Di sisi lain.Perempuan tadi yang bertemu dengan Jessica terlihat berlarian dengan cepat sembari meraih handphonenya dalam keadaan panik, dia seolah-olah habis melihat hantu ketika melihat wajah Jessica, cukup terkejut dengan keadaan saat dia tanpa sadar hampir menabrak seorang perempuan yang usianya sangat muda pikirannya dan yang mengejutkan adalah wajah perempuan tersebut kenapa begitu mirip dengan seseorang yang sudah lama menghilang, karena itu dia refleks bertanya soal usianya dan tanda lahir di tubuh nya.Perempuan tersebut berlarian dengan terburu-buru ke arah area parkiran, sambil terus mencoba menghubungi seseorang dia terus bergerak dari dalam rumah sakit ke sana. cukup lama dia menunggu panggilannya tersambung hingga pada akhirnya terdengar sahutan di ujung sana."Halo?," Suara seseorang memecah keadaan membuat perempuan itu langsung membulatkan bola matanya kemudian langsung berkata."Kau di sana?," Dia bertanya dengan terburu-buru menunggu jawaban di sebelah sana dengan
Kembali ke sisi lain.Perempuan itu terkejut saat mendengar seorang laki-laki bicara kepada nya, dia menoleh dan menatap kearah sang pemilik suara."Kau, bagaimana kau ada disini, Hector?," Tanya perempuan itu kemudian.Percayalah bertemu dengan pewaris sah Orlando family jelas membuat dia cukup terkejut dan gelagapan di tempat ini dimana dia melihat seorang perempuan yang mirip dengan gadis yang mereka buang di masa lalu."Apakah mungkin Hector bertemu dengan perempuan itu?," sebuah tanya melintas di balik kepala perempuan tersebut, dia memendam tanya dan tidak mengeluarkan nya, takut jika Hector juga bertemu dengan sosok yang dia tidak sengaja lihat tadi atau malah benar-benar mengenalnya dan sengaja datang kemari."Aku tidak punya alasan untuk menjelaskan nya, apa yang bibi lakukan di rumah sakit ini? Mengunjungi seseorang?," Hector menjawab pertanyaan perempuan dihadapan nya, dia cukup waspada, menampilkan sisi garang dan penuh kehati-hatian saat bicara dengan sosok dihadapan nya
Mansion utama Yavuz dan Jessica,Kamar tidur utama Yavuz dan Jessica.Jessica terlihat cukup lelah setelah kembali dari kediaman keluarga Yavuz, dia pikir setelah membersihkan diri mungkin sebaiknya dia pergi untuk mengistirahatkan diri."Mau aku bantu mengeringkan rambut mu baby?," Yavuz seperti biasa selalu penuh perhatian, bertanya pada Jessica sambil bergerak menuju kearah lemari walk in closed, dia mencari hair dryer dan bersiap untuk mengeringkan rambut Jessica yang basah."Kamu tidak lelah?," Karena takut membuat Yavuz terlalu lelah sebab mereka pergi hilir mudik sejak pagi, dia pikir mungkin ini akan membuat Yavuz kepayahan hanya untuk menyenangkan dirinya."Tentu saja tidak baby," Yavuz menjawab mantap, tidak merasa tugas seperti itu akan membuat nya lelah dan menjadi beban beratnya.Dia suka melakukan nya.Jessica pada akhirnya patuh, membiarkan Yavuz membawa tubuh nya menuju kearah kursi santai yang biasa digunakan untuk mengeringkan rambutnya. posisi kursi tersebut sangat
Bayangkan bagaimana perasaan Jessica saat dia mendengar penjelasan yang diberikan Yavuz pada dirinya, laki-laki yang ada di hadapannya tersebut berkata jika pernikahan mereka sejak awal telah disetting dengan sempurna bahkan kejadian malam penanaman benih itu merupakan rencana yang memang dibuat oleh Yavuz untuk menghindari pernikahan yang di ajukan orang tua nya. Tapi naas nya Jessica tertukar ah tidak tepatnya Jessica di tukar dengan sengaja oleh orang tua Yavuz pada malam itu."Aku benar-benar bingung, aku mencari mu dan berpikir-," Yavuz menghentikan kata-katanya saat Jessica memotong ucapan nya."Kamu bukan seorang gay?," Jessica akhirnya menanyakan tentang hal itu yang menjadi bebannya selama ini.Mendengar pertanyaan Jessica membuat Yavuz akhirnya secara perlahan menggelengkan kepalanya."Issi tentu saja tidak, aku laki-laki yang normal. Kamu yang membuat pernyataan itu sendiri dan aku tidak membenarkan nya." Yavuz bicara, menganggukkan kepalanya jika dia tentu saja laki-laki n
