Share

2

Author: ANGELA HIKARU
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

William Randolph  tersadar dari lamunannya. Ia melihat sekelilingnya untuk mencari pelayan wanita bernama Bella Saphira yang mirip dengan wanita yang membuat dirinya kehilangan kesaktian pada terongnya.

 Entah kenapa William Randolph merasa tidak asing dengan nama wanita tersebut dan terasa familiar. Terutama wajahnya yang mengingatkan dirinya dengan masa lalu yang sulam itu.

"Mungkinkah wanita terkutuk itu," seru batin William Randolph dengan emosi membara di dalam hati.

Kedua mata William Randolph menajam, ketika mendapatin pelayan wanita bernama Bella Saphira berjalan mondar-mandir di sekitar mejanya dengan memamerkan leluk tubuh indah untuk menantang para pria yang melirik.

William Randolp menatapi wajah itu dengan tatapan lekat serta name tag di baju.

Emosi William Randolph semakin mendidih tinggi. Ketika melihat nama di name tag yang sama dengan cleaning servis yang melumpuhkan terong keperkasaan. Hingga ia menjadi pria gemuk dan jelek karena depresi. Yang menghabiskan sepanjang hidup untuk makan dan makan. Karena terapi obat-obatan yang di jalani selama berapa tahun membuat perutnya sangat lapar.

"Terkutuk kau," batin William Randolph berseru penuh kebencian kepada Bella Saphira yang sedang berjalan mondar mandir di sekitar meja para tamu.

Di saat William Randolph sibuk mengoceh, Ricky sengaja menarik tubuh Bella Saphira. Hingga Bella Saphira terjatuh ke dalam pelukan Ricky dan sebelah tangannya menyentuh terong William Randolph yang lembek dan selembut agar-agar.

Mendadak kening Bella Saphira berkerut dalam, ketika merasakan terong William Randolph.

Mata William Randolph  terbelalak besar, merasakan desiran yang sudah lama tidak ia rasakan sejak kejadian tragis itu yang membuat terongnya mati suri selama berapa tahun.

Sedangkan Bella Saphira merasakan sesuatu yang semakin keras. seperti baja, panas dan besar yang membuat dirinya semakin ketakutan dan jijik dengan menyentuh terong pria jelek seperti babi hutan yang duduk di samping Ricky.

"Bagaimana jika kita main satu malam," tawar Ricky dengan sebelah tangan meremas bokong padat Bella Saphira dan sebelah tangan meremas dada bagian kiri Bella Saphira secara bersamaan.

Apa yang di lakukan oleh Ricky dengan Bella Saphira merupakan hal yang biasa dan sering terjadi di kafe Norm di ruangan VVIP yang super privasi. jadi mau melakukan seks terbuka sekalipun, tidak ada yang akan melarang atau protes. kecuali di rekam, karena semua sudah di buat secara privasi oleh pemilik kafe Norm.

"Ahhh," desah Bella Saphira tanpa sengaja. ketika jemari Ricky sudah menyusup ke dalam celana dalamnya dan mengoda bagian lunak tersebut dengan menekan dan mensentil ujungnya berapa kali.

"Kau basah," goda Ricky yang semakin mensentil bagian lunak tersebut untuk memancing gairah pada tubuh Bella Saphira keluar. Agar mau bercinta dengan dirinya satu malam. dengan cinta yang panas dan membara.

Suara desahan Bella Saphira yang mengoda, semakin membangkitkan terong William Randolph yang semula lembek menjadi keras tidak terkendali.

Bella Saphira yang ngeri dengan ukuran terong William Randolph. Ia segera menyingkir tangannya dari benda tersebut. Dengan menggunakan tangan tersebut menutup mulut Ricky yang sedari mengoda dirinya dengan pujian.

"Kau pria lemah," cibir Bella Saphira yang menolak ciuman dari Ricky yang hampir melayang ke bibirnya.

Kesal akan penolakan dari Bella Saphira yang sejak tadi memancing emosinya.

"Jangan sok suci," cibir Ricky yang memasukkan satu jemarinya ke dalam celah inti Bella Saphira.

"Ahhh," pekik Bella Saphira yang kesakitan akibat ulah Ricky yang memasuki celah intinya dengan jari tengah.

"Kau suka baby?" tanya Ricky dengan senyuman jahatnya yang menanamkan satu jemarinya lagi dan kini dua jemari di dalam celah inti Bella Saphira yang membuat tubuh Bella Saphira menegang dengan kedua tangan mencengkeram bahu Ricky sembari mendesah kenikmatan.

