Share

Bab 321

Penulis: Russel
Mendengar perkataan Afkar, Mateo tahu bahwa dirinya telah ketahuan. Pernyataannya barusan sudah menjadi pengakuan secara tidak langsung.

Wajah Namish berubah tegang dan mundur selangkah secara refleks. Tatapan Namish terhadap Mateo dipenuhi ketakutan dan kemarahan. Dibandingkan dengan preman yang hanya mengandalkan kekerasan fisik, Namish merasa Mateo jauh lebih mengerikan.

Mencelakai orang diam-diam jelas jauh lebih menakutkan daripada pisau atau peluru.

Untungnya, hari ini Afkar datang. Namish hanya bisa berharap pemuda ini bisa menyelesaikan masalah yang menghantui keluarganya ini sepenuhnya.

"Sebagai seorang praktisi fengsui, bukannya membantu orang menyingkirkan energi negatif, kamu malah pakai fengsui untuk mencelakai orang. Kamu nggak merasa rendahan?" tanya Afkar dengan nada dingin.

"Mateo, aku nggak punya dendam sama kamu. Kenapa kamu mau mencelakai keluargaku?" tanya Namish.

"Nggak ada dendam? Hahaha .... Apa kamu lupa semua perbuatan memalukan yang kamu lakukan di masa lalu?
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 322

    "Cih! Menyelamatkan nyawaku? Itu cuma karena uang! Satu triliun! Itu jelas-jelas pemerasan! Anak kita cari masalah sama dia? Itu memang pantas untuknya!" Qaila meludah ke tanah sambil menatap Afkar dengan penuh amarah."Sudahlah, nggak perlu banyak bicara! Qaila, dua orang ini harus dibereskan, 'kan?" Yanto melambaikan tangannya, lalu menatap Afkar dan Mateo dengan senyum dingin."Benar! Si Mateo itu langsung bunuh saja! Sedangkan bocah bernama Afkar ini, beri dia pelajaran dan paksa dia kembalikan satu triliun itu!" jawab Qaila dengan gigi terkatup dan penuh kebencian."Nggak masalah!" Yanto mengangguk, lalu langsung menyerang ke arah Afkar dan Mateo tanpa basa-basi.Aura yang kuat dan menakutkan menyebar dari tubuhnya. Dia adalah seorang petarung dengan kekuatan tingkat gulita tahap akhir.Mateo mendengus dingin. Menyadari bahwa nyawanya menjadi target, dia melawan serangan itu tanpa ragu.Bum! Bum! Bum!Detik berikutnya, kedua orang itu bertarung sengit. Suara pukulan dan tendangan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 323

    Mateo menghantamkan pukulan keras ke dada Yanto, membuatnya memuntahkan darah dan terlempar ke belakang."Tingkat gulita tahap akhir puncak?" Yanto bangkit dengan susah payah dan memuntahkan darah lagi, lalu berseru dengan nada terkejut."Hanya dengan kekuatanmu, kamu pikir bisa membunuhku?" Mateo mendengus dingin dengan penuh penghinaan. Auranya yang mencekam menyelimuti seluruh area."Bu Qaila, bawa Pak Namish dan Pak Reno lari! Aku bukan tandingannya. Aku hanya bisa mengorbankan diri untuk menahannya sesaat!" Yanto mengertakkan gigi. Meskipun tahu dirinya bukan lawan Mateo, dia tetap memaksakan diri untuk menyerang Mateo lagi.Anggota Keluarga Manggala terlihat benar-benar terkejut."Mana mungkin? Yanto benar-benar bukan tandingan tukang kebun ini?" Reno tidak berani percaya bahwa perkataan Afkar sebelumnya ternyata benar."Apa yang harus kita lakukan? Cepat lari saja!" seru Qaila dengan panik, wajahnya tampak ketakutan.Dengan ekspresi putus asa, Namish menoleh ke Afkar dan bertany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 324

