumah. Entah pergi kemana. Sudah satu minggu berlalu.Suasana di rumah juga tidak seperti biasanya. Mulan dan Johan cenderung diam dan menghindari Viza.Seperti pagi ini, Mulan dan Johan tampak sedang makan bersama di meja makan. Runa sudah berangkat kuliah.Viza muncul, menarik kursi dan bergabung di meja yang sama. Dia tidak sedang ingin makan, sebab memang dia tidak pernah makan bersama dengan keluarganya di meja yang sama. Dia selalu disisihkan dan disuruh makan di lantai. Keseringan Viza makan belakangan setelah keluarganya selesai makan.Johan langsung menyudahi makan meski makanan di piringnya belum habis. Dia meneguk minum dan langsung pergi. Jelas terlihat Johan sengaja menghindari Viza.Demikian Mulan yang langsung menyambar minum lalu meneguknya.“Bu, aku mau bicara!” tukas Viza saat Mulan bangkit dari kursi.“Nanti saja. Lagian mau ngomongin apa sih?” Mulan berjalan menjauh.Viza mengekori Mulan. “Kenapa Mas Bara ingin m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 24

    “Aku mau beli sepatu untuk kuliah. Aku nggak punya sepatu atau pun sendal, aku ingin membelinya,” ucap Viza.“Terus? Kenapa laporan sama ibu? Berhenti kuliah saja kalau memang kuliahmu itu membebani. Toh ujung-ujungnya kamu juga nikah dan di dapur. Untuk apa kuliah? Ngandalin bea siswa juga nggak seberapa membantu. Buktinya masih minta duit terus. Kalau masih mau kuliah, kamu harus bisa cari uang sendirilah. Terserah mau apa. Di kampus kamu bisa sekalian jualan. Jual sayur kek, jual cendol kek, atau jual diri sekalian.”Sungguh perlakuan yang tak layak. Sangat menyakitkan. “Tuh, cuci piring! Jangan minta minta mulu kerjaannya!” Mulan menunjuk setumpuk piring kotor di westafel. Tak lain piring kotor bekas makan keluarganya.Viza sudah mencuci piring kotor di warung makan setiap malam, seharian menghabiskan waktu di warung. Malam pun masih harus disuruh mencuci piring bekas makan keluarganya. Belum lagi beres-beres rumah, menyapu, mengepel, mencuci baju milik Johan, Mulan dan Runa.Mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 25

    Viza menghempas kembali duduk di lantai, menghadap Vikram.“Aku mau kamu bicara. Katakan padaku apa yang telah terjadi selama aku meninggalkanmu!” tanya Vikram menatap intens mata sembab istrinya.“Aku… aku nggak tahu. Aku benar-benar nggak tahu.” Viza menggeleng, tak tahu harus memulai dari mana.“Kamu tahu, Viza. Kamu sekarang punya teman. Kamu bisa cerita apa saja kepadaku.”Viza menghela napas. Menatap mata Vikram yang teduh dan menghangatkan hatinya. “Sejak pernikahan kita, lalu muncul kejanggalan tentang nama bapak yang tiba-tiba diubah, lalu kebohongan tentang bapak yang katanya berada di puskesmas, lalu sekarang…” Viza ingin mengatakan tentang Bara, namun enggan.Ia merasa perlu menjaga hati Vikram. Apa tanggapan Vikram saat tahu kakaknya ingin memperistri dirinya? “Apa?” tanya Vikram.“Aku bukan anaknya bapak dan ibu. Lalu aku ini siapa?” Air mata Viza kembali berguguran. “Saat selama ini aku diperlakukan seperti anak pungut, aku merasa kebal karena sudah biasa. Tapi saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 26

