Share

Benci Berbuah Cinta
Benci Berbuah Cinta
Author: ANGELA HIKARU

1

Author: ANGELA HIKARU
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di kafe Norm. Seorang wanita cantik dengan tubuh seperti gitar Spanyol berjalan sana sini. Wanita itu sedang memamerkan lekuk tubuhnya yang membuat para pria meneteskan air liur. Setiap kali mata para melihat tubuh sang pelayan wanita yang berjalan ke arah mereka dengan menaruh gelas dan botol minuman keras di atas meja.

 

"Hai cantik, tidur dengan aku satu malam. aku bayar segini?" tawar pria berusia kepala 4 itu kepada pelayan wanita cantik yang sudah membangkitkan terongnya yang tersembunyi di balik sleting celana.

wanita nakal itu memperlihatkan senyuman manisnya kepada pria botak yang menawarkan harga untuk membeli kenikmatan tubuhnya malam ini.

"Hanya segitu?" cibir wanita itu dengan perkataan sinisnya.

Pria botak itu mendengus kesal akan sindiran wanita cantik itu.

"Dua kali lipat dari harga tadi," balas pria botak itu yang menawarkan harga tertinggi untuk wanita cantik yang masih berlalu lalang di antara meja.

Wanita itu bernama Bella Saphira, ia sedang mengantar minuman kepada tamu yang duduk di meja khusus VVIP dan tamu kelas elit yang selalu datang untuk mencari jalang di kafe Norm untuk sebuah kesenangan yang berakhir di atas ranjang.

"Tidak," tolak Bella Saphira judes. ia tidak sudi harus di tiduri oleh pria botak dengan perut buncit seperti pria di hadapanya yang sedang berliur menikmati kemolekkan tubuhnya.

"Ck," decak pria itu dengan kesal. karena di tolak oleh Bella Saphira untuk kesekian kalinya, padahal banyak wanita yang menginginkan dirinya untuk tidur satu malam demi uang. sedangkan wanita bernama Bella Saphira bersikap sok jual mahal. seolah-olah tidak menginginkan uang sama sekali yang merupakan harta terindah dalam kehidupan semua wanita.

Bella Saphira memasang wajah dengan senyuman lebar kepada pria yang ia tolak satu persatu barusan. Tidak lupa mengedipkan satu mata nakalnya untuk hadiah kepada pria yang ia tolak barusan.

"Aku tidak berminat," ucap Bella Saphira yang melambaikan jemarinya.

Semua tamu pria hidung belang mengenal pelayan wanita cantik bernama Bella Saphira sebagai wanita pengoda yang seksi. Dengan atasan besar, bokong berisi, paha mulus, wajah cantik dan perut rata.

Uang dan kekayaan selalu di tawarkan para pria hidung belang untuk dapat mencicipi kemolekan tubuh Bella dalam semalam.

Sayangnya, Bella tidak tertarik. Karena ia masih menjaga harta paling berharga di tubuhnya untuk di berikan kepada calon suaminya, James Arthur. Pria yang di pacari semasa kuliah dulu.

Tujuan Bella Saphira bekerja di kafe Norm. Semata-mata ingin membeli gaun pernikahan dan membuat acara kecil-kecilan untuk pernikahan dirinya dan James Arthur yang sisa berapa minggu lagi.

Alasan Bella Saphira melakukan ini, karena keluarga James Arthur tidak pernah menerima dirinya yang di anggap tidak pantas untuk berdampingi putra mereka yang dari status terhormat.

sedangkan status Bella Saphira hanya seorang pekerja cafe demi cafe. Hingga ke cafe Norm yang merangkap jadi klub malam.

Bella Saphira masih ingat, James Arthur hanya bisa menyewa tempat resepsi, cetak kartu undangan dan dekorasi dengan uang seandainya. Karena tidak tergantung kepada keuangan keluarga Arthur. Maka sisanya, akan di usahakan oleh Bella Saphira. Mengingat James Arthur ingin menyewa rumah kecil untuk di tempati setelah menikah. Yang di pastikan akan memerlukan uang besar lagi untuk pengeluaran.

Di salah satu meja, seorang pria yang mulai kehabisan kesabaran menatapi tubuh indah Bella Saphira. Pria mulai usil dengan menunjukkan sikap tidak senonohnya kepada Bella Saphira secara terang-terangan.

"Hai cantik, tidur satu malam dengan aku yuk?" goda Ricky yang meremas bokong padat Bella dengan sensual.

Bella Saphira menoleh ke arah Ricky dengan memasang senyuman masam di wajah cantiknya.

