Share

Bab 14

Nancy yang tertidur sebentar sembari menunggu kakaknya yang masih kritis, baru menyadari ibunya tidak duduk disebelahnya segera beranjak pergi untuk mencarinya. Tertegun saat melihat Zeni tengah duduk disamping brankar ICU si janda gatel. Ibunya yang saat ini berdiri dekat dengan Zeni hanya terdiam. Sesaat tercipta suasana hening yang mencekam.

“Kamu sudah disini Zen?” tanya Nancy dengan sedikir ramah.

Zeni hanya terdiam mendengar pertanyaan dari Nancy. Dia hanya memandang wajah ibunya yang pucat dan terbaring di brankar ICU. Teringat akan perlakuan mereka terhadap Ibunya. Bagaimana penghinaan yang diberikan dan sikap arogan mereka yang menganggap miskin ibunya.

“Kenapa kamu diam?” Nancy mulai tersulut emosinya.

“Sudahlah Nancy, Zeni pasti kelelahan. Dia baru dari ruang emergency. Biarkan saja dia sendiri, jangan diganggu.” Bu Abdilah meredakan emosi Nancy sembari membawa Nancy untuk duduk kembali ketempat semula.

“Dasar perempuan tua yang munafik. Sok pahlawan! Jangan harap aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status