    “Menikahi Viza?” Vikram melepaskan tangan Bara. “Tidak ada yang manghalalkan pernikahan sedarah. Kebodohan apa yang membuatmu ingin menikahi adikmu sendiri?”“Karena aku bukan kakak kandungnya, aku kakak tiri. Nggak ada ikatan darah antara aku dan Viza,” seru Bara sambil memutar lengannya yang sakit serelah tadi dibekuk oleh Vikram.Viza terkejut. Mulut kecilnya menganga. Ia menggeleng tak yakin. Meski ia sudah menduga hal itu, namun tetap saja ia terkejut mendengar fakta sebenarnya.“Bara! Sudah! Hentikan omong kosongmu itu!” Mulan panik, tak mau Bara bicara lebih banyak lagi.Seperti ada yang ditakuti oeh Mulan.“Biarkan semua orang tahu kalau aku bukan kakak kandungnya Viza. Aku dan Viza nggak punya ikatan darah. Aku halal menikahi Viza. Dan inilah tujuanku selama ini. Tapi kalian mematahkan keinginanku.” Wajah Bara merah padam.“Bara, semua sudah terjadi. Kamu nggak bisa membalikkan keadaan.” Mulan membujuk. “Tolong pahami keadaan ini. Ibu pun nggak berkutik.”“Aku sejak dulu meny

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 27

    “Aku akan temani kamu. Untuk sementara waktu, aku masih harus tinggal bersama dengan orang tuamu,” ucap Vikram.“Mas Vikram masih harus bekerja kan? Berarti Mas Vikram nggak akan menemaniku dari pagi sampai malam. Aku tetap sendiri sepanjang hari.”“Bos Leo sedang ke luar negeri, aku sengaja ditinggal karena dia tahu aku pengantin baru.”“Oh…” Viza mengangguk.Di tengah keheningan, tiba-tiba terdengar suara teriakan pedagang. “Wedang ronde! Wedang rondeeeik!”Seorang pedagang mendorong gerobak melewati jalan di depan.“Itu enak, Mas. Aku mau beli.” Viza langsung berlari menghampiri gerobak sebelum mendapat jawaban dari Vikram.“Wedang ronde dua, Pak!”“Siap. Segera dibikin ya, Mbak.” Bapak tua pendorong gerobak itu tampak sibuk menyiapkan pesanan, kemudian menyerahkan dua cup wedang ronde.Baru saja Viza mengambil uang dari kantong celana longgarnya, Vikram sudah lebih dulu membayar dengan uang yang dilipat-lipat kecil. Kebisaan pria itu selalu menyimpan uang dengan dikepal dan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 28

    “Lalu, selama ini mas Vikram tinggal di mana?” tanya Viza.“Tinggal di rumah bos Leo. Makan tidur di sana. Aku sudah cukup lama hidup bersamanya. Jadi aku sudah seperti keluarga baginya. Itulah sebabnya aku belum bisa mencarikanmu rumah. Selain belum punya uang, juga belum ada kesempatan. Suatu saat nanti, kalau sudah ada uang, aku baru bawa kamu pergi dari rumahmu, kita tinggal di kontrakan yang hanya ada keluarga kecil kita saja!”Viza mengangguk. Sebenarnya ia ingin mengembalikan pembicaraan mengenai penjual wedang ronde tadi. Tapi bagaimana caranya?“Oh ya, bapak penjual wedang tadi itu siapa namanya? Mas Vikram kenal kan?” Akhirnya Viza mendapatkan pertanyaan yang tepat.“Pak Salim.”“Kok dia panggil Mas Vikram dengan sebutan Den? Biasanya tuh panggilan itu diperuntukkan bagi orang-orang bermartabat, berpangkat, pokoknya yang punya status sosial tinggi.”Vikram tersenyum, barisan gigi rapinya kelihatan. Lalu dengan enteng dia mengacak rambutnya yang melewati telinga. Sekarang ram