    "Apa kamu bilang? Kekuatanku mengecewakan? Kamu cari mati! Akan kubunuh kamu!"Kata-kata itu seolah menjadi penghinaan besar bagi Mateo. Tanpa berpikir panjang, dia menyerang Afkar dengan penuh niat membunuh."Ayah, ini kesempatan kita untuk kabur! Kamu benar-benar percaya Afkar bisa menang?" kata Reno dengan gugup."Bocah itu terlalu sombong, malah berani provokasi Mateo! Biarkan saja dia mati, setidaknya bisa ngasih kita beberapa menit untuk melarikan diri. Ayo cepat pergi!" tambah Qaila."Pergi? Ke mana? Kalau masalah ini nggak selesai, mau lari sampai ke ujung dunia pun, kita tetap akan mati! Semoga saja Pak Afkar benar-benar sekuat itu."Saat itu, Mateo sudah berada di depan Afkar dan melayangkan pukulan ke kepala Afkar dengan kekuatan penuh.Kata-kata Afkar tadi tampaknya benar-benar membangkitkan niat membunuh Mateo. Pukulan itu membawa aura yang sangat kuat hingga menghasilkan suara ledakan kecil di udara dan mendekati kepala Afkar.Namun, tepat pada saat yang menentukan itu, A

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 325

    Menghadapi teriakan dari Qaila, Afkar membentak dengan suara dingin, "Diam! Mau bunuh atau nggak, kamu nggak berhak merintahin aku!"Mendengar ucapannya, Qaila langsung marah. "Kalau kamu nggak mau bunuh dia, kami nggak akan bayar!"Reno juga ikut menimpali, "Kamu sendiri sudah bilang kamu kerja untuk orang yang membayarmu. Kalau kamu nggak bunuh dia, dia bakal kembali mencelakakan keluarga kami!""Berani nggak bayar? Coba saja!" Afkar memicingkan matanya yang menyiratkan kilatan dingin. Kemudian, dia bertanya sambil tertawa sinis. "Kalau begitu aku nggak mau uangnya lagi, kalian saja yang bunuh sendiri!"Qaila dan Reno langsung ketakutan mendengarnya dan mundur beberapa langkah.Yang benar saja? Jika Afkar tidak peduli lagi, Mateo tetap bisa menghancurkan keluarga mereka meski hanya dengan satu tangan yang tersisa."Ja ... jangan!" seru Reno sambil buru-buru melambaikan tangan.Pada saat ini, Namis tidak lagi memedulikan istri dan anaknya. Dia menatap Mateo dengan ekspresi ragu-ragu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 326

    "Apa? Kamu bilang waktu Cantika putus denganku, dia sudah hamil? Ka ... kamu anakku?" Namish bergegas berlari ke arah Mateo.Mateo menatap Namish yang mendekat dengan tatapan galak. Dia sontak mencekik leher Namish. "Kamu ini manusia sialan! Aku akan membunuhmu!"Matanya Mateo merah dan penuh niat membunuh, seolah-olah dia akan segera mengakhiri hidup Namish. Namun, dia tidak mengambil tindakan selanjutnya.Ekspresinya berubah beberapa kali. Pada akhirnya, Mateo menendang Namish hingga terjatuh dan memekik, "Pergi sana! Aku bukan anakmu! Kamu nggak pantas jadi ayahku!"Namish bangkit, lalu menatap Qaila dengan emosional. "Aku nggak pernah menyuruh orang untuk membunuh Cantika! Nggak pernah! Siapa yang melakukannya? Qaila, beri tahu aku siapa orangnya. Apa itu kamu?"Namish memekik dengan marah dan putus asa. Mata Qaila berkedip beberapa kali. Dia merinding mendengar bentakan Namish. Pada akhirnya, dia menjawab dengan murka, "Ya! Aku! Kenapa? Siapa suruh jalang itu hamil anakmu!""Kalau

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 327

    Setelah meninggalkan vila Keluarga Manggala, Afkar melihat sosok yang kesepian berjalan di depannya. Lengan kanan sosok itu terkulai lemas.Saat mendengar langkah kaki di belakangnya, Mateo menoleh. Ekspresinya berubah drastis."Kamu datang untuk membunuhku?" Mateo memaksakan diri untuk berwaspada. Dia menatap Afkar dengan marah."Nggak kok!" Afkar menggeleng."Oh ya? Kamu sangat kejam sampai membuatku cacat. Kupikir kamu akan mengejarku untuk membunuhku." Seketika, tatapan Mateo menjadi suram. Ketika memikirkan lengan kanannya yang lumpuh, amarah berkecamuk di hatinya.Afkar mengangkat alisnya karena merasakan emosi Mateo. Kemudian, dia tersenyum dan bertanya, "Apa rencanamu yang selanjutnya? Kamu masih mau menghancurkan keluarga mereka?""Aku nggak punya rencana apa-apa, juga nggak bisa kembali ke sekte lagi. Guruku menganggapku bodoh dan mengusirku. Kalau menghancurkan keluarga mereka, hehe ... apa gunanya ...."Afkar cukup terkejut mendengarnya. Mateo yang kelihatannya berusia 30-a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 328

