Beranda / Romansa / Be With You / Bab 15. The Winner

Share

Bab 15. The Winner

Penulis: itsmeiseu
last update Terakhir Diperbarui: 2022-07-11 19:45:49
Matahari sudah meninggi saat satu persatu personil X-BOYS bangun dari tidurnya. Mereka masih berada di ruang UGD jadi mereka bisa melihat keadaan satu sama lain. Dion adalah orang yang bangun paling akhir, pria itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya terasa berat dan ia merasakan nyeri di tubuhnya. Dion mencoba untuk duduk, kepalanya terasa semakin sakit saat ia semakin berusaha. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya dan sebelahnya lagi memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Hei boys, lihat sleeping beauty kita sudah bangun." seru seseorang dibarengi dengan suara kekehan yang lainnya.

Dion tak menyahuti, pria itu masih memusatkan perhatiannya pada rasa sakit di kepalanya. Saat rasa sakitnya sudah mendingan, pria itu menatap teman satu grupnya yang berada disekitarnya, lebih tepatnya di ranjang mereka masing-masing. Tanpa harus diberitahu, ia tahu ia berada di rumah sakit saat ini. Selimut dan ranjang yang digunakan oleh teman-te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Be With You   Bab 15. The Winner

    Matahari sudah meninggi saat satu persatu personil X-BOYS bangun dari tidurnya. Mereka masih berada di ruang UGD jadi mereka bisa melihat keadaan satu sama lain. Dion adalah orang yang bangun paling akhir, pria itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya terasa berat dan ia merasakan nyeri di tubuhnya. Dion mencoba untuk duduk, kepalanya terasa semakin sakit saat ia semakin berusaha. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya dan sebelahnya lagi memegangi kepalanya yang terasa sakit."Hei boys, lihat sleeping beauty kita sudah bangun." seru seseorang dibarengi dengan suara kekehan yang lainnya.Dion tak menyahuti, pria itu masih memusatkan perhatiannya pada rasa sakit di kepalanya. Saat rasa sakitnya sudah mendingan, pria itu menatap teman satu grupnya yang berada disekitarnya, lebih tepatnya di ranjang mereka masing-masing. Tanpa harus diberitahu, ia tahu ia berada di rumah sakit saat ini. Selimut dan ranjang yang digunakan oleh teman-tem

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-23
  • Be With You   Bab 16. Bertemu

    Giornino merasa bingung dengan dirinya, beberapa saat lalu ia berada di apartmentnya dan sekarang ia sudah di sini, di koridor Rumah Sakit dengan parsel buah di tangannya. Tadi Giornino sudah bertanya pada resepsionis di mana para personil X-BOYS dirawat. Giornino menghela nafas pelan, pria itu meneruskan langkahnya menuju ruang rawat inap yang sudah di depan mata. Pria itu membuka pintu itu perlahan dan matanya langsung terpaku pada mata coklat cerah di seberang ruangan yang juga menatapnya. Mata coklat yang telah menghipnotisnya. Mata coklat yang indah, mata coklat yang tak akan membuatnya bosan meskipun ia telah lama memandangnya."Giornino!! My Bro!!"Giornino memutuskan fokusnya pada mata coklat itu dan memandang keempat sahabatnya yang tengah berada di atas ranjang rumah sakit. Dengan senyum kecilnya, Giornino melangkah mendekati Rico yang posisinya berada paling dekat dengan pintu. Pria itu berdiri di samping ranjang Rico, mengamati kondisi sahabat-saha

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-24
  • Be With You   Bab 17. Rencana Liburan

    Angel membawa semangkuk mie instan rebus yang masih mengepulkan uap panas ke teras belakang. Menaruhnya disamping gelas air putih miliknya. Gadis itu segera duduk dan menyalakan laptopnya, menyuapkan sesendok mienya sambil menunggu laptopnya menyala. Hari ini ia sudah berjanji pada salah seorang temannya di jejaring sosial untuk chatting pukul 4 sore. Jadi di sinilah Angel sekarang, duduk di teras belakang dengan laptop di atas meja dan semangkuk mie rebus.Angel segera membuka aplikasi sosial medianya dan segera log in. Gadis itu memakai nama aslinya sebagai username akun pribadinya itu. Ternyata sudah ada sebuah chat yang masuk ke akun pribadinya itu, Angel segera mengklik username itu dan mulai chatting. Sesekali ia juga menyuapkan mienya itu saat ia menanti balasan. Teman chat Angel bernama Anna, gadis cantik berambut pirang yang berasal dari Toronto, Kanada.On Chat Anna : Hi Angel Ang

