Share

4

Author: ANGELA HIKARU
last update Last Updated: 2021-10-03 20:54:48

"Ini alasan aku tidak mau menerima tantangan wanita gila itu," ucap Ricky dengan tawanya yang renyah dan masih mengejek pria tua yang di angkat pergi oleh dua pekerja dengan badan kekar.

William Randolph membelalakkan kedua matanya. Ia tidak percaya melihat pria tua itu sudah tumbang dalam hitungan detik. Kemudian di depak keluar darri dalam klub malam Norm dalam waktu cepat dalam hitungan waktu tidak sampai lima menit.

"Cara main kafe Norm tergolong sadis," ucap Ricky yang melihat minuman yang sisa sedikit di dalam gelas. Kemudian segera menenguknya sampai habis dengan tujuan ingin segera meninggalkan klub malam.

William Randolph masih diam. Ia masih mencerna kata-kata dari Ricky barusan.

"Aku mau pulang," lanjut Ricky yang tidak ingin berlama-lama di dalam klub malam. karena jam sudah menunjukkan jam 1 malam. ia harus kembali ke rumah, sebelum dapat bom dari sang ayah yang seperti moster itu. Tepatnya, tidak ingin ketahuan oleh ayahnya yang merupakan seorang miliader kaya raya. bahwa ia di luar adalah pria bejad dan tidak tahu diri yang selalu bermain jalang satu demi satu untuk menuntaskan gairah di dalam tubuhnya

William Randolph yang tidak punya pilihan, akhirnya memilih pulang bersama dengan Ricky. Karena ia pergi dan pulang selalu menumpang mobil Ricky. Alias selalu menjadikan Ricky sebagai supir pribadi untuk kemana-mana tanpa perlu bersusah payah untuk mencari alasan untuk menjawab pertanyaan dari Robert Randolph setiap malam.

"Apa rencanamu kedepannya?" tanya Ricky penasaran. karena ia tahu William Randoplh adalah tipe pria pembalas dendam sampai ke akar-akarnya. Dengan memberikan penderitaan yang lebih dari penderitaan di dalam neraka kepada para pembully.

William Randolph yang menyadarkan kepalanya di kaca mobil. Ia menghela nafas panjang dari kedua lubang di hidung.

"Belum tahu, masih memantau situasi. baru bisa mengambil keputusan, aku tidak mau salah melangkah yang akhirnya bisa membahayakan nyawa. sial-sial aku impoten selamanya," jelas William Randolph yang selalu hati-hati melangkah untuk tidak tergesah-gesah seperti berapa tahun lalu yang membuat terong perkasanya mati suri sampai sekarang ini.

Ricky menaikkan kedua alisnya, ketika mendengar penjelasan William Randolph yang sungguh masuk akal 

"Semoga rencanamu berhasil dan jangan lupa untuk bagi-bagi, kita akan menikmati tubuh Bella Saphira bersama-sama. biar wanita sialan itu tahu, betapa hebatnya kita di atas ranjang. apalagi main bertiga," ucap Ricky dengan niat jahatnya yang selalu bermain bertiga dengan berapa rekannya di luar negeri.

"Aku akan menciptakan neraka untuk wanita jalang itu, aku bersumpah itu. Tidak akan aku biarkan dia berbahagia sedikitpun," seru William Randolph dengan emosinya yang sudah hampir meletus keluar.

Ricky tertawa renyah dengan rencana jahat William Randolph yang benar-benar gila.

"Apakah wanita itu adalah wanita di masa lalu mu itu? oopsss, wanita yang membuat terongmu yang perkasa itu mati suri sampai sekarang ini?" tanya Ricky yang masih saja kepo, ketika melihat wajah William Randolph yang dendam kesumat berapa hari ini kepada Bella Saphira.

"Ya, wanita sialan itu adalah wanita itu. wanita yang membuat aku hampir tidak bisa bertelur lagi," balas William dengan suara kerasnya.

Ricky menaikkan sebelah alisnya, ia merasa dirinya masih beruntung. Setidaknya semua aksi bejatnya tidak mendatangkan karma untuknya di masa lalu dan masa kini.