"Boleh, asal kau mau menjilati semua wine ini di lantai. Maka aku akan senang hati untuk tidur dengan mu," balas Bella Saphira yang menuangkan wine bekas orang yang bercampur dengan makanan ke arah lantai.

Ricky menatapi wine di lantai dengan tatapan jijik. Mana mungkin ia melakukan hal segila ini. Apa kata orang dan jika sampai bapaknya tahu. Tamat riwayatnya sebagai anak dari seorang pria terkaya di kota ini.

Melihat tidak ada reaksi dari Ricky. Semua tamu tertawa terbahak-bahak terpingkal-pingkal. Mereka menertawakan kebodohan Ricky yang di anggap mencari sensasi untuk memalukan diri sendiri.

Melihat banyak orang menertawakan kebodohan dirinya, Ricky hanya bisa menyesali kebodohan yang baru saja ia lakukan kepada Bella Saphira, Hingga tidak berani menerima tantangan dari Bella Saphira.

"Sial," gerutu Ricky dengan wajah hitamnya atas penolakkan dan perlakuan Bella Saphira yang kurang ajar terhadapnya. Di depan mata para tamu di kafe Norm yang menjadikan dirinya sebagai bahan tertawaan.

Di samping Ricky, terdapat seorang pria berparas jelek dan gemuk. Nama pria itu adalah William Randolph. Pria yang sudah tidak lama  tidak melakukan hubungan intim selama bertahun-tahun. Sejak itunya di tendang kuat oleh seorang wanita yang pernah hampir ia perkosa di sekolah dulu karena mengejeknya dirinya dengan kata mummy dengan tiga ronde K.O.

William Randolph masih ingat, waktu itu tubuhnya tidak sebesar sekarang ini. Ia masih kurus kering karena sering bergadang main game setiap dan melihat film dewasa setiap malam untuk mendapatkan trik melakukan hubungan intim dengan kepuasan tinggi.

Kaya dan punya kedudukan tinggi, membuat William Randolph pada masa itu bisa melakukan apapun yang di inginkan pada masa remajanya secara bebas. 

Di masa remaja, William Randolph sudah meniduri banyak wanita untuk mempraktekkan trik-trik hubungan intim di setiap film yang ia lihat. Kebanyakan wanita sangat puas dan mengejarnya tiada hentinya. Semata-mata hanya ingin di minta di puaskan di atas ranjang, Bukan uang dan kedudukan lagi.

Sejak itu, William selalu meladeni nafsu pada wanita haus sentuhan dan kenikmatan yang selalu ia berikan kepada wanita manapun.

Hingga suatu hari seorang wanita berprofesi sebagai cleaning servis di kampus dengan nama Bella Saphira mengatainya dengan kata tubuh mummy dan tidak akan ahli di ranjang. Masuk ke ronde tiga langsung K.O.

William Randolph yang tersinggung dengan penolakan dari wanita berkedudukan rendah tersebut. Menarik wanita tersebut ke dalam toilet pria untuk di setubuhi. agar wanita itu menarik kembali kata-kata yang di lontarkan kepadanya.

Saat itu Bella Saphira yang berusaha membela diri agar tidak di perkosa oleh pria seperti mummy. Langsung menendang bagian vital William Randolph secara kuat. Hingga pria itu tidak sadarkan diri dan ia berhasi menyelamatkan kesucian di tubuhnya tanpa tersentuh sedikitpun.

Atas perbuatannya, Bella Saphira di pecat tanpa di gaji. Karena mengusik orang yang salah.

***

"Sial," umpat Ricky kesal dengan memainkan gelas secara kasar. setelah di cibir oleh Bella Saphira di sertai dengan hinaan yang cukup memukul batinnya hingga terdalam.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Aldo Z P
koin nya gede banget yaaa
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
sakig hati
goodnovel comment avatar
🌹isqia🌹
gkgkgkgk sakit ngga tuuh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benci Berbuah Cinta   2

    William Randolph tersadar dari lamunannya. Ia melihat sekelilingnya untuk mencari pelayan wanita bernama Bella Saphira yang mirip dengan wanita yang membuat dirinya kehilangan kesaktian pada terongnya. Entah kenapa William Randolph merasa tidak asing dengan nama wanita tersebut dan terasa familiar. Terutama wajahnya yang mengingatkan dirinya dengan masa lalu yang sulam itu. "Mungkinkah wanita terkutuk itu," seru batin William Randolph dengan emosi membara di dalam hati. Kedua mata William Randolph menajam, ketika mendapatin pelayan wanita bernama Bella Saphira berjalan mondar-mandir di sekitar mejanya dengan memamerkan leluk tubuh indah untuk menantang para pria yang melirik. William Randolp menatapi wajah itu dengan tatapan lekat serta name tag di baju. Emosi William Randolph semakin mendidih tinggi. Ketika melihat nama di name tag yang sama dengan cleaning servis yang melumpuhkan terong keperkasaan. Hingga ia menjadi pria gemuk dan jelek karena depresi. Yang menghabiskan sepan