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-25
  • Be With You   Bab 18. Pantai dan Rico

    Angel membentangkan kedua tangannya lebar-lebar, matanya terpejam dan senyumnya terkembang saat angin menerpa tubuhnya. Terik matahari yang membakar kulit tak membuatnya gentar untuk menikmati suasana damai yang sangat jarang ia rasakan. Namun sepertinya keadaan tak mengijinkannya merasakan santai untuk sedikit lebih lama lagi. Seseorang yang berdiri tak jauh darinya berteriak keras-keras. Angel membuka matanya, tangannya yang terbentang ia turunkan namun senyumnya masih bertahan bahkan kini makin lebar. Gadis itu tahu siapa pemilik suara itu, dia adalah pangeran berkuda putihnya, orang yang diharapkannya bisa menjadi teman hidupnya. "I LOVE BEACH!!!" Angel memalingkan wajahnya, menatap Rico yang hanya berjarak satu meter darinya. Gadis itu memasang wajah datar, seolah sebal dengan Rico yang mengganggu me time-nya."Beach or bitch?" seru Angel dengan nada sarkasnya. Rico memandang Angel, menelengkan kepalanya dengan evil smile-nya."You know me so well, my little Angel."A

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-27
  • Be With You   Bab 19. Berangkat

    Giornino menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Matanya menatap langit-langit kamar sedangkan kedua tangannya ditekuk dan dijadikan bantal untuk menopang kepalanya. Giornino menghela nafas panjang tapi setelah itu terlihat lengkungan kecil di bibirnya. Angannya melayang membayangkan apa yang akan terjadi beberapa hari yang akan datang. Apa yang akan terjadi di pulau pribadi yang disewa oleh tim Panah Asmara Giornino sebagai reward untuk pemenang acara itu. Senyumnya semakin melebar saat mengingat ia mendapatkan bocoran dari managernya jika di sana nanti ia juga akan candle light dinner bersama Ariska.Bisa dibilang Giornino sudah menunggu saat-saat seperti ini semenjak sebulan yang lalu, semenjak ia melihat foto Ariska untuk pertama kalinya. Memang beberapa waktu lalu perhatiannya agak teralihkan oleh sosok Angel tapi karena kebersamaan mereka -Giornino dan Ariska- beberapa hari belakangan ini, perasaan Giornino kembali pada Ariska meskipun sedikit berkurang dibandingkan dengan pertama

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-30
  • Be With You   Bab 20. Balada Cinta Segi ?

    Angel dan keempat kakaknya tengah duduk bergerombol di bawah pohon kelapa. Mereka memutuskan untuk menghabiskan siang mereka dengan duduk bersantai di bawah pohon kelapa ditemani dengan es kelapa muda yang begitu segar. Mereka bersama-sama menikmati indahnya pemandangan yang ada di pantai itu. Anna tak ikut berkumpul karena ia lebih memilih untuk berselancar karena ombak di pantai itu lumayan bagus. Sudah lama sekali Anna tidak berselancar dan ia sangat merindukan nuansa dimana sinar matahari menyengat kulitnya, gesekan kakinya dengan air dan caranya menyeimbangkan tubuh di atas sebilah papan."Anna itu beneran teman lo, Ngel?" Tanya Rico tanpa mengalihkan pandangannya di Anna yang sedang bermain-main dengan ombak."Ya, kenapa?""Nggak. Nggak nyangka aja, lo bisa punya temen sexy begitu." ucap Rico masih tetap melihat pada Anna yang kini tengah berjalan dengan papan selancar di tangan kirinya. Tubuh gadis itu benar-benar terekpos karena ia hanya mengenakan bikin

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-31
  • Be With You   Prolog

