Kembali ke kediaman Yavuz,Kamar mandi.Yavuz terlihat mengernyit kan keningnya saat dia menyabuni punggung Jessica hingga ke lehernya, kali ini dia benar-benar serius melakukan nya, tidak seperti sebelumnya dimana dia melakukan nya karena terbawa hasrat yang membara saat menyabuni punggung istrinya.Dia melihat tanda aneh dibalik telinga kanan perempuan tersebut."Ini tanda lahir atau luka?," Yavuz bertanya, menyentuh tanda seperti lambang angka 3 di balik telinga istrinya tersebut.Entahlah seperti huruf E terbalik tepat nya."Ah?," Jessica bertanya cepat, dia tidak begitu mendengar pertanyaan suaminya."Ada tanda di balik telinga mu, baby." Ucap Yavuz lagi."Atau ini luka?," Laki-laki tersebut menyentuhnya secara perlahan dia pikir apakah itu sakit."Oh itu, aku pikir tanda lahir, mereka ada di sini sejak aku kecil." Jessica menjawab cepat, mencoba menyentuh daun telinga nya secara perlahan."Mommy pernah memeriksa nya ke dokter, dokter bilang ada 2 kemungkinan, ini bisa jadi tanda
Rumah sakit xxxxxxxxx,Pusat kota.Sebelum pergi ke kediaman orang tua Yavuz, mereka memutuskan untuk pergi memeriksakan keadaan kandungan Jessica. Yavuz sengaja melakukan hal tersebut karena sedikit khawatir terhadap istrinya sebab mereka melakukan kegiatan rutin malam berbagi peluh bersama dalam beberapa waktu ini, takut hal yang buruk terjadi pada perempuan tersebut karena ulahnya. Jadi perlu menanyakan beberapa hal pada sang dokter apakah itu baik atau buruk jika terus dilakukan, apalagi itu merupakan pemeriksaan rutin bagi bayi mereka dan Jessica.Mereka menunggu antrian hingga tiba pada giliran mereka, diruang tunggu sambil bercengkrama bersama."Lelah kah?," Yavuz bertanya sambil menyentuh lembut perut Jessica.Yang ditanya terlihat mengembangkan senyumannya sambil menggelengkan kepalanya secara perlahan."Tidak," jawab perempuan tersebut cepat.Yavuz baru ingin kembali bicara tapi tiba-tiba saja handphone nya berdering, membuat laki-laki tersebut menghentikan kalimat nya yang
Seorang perempuan membeku menatap wajah Jessica, dia mengerutkan keningnya untuk beberapa waktu."Ya ampun maafkan aku, aku sedikit terburu-buru," Jessica langsung meminta maaf dengan cepat merasa tidak enak karena dia nyaris menabrak perempuan yang ada di hadapannya tersebut.Dia menundukkan kepalanya berkali-kali, merasa bersalah karena hampir menabrak perempuan di hadapan nya.Perempuan dihadapan nya terlihat masih membeku, dia sama sekali tidak mengedipkan bola matanya saat menatap Jessica."Nyonya?," Pada akhirnya Jessica mengerurkan keningnya karena dia pikir lawan bicaranya sama sekali tidak menjawab ucapannya dan tampak menatapnya dengan tatapan yang cukup aneh."Apa Anda baik-baik saja?," Pada akhirnya Jessica bertanya dengan perasaan khawatir dia pikir apakah perempuan di hadapannya terkena serangan jantung dan lain sebagainya.Hingga pada akhirnya perempuan di hadapannya tersebut seolah-olah berusaha untuk menarik kesadarannya sendiri lantas perempuan itu langsung menggelen
Di sisi lain.Perempuan tadi yang bertemu dengan Jessica terlihat berlarian dengan cepat sembari meraih handphonenya dalam keadaan panik, dia seolah-olah habis melihat hantu ketika melihat wajah Jessica, cukup terkejut dengan keadaan saat dia tanpa sadar hampir menabrak seorang perempuan yang usianya sangat muda pikirannya dan yang mengejutkan adalah wajah perempuan tersebut kenapa begitu mirip dengan seseorang yang sudah lama menghilang, karena itu dia refleks bertanya soal usianya dan tanda lahir di tubuh nya.Perempuan tersebut berlarian dengan terburu-buru ke arah area parkiran, sambil terus mencoba menghubungi seseorang dia terus bergerak dari dalam rumah sakit ke sana. cukup lama dia menunggu panggilannya tersambung hingga pada akhirnya terdengar sahutan di ujung sana."Halo?," Suara seseorang memecah keadaan membuat perempuan itu langsung membulatkan bola matanya kemudian langsung berkata."Kau di sana?," Dia bertanya dengan terburu-buru menunggu jawaban di sebelah sana dengan