"Suara desahnmu sungguh merdu," puji Ricky yang masih menusuk inti celah Bella Saphira dengan dua jari sekaligus secara keluar masuk.

Ada rasa malu dan terhina,Tapi demi bonus, Bella Saphira berusaha membuang jauh-jauh semuanya. agar dirinya bisa memberikan servis tambahan kepada para tamu yang rajin datang ke kafe Norm. 

Service tambahan ini lah yang membuat para tamu selalu datang ke kafe Norm dan tergila-gila pada tubuhnya.  yang di manfaatkan Bella Saphira untuk menjual setiap minuman keras kepada para tamu dan ia akan mendapatkan bonus 10% dari setiap botol minuman keras yang berhasil ia jual setiap malam kepada para tamu hidung belang.

"Kau menyukainya sayang, bagaimana kalau kita selesaikan di kamar?" tawar Ricky yang masih rajin mengocok celah inti Bella Saphira yang sudah basah oleh cairan perlepasan.

Bella Saphira mengigit bibir bawahnya dengan sensual. Ia menatapi Ricky yang sudah terbakar nafsu.

"Boleh, asal kau bisa menghabiskan lima botol minuman. aku bersedia tidur denganmu," tawar Bella Saphira kepada Ricky yang langsung berwajah kusut.

"Mau tidak?" ucap Bella Saphira yang mengelus dada bidang Ricky dan juga melepaskan satu persatu kancing di kemeja yang di kenakan oleh Ricky.

Melihat tidak ada jawaban dari Ricky. Bella Saphira langsung berdiri dari atas pangkuan Ricky. ia mengecup rahang Ricky dan mengelus dada bidang Ricky yang di tumbuhi dengan rambut halus dengan gerakkan sensual.

"Kau pria yang lemah di atas ranjang. pria lemah sepertimu tidak akan mampu memuaskan aku di atas ranjang," cibir Bella Saphira kepada Ricky yang masih duduk dengan wajah kusutnya.

Dengan wajah tidak tahu malunya, Bella Saphira membetulkan ujung roknya di depan Ricky dan pergi dengan bokong berlengak-lengok. yang di iringi dengan siuran suara para pria hidung belang.

Ricky hanya bisa kembali berdecak kesal, walau sempat mengelus inti Bella Saphira yang duduk di atas pahanya dengan kedua kaki terbuka lebar.

Merasa terhina akan perkataan Bella Saphira barusan. Ricky semakin menatapi wanita nakal itu dengan tatapan mata yang tajam.

"Sial," umpat Ricky yang mengepalkan kedua tangannya di atas meja yang tidak terima dengan penghinaan Bella Saphira kepadanya barusan.

"Aku bukan pria lemah," lanjut Ricky yang mengoceh sendiri.

Ocehan Ricky tidak di tangkapi oleh William Randolph yang menatapi kepergian wanita nakal yang sedari tadi di goda oleh Ricky yang merupakan pelayan wanita bernama Bella Saphira.

"Akhirnya aku menemukan mu. Wahai wanita sialan, aku pastikan kau akan menerima siksaan di masa depan," batin William Randolph penuh dengan kebencian mendalam untuk Bella Saphira. Ia bersumpah akan membalas dendam kepada Bella Saphira atas apa yang di deritanya selama ini.

"Kau dengar tidak?" oceh Ricky kepada William Randolph yang sedari hanya diam membisu seperti boneka manekin yang di pajangan di dalam toko pakaian.

William Randolph menoleh ke arah wajah Ricky yang kusut.

Related chapters

  • Benci Berbuah Cinta   3

    "Dengar," Dusta William Randolph yang sibuk dengan pikiranya ke sana kemari dengan rencana jahat di dalam otaknya yang sedang berputar dengan kencang. "Aku bersumpah akan membuat wanita jalang itu tidak akan bisa turun dari atas ranjang berhari-hari," seru Ricky dengan suara marahnya yang membuat berapa pria melihat ke arah William Randolp dan Ricky secara bersamaan. "Aku juga bersumpah akan membuat wanita itu menagis darah," balas William Randolph yang juga dendam membara kepada Bella Saphira. Ricky menatapi William Randolph yang ikut-ikutan marah. "Aku pastikan wanita jalang sialan itu akan menagis darah dengan hentakan yang aku berikan ke dalam tubuhnya," seru Ricky dengan emosi membara. William Randolph memilih diam untuk melihat kemarahan Ricky yang sudah memuncak tinggi. "Sumpah nanti saja, perbaiki wajah dan tubuhmu. biar terongmu tidak pendek," cibir salah satu tamu yang mengira William Randolph yang berteriak keras sejak tadi. yang merupakan teriakkan di tunjukkan kepada