"Sekarang mau kemana lagi?" tanya Ricky yang akan membelokkan mobilnya ke arah jalan satunya lagi yang merupakan jalan ke arah rumah William Randolph.

"Pulang," balas William Randolph yang sudah tidak berniat kemana-mana lagi, selain pulang kerumah dan tidur di atas ranjang yang empuk. Sembari memikirkan rencana kedepannya tanpa ketahuan sang ayah.

Ricky mengerutkan dahinya sesaat.

"Baiklah," ucap Ricky yang mengantar Willliam Randolph duluan, baru ia pulang ke rumahnya dengan santai tanpa gangguan dari William Randolph yang selalu mengoceh tanpa henti di dalam mobil.

Mobil yang di kemudikan oleh Ricky sampai di depan pagar mewah dengan nuasa aristokrat.

William Randolph segera turun dari dalam mobil Ricky yang terpakir tidak jauh dari kediaman Randolph.

Berapa penjaga yang melihat William Randolph memilih menutup mata dan membiarkan William Randolph berjalan seperti maling yang mengedap-ngedap untuk masuk ke dalam rumah mewah. Karena mereka sudah tahu kebiasan buruk William Rondolph setiap malam.

Melihat kanan dan kiri sudah aman, William berjalan ke depan pintu utama untuk berusaha masuk ke dalam rumah sang ayah yang merupakan seorang mafia kelas kakap.

Dengan hati-hati, William Randolph membuka pintu utama dengan pelan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun yang bisa memancing kecurigaan sang ayah kapan saja. Di saat posisi sedang duduk diam di atas sofa mewah.

Apa yang sudah di lakukan oleh William Randolph dengan cara berjalan mengedap-ngedap seperti maling kelas rendahan. Robert Randolph mulai berdiri dari tempat duduknya.

"Dari mana saja kau?" seru Robert Randolph yang melihat William Randolph pulang dengan tubuh bau alkohol tajam yang menusuk hidung.

Tubuh William langsung menegang mendadak mendapatin suara ayahnya yang penuh pertanyaan. Alias kemarahan yang tidak bisa di lukiskan dengan kata-kata lagi.

"Apa kau tuli?" lanjut Robert Randolph yang berjalan ke arah William Randolph dengan sebelah tongkat bertata hiasan emas di pegangan.

William Randolph menelan saliva dengan susah payah dan juga berusaha untuk bersikap tenang untuk menghadapi kemurkahan sang ayah yang di pastikan akan meletus kapan saja.

"Dari klub malam," balas William Randolph jujur daripada berbohong yang bisa menyebabkan masalah besar seperti tsunami yang mempunyai tinggi puluhan meter yang bisa menengelamkan satu pulau dalam hitungan detik.

Mendengar jawaban dari William Randolph. Robert Randolph sungguh tidak senang dan juga tidak suka dengan kebiasaan William Randolph yang seperti pria penjahat kelamin yang berburu para jalang di malam hari untuk di setubuhi setiap hari dengan alibi untuk kepuasan batin.

"Klub malam dan klub malam, berapa uang yang kau habiskan untuk wanita jalang?" seru Robert Randolph kesal dengan sikap William Randolph yang selalu bermain jalang setiap harinya dan juga selalu pulang dengan badan bau alkohol tajam.

William Randolph hanya bisa mendengus kesal akan sikap ayahnya yang terkesan sangat kolot dan tidak modern sama sekali.

"Tidak main, hanya menemani Ricky untuk minum alkohol seperti biasanya."

Raut wajah Robert Randolph langsung berubah.

"Kau kira aku percaya, mana Mungkin Ricky Leonard mau melakukan hal sekotor itu?" seru Robert Randolph yang mengenal Ricky Leonard sebagai anak yang alim dan berbakti kepada orang tua. Bahkan selalu di perusahan tanpa pergi kemanapun atau mengantikan Adam Leonard untuk pergi keluar untuk mengurus bisnis kerjasama dengan perusahan lain.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fiiz Hap
ternyata buaya darat
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Benci Berbuah Cinta   5

