Share

Bab 319

Penulis: Russel
Dengan wajah penuh kebencian, Lasti berteriak, "Kenapa aku dipecat? Kalau bukan karena kamu mukul orang, aku juga nggak akan mengeluarkan anakmu!"

Dia menoleh kepada Namish dan melanjutkan, "Pak Namish! Aku nggak tahu kalau dia itu teman Bapak. Keponakanmu dipukul dan aku membantu Keluarga Manggala. Apakah itu salah? Kenapa aku langsung dipecat?"

Nia juga tidak mau kalah. "Benar! Kenapa kami nggak diberi kesempatan sedikit pun?"

Namish mengerutkan alisnya dan mendengus, "Oh? Kalian masih merasa benar?"

"Memang begitu, Pak Namish! Meskipun kami salah, kesalahan kami nggak seberat itu sampai harus dipecat. Benar nggak?" Lasti memberanikan diri untuk bertanya dengan nada sedikit menantang.

Afkar tertawa dingin, lalu menatap mereka dengan pandangan penuh penghinaan. "Kalian mau ngomong soal keadilan sekarang?"

"Waktu kalian dengan mudahnya memutuskan untuk mengeluarkan anakku hanya untuk menyenangkan Keluarga Manggala, apa kalian peduli soal keadilan saat itu?"

Afkar berbalik menatap Namis
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 320

    "Ditambah kali ini aku membantumu, totalnya Keluarga Manggala harus membayarku 400 miliar!"Mendengar hal itu, Namish mengumpat Reno dalam hati dan merasa anak itu benar-benar pembuat masalah. Wajahnya sedikit berkedut, lalu dia berkata, "Empat ratus miliar lagi? Pak Afkar, apa ini nggak terlalu ... mahal?""Hm! Aku juga merasa itu agak mahal, jadi lupakan saja," jawab Afkar sambil mengangguk dan tersenyum dingin, kemudian berbalik hendak pergi.Namish terkejut dan wajahnya berubah panik. Dia tidak menyangka Afkar tidak akan menawar atau bernegosiasi sama sekali dan langsung meninggalkannya.Sebenarnya, harga 400 miliar untuk menolong anaknya dan dia sendiri tidak terlalu mahal. Namun, naluri seorang pebisnis membuatnya secara otomatis mencoba menawar. Siapa sangka, Afkar sama sekali tidak bermain sesuai aturan itu."Nggak! Nggak mahal! Empat ratus miliar! Empat ratus saja! Pak Afkar, tolong bantu aku! Tolong selamatkan keluargaku!"Namish memohon dengan putus asa. Pengalaman buruk seb

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 321

    Mendengar perkataan Afkar, Mateo tahu bahwa dirinya telah ketahuan. Pernyataannya barusan sudah menjadi pengakuan secara tidak langsung.Wajah Namish berubah tegang dan mundur selangkah secara refleks. Tatapan Namish terhadap Mateo dipenuhi ketakutan dan kemarahan. Dibandingkan dengan preman yang hanya mengandalkan kekerasan fisik, Namish merasa Mateo jauh lebih mengerikan.Mencelakai orang diam-diam jelas jauh lebih menakutkan daripada pisau atau peluru.Untungnya, hari ini Afkar datang. Namish hanya bisa berharap pemuda ini bisa menyelesaikan masalah yang menghantui keluarganya ini sepenuhnya."Sebagai seorang praktisi fengsui, bukannya membantu orang menyingkirkan energi negatif, kamu malah pakai fengsui untuk mencelakai orang. Kamu nggak merasa rendahan?" tanya Afkar dengan nada dingin."Mateo, aku nggak punya dendam sama kamu. Kenapa kamu mau mencelakai keluargaku?" tanya Namish."Nggak ada dendam? Hahaha .... Apa kamu lupa semua perbuatan memalukan yang kamu lakukan di masa lalu?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 322

    "Cih! Menyelamatkan nyawaku? Itu cuma karena uang! Satu triliun! Itu jelas-jelas pemerasan! Anak kita cari masalah sama dia? Itu memang pantas untuknya!" Qaila meludah ke tanah sambil menatap Afkar dengan penuh amarah."Sudahlah, nggak perlu banyak bicara! Qaila, dua orang ini harus dibereskan, 'kan?" Yanto melambaikan tangannya, lalu menatap Afkar dan Mateo dengan senyum dingin."Benar! Si Mateo itu langsung bunuh saja! Sedangkan bocah bernama Afkar ini, beri dia pelajaran dan paksa dia kembalikan satu triliun itu!" jawab Qaila dengan gigi terkatup dan penuh kebencian."Nggak masalah!" Yanto mengangguk, lalu langsung menyerang ke arah Afkar dan Mateo tanpa basa-basi.Aura yang kuat dan menakutkan menyebar dari tubuhnya. Dia adalah seorang petarung dengan kekuatan tingkat gulita tahap akhir.Mateo mendengus dingin. Menyadari bahwa nyawanya menjadi target, dia melawan serangan itu tanpa ragu.Bum! Bum! Bum!Detik berikutnya, kedua orang itu bertarung sengit. Suara pukulan dan tendangan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 323

