Share

Bab 49 - Peringatan Terakhir

Langit di luar rumah mulai beranjak dari kegelapan malam yang mencekam menuju fajar yang samar-samar terlihat, namun kegelapan di dalam rumah tua itu tidak mereda sedikit pun. Suara gemuruh di bawah tanah terus berlanjut, seolah-olah ada sesuatu yang bergerak jauh di bawah permukaan, bangkit dari tempat persembunyiannya yang telah lama terlupakan.

Arga berdiri dengan napas berat, masih merasakan beban kengerian yang terus mencengkeram dirinya sejak mereka turun ke ruang bawah tanah. Di sebelahnya, Laras terlihat lelah, wajahnya pucat namun matanya tetap terfokus. Dia sudah melakukan lebih dari yang bisa dibayangkan, namun jelas bahwa tugas mereka belum selesai.

Mira mendekat ke Arga, menggenggam lengannya dengan erat. “Arg, kita nggak bisa terus-terusan di sini. Rumah ini semakin berbahaya. Apa pun yang tersembunyi di bawah sana, itu makin kuat.”

Pak Kusuma berdiri di dekat altar yang kini tampak lebih tenang, meskipun darah yang sebelumnya mengalir di sekitarnya masih terasa hangat da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status