Mansion utama Yavuz dan Jessica,Kamar tidur utama, Langit masih sedikit menggelap.Laki-laki tersebut seketika tersentak dari tidurnya, secara spontan tiba-tiba dia terbangun begitu saja dari tidur lelapnya, laki-laki itu mencoba untuk mencari istri nya secara perlahan, meraba-raba tangannya di atas kasur untuk beberapa waktu. namun sayangnya beberapa kali dia melakukannya dia sama sekali tidak menemukan Jesicca saat ini, hal tersebut jelas saja membuat dia mengerutkan keningnya."Kemana?" Yavuz membatin.Laki-laki tersebut buru-buru membuka bola matanya, langsung bangun dari posisi tidurnya dengan cepat sambil berusaha untuk membiasakan bola matanya saat ini dari silaunya lampu kamar."Baby?" Yavuz mengernyitkan dahi nya, bola mata laki-laki tersebut bergerak mencoba untuk mengitari ruangan, mencari sosok istri nya yang entah ada dimana.Tidak mendapatkan sahutan sama sekali dari istri nya membuat laki-laki tersebut buru-buru bangun dari posisinya saat ini, dia berusaha untuk menca
Bayangkan bagaimana perasaan Yavuz saat tahu istrinya menghilang."Cari dan temukan istri ku, jika seujung kuku nya saja terluka, maka aku akan membunuh satu persatu dari kalian semua." dan pagi ini suasana jelas benar-benar terasa mencekam.semua orang yang mendengar suara laki-laki itu jelas kocar-kacir, ketakutan menghantam mereka ketika laki-laki tersebut marah. ucapannya jelas tidak main-main, ketika laki-laki itu mengeluarkan kita hanya dan juga perintah serta berkata akan melenyapkan siapapun, maka bisa dipastikan itu semua akan terjadi mengingat bagaimana sosok tersebut di masa kemarin sebelum bertemu dengan istrinya.Yavuz terlihat lebih tenang ketika bersama Jessica dan kini pawangnya menghilang entah ke mana, dan jelas saja jika laki-laki tersebut kembali mengaum seperti macan saat ini.Percayalah Yavuz bener-bener menggila saat kehilangan istrinya. Kehilangan Jessic membuat Yavuz mulai nyaris kehilangan akal waras nya. Apalagi saat Yavuz ingat istrinya tengah mengandung an
Taman pinggiran kota,Swiss.Bola mata Jessica terlihat menatap kearah depan untuk beberapa waktu, menatap barisan anak-anak yang berlarian kesana-kemari diiringi oleh orang tua mereka, tidak sedikit yang bercanda ria di sudut taman kota tersebut.Jessica duduk disalah satu kursi taman, dia memilih ditempat teduh di bawah pohon 🌲 yang rindang, menyandarkan diri di kursi taman tersebut sambil membiarkan pikiran berkelana entah kemana. Dia merasa masih cukup marah dan kecewa atas apa yang terjadi pada kehidupannya, dan entahlah apakah dia benar-benar masih marah pada Yavuz saat ini tapi yang jelas dia belum siap untuk melihat wajah laki-laki tersebut. Jessica sengaja memilih bangun pagi-pagi sekali, menyiapkan semua kebutuhan Yavuz setelah itu dia pergi melarikan diri dari rumah tanpa pesan.Mungkin benar dia salah tapi entahlah dia hanya ingin melangkah pergi dari sana begitu saja, menenangkan pikiran nya untuk beberapa waktu. Mungkin dia butuh waktu khusus saat ini untuk menenangkan
The Hector mansion,Kamar tidur utama xxxxxxxxx.Didalam ruangan sebuah kamar mendominasi berwarna hitam yang menampilkan sisi suram nya, terlihat satu sosok tubuh tergeletak di atas kasur berukuran king size tidak berdaya. Sosok itu sama sekali tidak memiliki pergerakan entahlah sudah berapa lama hingga waktu terus berlalu. Sosok itu adalah Jessica, dia sama sekali tidak menampilkan sedikitpun pergerakan pada tubuhnya dan tenggelam dalam mimpi nya.Disisi kiri dimana Jessica tergelak dan terlelap, Hector tampak duduk di atas kursi sofa mendominasi berwarna hitam, menatap tajam tubuh perempuan yang tergeletak tersebut.Hector melirik kearah jam tangan nya sejak tadi, dia menunggu perempuan tersebut terjaga dari tidurnya."Perempuan pilihan Yavuz?," ucap Hector kemudian."Cihhhh," Hector berdecih, menatap wajah perempuan tersebut untuk beberapa waktu.Dia akui pilihan Yavuz cukup bagus, hanya saja dia pikir bagaimana bisa seorang Yavuz begitu cepat jatuh cinta dengan gadis dengan penam