  • Benci Berbuah Cinta   4

    "Ini alasan aku tidak mau menerima tantangan wanita gila itu," ucap Ricky dengan tawanya yang renyah dan masih mengejek pria tua yang di angkat pergi oleh dua pekerja dengan badan kekar. William Randolph membelalakkan kedua matanya. Ia tidak percaya melihat pria tua itu sudah tumbang dalam hitungan detik. Kemudian di depak keluar darri dalam klub malam Norm dalam waktu cepat dalam hitungan waktu tidak sampai lima menit. "Cara main kafe Norm tergolong sadis," ucap Ricky yang melihat minuman yang sisa sedikit di dalam gelas. Kemudian segera menenguknya sampai habis dengan tujuan ingin segera meninggalkan klub malam. William Randolph masih diam. Ia masih mencerna kata-kata dari Ricky barusan. "Aku mau pulang," lanjut Ricky yang tidak ingin berlama-lama di dalam klub malam. karena jam sudah menunjukkan jam 1 malam. ia harus kembali ke rumah, sebelum dapat bom dari sang ayah yang seperti moster itu. Tepatnya, tidak ingin ketahuan oleh ayahnya yang merupakan seorang miliader kaya raya. b

  • Benci Berbuah Cinta   5

    William Randolph memutar kedua matanya dengan malas, pasalnya sang ayah tidak tahu watak asli dari Ricky Leonard alias Ricky yang sok alim itu adalah buaya darat dari segala buaya yang ada. Kedok luarnya hanya untuk menipu keluarga Leonard dan orang di sekitarnya. tapi kenyataanya berbeda 100% di lapangan. Kesal akan sikap William Randolph yang terkesan mencari masalah. Robert Randolph langsung bersuara dengan satu tongkat menghentak ke lantai berulang kali sebagai tanda ia sedang mrah dan juga teguran untuk William Randolph. "Jangan memutar kedua matamu seperti itu, mulai besok uang jajanmu di kurangi 40%. Biar kau bisa contoh sikap sahabatmu itu yang sebagian anak baik dan berbakti kepada orang tua," seru Robert Randolph dengan suara kemarahan kepada putra satu-satunya yang di anggap tidak berguna sama sekali. William Randolph hanya bisa diam dengan hati menyindir Ricky alias Ricky Leonard yang pandai menipu semua orang. Hingga tidak bada yang tahu sosok aslinya yang merupakan pri

  • Benci Berbuah Cinta   6

    Seakan dunia milik berdua. Keduanya tidak menyadari ada seorang satpam yang menatapi keduanya dengan tatapan wajah tidak suka. Satpam itu melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 3 pagi, tetapi sejoli itu semakin tidak sadar diri dan sibuk meremas ini itu di tubuh lawannya. Seolah-olah dunia sudah milik mereka berdua dan yang lain hanya menumpang. Satpam yang kehilangan kesabaran, langsung berdehem. Agar sepasang sejoli sadar diri dan kembali kediaman masing-masing. Daripada mempraktekkan kemesraan di depan umum pada jam 3 dini hari. "Ehhem.." Dehem seorang satpam yang menegur sejoli yang sedang bermestraan di depan pintuk klub malam NORM yang akan di tutup detik ini. Menyadarkan keduanya yang sedang di mabuk oleh cinta. James Arthur menatapi satpam itu dengan tatapan tidak suka. Lalu menarik Bella Saphira untuk menjauhi satpam yang sedari tadi menatapi tubuh Bella Saphira dengan tatapan penuh nafsu dan gairah. Sebelum masuk ke dalam mobil, James Arthur mengacuhkan jari tenga

