Share

Hari Pertama

Penulis: nura0484
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-16 15:00:48

"Sudah datang ternyata," ucap Bima saat melihat Fandi duduk di kursinya "Vivi sudah memberitahu apa yang harus dilakukan?" Fandi menganggukkan kepalanya "Bagus, saya mau kamu baca dulu perjanjian ini. Saya minta pendapatmu."

Fandi menerima berkas yang diberikan Bima, menatap kepergian bosnya dengan tatapan tanda tanya, mengalihkan perhatian pada berkas yang diberikan Bima, menghembuskan napas panjang jika hari ini akan berjalan lambat. Setidaknya pagi tadi mendapatkan vitamin yang membuatnya bersemangat, pemandangan indah sebelum kembali ke unitnya.

Membelalakkan matanya saat mendapati apa yang diberikan Bima, tidak lain perjanjian perusahaan dengan perusahaan lain, menatap pintu dimana Bima berada dengan tatapan tanda tanya. Membaca dengan perlahan mencoba memahami maksud bosnya memberikan perjanjian penting ini, menggelengkan kepalanya perlahan berharap apa yang ada didalam kepalanya tidak benar.

"Om Bima ada didalam?" Fandi mengangkat kepalanya mendapat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Behind The Close Door   Awkward

    Dona hampir saja melemparkan sesuatu pada Vivi saat menjawab pertanyaan Rayhan, memberikan kode agar tidak berkata yang tidak-tidak. Bagaimanapun Fandi masih anak baru dan magang, tidak mungkin sudah terbuka dalam seperti ini, melihat dari sudut matanya melihat reaksi dari Fandi yang tampak biasa saja."Om Bima selesai makan siang kita rapat," ucap Vivi setelah memesan makanan."Memang bahas apaan?" Dona menatap penasaran.Vivi menunjuk Rayhan yang menatap bingung "Kedatangan dia secara tiba-tiba, apalagi kalau bukan sidak. Benar nggak Mas Endi?" Vivi mengalihkan pandangan kearah Endi yang sibuk dengan ponselnya "Khawatir Tere? Makanya...""Banyak ngomong kamu," potong Endi dengan nada datarnya "Kita memang mau rapat, biasa bulanan."Fandi hanya diam mendengarkan tanpa berniat masuk dalam pembicaraan mereka, tatapannya beberapa kali mengarah pada Dona yang hanya diam, lebih tepatnya mereka hanya saling melihat tanpa berniat membuka suara.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Behind The Close Door   Berdebar

    Menggelengkan kepalanya beberapa kali, mencoba untuk sadar dengan apa yang terjadi pada mereka berdua. Mereka baru berkenalan dan Dona merasakan debaran yang sama seperti mantan suaminya dan juga Irwan, tapi perasaan ini sama ketika dulu pendekatan dengan mantan suaminya.Pembicaraan di ruangan rapat sama sekali tidak di dengarnya, pikirannya benar-benar kosong, tidak ingin ayahnya atau yang ada di ruang rapat tahu tentang keadaannya. Dona beberapa kali mendapati Fandi melihat sekilas kearahnya, walaupun kemudian fokus kembali pada catatan yang pastinya berisi hasil rapat, rapat yang hanya membahas tentang perkembangan dan kendala dari perusahaan mereka. Perusahaan ini harus memberikan laporan pada H&D Group dan juga perusahaan milik Rayhan, bagaimanapun kakek Rayhan memiliki saham disini walaupun tidak banyak."Kamu ada libur kuliah kapan?" suara Bima mengejutkan Dona yang langsung menatap Fandi."Selama magang ini secara otomatis mengikuti apa yang perus

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Behind The Close Door   Menghabiskan Waktu

    "Pulang bersama?" Dona menawarkan diri saat melihat Fandi di lobby, menatap ragu pada Dona yang memberi kode untuk ikut."Aku yang setir," ucap Fandi tiba-tiba, Dona menatap ragu yang seketika Fandi mengeluarkan kartu "Aku punya SIM internasional dan tahu jalan pulang." Dona tidak mau berdebat memilih memberikan kunci mobilnya pada Fandi "Wow...." Dona menatap bingung "Bukankah ini mobil mahal?"Dona tidak menghiraukan pertanyaan Fandi, memilih masuk kedalam dengan duduk di kursi penumpang dan membiarkan Fandi mengambil alih kemudi. Setidaknya perlu istirahat setelah apa yang terjadi dan besok mereka akan berangkat ke Indonesia bersama, sampai sekarang tidak bisa berpikir dengan jernih tentang rencana keluarganya, bahkan bundanya tidak berada di pihaknya sama sekali."Besok penerbangan pagi, kita berangkat pakai apa?" Fandi memulai pembicaraan, mengalihkan pandangan dan mendapati Dona memejamkan matanya "Kamu sepertinya lelah, pekerjaan sebagai wakil Pak B

