Share

Benih Siapa

Hari masih pagi ketika Flora datang. Bahkan Azlan saja belum selesai sarapan, sehingga kehadiran Flora turut menyita perhatian lelaki tampan yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya itu.

"Pagi, Om, Tante!" sapa Flora pada Pak Wijaya dan istrinya.

Mereka menjawab dengan sedikit anggukan.

"Sini gabung, Flo. Ikutan sarapan!" Bu Wijaya menawarkan seraya menepuk kecil meja, mengisyaratkan agar Flora turut duduk di dekatnya.

"Terima kasih, Tante." Flora tanpa rasa sungkan turut duduk dan mulai mengambil menu yang tersaji.

"Tumben pagi sekali sudah datang, ada apa?"

"Ini, Tante ... mau nengokin sahabat tercinta," ujar Flora seraya tersenyum dan pandangannya ke arahku.

Feeling aku sudah tidak enak, kurasa ada kejadian penting yang membuat Flora ingin menemuiku. Aku hanya memberikan senyum terpaksa, lebih tepatnya senyum yang dibuat-buat dan itu pasti akan terlihat aneh.

"Flora, aku tidak ijinkan kamu membawa Nara keluar. Jika ingin bicara, bicara saja di rumah. Nggak perlu ke cafe atau ke mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status