    “Gio, jangan lupa besok jam sepuluh kita ada meeting di Melon TV.”“Meeting buat apa, Mbak? Perasaan kita nggak ada project bareng Melon TV.” Gio mengernyitkan dahinya, mengingat-ingat apakah ia pernah membaca dan menandatangani kontrak dengan Melon TV.“Gausah pura-pura lupa lo! Pulang dari Malang, kontraknya udah lo tanda tanganin ya.”Gio memutar matanya sebal, Mbak Namira, manager-nya itu mulutnya memang perlu dicabein biar nggak kurang ajar padanya. “Emang acara apa sih, Mbak?”“Jangan bilang lo nggak baca kontraknya,” Gio mengedikkan bahunya. Mbak Namira mendengus kasar, melihat dari respon artisnya, ia tahu bahwa Gio sama sekali tak membaca isi kontraknya, “kebiasaan lo!”“Kan biasanya juga gitu, Mbak. Kontrak-kontrak yang sampek ke gue udah lo pilah-pilah dulu tinggal gue tanda tanganin.” Gio mengubah posisi duduknya menjadi selonjoran di sofa ruang tamu apartement-nya.“Kali ini belom gue sortir, gue kan baru cuti, Yo!”“Oh iya. Besok meeting buat variety show doang kan, Mbak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08
  • Be With You   Bab 1. Tertekan

    Angeline berjalan lunglai kearah ruang tamu tempat personil X-BOYS berkumpul. Gadis itu dapat melihat semua personil X-BOYS tengah berkumpul dan berbicara serius tentang sesuatu. Angel semakin mendekati mereka. Ia mengerutkan keningnya saat mendapati mereka langsung menghentikan obrolan mereka saat Angel mendekat. Angel tahu ada yang mereka sembunyikan darinya. "Hey Baby girl... Silahkan duduk adek manis.”Deva menyapa Angel dengan riang. Pria itu mengembangkan senyumnya sangat-sangat lebar. Angel memutar matanya menanggapi sapaan Deva. Berjalan lunglai ke single sofa yang tersisa dan menghempaskan tubuhnya disana. Angeline menatap personil X-BOYS satu per satu, Deva, Mbak Namiran, Ryan dan ....Lho dimana Rico? Perasaan beberapa saat yang lalu pria berambut jabrik itu masih duduk manis di sebelah Mbak Namiran, tapi dimana pria itu sekarang? Angel menghela nafas, terserah Rico mau kemana ia tak peduli. Yang Angel khawatirkan sekarang adalah nasibnya sendiri, pasti ini ak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-08

Bab terbaru

  • Be With You   Bab 20. Balada Cinta Segi ?

    Angel dan keempat kakaknya tengah duduk bergerombol di bawah pohon kelapa. Mereka memutuskan untuk menghabiskan siang mereka dengan duduk bersantai di bawah pohon kelapa ditemani dengan es kelapa muda yang begitu segar. Mereka bersama-sama menikmati indahnya pemandangan yang ada di pantai itu. Anna tak ikut berkumpul karena ia lebih memilih untuk berselancar karena ombak di pantai itu lumayan bagus. Sudah lama sekali Anna tidak berselancar dan ia sangat merindukan nuansa dimana sinar matahari menyengat kulitnya, gesekan kakinya dengan air dan caranya menyeimbangkan tubuh di atas sebilah papan."Anna itu beneran teman lo, Ngel?" Tanya Rico tanpa mengalihkan pandangannya di Anna yang sedang bermain-main dengan ombak."Ya, kenapa?""Nggak. Nggak nyangka aja, lo bisa punya temen sexy begitu." ucap Rico masih tetap melihat pada Anna yang kini tengah berjalan dengan papan selancar di tangan kirinya. Tubuh gadis itu benar-benar terekpos karena ia hanya mengenakan bikin

  • Be With You   Bab 19. Berangkat

    Giornino menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Matanya menatap langit-langit kamar sedangkan kedua tangannya ditekuk dan dijadikan bantal untuk menopang kepalanya. Giornino menghela nafas panjang tapi setelah itu terlihat lengkungan kecil di bibirnya. Angannya melayang membayangkan apa yang akan terjadi beberapa hari yang akan datang. Apa yang akan terjadi di pulau pribadi yang disewa oleh tim Panah Asmara Giornino sebagai reward untuk pemenang acara itu. Senyumnya semakin melebar saat mengingat ia mendapatkan bocoran dari managernya jika di sana nanti ia juga akan candle light dinner bersama Ariska.Bisa dibilang Giornino sudah menunggu saat-saat seperti ini semenjak sebulan yang lalu, semenjak ia melihat foto Ariska untuk pertama kalinya. Memang beberapa waktu lalu perhatiannya agak teralihkan oleh sosok Angel tapi karena kebersamaan mereka -Giornino dan Ariska- beberapa hari belakangan ini, perasaan Giornino kembali pada Ariska meskipun sedikit berkurang dibandingkan dengan pertama