  • Benci Berbuah Cinta   3

    "Dengar," Dusta William Randolph yang sibuk dengan pikiranya ke sana kemari dengan rencana jahat di dalam otaknya yang sedang berputar dengan kencang. "Aku bersumpah akan membuat wanita jalang itu tidak akan bisa turun dari atas ranjang berhari-hari," seru Ricky dengan suara marahnya yang membuat berapa pria melihat ke arah William Randolp dan Ricky secara bersamaan. "Aku juga bersumpah akan membuat wanita itu menagis darah," balas William Randolph yang juga dendam membara kepada Bella Saphira. Ricky menatapi William Randolph yang ikut-ikutan marah. "Aku pastikan wanita jalang sialan itu akan menagis darah dengan hentakan yang aku berikan ke dalam tubuhnya," seru Ricky dengan emosi membara. William Randolph memilih diam untuk melihat kemarahan Ricky yang sudah memuncak tinggi. "Sumpah nanti saja, perbaiki wajah dan tubuhmu. biar terongmu tidak pendek," cibir salah satu tamu yang mengira William Randolph yang berteriak keras sejak tadi. yang merupakan teriakkan di tunjukkan kepada

  • Benci Berbuah Cinta   4

    "Ini alasan aku tidak mau menerima tantangan wanita gila itu," ucap Ricky dengan tawanya yang renyah dan masih mengejek pria tua yang di angkat pergi oleh dua pekerja dengan badan kekar. William Randolph membelalakkan kedua matanya. Ia tidak percaya melihat pria tua itu sudah tumbang dalam hitungan detik. Kemudian di depak keluar darri dalam klub malam Norm dalam waktu cepat dalam hitungan waktu tidak sampai lima menit. "Cara main kafe Norm tergolong sadis," ucap Ricky yang melihat minuman yang sisa sedikit di dalam gelas. Kemudian segera menenguknya sampai habis dengan tujuan ingin segera meninggalkan klub malam. William Randolph masih diam. Ia masih mencerna kata-kata dari Ricky barusan. "Aku mau pulang," lanjut Ricky yang tidak ingin berlama-lama di dalam klub malam. karena jam sudah menunjukkan jam 1 malam. ia harus kembali ke rumah, sebelum dapat bom dari sang ayah yang seperti moster itu. Tepatnya, tidak ingin ketahuan oleh ayahnya yang merupakan seorang miliader kaya raya. b

  • Benci Berbuah Cinta   5

    William Randolph memutar kedua matanya dengan malas, pasalnya sang ayah tidak tahu watak asli dari Ricky Leonard alias Ricky yang sok alim itu adalah buaya darat dari segala buaya yang ada. Kedok luarnya hanya untuk menipu keluarga Leonard dan orang di sekitarnya. tapi kenyataanya berbeda 100% di lapangan. Kesal akan sikap William Randolph yang terkesan mencari masalah. Robert Randolph langsung bersuara dengan satu tongkat menghentak ke lantai berulang kali sebagai tanda ia sedang mrah dan juga teguran untuk William Randolph. "Jangan memutar kedua matamu seperti itu, mulai besok uang jajanmu di kurangi 40%. Biar kau bisa contoh sikap sahabatmu itu yang sebagian anak baik dan berbakti kepada orang tua," seru Robert Randolph dengan suara kemarahan kepada putra satu-satunya yang di anggap tidak berguna sama sekali. William Randolph hanya bisa diam dengan hati menyindir Ricky alias Ricky Leonard yang pandai menipu semua orang. Hingga tidak bada yang tahu sosok aslinya yang merupakan pri

