Share

Bab 22

Mobil Pajero hitam mulai melaju memasuki jalan tol. Frans yang sejak keberangkatan dari rumah hanya terdiam, kini mulai memainkan ponsel di tangannya. Anak buahnya yang sudah berada dirumah duka mengirimkan foto aktivitas dirumah duka. Dia melihat pelayat yang cukup banyak memenuhi kursi yang berada dihalaman depan.

“Kenapa Joy tidak memantau secara berkala kondisi pasien ledakan terutama pasien orangtuanya Zeni.” Sesal Frans di dalam hati.

Dia masih sedikit kesal atas sikap Joy. Sengaja dia mengirimkan anak buah lainnya untuk memantau gerak-gerik aktivitas di rumah duka.

“Masih pukul 10:30 pagi, aku masih bisa menghadiri prosesi pemakaman bapak Abdillah.” pikirnya.

“Sebaiknya aku kirim pesan ke Zeni, nanti saat dirumah duka aku tidak mungkin menggunakan identitas Frans.” serunya sembari membuka layar ponsel dan mulai mengirim pesan berisi bela sungkawa.

Frans melihat sopir yang sedang mengendarai Pajero miliknya sedang fokus pada jalan yang akan dilewatinya.

“Nanti setelah kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status