  • Benci Berbuah Cinta   7

    James Arthur memperlihatkan senyuman di wajah tampannya, sekaligus mengutuk Bella Saphira yang bisa membaca pikirannya. "Tidak, aku butuh uang untuk membayar dana percetakan surat undangan pernikahan kita," dusta James Arthur yang menyentuh bibir merah Bella Saphira yang masih bergetar. Lalu kembali menyiksa inti Bella Saphira semakin kasar. Karena perasaan James Arthur kesal akan pertanyaan Bella Saphira yang seolah menghina dirinya. "Ahhh... James... Tolong hentikan, ini menyakitkan sekali?" pinta Bella Saphira memohon pilu. James Arthur tidak menghentikan gerakan jarinya. Sebaliknya ia semakin menyiksa celah inti Bella Saphira dan lidahnya terus menjilati leher Bella Saphira sampai ke bibir Bella Saphira. "Ahhhhh James," desah Bella Saphira yang berusaha menolak ciuman James Arthur. Ciuman dan di sertai pangutan di berikan oleh James Arthur kepada bibir Bella Saphira yang sejak tadi mendesah tidak karuan. "Aku tidak akan membiarkan kau menolaknya," batin James Arthur yang masi

  • Benci Berbuah Cinta   8

    "Tenang saja, mereka tidak akan menyakiti dirimu. Lakukan seperti yang pernah kamu lakukan kepada pria hidung belang di kafe Norm," ucap James Arthur dengan bisikkan kecil. Kemudian sebelah tangannya menyusup masuk ke dalam pakaian dalam yang di kenakan oleh Bella Saphira lalu menariknya hingga menurun sedikit ke bawah untuk memancing gairah para pria yang duduk dengan berliur. Sorak-sorak teriakan dari pria terdengar oleh telinga Bella Saphira. Ketika mereka melihat pakaian dalam Bella Saphira yang menurun setengah. "James, aku tidak mau melakukannya. Aku malu," lirih Bella Saphira yang berusaha menaikkan celana dalamnya ke atas. Namun tubuhnya langsung di tarik seorang pria yang sudah tidak sabaran untuk bermain lebih panas lagi. "Puaskan kami manis," ucap pria berbadan kekar hitam itu memeluk tubuh Bella Saphira dari belakang dan salah satu tangannya sudah meremas dada kiri Bella Saphira dengan remasan kuat. "Ahh..." desah Bella Saphira secara mendadak karena ulah ta

  • Benci Berbuah Cinta   9

    Keempat pria itu tidak perduli dengan perlawanan Bella Saphira yang mencoba melepaskan diri. Sebaliknya mereka masih sibuk mencicipi kemolekan tubuh Bella Saphira yang kini tidak berdaya sama sekali. "Ahhh..." desah Bella Saphira di sela-sela ciuman pria hitam itu yang masih melumati bibirnya dengan rakus. Hap Hap Hap Hap Hap Hal Hap Pria kurus itu masih sibuk menyusui dada besar Bella Saphira dengan bibirnya. Lalu mengulum puncak dada berwarna pink itu dengan di isap. Lalu di tarik puncaknya dengan mengunakan gigi. "Ahhh .." desah Bella Saphira yang merasakan sensasi nikmat di kedua dadanya yang di hisap oleh bibir pria kurus secara silih berganti di sertai dengan remasan lembut. "Ahhhh... Ahhh... Ahhh..." desah Bella Saphira semakin nyaring. Ketika atas dan bawah di serang secara bersamaan. Hingga kenikmatan yang di rasakan oleh tubuhnya berlipat-lipat dari sebelumnya. Pria yang berlutut di hadapan Bella Saphira masih rajin memanjakan inti Bella Saphira dengan lidahnya yang me

  • Benci Berbuah Cinta   10

    "Jalang seperti mu masih bisa jual mahal," ucap pria itu yang geram melihat sikap Bella Saphira yang tidak menurut. Bella Saphira masih memalingkan wajahnya ke arah lain sebagai bentuk penolakkan. Pria hitam itu yang sudah kehabisan kesabaran. Ia menggunakan rudalnya yang besar itu untuk menampar wajah Bella Saphira berapa kali. Kemudian memaksa mulut Bella Saphira untuk terbuka. "Kau harus melakukan apa yang aku minta," ucap pria hitam itu yang memasukkan rudalnya ke dalam mulut Bella Saphira dengan satu kali hentakkan. Bella Saphira yang tidak bisa bersuara. Ia mencakar kedua paha pria itu dengan harapan pria itu mau melepaskan rudalnya yang berukuran besar yang berapa kali masuk ke dalam tenggorokan. "Ini sungguh luar biasa enak," ucap kedua pria secara bersamaan dan ia masih sibuk memanjakan rudalnya di dalam tubuh Bella Saphira. James Arthur yang melihat Bella Saphira di setubuhi secara dua arah secara bersamaan. Ia hanya tersenyum melihat pemandangan yang lumayan menjijik

Latest chapter

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kembar

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

DMCA.com Protection Status