    Setelah menggoyangkan lengannya, Mateo merasa lengannya bukan hanya sembuh, tetapi juga menjadi lebih kekar dan kuat! Ternyata kekuatannya ...."Ini ... aku sudah mencapai tahap revolusi? Bukan cuma sembuh, tapi juga menerobos?" Mateo membelalakkan matanya dengan ekspresi tidak percaya!Detik berikutnya, matanya memerah karena gembira. Air matanya mulai mengalir! Dia menangis karena terharu!"Terima kasih, Pak! Mulai hari ini, kamu adalah guruku! Aku akan menuruti perintahmu!" Mateo tiba-tiba berlutut di hadapan Afkar. Suaranya serak dan emosional.Afkar memanyunkan bibirnya dan merasa geli di dalam hati. Kenapa pria ini cengeng sekali? Dia menyahut, "Aku bukan gurumu. Sebaiknya kamu bekerja untukku!""Tapi ingat, aku bukan cuma bisa meningkatkan kekuatanmu, tapi juga bisa membuatmu cacat lagi! Kalau kamu berkhianat dariku, kamu tahu akibatnya!" Afkar melambaikan tangan dengan serius, lalu memberi peringatan.Usia Mateo lebih tua beberapa tahun darinya. Afkar tidak mungkin menerimanya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 329

    Pukul sembilan malam, Afkar tiba di Hotel Royal. Hotel ini milik Fadly dan bukan bagian dari aset Keluarga Safira.Fadly datang bersama dua orang kepercayaannya, yaitu Jarel dan Elang, yang sudah menunggu di depan."Kak Afkar!""Pak Afkar!"Begitu melihat Afkar, mereka langsung serentak menyapa."Gimana hotel ini? Suka nggak?" tanya Fadly yang menghampiri dan merangkul bahu Afkar."Bagus, cukup bagus." Afkar mengangguk."Kalau begitu, hotel ini untukmu! Mulai sekarang, kamu pemiliknya!" Fadly tertawa dan mengayunkan tangannya.Afkar tampak terkejut. "Untukku? Aku nggak mau! Aku nggak punya waktu untuk mengelolanya dan aku juga nggak bisa.""Memangnya aku menyuruhmu mengelolanya sendiri? Untuk apa ada manajer di sini? Kamu cuma perlu duduk dan menunggu uang mengalir!""Aku nggak mau tahu! Kamu harus terima! Kalau nggak ... aku akan bilang ke kakakku kamu diam-diam pergi ke tempat pijat!" ucap Fadly dengan tegas."Dasar berengsek! Kenapa kamu jadi jahat begini?" maki Afkar sambil tertawa

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 484

    "Aku nggak percaya ini! Ah! Ah!" Scorpion berteriak dengan tidak puas, lalu menggunakan belati di tangannya untuk menusuk bagian perut dan area lemah lainnya secara gila-gilaan.Bahkan sampai akhirnya, belati di tangannya sudah melengkung dan tumpul, tetapi tetap tidak berhasil membuat Afkar berdarah."Membunuhku saja nggak bisa, masih mau jadi penjahat?" tanya Afkar dengan nada mengejek.Saat ini, Scorpion benar-benar tercengang! Wira dan Denny juga menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu! Bahkan, Wulan menatap Afkar seperti sedang melihat makhluk aneh!Rasa khawatir dan bersalah yang sebelumnya terlihat di wajahnya perlahan menghilang. Wulan merasa lega di dalam hati."Bocah, sebenarnya siapa kamu ini?" Denny menggerakkan wajahnya yang agak kaku, bertanya dengan penuh keraguan."Aku akan bilang sekali lagi, lepaskan Wulan, maka aku akan mengampuni kalian. Kalau nggak, hari akan menjadi hari kematian kalian!" seru Afkar dengan suara dingin dan menakutkan.Mendengar ini, Denny mence