    William Randolph memutar kedua matanya dengan malas, pasalnya sang ayah tidak tahu watak asli dari Ricky Leonard alias Ricky yang sok alim itu adalah buaya darat dari segala buaya yang ada. Kedok luarnya hanya untuk menipu keluarga Leonard dan orang di sekitarnya. tapi kenyataanya berbeda 100% di lapangan. Kesal akan sikap William Randolph yang terkesan mencari masalah. Robert Randolph langsung bersuara dengan satu tongkat menghentak ke lantai berulang kali sebagai tanda ia sedang mrah dan juga teguran untuk William Randolph. "Jangan memutar kedua matamu seperti itu, mulai besok uang jajanmu di kurangi 40%. Biar kau bisa contoh sikap sahabatmu itu yang sebagian anak baik dan berbakti kepada orang tua," seru Robert Randolph dengan suara kemarahan kepada putra satu-satunya yang di anggap tidak berguna sama sekali. William Randolph hanya bisa diam dengan hati menyindir Ricky alias Ricky Leonard yang pandai menipu semua orang. Hingga tidak bada yang tahu sosok aslinya yang merupakan pri

    Last Updated : 2021-10-03
  • Benci Berbuah Cinta   6

    Seakan dunia milik berdua. Keduanya tidak menyadari ada seorang satpam yang menatapi keduanya dengan tatapan wajah tidak suka. Satpam itu melihat jam tangannya yang menunjukkan jam 3 pagi, tetapi sejoli itu semakin tidak sadar diri dan sibuk meremas ini itu di tubuh lawannya. Seolah-olah dunia sudah milik mereka berdua dan yang lain hanya menumpang. Satpam yang kehilangan kesabaran, langsung berdehem. Agar sepasang sejoli sadar diri dan kembali kediaman masing-masing. Daripada mempraktekkan kemesraan di depan umum pada jam 3 dini hari. "Ehhem.." Dehem seorang satpam yang menegur sejoli yang sedang bermestraan di depan pintuk klub malam NORM yang akan di tutup detik ini. Menyadarkan keduanya yang sedang di mabuk oleh cinta. James Arthur menatapi satpam itu dengan tatapan tidak suka. Lalu menarik Bella Saphira untuk menjauhi satpam yang sedari tadi menatapi tubuh Bella Saphira dengan tatapan penuh nafsu dan gairah. Sebelum masuk ke dalam mobil, James Arthur mengacuhkan jari tenga

    Last Updated : 2021-10-03
  • Benci Berbuah Cinta   7

    James Arthur memperlihatkan senyuman di wajah tampannya, sekaligus mengutuk Bella Saphira yang bisa membaca pikirannya. "Tidak, aku butuh uang untuk membayar dana percetakan surat undangan pernikahan kita," dusta James Arthur yang menyentuh bibir merah Bella Saphira yang masih bergetar. Lalu kembali menyiksa inti Bella Saphira semakin kasar. Karena perasaan James Arthur kesal akan pertanyaan Bella Saphira yang seolah menghina dirinya. "Ahhh... James... Tolong hentikan, ini menyakitkan sekali?" pinta Bella Saphira memohon pilu. James Arthur tidak menghentikan gerakan jarinya. Sebaliknya ia semakin menyiksa celah inti Bella Saphira dan lidahnya terus menjilati leher Bella Saphira sampai ke bibir Bella Saphira. "Ahhhhh James," desah Bella Saphira yang berusaha menolak ciuman James Arthur. Ciuman dan di sertai pangutan di berikan oleh James Arthur kepada bibir Bella Saphira yang sejak tadi mendesah tidak karuan. "Aku tidak akan membiarkan kau menolaknya," batin James Arthur yang masi

    Last Updated : 2021-10-06
  • Benci Berbuah Cinta   8

    "Tenang saja, mereka tidak akan menyakiti dirimu. Lakukan seperti yang pernah kamu lakukan kepada pria hidung belang di kafe Norm," ucap James Arthur dengan bisikkan kecil. Kemudian sebelah tangannya menyusup masuk ke dalam pakaian dalam yang di kenakan oleh Bella Saphira lalu menariknya hingga menurun sedikit ke bawah untuk memancing gairah para pria yang duduk dengan berliur. Sorak-sorak teriakan dari pria terdengar oleh telinga Bella Saphira. Ketika mereka melihat pakaian dalam Bella Saphira yang menurun setengah. "James, aku tidak mau melakukannya. Aku malu," lirih Bella Saphira yang berusaha menaikkan celana dalamnya ke atas. Namun tubuhnya langsung di tarik seorang pria yang sudah tidak sabaran untuk bermain lebih panas lagi. "Puaskan kami manis," ucap pria berbadan kekar hitam itu memeluk tubuh Bella Saphira dari belakang dan salah satu tangannya sudah meremas dada kiri Bella Saphira dengan remasan kuat. "Ahh..." desah Bella Saphira secara mendadak karena ulah ta

