Share

Bab 98

MELIHAT pemimpin mereka tak bergerak, dua prajurit yang tersisa langsung lumer nyalinya. Untuk sesaat mereka saling pandang satu sama lain. Lalu sekejap kemudian sama-sama angkat kaki. Secepat mungkin meninggalkan tempat tersebut.

“Pengecut!” maki Seta geram.

Sang prajurit ambil dua bilah pedang entah milik siapa yang tergeletak di tanah. Dilemparkannya kedua senjata tersebut tinggi-tinggi ke udara. Begitu kembali turun, kakinya bergerak menendang gagang pedang.

Dengan cepat sepasang pedang tersebut melesat. Bak anak panah yang melesat dari busur. Mengejar dua prajurit yang belum pergi terlalu jauh.

Sing! Sing!

Suara berdesing mencubit telinga terdengar kala mata pedang membelah udara. Dua prajurit yang jadi sasaran sontak menoleh ke belakang ketika mendengar bunyi tersebut.

Saat itu pula wajah keduanya berubah. Pedang kiriman Seta sudah begitu dekat!

Sambil berseru ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status