  • Be With You   Bab 18. Pantai dan Rico

    Angel membentangkan kedua tangannya lebar-lebar, matanya terpejam dan senyumnya terkembang saat angin menerpa tubuhnya. Terik matahari yang membakar kulit tak membuatnya gentar untuk menikmati suasana damai yang sangat jarang ia rasakan. Namun sepertinya keadaan tak mengijinkannya merasakan santai untuk sedikit lebih lama lagi. Seseorang yang berdiri tak jauh darinya berteriak keras-keras. Angel membuka matanya, tangannya yang terbentang ia turunkan namun senyumnya masih bertahan bahkan kini makin lebar. Gadis itu tahu siapa pemilik suara itu, dia adalah pangeran berkuda putihnya, orang yang diharapkannya bisa menjadi teman hidupnya. "I LOVE BEACH!!!" Angel memalingkan wajahnya, menatap Rico yang hanya berjarak satu meter darinya. Gadis itu memasang wajah datar, seolah sebal dengan Rico yang mengganggu me time-nya."Beach or bitch?" seru Angel dengan nada sarkasnya. Rico memandang Angel, menelengkan kepalanya dengan evil smile-nya."You know me so well, my little Angel."A

  • Be With You   Bab 17. Rencana Liburan

    Angel membawa semangkuk mie instan rebus yang masih mengepulkan uap panas ke teras belakang. Menaruhnya disamping gelas air putih miliknya. Gadis itu segera duduk dan menyalakan laptopnya, menyuapkan sesendok mienya sambil menunggu laptopnya menyala. Hari ini ia sudah berjanji pada salah seorang temannya di jejaring sosial untuk chatting pukul 4 sore. Jadi di sinilah Angel sekarang, duduk di teras belakang dengan laptop di atas meja dan semangkuk mie rebus.Angel segera membuka aplikasi sosial medianya dan segera log in. Gadis itu memakai nama aslinya sebagai username akun pribadinya itu. Ternyata sudah ada sebuah chat yang masuk ke akun pribadinya itu, Angel segera mengklik username itu dan mulai chatting. Sesekali ia juga menyuapkan mienya itu saat ia menanti balasan. Teman chat Angel bernama Anna, gadis cantik berambut pirang yang berasal dari Toronto, Kanada.On Chat Anna : Hi Angel Ang

  • Be With You   Bab 16. Bertemu

    Giornino merasa bingung dengan dirinya, beberapa saat lalu ia berada di apartmentnya dan sekarang ia sudah di sini, di koridor Rumah Sakit dengan parsel buah di tangannya. Tadi Giornino sudah bertanya pada resepsionis di mana para personil X-BOYS dirawat. Giornino menghela nafas pelan, pria itu meneruskan langkahnya menuju ruang rawat inap yang sudah di depan mata. Pria itu membuka pintu itu perlahan dan matanya langsung terpaku pada mata coklat cerah di seberang ruangan yang juga menatapnya. Mata coklat yang telah menghipnotisnya. Mata coklat yang indah, mata coklat yang tak akan membuatnya bosan meskipun ia telah lama memandangnya."Giornino!! My Bro!!"Giornino memutuskan fokusnya pada mata coklat itu dan memandang keempat sahabatnya yang tengah berada di atas ranjang rumah sakit. Dengan senyum kecilnya, Giornino melangkah mendekati Rico yang posisinya berada paling dekat dengan pintu. Pria itu berdiri di samping ranjang Rico, mengamati kondisi sahabat-saha