    Last Updated : 2021-10-08
  • Benci Berbuah Cinta   9

    Keempat pria itu tidak perduli dengan perlawanan Bella Saphira yang mencoba melepaskan diri. Sebaliknya mereka masih sibuk mencicipi kemolekan tubuh Bella Saphira yang kini tidak berdaya sama sekali. "Ahhh..." desah Bella Saphira di sela-sela ciuman pria hitam itu yang masih melumati bibirnya dengan rakus. Hap Hap Hap Hap Hap Hal Hap Pria kurus itu masih sibuk menyusui dada besar Bella Saphira dengan bibirnya. Lalu mengulum puncak dada berwarna pink itu dengan di isap. Lalu di tarik puncaknya dengan mengunakan gigi. "Ahhh .." desah Bella Saphira yang merasakan sensasi nikmat di kedua dadanya yang di hisap oleh bibir pria kurus secara silih berganti di sertai dengan remasan lembut. "Ahhhh... Ahhh... Ahhh..." desah Bella Saphira semakin nyaring. Ketika atas dan bawah di serang secara bersamaan. Hingga kenikmatan yang di rasakan oleh tubuhnya berlipat-lipat dari sebelumnya. Pria yang berlutut di hadapan Bella Saphira masih rajin memanjakan inti Bella Saphira dengan lidahnya yang me

    Last Updated : 2021-10-08
  • Benci Berbuah Cinta   10

    "Jalang seperti mu masih bisa jual mahal," ucap pria itu yang geram melihat sikap Bella Saphira yang tidak menurut. Bella Saphira masih memalingkan wajahnya ke arah lain sebagai bentuk penolakkan. Pria hitam itu yang sudah kehabisan kesabaran. Ia menggunakan rudalnya yang besar itu untuk menampar wajah Bella Saphira berapa kali. Kemudian memaksa mulut Bella Saphira untuk terbuka. "Kau harus melakukan apa yang aku minta," ucap pria hitam itu yang memasukkan rudalnya ke dalam mulut Bella Saphira dengan satu kali hentakkan. Bella Saphira yang tidak bisa bersuara. Ia mencakar kedua paha pria itu dengan harapan pria itu mau melepaskan rudalnya yang berukuran besar yang berapa kali masuk ke dalam tenggorokan. "Ini sungguh luar biasa enak," ucap kedua pria secara bersamaan dan ia masih sibuk memanjakan rudalnya di dalam tubuh Bella Saphira. James Arthur yang melihat Bella Saphira di setubuhi secara dua arah secara bersamaan. Ia hanya tersenyum melihat pemandangan yang lumayan menjijik

    Last Updated : 2021-10-08
  • Benci Berbuah Cinta   11

    "Ke apertemen aku, aku hanya ingin membersihkan tubuhmu dari sentuhan pria barusan. Tepatnya kita akan bercinta malam ini," ucap James Arthur yang merangkul pinggul Bella Saphira dengan mesra, Seolah mengatakan apa yang ia inginkan malam ini dengan harapan Bella Saphira tidak menolak ke inginnya untuk bercinta secara intim. Mendengar apa yang di katakan oleh James Arthur, perasaan Bella Saphira semakin tidak senang sama sekali. Tapi ia masih menjaga perasaan James Arthur yang merupakan pria yang ia cintai selama ini. "Tidak mau, sekarang sudah jam lima pagi. Aku harus tidur," tolak Bella Saphira secara halus dengan harapan James Arthur mengerti akan situasi yang ia hadapi saat ini. Mendapatkan penolakan Bella Saphira yang terasa menghina harga dirinya, James Arthur berusaha untuk tenang agar emosinya tidak meledak keluar. "Tidak apa, kamu tidur saja di sini. Nanti aku antar kamu pergi kerja bagaimana?" tawar James Arthur dengan bujuk rayuannya dan berusaha mendapatkan apa yang menj