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 29

    Viza merapikan kasur. Sepersekian detik tatapannya tertuju pada bantal yang digunakan oleh Vikram tadi malam. Lalu mengulum senyum.Tak tahu mengapa, sejak kehadiran Vikram, hidup Viza jadi penuh warna. Jantung rasanya tak sehat karena sering berlarian, hati pun bertaburan bunga. Entahlah.Viza menoleh saat pintu kamar dibuka dan Vikram menyembul masuk. Ups, pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit pinggang. Ada aliran air yang masih menyusuri tubuh gagah bak binaragawan, dada bidang perut rata dan six pack itu.Andai saja Viza yang menjadi air itu… Eh?Viza mengalihkan pandangan saat matanya bertemu dengan mata Vikram. Mukanya memanas menyadari sang suami yang bertelanjang dada. “Semua orang sedang berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Kita ke sana sekarang!” ucap Vikram sambil mengambil baju dari lemari.“Mas Vikram mau makan bersama dengan mereka?” tanya Viza.“Bukan begitu. Kita harus bicarakan masalah kemarin supaya lurus. Jangan sampai Bara masih bertujuan memperistri k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 127

    “Rejeki itu Allah hadirkan nggak hanya melalui tangan Vikram saja, ada banyak cara untuk kamu bisa bertahan hidup tanpa melibatkan Vikram maupun Viza,” sahut Fairuz. “Aku hanya tidak ingin berurusan dengan keluarga Bu Mulan lagi. Hubungan yang tidak baik maka lebih baik disudahi atau dijauhi, ini sama dengan menjauhi mudharat. Jadi inilah keputusanku!” Vikram lalu melenggang pergi. “Mbak Viza, kamu nggak kasian sama Bapak? Bapak lagi sakit. Ibu dan bapak nggak punya rumah hingga menumpang di rumahnya Mas Leo. Kami bahkan sekarang nggak punya penghasilan. Aku pun sedang hamil. Tolong bantu kami!” Runa memohon pada Viza, takut hidupnya akana sengsara jika tanpa pendapatan. “Mbak Viza diam-diam bisa kirimin aku uang, tolonglah Mbak. Bantu bapak berobat juga.” “Aku taat sama suamiku. Aku nggak berani berkhianat di belakangnya,” sahut Viza. “Mbak, tapi keadaan kami benar-benar down.” Wajah Runa memelas. “Kamu punya suami yang sempurna secara fisik, dia juga sehat walafiat. Insyaa

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 126

    Viza ikutan membaca tulisan itu. (Teruntuk Viza tersayang, Saat kamu membaca tulisan ini, mungkin aku sudah tiada. Atau mungkin aku telah celaka dan dalam keadaan kritis. Atau bisa saja baik-baik saja. Kemungkinan buruk itu bisa saja terjadi padaku saat aku menabrak suamimu, biarkan dia m4ti. Aku pun tak masalah jka harus meregang nyaw4 untuk kematirn Vikram. Jika bukan aku yang memilikimu, maka orang lain pun tidak boleh. Sudah sangat lama aku rencanakan kematiannya, biarlah aku ikut m4ti jika memang dikehendaki m4ti. Viza, aku sudah sangat lama memendam rasa cintaku kepadamu. Bagaimana mungkin aku merelakanmu dimiliki lelaki lain? Hidupmu hanyalah untukku. Itulah cita-citaku selama ini. Surat kaleng itu kiriman dariku. Tujuanku hanya satu, memberikan kebahagiaan untukmu. Leo telah memberikan informasi akurat untukku bisa menuliskan surat itu. Tentu saja dengan bertukar keuntungan. Aku ijinkan Leo menikahi wanita yang diam-diam dia cintai, yaitu Runa. Aku pun mendapatkan keuntun

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 125

    “Mas Vikram!” Viza menghambur dan memeluk erat suaminya. Tangisnya kembali pecah.Tubuhnya gemetar hebat dalam pelukan sang suami. Ia tak menyangka masih bisa bertemu dengan Vikram setelah mengira sang suami tak akan pernah kembali lagi.Dan kini, Viza bahkan masih bisa memegang suaminya, memeluk pria itu dengan erat.Tak lama Viza merasakan elusan di punggungnya. Deraian air mata Viza semakin deras merasakan elusan lembut itu. Artinya sang suami masih mau menerimanya dengan baik.“Mas, kupikir kita nggak akan ketemu lagi. Kupikir kamu pergi meninggalkan aku. Kamu udah janji mau menjagaku. Aku nggak mau kamu pergi. Kamu harus tepati janjiku.” Viza sesenggukan.“Tidak. Aku tidak pergi. Aku di sini,” lembut Vikram.Hati Viza basah mendengar suara lembut itu.“Mas Vikram masih sayang sama aku kan?” tanya Viza.Tak menjawab, Vikram malah mengerang. “Aaargggkh….”Viza mengernyit. Ia melepas pelukan dan memundurkan wajah, menatap sang suami bingung. “Sakit? Mana yang sakit?”“Punggung dan