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Behind The Close Door   Pulang Rumah

    Melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bandara, tidak ada barang yang dibawa membuat mereka berdua melangkah cepat. Mobil sudah menunggu kedatangan mereka, masuk kedalam dan sesuai dengan agenda yang mereka buat maka Fandi akan pulang terlebih dahulu."Kamu nanti naik apa?" tanya Dona menatap Fandi sekilas."Dijemput teman, mau aku kenalin?" Dona membelalakkan matanya mendengar ajakan Fandi "Apa belum boleh? Aku malah harus berhadapan sama semua saudaramu.""Kita tidak sedekat itu untuk...""Aku paham kalau kamu menganggap jika apa yang aku dan saudaramu lakukan tidak penting," potong Fandi yang membuat Dona memberikan tatapan kesalnya "Jadi?""TERSERAH!" Dona mengerucutkan bibirnya membuat tangan Fandi mengacak rambutnya pelan "Bagaimana kamu bisa tertarik sama aku padahal kita...""Suka tidak memerlukan alasan," potong Fandi lagi "Cinta bukan ilmu pasti, tidak bisa dirasakan dan semua terjadi secara alami."Dona memu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Behind The Close Door   Uji Coba

    "Fandi?" Lucas menatap dari atas kebawah, Dona menatap malas apa yang dilakukan saudaranya "Dia akan sama tim lawyer kita?" Lucas mengalihkan pandangan kearah Endi dan Dona."Pak Bima menyampaikannya seperti itu, Pak." Dona menjawab formal.Lucas menganggukkan kepalanya "Kalau gitu kalian berdua pelajari tentang hukum untuk hotel dan rumah sakit, apa kita perlu mengubah atau tidak." "Bukan itu, ada baiknya Fandi membaca beberapa perjanjian kita dengan klien atau perusahaan lain. Fandi juga memiliki firma sendiri jadi kita akan mudah jika dia yang mengurusnya, sebelum itu terjadi kita harus tahu kemampuan Fandi." Endi menolak perkataan Lucas.Dona hanya diam, sesekali matanya menatap kearah Fandi yang sama seperti dirinya yaitu diam. Kedatangan mereka ke pusat tidak lebih agar saudaranya yang lain bisa menilai Fandi, padahal mereka berdua tidak menjalani hubungan apapun atau lebih tepatnya baru memutuskannya kemarin dan dalam uji coba sama seperti

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Behind The Close Door   Rumah Sakit

    "Dia kepala rumah sakit, dokter jantung anak. Sayangnya adalah saudaraku yang juga adiknya Lucas yaitu Jimmy. Mereka bertiga sahabat Jimmy yang setia kemanapun pergi." Dona menjelaskan secara detail tanpa ada yang terlewat, Fandi hanya menganggukkan kepalanya.Mengikuti langkah Dona dalam diam, tidak mengeluarkan sama sekali. Keempat dokter berhenti di lift yang berbeda, meninggalkan mereka berdua yang masih belum mengeluarkan suara sama sekali. Fandi menatap Dona yang sibuk dengan ponselnya, melihat itu yang Fandi lakukan hanya menggelengkan kepalanya. Pintu lift terbuka tidak lama kemudian, menatap kearah dimana Dona yang keluar dengan langkah pelan Fandi melakukan hal yang sama."Selamat datang, Bu Dona." "Ibu Siena, ini Pak Fandi yang akan mempelajari semua tentang perjanjian di rumah sakit ini." Dona langsung memperkenalkan mereka berdua, Fandi mengulurkan tangan yang disambut Siena "Aku tadi ketemu Jimmy and the gank dibawah. Kalian nggak berangkat

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Behind The Close Door   Pertemuan Tidak Mudah

