Share

Bab 48 - Tanda di Dinding

Suara pintu-pintu yang membanting keras dan jeritan-jeritan yang menggema di sekeliling mereka semakin intens, membuat suasana di ruang bawah tanah berubah menjadi lebih mencekam. Arga bisa merasakan hawa dingin yang menjalar ke seluruh tubuhnya, seolah-olah setiap pori-pori di kulitnya mencoba menolak keberadaan kegelapan yang semakin menebal di ruangan itu.

Mereka semua berdiri terpaku, menyaksikan Bram yang masih bergerak ke arah altar, tubuhnya kaku seperti boneka yang digerakkan oleh kekuatan tak terlihat. Simbol-simbol di lantai berkilauan merah, sementara darah segar mengalir pelan di sekitar altar, menciptakan pola yang semakin menyeramkan. Di sekitar ruangan, dinding-dinding batu tampak mulai berdenyut, seolah-olah hidup dan bernapas bersama dengan energi gelap yang menguasai tempat itu.

“Bram! Berhenti!” teriak Arga lagi, suaranya bergema dalam kegelapan. Tapi seperti sebelumnya, tidak ada respons dari sahabatnya. Tubuh Bram terus maju, tangannya hampir menyentuh permukaan al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status