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 124

    Viza memegang kepalanya, jantungnya berdetak sangat kencang. Takut sekali. Kemungkinan buruk itu sudah bertengger di kepala Viza. Tangannya gemetar saat menggeser tombol hijau. “Ha haloo…” Suara Viza lirih. “Nyonya, sebaiknya Anda segera ke rumah sakit sekarang. Maaf, kami sudah melakukan yang terbaik, tapi….” Mendengar kalimat yang diucapkan dokter, Viza sudah tahu sambungannya. Dia menjauhkan hp dari telinga. Menurunkan benda pipih itu ke bawah. Ia tak perlu mendengar sambungan kalimat dari dokter. Dengan langkah gemetar, Viza menuju ke kamar yang dituju. Tubuhnya mendadak terasa dingin. Ia menerobos masuk ke kamar sesaat setelah mendorong pintu. Suster menutup bagian wajah pasien dengan kain. Dokter melepas handscoon dan bersiap hendak keluar kamar. Dokter menunjuk Viza dan berkata, “Anda…” “Istri korban,” lirih Viza menatap sayu. “Maaf, kami sudah melakukan semaksimal mungkin, tapi sudah terlalu jauh dari kata selamat. Nyawa suami Anda tidak bisa diselamatkan. Tuhan b

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 123

    “Semua kesalahan masih bisa dimaafkan.” Fairuz berusaha menenangkan putrinya. “Vikram memang kecewa berat sama kamu, tapi pasti dia akan kembali kepadamu. Jangan khawatir ya. Ibu tahu kok bagaimana Vikram. Dia anak yang baik.” “Bagaimana kalau Mas Vikram membatalkan pesta pernikahan kami? Dia pasti nggak peduli meskipun uang milyaran yang dia gunakan untuk pesta pernikahan terbuang sia-sia.” “Nanti bisa kamu bicarakan baik-baik dengannya. Kalau hati Vikram sudah lega, dia pasti bisa diajak bicara secara dewasa kok. Ini hanya karena dia lagi emosi aja.” Viza menghela napas. “Sebenarnya, yang paling aku takutkan itu satu hal, bagaimana kalau rasa sayangnya ke aku jadi hilang gara-gara ini?” “Nggak semudah itu.” Fairuz mengusap punggung tangan putrinya dengan senyum. Perkataan Fairuz berhasil mengurangi sedikit kecemasan Viza. Meski itu hanyalah kata-kata sekedar menghibur saja, atau memang sungguhan pendapat Fairuz benar, yang jelas Viza merasa mendapat support. Brrrt brrrrt…

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 122

    Cekrek cekrek. Kilatan kamera memotret wajahnya dari berbagai sisi dan berbagai gaya pula. Bibir dibikin manyun, dibikin tersenyum, jari membingkai wajah, dan berbagai macam gaya. Viza memilih beberapa gambar dan mengirimkannya ke nomer Vikram. Tak mengapa nakal sedikit sama suami. Halal. Tidak ada yang salah dengan hal itu. Caption di gambar juga dibikin nakal. ‘Mas gk pingin ketemu nih?’ ‘Aku salah, tapi aku kangen. Gimana dong?’ ‘Maafin aku ya, sayang. Pulang dong. Mau peluk.’ ‘Kalau Mas Vikram di sini, aku lepas semuanya deh.’ Pesan terkirim. Centang dua. Tapi tidak dilihat juga. Lama menunggu, bolak balik mengecek, tetap saja tidak dibaca. Duh, kok jadi cemas ya? *** Viza menggeliat di atas kasur empuk. Kasur ini memang nyaman sekali. Bikin betah berguling bebas di sini. Eh, tunggu dulu. Kok Viza sudah berada di atas kasur? Seingatnya, tadi malam ia ketiduran di kursi dekat jendela. Lalu siapa yang mengangkat badannya ke kasur dan bahkan menyelimuti dengan bed co