    "Ya, menguji calonku." Dona langsung memotong perkataan Irwan "Fandi, dia calonku dan sementara akan berada disini untuk mempelajari sesuatu. Sayang, dia Irwan kepala chef di hotel kita dan sebelahnya Naila ini istrinya dan dia adalah pakar gizi rumah sakit dan staf khusus H&D Group." Dona menatap Fandi yang langsung mengulurkan tangannya pada mereka berdua."Apa kita akan banyak interaksi dengan mereka?" tanya Fandi dengan nada lembutnya.Dona menggelengkan kepalanya langsung "Pekerjaan kita tidak terlalu banyak berhubungan sama mereka." Dona menatap Naila yang tampak perutnya membesar "Hamil lagi?" Dona seakan ingin memukul bibirnya yang seketika lancang bertanya hal tidak penting."Nggak, mbak. Gemuk ini belum sempat ngurusin badan." Naila menjawab dengan wajahnya memerah."Kita duluan, Don." Irwan memutuskan untuk mengakhiri pertemuan mereka berdua "Mari, Mas."Tatapan Dona tidak lepas dari kedua pasangan, lebih tepatnya tatapan iri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Behind The Close Door   Keputusan Gila

    Pernyataan yang diberikan Fandi beberapa hari yang lalu secara tiba-tiba membuat Dona tidak bisa berkata banyak, hembusan napas lega saat kembali ke ruangan Siena memberikan banyak pekerjaan pada Fandi dan mereka fokus pada pekerjaan. Pembicaraan di taman tidak terbahas sama sekali, selain itu Dona harus bolak balik rumah sakit dan pusat."Aku kira kamu tidak kesini," ucap Fandi saat melihat Dona berada dalam ruangan bersama dengannya "Endi bilang tidak kesini karena mengurus hotel.""Aku tahu," ucap Dona singkat dan kembali sibuk dengan pekerjaannya "Apa saja yang sudah kamu lakukan atau dapatkan?" Fandi mengerutkan keningnya "Apa aku juga harus laporan ke kamu?""Secara garis di perusahaan Singapore jawabannya adalah ya. Disini juga sama, makanya ketika kamu mengirim email diminta untuk cc ke beberapa itu." Dona menjelaskan tanpa menatap Fandi.Fandi menghembuskan napasnya "Baik, aku akan kirim progress harian."Dona hanya ing

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-04

Bab terbaru

  • Behind The Close Door   End

    "Sudah tidur mereka?""Barusan, ada apa?" "Aku nggak menyangka kita bisa melewati semua masalah, punya anak-anak yang lucu.""Kamu nggak kasih aku istirahat, masa setiap tahun melahirkan kaya kejar target aja." Dona mengerucutkan bibirnya yang langsung mendapatkan ciuman singkat dari Fandi."Kamu hebat dan luar biasa, melahirkan tiga anak setiap tahun." "Kamu yang kebangetan nggak biarin aku istirahat." Dona mengerucutkan bibirnya "Tapi...waktu lihat mereka lahir rasa sakit seketika hilang, aku langsung jadi penasaran kalau punya lagi akan mirip siapa.""Tapi...kenapa anak kita dan Azka nggak ada yang kembar ya?" "Mau kembar?" Dona menatap tanda tanya."Bukan gitu, kalian berdua kan kembar terus kenapa anak kalian nggak ada yang kembar?"Dona mengangkat bahunya "Belum mungkin, sekarang juga nggak kembar.""Apa kita buat kembar setelah ini lahir?" Dona membelalakkan matanya mendengar kalimat

  • Behind The Close Door   Bicara Tidak Jelas

    "Kamu mau ke Singapore aja? Sudah yakin? Memang nggak pecah itu kepala diisi belajar mulu?""Aku buat karya ilmiah disana, setidaknya sampai anak kita lahir.""Kita disini juga nggak ada masalah.""Kasihan ayah sama bunda kamu, mereka pastinya butuh anak disana. Anggap aja sebagai bakti ke orang tua.""Gimana sama mama dan papa?""Disini ada banyak anak-anaknya, beda sama ayah dan bunda. Anaknya cuman kamu sama Azka, apalagi Azka lebih senang di agency daripada ngurus perusahaan disana. Azka bilang pecah kepalanya kalau urus perusahaan disana, dia coba udah gatal pengen keluar."Dona berdecih mendengar kata-kata yang Azka ucapkan ke Fandi, Azka memang nggak suka lihat angka atau apapun itu. Azka lebih menyukai suara musik, membuat musik membuat jiwanya tenang, tidak salah jika opanya menyiapkan masa depan mereka masing-masing."Dia bukan pecah kepala aja, tapi gatal pantatnya kalau kelamaan duduk lihat angka dan baca per

