Share

Bab 45 - Keterkaitan Laras

Ruangan itu terasa seperti membeku. Napas Arga tersangkut di tenggorokan ketika sepasang mata merah di ujung lorong kembali menatap mereka dengan kebencian yang mencekam. Semua orang di ruangan itu membisu, hanya terdengar deru napas yang tertahan dan detak jantung yang semakin cepat. Mata merah itu, sekali lagi, seperti menggiring mereka menuju kegelapan yang lebih dalam—lebih mencekam.

"Kalian... tidak seharusnya ada di sini..." Suara itu kembali bergema, berat dan serak, seolah-olah datang dari dunia yang berbeda, penuh dengan dendam dan penderitaan.

Mira berdiri dengan tubuh kaku, dia mencoba mengendalikan rasa takutnya. Tangannya secara refleks meraih lengan Arga. "Apa yang kita lakukan sekarang?" bisiknya, suaranya terdengar gemetar.

Pak Kusuma melangkah maju dengan hati-hati, meskipun kerutan di dahinya menunjukkan bahwa dia juga merasakan kecemasan yang mendalam. "Kita harus tetap tenang. Ini bukan arwah sembarangan. Mereka adalah bagian dari kutukan yang masih terikat dengan r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status