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 483

    "Haha ... memuaskan sekali!" Saat ini, Wira tertawa puas.Denny yang masih memegang Wulan pun tersenyum dingin dan berkata, "Lebih baik kamu nggak bergerak atau aku akan langsung bunuh gadis ini!"Afkar menarik napas panjang dengan tatapan dingin. Sejujurnya, tamparan yang diberikan oleh Scorpion tadi sama sekali tidak terasa sakit.Scorpion hanya ahli tingkat eksplisit tahap akhir, mana mungkin bisa membuat Afkar kesakitan! Namun, masalahnya bukan tentang rasa sakit, melainkan penghinaan!Namun, karena Wulan sedang berada di tangan Keluarga Widjaja, bahkan dengan pistol yang diarahkan ke kepalanya, Afkar tidak berani bergerak sembarangan saat ini.Meskipun merasa kesal karena ditampar, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keselamatan Wulan!Plak! Plak! Tidak lama kemudian, Scorpion melayangkan dua tamparan keras lagi ke wajah Afkar dengan ekspresi penuh kebencian dan kepuasan.Tadi dia dipukul sampai terlempar oleh Afkar hingga memuntahkan darah, kini dia merasa puas kare

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 482

    Wajah Scorpion menampilkan senyuman bengis.Klang! Saat berikutnya, Afkar menggerakkan tangannya dengan ringan, membuat pisau yang berada di tangan Scorpion terlempar dan terjatuh!Telapak tangan Scorpion yang menggenggam pisau langsung robek dan berdarah. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui tangannya, membuatnya mati rasa seketika!Wajah Scorpion sontak berubah drastis, menampilkan ekspresi penuh ketakutan. Dalam situasi itu, tidak ada waktu baginya untuk mundur. Segera, dia mengerahkan Teknik Jubah Besi.Bam! Suara dentuman terdengar, lalu tubuh Scorpion terlempar akibat tendangan Afkar. Setelah jatuh ke tanah, dia memuntahkan darah dan berdiri dengan goyah!Afkar mengangkat alis, matanya memancarkan keterkejutan. Meskipun tendangan tadi dilakukan dengan santai, kekuatannya cukup besar. Seharusnya, lawannya setidaknya mengalami luka parah atau bahkan kehilangan nyawa. Namun, orang ini masih mampu berdiri?Sepertinya, pria ini adalah seorang petarung yang berfokus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 481

    Tentu saja, Arwan tidak akan memberi tahu Denny terlalu banyak, apalagi mengatakan dia datang untuk meminta maaf kepada seseorang. Hal itu hanya akan merendahkan martabatnya. Dia hanya memberi tahu Denny, dia datang untuk memberikan hadiah kepada seseorang!"Oh? Mau kasih orang hadiah ya? Laki-laki atau perempuan, Pak?" tanya Denny yang cukup terkejut."Laki-laki, kenapa? Apa aku perlu melaporkan siapa orangnya kepadamu?" balas Arwan dengan nada tidak ramah."Bukan, bukan begitu! Hehe!" Denny terkekeh-kekeh dengan canggung. Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi terkejut tebersit di wajahnya, lalu berubah menjadi bersemangat."Ayah, ada apa?" Wira yang melihat ekspresi ayahnya yang berubah-ubah lantas bertanya dengan bingung.Denny tersenyum dan menyahut, "Kamu tahu nggak, ternyata Pak Arwan datang untuk memberi hadiah kepada seseorang!""Kamu percaya itu? Dengan status Pak Arwan, dia sampai repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi seseorang hadiah. Orang itu ... pasti tokoh yang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 480