  • Behind The Close Door   Hamil

    "Tokcer juga.""Jelas!" Fandi berkata dengan nada bangga dan penuh kesombongan."Kita sama sekali nggak membayangkan kamu bakal hamil lebih cepat.""Sama, ma. Kita sama sekali nggak nyangka bakal secepat ini.""Kita jadi ikut bahagia waktu Fandi kasih kabar lewat pesan, percaya nggak percaya. Apalagi kalian langsung pisah, kamu sibuk sama kerjaan dan Fandi juga sama."Dona dan Fandi hanya tersenyum mendengar kalimat sang mama, sebenarnya memang tidak bisa ditebak sama sekali. Dona tidak merasakan apapun sama sekali ketika di Singapore, masalah pekerjaan membuat Dona yang tidak merasakan tanda-tandanya. Saat bertemu Fandi seketika terjadi perubahan dan mereka segera memutuskan perika menggunakan alat tes kehamilan yang dijual umum, hasilnya positif dan tanpa menunggu waktu langsung menuju dokter kandungan di rumah sakit. Hasilnya tidak jauh berbeda, tapi bagusnya mereka langsung mengetahui usia kehamilan yang ternyata sudah ada dari sebelu

  • Behind The Close Door   Pembicaraan Dalam

    "Kenapa, bang?""Masih lama Dona?""Abang ini aneh, masih ada satu jam kali."Fandi menghirup udara banyak agar sedikit lebih tenang, biarkan Lita menganggap dirinya merindukan Dona padahal memikirkan hal yang tidak penting."Pekerjaanmu bagaimana?" Fandi membuka pembicaraan terlebih dahulu.Lita menghembuskan napas panjangnya "Aku masuk waktu lagi banyak event, makanya aku sering pulang malam. Apartemen yang diminta Mbak Dona tempati bisa membuat aku nggak perlu dengar mama ngomel.""Kamu jadi kerja di H&D?" Fandi memastikan kembali.Lita menganggukkan kepala tanpa ragu "Kurang dua tahap lagi, bang. Aku juga sering ketemu Tama buat tanya-tanya, kadang kalau luang juga ke cafenya Mbak Naila buat belajar.""Memang ditempatin dimana?" Fandi tidak tahu pembicaraan kedua wanita tersebut."Rencananya sih agency, Mbak Dona minta aku disana bantuin Mas Azka. Mbak Reina yang mantan istrinya sudah nggak disana,

  • Behind The Close Door   MDR

    "Hubungan jarak jauh? Memang enak? Sudah menikah tapi pisah.""Sementara, lagian cuman beberapa hari.""Tetap saja nggak enak secara nggak ada yang menghangatkan, hubungi Ratih aja.""Kami sudah berakhir lama."Fandi meninggalkan meja setelah tidak ada pembicaraan lebih lanjut, pembicaraan yang tidak memberikan manfaat apapun. Dua hari setelah di rumah Vivi memberi kabar untuk ke Singapore dimana ada perusahaan yang membutuhkan dipastikan dan Dona sangat ahli dalam hal itu. Disamping itu harus melakukan rapat bulanan yang mengharuskan Dona dan ayahnya berada disana."Maaf, pak.""Pras, sudah mau wisuda?" Fandi menatap mahasiswa yang baru lulus atau bisa dikatakan telat."Ya, akhirnya.""Kemana setelah ini?" "Belum tahu, pak. Saya sudah bekerja di event organizer, bukan pekerjaan di firma hukum tapi setidaknya saya bekerja dengan posisi bagus.""Bagus kalau begitu, apa kamu nggak ingin melanjut

  • Behind The Close Door   Bulan Madu (21+)

