Bayangkan bagaimana perasaan Jessica saat dia mendengar penjelasan yang diberikan Yavuz pada dirinya, laki-laki yang ada di hadapannya tersebut berkata jika pernikahan mereka sejak awal telah disetting dengan sempurna bahkan kejadian malam penanaman benih itu merupakan rencana yang memang dibuat oleh Yavuz untuk menghindari pernikahan yang di ajukan orang tua nya. Tapi naas nya Jessica tertukar ah tidak tepatnya Jessica di tukar dengan sengaja oleh orang tua Yavuz pada malam itu."Aku benar-benar bingung, aku mencari mu dan berpikir-," Yavuz menghentikan kata-katanya saat Jessica memotong ucapan nya."Kamu bukan seorang gay?," Jessica akhirnya menanyakan tentang hal itu yang menjadi bebannya selama ini.Mendengar pertanyaan Jessica membuat Yavuz akhirnya secara perlahan menggelengkan kepalanya."Issi tentu saja tidak, aku laki-laki yang normal. Kamu yang membuat pernyataan itu sendiri dan aku tidak membenarkan nya." Yavuz bicara, menganggukkan kepalanya jika dia tentu saja laki-laki n
Mansion utama Yavuz dan Jessica,Kamar tidur utama, Langit masih sedikit menggelap.Laki-laki tersebut seketika tersentak dari tidurnya, secara spontan tiba-tiba dia terbangun begitu saja dari tidur lelapnya, laki-laki itu mencoba untuk mencari istri nya secara perlahan, meraba-raba tangannya di atas kasur untuk beberapa waktu. namun sayangnya beberapa kali dia melakukannya dia sama sekali tidak menemukan Jesicca saat ini, hal tersebut jelas saja membuat dia mengerutkan keningnya."Kemana?" Yavuz membatin.Laki-laki tersebut buru-buru membuka bola matanya, langsung bangun dari posisi tidurnya dengan cepat sambil berusaha untuk membiasakan bola matanya saat ini dari silaunya lampu kamar."Baby?" Yavuz mengernyitkan dahi nya, bola mata laki-laki tersebut bergerak mencoba untuk mengitari ruangan, mencari sosok istri nya yang entah ada dimana.Tidak mendapatkan sahutan sama sekali dari istri nya membuat laki-laki tersebut buru-buru bangun dari posisinya saat ini, dia berusaha untuk menca
Bayangkan bagaimana perasaan Yavuz saat tahu istrinya menghilang."Cari dan temukan istri ku, jika seujung kuku nya saja terluka, maka aku akan membunuh satu persatu dari kalian semua." dan pagi ini suasana jelas benar-benar terasa mencekam.semua orang yang mendengar suara laki-laki itu jelas kocar-kacir, ketakutan menghantam mereka ketika laki-laki tersebut marah. ucapannya jelas tidak main-main, ketika laki-laki itu mengeluarkan kita hanya dan juga perintah serta berkata akan melenyapkan siapapun, maka bisa dipastikan itu semua akan terjadi mengingat bagaimana sosok tersebut di masa kemarin sebelum bertemu dengan istrinya.Yavuz terlihat lebih tenang ketika bersama Jessica dan kini pawangnya menghilang entah ke mana, dan jelas saja jika laki-laki tersebut kembali mengaum seperti macan saat ini.Percayalah Yavuz bener-bener menggila saat kehilangan istrinya. Kehilangan Jessic membuat Yavuz mulai nyaris kehilangan akal waras nya. Apalagi saat Yavuz ingat istrinya tengah mengandung an
Taman pinggiran kota,Swiss.Bola mata Jessica terlihat menatap kearah depan untuk beberapa waktu, menatap barisan anak-anak yang berlarian kesana-kemari diiringi oleh orang tua mereka, tidak sedikit yang bercanda ria di sudut taman kota tersebut.Jessica duduk disalah satu kursi taman, dia memilih ditempat teduh di bawah pohon 🌲 yang rindang, menyandarkan diri di kursi taman tersebut sambil membiarkan pikiran berkelana entah kemana. Dia merasa masih cukup marah dan kecewa atas apa yang terjadi pada kehidupannya, dan entahlah apakah dia benar-benar masih marah pada Yavuz saat ini tapi yang jelas dia belum siap untuk melihat wajah laki-laki tersebut. Jessica sengaja memilih bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan semua kebutuhan Yavuz setelah itu dia pergi melarikan diri dari rumah tanpa pesan.Mungkin benar dia salah tapi entahlah dia hanya ingin melangkah pergi dari sana begitu saja, menenangkan pikiran nya untuk beberapa waktu. Mungkin dia butuh waktu khusus saat ini untuk menenangkan
