Share

Bab 16 - Jejak Berdarah

Bayangan besar yang muncul di pintu perangkap itu bergerak dengan lambat namun pasti. Udara di sekitar Arga dan Bram terasa semakin menebal, seolah-olah rumah itu sedang menghisap setiap jejak keberanian yang tersisa di tubuh mereka. Suara bisikan yang semula mereda kini kembali bergema, namun kali ini lebih berat, lebih nyata, seolah-olah suara itu berasal dari sesuatu yang jauh lebih berbahaya.

Arga menelan ludah, tubuhnya tegang dan kaku, sementara Bram berdiri mematung di sebelahnya, tak bisa berkata apa-apa. Mereka berdua tahu, apa yang datang kali ini berbeda. Lebih besar. Lebih gelap. Dan lebih nyata.

"Ga..." bisik Bram dengan suara serak. "Kita harus keluar dari sini."

Arga tidak menjawab, matanya terus tertuju pada bayangan yang bergerak mendekat. Suara langkah kaki pelan terdengar, dan semakin dekat bayangan itu, semakin jelas bentuknya. Sosok itu tinggi, jauh lebih tinggi dari manusia biasa. Badannya kurus dengan tangan yang panjang menjuntai. Wajahnya... tidak sepenuhnya te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status