Share

Bab 10 - Ritual Tersembunyi

Arga duduk terdiam di lantai ruang tamu, napasnya masih tersengal-sengal. Matanya terus memandang ke arah pintu kecil di ujung lorong yang baru saja dia tutup dengan keras. Pikiran-pikiran berkecamuk dalam kepalanya, namun yang paling mencolok adalah kenyataan bahwa Bram masih belum ditemukan. Setiap detik di rumah ini terasa semakin mencekam, dan perasaan bahwa waktu mereka semakin menipis terus menghantuinya.

Liontin di lehernya, yang tadi bersinar untuk melindunginya dari sosok di ruang bawah tanah, kini terasa berat. Arga menggenggam liontin itu, merasakan sedikit kehangatan dari benda itu, namun kelegaan yang diberikannya hanyalah sementara. Dia tahu bahwa perlindungan dari Pak Kusuma tidak akan bertahan selamanya.

Arga bangkit perlahan, meski tubuhnya terasa lemah. Dia tahu dia tidak bisa tinggal diam. Dia harus menemukan Bram dan mengakhiri semua ini. Dia memandang sekeliling ruang tamu dengan tatapan kosong, sampai akhirnya matanya tertuju pada cermin besar di sudut ruangan.

Ce
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status