    Last Updated : 2021-10-08
  • Benci Berbuah Cinta   12

    Puas nenyiksa BellaSaphira dengan kenikmatan, James Arthurm menarik kedua jemarinya. Ia menjilati kedua jemari itu seperti menjilati ice cream. Kemudian membuka kedua kaki Bella Saphira secara lebar. "Menakjubkan," puji James Arthur yang melihat keindahan tersebut. Kemudian ia kembali melahap cairan perlepasan milik Bella Saphira dengan bibirnya. "Ahhh..." desah Bella Saphira yang tidak tahan akan kenikmatan tersebut. Ia semakin menekan kepala James Arthur dan bibirnya mengeluarkan suara merdu yang nakal. Sebenarnya James Arthur ingin memasuki tubuh Bella Saphira dengan satu kali hentakan. Tapi ia merasa sangat sayang untuk melakukannya. Karena akan kehilangan uang yang di nantikan selama ini. "Lebih baik aku main di lubang yang satunya lagi," batin James Arthur yang membalikkan tubuh Bella Saphira hingga menjadi posisi menungging. "Kau mau apa," tanya Bella Saphira di sela-sela nafas lelahnya. Ketika jemari James Arthur membuka sela bokongnya. "Menikmati tubuh mu baby," ucap Ja

    Last Updated : 2021-10-08

Latest chapter

  • Benci Berbuah Cinta   182

    Panggilan masuk itu berbunyi berulang kali. William Randolph yang sudah terkapar tidak sadar diri tidak menyadari bunyi ponsel yang tiada berhenti.Raisa Andriana yang sejak tadi menghubungi William Randolph. Wajah cantiknya kini terlihat menghitam setelah panggilan berpuluh-puluhan kali tidak di respon oleh William Randolph."Jangan bermimpi kau bisa kabur dari aku setelah mencampakkan aku seperti sampah," batin Raisa Andriana yang masih terobsesi kepada William Randolph serta kekayaan yang di miliki oleh William Randolph.Melihat hari sudah menunjukkan jam 5 pagi, Raisa Andriana memutuskan untuk makan sedikit di bandara untuk mengisi tenaga. Kemudian langsung pergi ke hotel mewah untuk istirahat.***Ujung mata Ricky menatapi kedua kembar yang keluar dari mobil mewah dan di temani oleh seorang pria yang tidak lain adalah Adam Levine."Daddy," seru kedua kembar yang nempel seperti prangko. Sebelum masuk ke dalam halaman sekolah."Belajar yang rajin," Adam Levine memeluk kedua kembar

  • Benci Berbuah Cinta   181

    Mendengar apa yang di katakan oleh pria tua di hadapannya, tawa Cindy semakin nyaring. Semua tamu yang hadir hanya bisa memandang satu sama lain. Mereka tanpa bersuara."Putri kata mu?" seru Cindy yang berusaha berdiri. Ia menatapi Bella dengan senyuman jahat, kemudian membuang ludah sebagai penghinaan.Erik Stephen mengerutkan dahi semakin dalam, ia tidak suka ada yang merusak acara ulang tahun kedua cucu kembar."Wanita jalang itu sudah tidur dengan banyak pria dan kini pria tua itu adalah simpan jalang itu," seru Cindy yang masih emosional dan ia tidak iklhas hidup Bella lebih baik dari dirinya.Bella yang kehabisan kesabaran, ia berjalan ke arah Cindy dengan menghadiahkan satu tamparan keras yang membuat semua tamu ternganga."Tutup mulut jahatmu, berani menghina ayah aku. Aku bersumpah kau tidak akan hidup dengan tenang."Apa yang di katakan oleh Bella mengaketkan semua tamu yang hadir. Termasuk Ricky dan Adam Leonard yang melihat Bella yang menjambak rambut pirang Cindy dengan

