Share

Bab 18 - Kejadian di Malam Kedua

Malam kembali turun dengan cepat ketika Arga dan Bram masuk ke dalam rumah tua itu. Udara di dalam rumah terasa lebih berat dan dingin, seolah-olah sesuatu yang gelap menunggu di setiap sudut. Setiap langkah kaki mereka menggema di lantai kayu yang berderit, sementara bayangan dari lilin-lilin tua yang tersisa menari-nari di dinding, menciptakan ilusi gerakan yang tak henti-hentinya. Mereka tahu bahwa rumah ini bukan lagi sekadar bangunan tua yang terabaikan—rumah ini hidup.

"Lo yakin kita akan nemuin pintu itu, Ga?" tanya Bram dengan suara bergetar. Dia jelas-jelas sudah lelah, tidak hanya secara fisik, tapi juga mental. Semalaman mereka dihantui oleh bayangan dan bisikan, dan sekarang mereka harus menghadapi apa yang mungkin menjadi puncak dari kengerian ini.

Arga mengangguk tegas, meskipun dalam hatinya dia juga merasakan ketakutan yang sama. "Ini satu-satunya cara. Kita harus menemukan Laras, dan kita harus membuka pintu terakhir itu."

Mereka berdua bergerak perlahan di dalam rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status