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 121

    Gubrak! Viza tersungkur setelah tersandung. Duh, Vikram kali ini lengah, dia tidak menangkap badan Viza. Entah pria itu sedang tidak sigap, atau memang dia sengaja tak mau menangkap badan Viza. Dada Viza yang masih dalam masa perkembangan itu sakit sekali. Kalau suami marah, efeknya Viza jatuh sendiri, bangkit pun sendiri. Tanpa bantuan. Eh, Viza melihat tangan terjulur ke depan wajahnya. Pandangan Viza naik dari telapak tangan menuju ke wajah. Wajah datar Vikram dingin sekali. Viza tersenyum menyambut tangan suaminya. “Terima kasih, Mas.” Meski dibantu dengan muma dingin, namun Viza tetap menunjukkan sikap manis. Viza sedang berusaha melukuhkan hati suaminya, maka jangan putus asa. “Diamlah supaya tidak terjatuh!” titah Vikram kemudian melenggang keluar rumah. Pria itu masih terluhat dingin. “Mas…… Tunggu….!” Viza mengejar Vikram. “Aku minta maaf. Plis, jangan marah! Mas, aku sayang kamu.” Vikram masuk ke mobil. Senyum Viza perlahan lenyap menatap mobil yang kemudian

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 120

    Hening.Beberapa detik benar-benar sunyi.Lalu terdengar suara sepatu melangkah mendekat. Vikram berada tepat di belakang Viza.Caruk leher Viza sempurna meremang. Ia kemudian bangkit berdiri, memutar badan hingga menghadap dengan Vikram. Mereka bertukar pandang.Wajah Vikram tak seperti biasanya. Pria yang selalu terlihat manis dan hangat, kini dingin. Tatapannya pun dingin.“Mas, aku…”“Aku bahkan telah membatalkan meeting dengan dua klien besar untuk makan malam kita di restoran kemarin,” potong Vikram datar. Viza semakin merasa bersalah. Aduh, bagaimana ini? Vikram pasti merasa sangat kecewa. Begitu banyak hal besar telah dia korbankan demi hal kecil bersama dengan keluarga kecilnya, tapi istrinya ini malah memporak-porandakannya.Demi apa Vikram melakukan hal itu? Tentu demi rasa sayangnya pada Viza. Huh, kenapa Viza bisa termakan ucapan si pengirim surat kaleng itu?“Maaf, aku sudah mengacaukan semuanya.” Viza berucap lirih.“Tidak ada bulan madu ke Mesir, tidak ada pesta.”“Ta

  • Berandal Misterius Itu Suamiku   Part 119

    “Ucapanku ini berlaku jika memang tuduhanmu benar, tapi kenyataannya tuduhanmu ini keliru. Kamu salah paham, Viza.” “Kalau begitu jelaskan dan luruskan dimana letak kesalahpahamanku supaya aku mengerti.” Mones mengusap air mata, tangisnya sudah terhenti. Ia menarik napas untuk menenangkan diri. “Memang benar aku mencintai Vikram sejak lama, aku menyimpan perasaan itu, aku memendamnya karena takut persahabatan kami akan rusak oleh perasaan yang nggak seharusnya. Juga karena aku takut dia akan menjauhiku saat tahu aku mencintainya,” jelas Mones. “Setahuku, Vikram hanya mencintaimu. Dia nggak pernah mencintaiku. Bahkan setelah dia mendengar pengakuanku di restoran waktu itu, bahwa aku mencintainya, responnya sangat datar. Dia bilang supaya aku profesional kerja. Sebab dia sudah beristri.” “Lalu, kartu undangan itu apa?” Viza menunjuk kartu undangan di tangan Mones. “Ini?” Mones mengangkat kartu itu. “Ini adalah salah satu bentuk dan caraku menuangkan rasa cintaku ke Vikram. Ini car

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status