  • Benci Berbuah Cinta   180

    Ricky merasa apa yang dilakukan oleh Adam Levine sangat lucu."Pria sampah seperti kau hanya bisa berlindung di belakang wanita," cibir Ricky dalam hati dengan membalas tatapan ancaman dari Adam Levine.Keduanya terlihat saling memperingati satu sama lain. Ricky yang tidak ingin topeng aslinya terbongkar di depan umum, Ia segera mengikuti sang ayah ke tempat lain.Adam Leonard ingin mewancari Ricky secara detail. Tapi melihat Ricky menguap berapa kali dan memijit kepala, niatnya terundur.Untuk menutupi kecurigaan sang ayah, Ricky sengaja meminta air putih kepada salah satu pelayan yang berjalan lalu lalang."Kau kenapa?" tanya Adam Leonard yang melihat Ricky menelan satu pil obat.“Sakit kepala,” balas Ricky yang melemparkan bungkusan obat kepada Adam Leonard yang duduk di depan.Adam Leonard menatapi bungkusan obat di atas meja depan wajah dengan tidak senang.“Mengapa ada yang bau badan di pesta ini?” dusta Ricky yang menutup hidung dengan sapu tangan dan sebelah tangan memijit dahi

  • Benci Berbuah Cinta   179

    melihat sikap Erick Stephen yang posesif kepada gadis kecil itu. Emosi Roberth Randolph seketika mendidih. Ia merasa terkalahkan dalam hal untuk memiliki sesuatu.Robert Randolph berdiri dari tempat duduknya. Ia tidak ingin Erick Stephen memonopoli Lilica seorang diri.Tanpa kata-kata, Erick Stephen memilih untuk pergi dari hadapan Robert Randolph dengan tujuan menjauhkan Lilica dari Robert Randolph.Robert Randolph yang ingin melangkahkan kakinya, namun ia terhalang oleh Anton Bachrul."Jangan gegabah tuan," saran Anton Bachrul yang tidak ingin Robert Randolph kena masalah. Mengingat latar belakang Erick Stephen yang terkenal di dunia hitam."Apakah tuhan membalas apa yang aku lakukan di masa lalu dengan cara seperti ini," Robert Randolph berusaha menahan kesedihan, kemarahan dan ketakutan menjadi satu di dalam hati.Anton Bachrul tidak mengerti apa yang di katakan oleh Robert Randolph, ia segera membawa Robert Randolph untuk segera kembali ke rumah utama.Di rumah utama, Robert Rand

  • Benci Berbuah Cinta   178

    "Apa katamu tua Bangka," seru Cindy yang tidak terima atas kata-kata Deep Arthur yang merupakan ayah mertua. "Tidak sopan," Deep Arthur yang tidak tahan dengan sikap Cindy yang kian hari kian kurang kurang ajar. Ia langsung menyiramkan satu ember air ke arah Cindy. Cindy melap wajahnya yang basah, ia berdiri dari tempat duduk dengan wajah hitam. Rasa marah dan sesak bercampur jadi satu di dalam hati. "Tua Bangka sialan, aku berharap kau cepat masuk tanah." Cindy meraih tas mewah, ia berlari dari ruang tamu dengan emosi membara sembari mengumpat berulang kali. Sedangkan Anne Arthur berusaha mengejar Cindy dari arah belakang. "Sekalian saja kau ikut wanita mandul itu pergi, maka tidak perlu kembali lagi ke sini!" tegas Deep Arthur yang membanting ember ke lantai. Langkah kaki Anne Arthur terhenti, ia tidak berani mengejar langkah kaki Cindy lagi. Ketika sebuah suara berat berupa ancaman terdengar nyaring. "Aku heran kenapa James bisa menikahi wanita ini," seru Deep Arthur yang lup

  • Benci Berbuah Cinta   177

    "Aku kan bercanda, lagian Adam pasti akan marah besar. Jika tau aku bekerja," Bella tertawa pelan. Kemudian menarik Erick Stephen keluar dari rumah.Kerutan di dahi Erick Stephen terlihat semakin dalam ketika melihat tingkah Bella hari ini."Temani aku jalan-jalan! Kita sudah lama tidak berjalan bersama sebagai ayah dan anak," Bella sedikit memaksa kehendaknya kepada Erick Stephen untuk keluar dari dalam rumah.Erick Stephen yang tidak ingin Bella stres. Ia pun setuju akan permintaan Bella hari ini.Di mall, Bella melirik barang mewah keluaran terbaru."Aku mau tas ini," ucap Bella dan seorang wanita secara bersamaan.Wanita itu terlihat tidak suka ada yang mengincar barang yang ia sukai. Sedangkan Bella masa bodoh."Aku pikir siapa, ternyata kau Bella. Oops wanita jalang," Cindy sengaja menyindir Bella untuk membalas sakit hati di pameran perhiasan di Paris."Oh ada pelakor," balas Bella dengan tatapan menyindir. Ia pun melap jari-jari dengan tissue basah anti kuman di depan Cindy.T