Kembali ke sisi lain.Perempuan itu terkejut saat mendengar seorang laki-laki bicara kepada nya, dia menoleh dan menatap kearah sang pemilik suara."Kau, bagaimana kau ada disini, Hector?," Tanya perempuan itu kemudian.Percayalah bertemu dengan pewaris sah Orlando family jelas membuat dia cukup terkejut dan gelagapan di tempat ini dimana dia melihat seorang perempuan yang mirip dengan gadis yang mereka buang di masa lalu."Apakah mungkin Hector bertemu dengan perempuan itu?," sebuah tanya melintas di balik kepala perempuan tersebut, dia memendam tanya dan tidak mengeluarkan nya, takut jika Hector juga bertemu dengan sosok yang dia tidak sengaja lihat tadi atau malah benar-benar mengenalnya dan sengaja datang kemari."Aku tidak punya alasan untuk menjelaskan nya, apa yang bibi lakukan di rumah sakit ini? Mengunjungi seseorang?," Hector menjawab pertanyaan perempuan dihadapan nya, dia cukup waspada, menampilkan sisi garang dan penuh kehati-hatian saat bicara dengan sosok dihadapan nya
Mansion utama Yavuz dan Jessica,Kamar tidur utama Yavuz dan Jessica.Jessica terlihat cukup lelah setelah kembali dari kediaman keluarga Yavuz, dia pikir setelah membersihkan diri mungkin sebaiknya dia pergi untuk mengistirahatkan diri."Mau aku bantu mengeringkan rambut mu baby?," Yavuz seperti biasa selalu penuh perhatian, bertanya pada Jessica sambil bergerak menuju kearah lemari walk in closed, dia mencari hair dryer dan bersiap untuk mengeringkan rambut Jessica yang basah."Kamu tidak lelah?," Karena takut membuat Yavuz terlalu lelah sebab mereka pergi hilir mudik sejak pagi, dia pikir mungkin ini akan membuat Yavuz kepayahan hanya untuk menyenangkan dirinya."Tentu saja tidak baby," Yavuz menjawab mantap, tidak merasa tugas seperti itu akan membuat nya lelah dan menjadi beban beratnya.Dia suka melakukan nya.Jessica pada akhirnya patuh, membiarkan Yavuz membawa tubuh nya menuju kearah kursi santai yang biasa digunakan untuk mengeringkan rambutnya. posisi kursi tersebut sangat
Bayangkan bagaimana perasaan Jessica saat dia mendengar penjelasan yang diberikan Yavuz pada dirinya, laki-laki yang ada di hadapannya tersebut berkata jika pernikahan mereka sejak awal telah disetting dengan sempurna bahkan kejadian malam penanaman benih itu merupakan rencana yang memang dibuat oleh Yavuz untuk menghindari pernikahan yang di ajukan orang tua nya. Tapi naas nya Jessica tertukar ah tidak tepatnya Jessica di tukar dengan sengaja oleh orang tua Yavuz pada malam itu."Aku benar-benar bingung, aku mencari mu dan berpikir-," Yavuz menghentikan kata-katanya saat Jessica memotong ucapan nya."Kamu bukan seorang gay?," Jessica akhirnya menanyakan tentang hal itu yang menjadi bebannya selama ini.Mendengar pertanyaan Jessica membuat Yavuz akhirnya secara perlahan menggelengkan kepalanya."Issi tentu saja tidak, aku laki-laki yang normal. Kamu yang membuat pernyataan itu sendiri dan aku tidak membenarkan nya." Yavuz bicara, menganggukkan kepalanya jika dia tentu saja laki-laki n
Mansion utama Yavuz dan Jessica,Kamar tidur utama, Langit masih sedikit menggelap.Laki-laki tersebut seketika tersentak dari tidurnya, secara spontan tiba-tiba dia terbangun begitu saja dari tidur lelapnya, laki-laki itu mencoba untuk mencari istri nya secara perlahan, meraba-raba tangannya di atas kasur untuk beberapa waktu. namun sayangnya beberapa kali dia melakukannya dia sama sekali tidak menemukan Jesicca saat ini, hal tersebut jelas saja membuat dia mengerutkan keningnya."Kemana?" Yavuz membatin.Laki-laki tersebut buru-buru membuka bola matanya, langsung bangun dari posisi tidurnya dengan cepat sambil berusaha untuk membiasakan bola matanya saat ini dari silaunya lampu kamar."Baby?" Yavuz mengernyitkan dahi nya, bola mata laki-laki tersebut bergerak mencoba untuk mengitari ruangan, mencari sosok istri nya yang entah ada dimana.Tidak mendapatkan sahutan sama sekali dari istri nya membuat laki-laki tersebut buru-buru bangun dari posisinya saat ini, dia berusaha untuk menca