    Orang ini merupakan seorang ahli tingkat eksplisit tahap akhir. Setelah diselamatkan oleh Denny, dia mengabdikan diri untuknya, khususnya membantu mereka melakukan pekerjaan kotor.Seperti menculik orang, bagi Scorpion, ini sudah seperti pekerjaan rutin yang mudah dilakukan!"Wira, seleramu memang bagus. Hahaha ...." Denny tertawa sinis."Tentu saja! Gimana, Ayah? Kalau kita kasih gadis ini kepada Pak Arwan, dia pasti puas, 'kan?" Wira menyeringai."Puas! Pasti puas! Mana ada pria yang bisa menolak wanita secantik ini! Luar biasa ...," sahut Denny sambil tersenyum lebar.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arwan. Karena akan datang ke Kota Nubes, Arwan sebelumnya telah menghubungi Denny dan meminta bantuannya untuk mengatur tempat tinggal.Makanya, Denny merasa inilah kesempatan emasnya untuk mendekati tokoh inti Keluarga Sanjaya. Dengan segala cara, dia akan berusaha menyenangkan Arwan agar dapat meraih dukungan darinya."Pak Arwan, sudah sampai mana? Aku sudah meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 479

    Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?""Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."Di sisi lain, Afkar mena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 478

    "Afkar, aku ibu Wulan! Kamu masih ingat, 'kan?"Afkar tertegun sejenak, lalu buru-buru membalas, "Bibi? Ingat! Tentu saja aku masih ingat! Ada apa, Bibi?"Meskipun Sumi sebelumnya sempat terlihat agak materialistis, Afkar tetap berbicara dengan sopan karena dia adalah ibu Wulan.Sumi ragu sejenak, lalu bertanya dengan nada hati-hati, "Afkar, apa Wulan sedang bersamamu?""Hah?" Afkar keheranan untuk sesaat, lalu menyahut dengan gugup, "Nggak ada, Bibi! Hari ini aku sama sekali nggak bertemu Wulan.""Ke mana Wulan pergi ya? Biasanya jam segini dia sudah pulang. Dia nggak pernah pulang terlalu malam. Tadi aku pikir dia sama kamu! Teleponnya nggak bisa dihubungi lagi. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"Nada bicara Sumi menjadi semakin khawatir."Nggak bisa dihubungi ya?" Afkar mengernyit, hatinya juga mulai merasa cemas."Ya! Kamu tahu sendiri kondisi kesehatanku sebelumnya kurang baik, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan Wulan. Setelah pulang kerja, dia selalu langsung pulang. Kalaup

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 477

    "Pak Arwan? Pak Arwan yang mana?" Wira termangu sejenak, lalu segera menyadari sesuatu, "Jangan-jangan yang dari Keluarga Sanjaya itu?"Keluarga Sanjaya adalah salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Di Provinsi Jimbo, mereka memiliki pengaruh yang besar.Sementara itu, keluarga mereka, Keluarga Widjaja, hanya keluarga kelas dua di Kota Nubes. Mereka berada di bawah perlindungan Keluarga Sanjaya selama ini.Tentu saja, bagi Keluarga Sanjaya, Keluarga Widjaja tak ada bedanya dengan bawahan kecil mereka. Selama ini, segala urusan bisnis yang mereka jalani hanya melibatkan orang-orang di sekitar Keluarga Sanjaya."Benar, Pak Arwan dari Keluarga Sanjaya di ibu kota provinsi! Dia putra sulung Keluarga Sanjaya! Biasanya kita nggak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota inti keluarga mereka. Kali ini adalah kesempatan besar!""Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan membangun hubungan dengan Pak Arwan, masa depan kita akan semakin terjamin!" ujar Den

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 476

    Mengenai kedua anggota Keluarga Samoa yang terluka, Afkar tidak terlalu khawatir. Tentu saja, bukan karena dia benar-benar merasa dirinya bisa menggertak mereka, tetapi karena memiliki kepercayaan diri lain di dalam hatinya.Seperti kata pepatah, dunia dipenuhi oleh orang-orang yang mencari keuntungan. Seperti para agen besar farmasi yang sebelumnya bekerja sama dengan Fajar, hanya karena Afkar meluncurkan obat baru dan mereka melihat potensi dari Afkar, mereka akhirnya bekerja sama dengannya.Kali ini juga sama! Selama dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Keluarga Samoa, mereka tentu tidak akan mempermasalahkan insiden hari ini, bahkan mungkin mereka akan duduk bersama dan berbicara dengannya dengan baik-baik.....Di King's Brew."Pak Wira!""Pak Wira sudah datang!"Para karyawan di departemen penjualan langsung menyapa Wira dengan nada menyanjung saat melihatnya datang.Wira mengangguk dengan gaya yang sangat berwibawa, lalu menatap Wulan. "Wulan, gimana pekerjaan se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status