  • Be With You   Bab 15. The Winner

    Matahari sudah meninggi saat satu persatu personil X-BOYS bangun dari tidurnya. Mereka masih berada di ruang UGD jadi mereka bisa melihat keadaan satu sama lain. Dion adalah orang yang bangun paling akhir, pria itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya terasa berat dan ia merasakan nyeri di tubuhnya. Dion mencoba untuk duduk, kepalanya terasa semakin sakit saat ia semakin berusaha. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya dan sebelahnya lagi memegangi kepalanya yang terasa sakit."Hei boys, lihat sleeping beauty kita sudah bangun." seru seseorang dibarengi dengan suara kekehan yang lainnya.Dion tak menyahuti, pria itu masih memusatkan perhatiannya pada rasa sakit di kepalanya. Saat rasa sakitnya sudah mendingan, pria itu menatap teman satu grupnya yang berada disekitarnya, lebih tepatnya di ranjang mereka masing-masing. Tanpa harus diberitahu, ia tahu ia berada di rumah sakit saat ini. Selimut dan ranjang yang digunakan oleh teman-tem

  • Be With You   Bab 15. The Winner

    Matahari sudah meninggi saat satu persatu personil X-BOYS bangun dari tidurnya. Mereka masih berada di ruang UGD jadi mereka bisa melihat keadaan satu sama lain. Dion adalah orang yang bangun paling akhir, pria itu mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Kepalanya terasa berat dan ia merasakan nyeri di tubuhnya. Dion mencoba untuk duduk, kepalanya terasa semakin sakit saat ia semakin berusaha. Sebelah tangannya ia gunakan untuk menopang tubuhnya dan sebelahnya lagi memegangi kepalanya yang terasa sakit. "Hei boys, lihat sleeping beauty kita sudah bangun." seru seseorang dibarengi dengan suara kekehan yang lainnya. Dion tak menyahuti, pria itu masih memusatkan perhatiannya pada rasa sakit di kepalanya. Saat rasa sakitnya sudah mendingan, pria itu menatap teman satu grupnya yang berada disekitarnya, lebih tepatnya di ranjang mereka masing-masing. Tanpa harus diberitahu, ia tahu ia berada di rumah sakit saat ini. Selimut dan ranjang yang digunakan oleh teman-te

  • Be With You   Bab 14. Kacau

    Angel membuka matanya perlahan lalu menoleh kearah Anisa. Gadis itu melambai-lambaikan tangan di depan wajah Anisa memastikan bahwa gadis itu telah tenggelam dalam alam mimpi. Yakin bahwa teman sekamarnya itu telah tidur, Angel segera menyibakkan selimutnya dan turun dari ranjang. Gadis itu berjingkat-jingkat mendekati pintu, kemudian membukanya dengan perlahan. Gadis itu berusaha sebisa mungkin tak menimbulkan kegaduhan.Beberapa kali Angel menoleh kearah Anisa yang tengah terlelap, memastikan dirinya tak tertangkap basah ingin melarikan diri. Angel mengedarkan pandangannya ke segala arah, mengamati lorong panjang di depan pintu kamarnya dengan perasaan was-was. Gadis itu juga menajamkam pendengarannya, mencoba menangkap suara sekecil apapun namun ia tak dapat mendengar apapun. Artinya kondisi sudah bisa dibilang aman. Lagipula siapa yang masih mau terjaga di pagi buta seperti ini?Angel kembali ke ranjangnya, memakaikan wig pada gulingnya dan menutupi guling itu dengan selimut hingg

  • Be With You   Bab 13

    Anisa membuka pintu kamarnya dengan perlahan, ia tahu Angel dalam kondisi badmood saat ini dan ia tak mau membuat mood gadis itu bertambah buruk. Anisa melangkah perlahan sampai di tengah ruangan, dari sana ia dapat melihat Angel yang tidur menelungkup di atas kasurnya. Anisa menghela nafas berat."Gue percaya sama lo." ucapnya lirih.Kalimat itu tak hanya ia ucapkan hanya untuk menenangkan Angel saja tapi karena memang itu yang ia rasakan. Anisa percaya Angel tak mungkin melakukan hal itu. Enam minggu menjadi teman sekamar Angel cukup untuknya mengetahui kebiasaan gadis itu, meskipun Angel juga bukanlah tipe orang yang terbuka.Angel berguling ke samping lalu mengambil posisi duduk, gadis itu memandang Anisa lekat-lekat mencari sesuatu dari mata gadis bersurai hitam itu. Tapi Angel tak menemukan apa-apa selain ketulusan. Senyum tipis sedikit demi sedikit mulai terbentuk di bibir merahnya.Gadis itu mengangguk dan menepuk kas

DMCA.com Protection Status