The Hector mansion,Kamar tidur utama xxxxxxxxx.Didalam ruangan sebuah kamar mendominasi berwarna hitam yang menampilkan sisi suram nya, terlihat satu sosok tubuh tergeletak di atas kasur berukuran king size tidak berdaya. Sosok itu sama sekali tidak memiliki pergerakan entahlah sudah berapa lama hingga waktu terus berlalu. Sosok itu adalah Jessica, dia sama sekali tidak menampilkan sedikitpun pergerakan pada tubuhnya dan tenggelam dalam mimpi nya.Disisi kiri dimana Jessica tergelak dan terlelap, Hector tampak duduk di atas kursi sofa mendominasi berwarna hitam, menatap tajam tubuh perempuan yang tergeletak tersebut.Hector melirik kearah jam tangan nya sejak tadi, dia menunggu perempuan tersebut terjaga dari tidurnya."Perempuan pilihan Yavuz?," ucap Hector kemudian."Cihhhh," Hector berdecih, menatap wajah perempuan tersebut untuk beberapa waktu.Dia akui pilihan Yavuz cukup bagus, hanya saja dia pikir bagaimana bisa seorang Yavuz begitu cepat jatuh cinta dengan gadis dengan penam
Gadis itu menatap Hector penuh intimidasi, dia bergerak mendekati perempuan yang ada di atas kasur, memperhatikan wajahnya dengan seksama dan seketika saat melihat wajah sang pemilik tubuh bola mata gadis tersebut membulat sempurna.Dia tentu saja tahu siapa gadis yang dibawa oleh Hector, istri Yavuz."Dia pasti gila." Batin gadis tersebut didalam hatinya.Dia sengaja tidak bersuara, karena tidak ingin ketahuan jika dia mengenal Jessica. Dia pernah bertemu Jessica dalam pemeriksaan kandungan di rumah sakit bersama Yavuz. Jadi mana mungkin lupa pada perempuan dengan wajah polos dan cantik tersebut."Kau membawa perempuan hamil ke rumah? Apa bibi dan paman tahu?," Gadis itu bertanya sambil meletakkan tas kerjanya, dia mulai bergerak memeriksa Jessica."Periksa saja keadaan nya, jangan terlalu banyak ikut campur sisa lainnya." Hector menjawab dingin.Mereka seperti shaggy dan pussy, tepatnya sejak dulu seperti anjing dan kucing, tidak pernah satu ide dan satu jalan. Setiap bertemu menamp
Jessica jelas saja terkejut mendengar apa yang diucapkan dokter dihadapan nya tersebut, dia mengerutkan keningnya dan mencoba untuk memahami maksud dari ucapan gadis dihadapannya tersebut."Darurat bagaimana?," Tanya nya dengan khawatir kemudian Jessica menyentuh perutnya dengan cepat, dia pikir apakah ada sesuatu yang buruk terjadi pada bayi nya?."Dimana suami ku?," Dan satu-satunya yang dia ingat setelah itu adalah Yavuz, dimana laki-laki tersebut pikirnya."ini yang ingin aku bicarakan, kamu tahu kamu ada di mana sekarang?," Dan dokter perempuan tersebut bertanya kepada Jessica.Jessica jelas saja langsung menelisik seluruh ruangan yang ada di dalam sana dan dia tidak bisa menebak di mana dia berada saat ini, alih-alih menjawab dia lebih suka menggelengkan kepalanya tanda dia memang tidak tahu dia sedang berada di mana saat ini."ini adalah kediaman Hector." Oke dia mendengar kan ucapan perempuan di hadapannya tersebut. tapi siapa Hector? Dia tidak mengenal nya, dia bahkan belum
Jessica jelas saja cukup menegang mendengar ucapan gadis dihadapannya, bola mata Jessica menatap sang dokter untuk beberapa waktu dalam keheningan, dia pada akhirnya ingin bicara tapi belum sempat dia bicara tiba-tiba saja pintu depan terbuka.Dua orang tersebut langsung menoleh kearah pintu secara spontan."Bagaimana keadaan nya?." Dan itu adalah Hector.Jessica Ingat dengan wajah laki-laki dihadapan itu yang kini bergerak mendekati mereka, laki-laki yang bicara dengan nya di taman.Sang dokter menyentuh lembut tangan Jessica, mencoba mengeluarkan senyuman terbaiknya."Aku akan datang lagi besok." Dia menjanjikan diri jika esok Jessica sudah bisa keluar dari sana dengan caranya menyampaikan pada Yavuz tentang keberadaan perempuan tersebut."Tidak begitu baik." Gadis itu menjawab dengan cepat."Apa dia kekasih mu?," dan sang dokter bicara pura-pura bodoh, menatap tajam kearah Hector untuk beberapa waktu, dia bergetar sambil berkacak pinggang."Cihhhh sejak kapan urusan ku menjadi urus