  • Benci Berbuah Cinta   6

    Seakan dunia milik berdua. Keduanya tidak menyadari ada seorang satpam yang menatapi keduanya dengan tatapan wajah tidak suka. Satpam itu melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 3 pagi, tetapi sejoli itu semakin tidak sadar diri dan sibuk meremas ini itu di tubuh lawannya. Seolah-olah dunia sudah milik mereka berdua dan yang lain hanya menumpang. Satpam yang kehilangan kesabaran, langsung berdehem. Agar sepasang sejoli sadar diri dan kembali kediaman masing-masing. Daripada mempraktekkan kemesraan di depan umum pada jam 3 dini hari. "Ehhem.." Dehem seorang satpam yang menegur sejoli yang sedang bermestraan di depan pintuk klub malam NORM yang akan di tutup detik ini. Menyadarkan keduanya yang sedang di mabuk oleh cinta. James Arthur menatapi satpam itu dengan tatapan tidak suka. Lalu menarik Bella Saphira untuk menjauhi satpam yang sedari tadi menatapi tubuh Bella Saphira dengan tatapan penuh nafsu dan gairah. Sebelum masuk ke dalam mobil, James Arthur mengacuhkan jari tenga

  • Benci Berbuah Cinta   7

    James Arthur memperlihatkan senyuman di wajah tampannya, sekaligus mengutuk Bella Saphira yang bisa membaca pikirannya. "Tidak, aku butuh uang untuk membayar dana percetakan surat undangan pernikahan kita," dusta James Arthur yang menyentuh bibir merah Bella Saphira yang masih bergetar. Lalu kembali menyiksa inti Bella Saphira semakin kasar. Karena perasaan James Arthur kesal akan pertanyaan Bella Saphira yang seolah menghina dirinya. "Ahhh... James... Tolong hentikan, ini menyakitkan sekali?" pinta Bella Saphira memohon pilu. James Arthur tidak menghentikan gerakan jarinya. Sebaliknya ia semakin menyiksa celah inti Bella Saphira dan lidahnya terus menjilati leher Bella Saphira sampai ke bibir Bella Saphira. "Ahhhhh James," desah Bella Saphira yang berusaha menolak ciuman James Arthur. Ciuman dan di sertai pangutan di berikan oleh James Arthur kepada bibir Bella Saphira yang sejak tadi mendesah tidak karuan. "Aku tidak akan membiarkan kau menolaknya," batin James Arthur yang masi

  • Benci Berbuah Cinta   8

    "Tenang saja, mereka tidak akan menyakiti dirimu. Lakukan seperti yang pernah kamu lakukan kepada pria hidung belang di kafe Norm," ucap James Arthur dengan bisikkan kecil. Kemudian sebelah tangannya menyusup masuk ke dalam pakaian dalam yang di kenakan oleh Bella Saphira lalu menariknya hingga menurun sedikit ke bawah untuk memancing gairah para pria yang duduk dengan berliur. Sorak-sorak teriakan dari pria terdengar oleh telinga Bella Saphira. Ketika mereka melihat pakaian dalam Bella Saphira yang menurun setengah. "James, aku tidak mau melakukannya. Aku malu," lirih Bella Saphira yang berusaha menaikkan celana dalamnya ke atas. Namun tubuhnya langsung di tarik seorang pria yang sudah tidak sabaran untuk bermain lebih panas lagi. "Puaskan kami manis," ucap pria berbadan kekar hitam itu memeluk tubuh Bella Saphira dari belakang dan salah satu tangannya sudah meremas dada kiri Bella Saphira dengan remasan kuat. "Ahh..." desah Bella Saphira secara mendadak karena ulah ta

  • Benci Berbuah Cinta   9

    Keempat pria itu tidak perduli dengan perlawanan Bella Saphira yang mencoba melepaskan diri. Sebaliknya mereka masih sibuk mencicipi kemolekan tubuh Bella Saphira yang kini tidak berdaya sama sekali. "Ahhh..." desah Bella Saphira di sela-sela ciuman pria hitam itu yang masih melumati bibirnya dengan rakus. Hap Hap Hap Hap Hap Hal Hap Pria kurus itu masih sibuk menyusui dada besar Bella Saphira dengan bibirnya. Lalu mengulum puncak dada berwarna pink itu dengan di isap. Lalu di tarik puncaknya dengan mengunakan gigi. "Ahhh .." desah Bella Saphira yang merasakan sensasi nikmat di kedua dadanya yang di hisap oleh bibir pria kurus secara silih berganti di sertai dengan remasan lembut. "Ahhhh... Ahhh... Ahhh..." desah Bella Saphira semakin nyaring. Ketika atas dan bawah di serang secara bersamaan. Hingga kenikmatan yang di rasakan oleh tubuhnya berlipat-lipat dari sebelumnya. Pria yang berlutut di hadapan Bella Saphira masih rajin memanjakan inti Bella Saphira dengan lidahnya yang me

Latest chapter

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kembar

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

DMCA.com Protection Status