    "Dalam...ahh...lebih....ahh...."Dona meremas rambut Fandi atas apa yang dilakukan dibawah, jilatan yang dilakukan dengan memasukkan jemarinya membuat Dona bergerak tidak menentu, menarik kepala Fandi menghentikan kegaiatannya dibawah sana. Melumat kasar bibirnya menyalurkan hasrat dan gairahnya, mendorong tubuh Fandi agar berbaring dan berganti dengannya.Memberikan sentuhan pada tubuh Fandi dengan gerakan sensual, melihat itu Fandi hanya bisa mendesah dengan meremas rambut Dona, bibirnya sudah beralih ke bawah dengan memegang milik Fandi. Memasukkan kedalam mulut, memberikan jilatan pada kepalanya sebelum memasukkan kedalam mulut, gerakan maju mundur dilakukan yang membuat Fandi mendesah keras atas perbuatan Dona, mendengar suara Fandi membuat Don semangat.Memberikan tatapan menggoda dibawah sana disertai dengan jilatan kasar pada milik Fandi yang diikuti dengan gerakan tangannya yang bermain pada telurnya, Fandi mendesah keras atas semua yang Dona laku

  • Behind The Close Door   Menggoda (21+)

    "Habis menikah itu wajahnya bahagia, masa daritadi cemberut.""Berisik!""Kenapa memang dia, Don?"Dona memilih tersenyum mendengar pertanyaan Reno, setelah proses akad kemarin dimana Dona memberitahukan jika palang merah seketika Fandi berubah. Fandi tetap perhatian padanya, tapi ekspresi wajahnya seperti orang lemas dan tidak ada gairah."Kalau lihat ekspresinya bisa dibilang Dona lagi palang merah," ucap Lucas yang tidak tahu darimana "Memang yakin? Apa jangan alasan aja biar kalian...""Abang, tolong mulutnya! Ada anak-anak disini." Anggi langsung menegur Lucas yang membuatnya terdiam "Jangan gangguin Dona, mending disini bantuin aku."Dona menahan tawa melihat ekspresi wajah Lucas, pria itu berjalan mendekati Anggi yang sedang bersama anak-anak. Pemandangan yang selalu dilihat setiap kali mereka berkumpul, tahta tertinggi saat berada di rumah adalah wanita. Lucas sangat mengikuti apa yang opa katakan, berbeda dengan Leo yang

  • Behind The Close Door   Sah

    "SAH!"Suara teriakan terdengar keras ketika proses selesai, lantunan doa mereka semua panjatkan setelah mendengar satu kata yang membuat napas lega. Beberapa menit lalu jantungnya berdetak kencang, memegang tangan Bima dan mengucapkan kalimat sakral.Menunggu kedatangan Dona yang berada dalam kamar, jantung Fandi semakin berdetak kencang. Acara pingitan yang dilakukan orang tua mereka membuatnya tidak saling bertemu, tapi mereka berdua selalu mempunyai cara bisa berhubungan walaupun tidak bisa lama.Suara musik terdengar, Fandi berdiri menatap pintu masuk menunggu kedatangan Dona. Pintu terbuka, menahan napas ketika membayangkan apa yang akan dilihatnya nanti. Senyum lebar menghiasi wajah mereka berdua, tidak melepaskan tatapan satu sama lain dan hanya fokus pada satu objek. Langkah Dona semakin dekat sampai akhirnya dihadapan Fandi, dokumentasi diambil dan mereka memulai langsung apa yang menjadi susunan acara dari wedding organizer.Tanda tanga

  • Behind The Close Door   Keluarga Konglomerat

    "Kang, makasih banyak."Membalas pelukan Lita saat melingkarkan tangannya di perut, membelai rambut Lita dengan memberikan ciuman lembut. "Kenapa jadi melow gini?" Lita melepaskan pelukan dengan tatapan selidik."Memang salah kalau cium adik sendiri?" Fandi melangkahkan kakinya menuju ranjang."Ya udah, aku mau ke penginapan sebelah. Kang, Dara tidur sini memang nggak boleh?" Lita memberikan tatapan memohon."Mau tidur dimana? Kamu aja tidur kalau nggak sama mama ya disini, kamu mau tidur disana nanti? Kalau itu ijin mama bukan aku.""Enaknya jadi orang dewasa, aku juga pengen nikah.""Lulus dulu sana baru nikah." Fandi memperingati Lita "Ingat jadi cewek harus punya harga diri! Jangan mau disentuh seenaknya." "Pengalaman banget," goda Lita yang membuat Fandi mengacak rambutnya "Aku pergi dulu."Matanya tidak lepas melihat punggung Lita yang semakin menjauh, banyak hal yang sudah terjadi didalam hidup

DMCA.com Protection Status