  • Benci Berbuah Cinta   176

    Di salah satu ruangan, Adam Levine mendudukan kedua kembar. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kedua kembar."Mengapa kalian menagis, apa karena dad dan mom tidak ikut kalian pergi main ke pantai?" Adam Levine berusaha menghibur kedua kembar tersebut."Rumah kita terbakar habis," Shimon yang mengambil ahli untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa di jawab oleh kedua kembar yang masih sibuk menagis.Wajah Adam Levine memperlihatkan sedikit ketakutan, apa yang ia takutkan menjadi kenyataan."Itu hanya rumah sementara untuk di tempati, sekarang kita semua balik ke Italia. Liburan sudah selesai," timpal Erick Stephen yang ingin menjauhkan kedua kembar dari ayah biologis."Baiklah," kedua kembar menjawab perkataan Erick Stephen secara bersamaan. Karena mereka tahu keegoisan telah menyebabkan banyak hal terjadi. Sedangkan Adam Levine hanya bisa diam tanpa protes atau apapun.Shimon merasa semua ini tidak sederhana, ia yakin ada yang sengaja membakar rumah sebagai peringatan u

  • Benci Berbuah Cinta   175

    "Mau apa kau menghubungi aku," William Randolph menaikkan volume suara lebih tinggi dari biasanya saat berbicara dengan Ricky di balik ponsel."Dasar bodoh, apa yang kau lakukan di sana. Otak udangmu itu di pakai sedikit bisa tidak? Karena kebodohan mu itu telah menyebabkan banyak masalah di banyak pihak,"William Randolph menaikkan sebelah alisnya. Ia merasa semua ini pantas di dapatkan oleh para pecundang seperti Adam Levine dan Erick Stephen.Ricky yang di balik ponsel hanya menghela nafas panjang. Ia tidak bisa membantu banyak atas kebodohan yang di sebabkan oleh William Randolph.Seorang pria tua berdiri di hadapan Ricky. Ia menunjukkan sikap tidak senang.Sadar posisi dalam bahaya, Ricky memutuskan panggilan dengan William Randolph saat itu juga."Berapa kali aku katakan padamu untuk tidak berteman dengan bajingan itu yang bisa menghancurkan karir dan nama keluarga kita!" ucap pria tua itu yang tak lain adalah Adam Leonard.Ricky menghela nafas panjang, ia beralasan orang yang i

  • Benci Berbuah Cinta   174

    "Sial, terkutuk kau...." William Randolph melampiaskan kekesalan di dalam hati ke arah salah satu kaki meja. "Sial..sial.." tidak puas mengumpat, William Randolph membanting meja tersebut dengan sekuat tenaga untuk melampiaskan kekesalan di dalam hati yang masih ada api yang kebencian yang membara kian tinggi. Tidak puas melampiaskan kekesalannya itu, William Randolph memilih untuk keluar dari dalam rumah. Ia memutuskan untuk mencari Erick Stephen atau Adam Levine untuk membuat perhitungan karena selama ini berani menyembunyikan keberadaan Bella Saphira tanpa seizinnya. "Wanita sialan itu harus diberikan pelajaran berlipat-lipat dari sebelumnya," batin William Randolph yang masih penuh amarah kepada Adam Levine dan Erick Stephen. Sehingga melupakan nasehat Ricky. Pintu rumah di buka secara tiba-tiba oleh William Randolph. Seketika dahi William Randolph berkerut dalam saat melihat siapa yang ada di hadapannya. Wanita itu menampilkan senyuman manis dengan bagian dada yang hampir te

DMCA.com Protection Status