    Mateo menghantamkan pukulan keras ke dada Yanto, membuatnya memuntahkan darah dan terlempar ke belakang."Tingkat gulita tahap akhir puncak?" Yanto bangkit dengan susah payah dan memuntahkan darah lagi, lalu berseru dengan nada terkejut."Hanya dengan kekuatanmu, kamu pikir bisa membunuhku?" Mateo mendengus dingin dengan penuh penghinaan. Auranya yang mencekam menyelimuti seluruh area."Bu Qaila, bawa Pak Namish dan Pak Reno lari! Aku bukan tandingannya. Aku hanya bisa mengorbankan diri untuk menahannya sesaat!" Yanto mengertakkan gigi. Meskipun tahu dirinya bukan lawan Mateo, dia tetap memaksakan diri untuk menyerang Mateo lagi.Anggota Keluarga Manggala terlihat benar-benar terkejut."Mana mungkin? Yanto benar-benar bukan tandingan tukang kebun ini?" Reno tidak berani percaya bahwa perkataan Afkar sebelumnya ternyata benar."Apa yang harus kita lakukan? Cepat lari saja!" seru Qaila dengan panik, wajahnya tampak ketakutan.Dengan ekspresi putus asa, Namish menoleh ke Afkar dan bertany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 324

    "Apa kamu bilang? Kekuatanku mengecewakan? Kamu cari mati! Akan kubunuh kamu!"Kata-kata itu seolah menjadi penghinaan besar bagi Mateo. Tanpa berpikir panjang, dia menyerang Afkar dengan penuh niat membunuh."Ayah, ini kesempatan kita untuk kabur! Kamu benar-benar percaya Afkar bisa menang?" kata Reno dengan gugup."Bocah itu terlalu sombong, malah berani provokasi Mateo! Biarkan saja dia mati, setidaknya bisa ngasih kita beberapa menit untuk melarikan diri. Ayo cepat pergi!" tambah Qaila."Pergi? Ke mana? Kalau masalah ini nggak selesai, mau lari sampai ke ujung dunia pun, kita tetap akan mati! Semoga saja Pak Afkar benar-benar sekuat itu."Saat itu, Mateo sudah berada di depan Afkar dan melayangkan pukulan ke kepala Afkar dengan kekuatan penuh.Kata-kata Afkar tadi tampaknya benar-benar membangkitkan niat membunuh Mateo. Pukulan itu membawa aura yang sangat kuat hingga menghasilkan suara ledakan kecil di udara dan mendekati kepala Afkar.Namun, tepat pada saat yang menentukan itu, A

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 325

    Menghadapi teriakan dari Qaila, Afkar membentak dengan suara dingin, "Diam! Mau bunuh atau nggak, kamu nggak berhak merintahin aku!"Mendengar ucapannya, Qaila langsung marah. "Kalau kamu nggak mau bunuh dia, kami nggak akan bayar!"Reno juga ikut menimpali, "Kamu sendiri sudah bilang kamu kerja untuk orang yang membayarmu. Kalau kamu nggak bunuh dia, dia bakal kembali mencelakakan keluarga kami!""Berani nggak bayar? Coba saja!" Afkar memicingkan matanya yang menyiratkan kilatan dingin. Kemudian, dia bertanya sambil tertawa sinis. "Kalau begitu aku nggak mau uangnya lagi, kalian saja yang bunuh sendiri!"Qaila dan Reno langsung ketakutan mendengarnya dan mundur beberapa langkah.Yang benar saja? Jika Afkar tidak peduli lagi, Mateo tetap bisa menghancurkan keluarga mereka meski hanya dengan satu tangan yang tersisa."Ja ... jangan!" seru Reno sambil buru-buru melambaikan tangan.Pada saat ini, Namis tidak lagi memedulikan istri dan anaknya. Dia menatap Mateo dengan ekspresi ragu-ragu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 326

    "Apa? Kamu bilang waktu Cantika putus denganku, dia sudah hamil? Ka ... kamu anakku?" Namish bergegas berlari ke arah Mateo.Mateo menatap Namish yang mendekat dengan tatapan galak. Dia sontak mencekik leher Namish. "Kamu ini manusia sialan! Aku akan membunuhmu!"Matanya Mateo merah dan penuh niat membunuh, seolah-olah dia akan segera mengakhiri hidup Namish. Namun, dia tidak mengambil tindakan selanjutnya.Ekspresinya berubah beberapa kali. Pada akhirnya, Mateo menendang Namish hingga terjatuh dan memekik, "Pergi sana! Aku bukan anakmu! Kamu nggak pantas jadi ayahku!"Namish bangkit, lalu menatap Qaila dengan emosional. "Aku nggak pernah menyuruh orang untuk membunuh Cantika! Nggak pernah! Siapa yang melakukannya? Qaila, beri tahu aku siapa orangnya. Apa itu kamu?"Namish memekik dengan marah dan putus asa. Mata Qaila berkedip beberapa kali. Dia merinding mendengar bentakan Namish. Pada akhirnya, dia menjawab dengan murka, "Ya! Aku! Kenapa? Siapa suruh jalang itu hamil anakmu!""Kalau

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 327

    Setelah meninggalkan vila Keluarga Manggala, Afkar melihat sosok yang kesepian berjalan di depannya. Lengan kanan sosok itu terkulai lemas.Saat mendengar langkah kaki di belakangnya, Mateo menoleh. Ekspresinya berubah drastis."Kamu datang untuk membunuhku?" Mateo memaksakan diri untuk berwaspada. Dia menatap Afkar dengan marah."Nggak kok!" Afkar menggeleng."Oh ya? Kamu sangat kejam sampai membuatku cacat. Kupikir kamu akan mengejarku untuk membunuhku." Seketika, tatapan Mateo menjadi suram. Ketika memikirkan lengan kanannya yang lumpuh, amarah berkecamuk di hatinya.Afkar mengangkat alisnya karena merasakan emosi Mateo. Kemudian, dia tersenyum dan bertanya, "Apa rencanamu yang selanjutnya? Kamu masih mau menghancurkan keluarga mereka?""Aku nggak punya rencana apa-apa, juga nggak bisa kembali ke sekte lagi. Guruku menganggapku bodoh dan mengusirku. Kalau menghancurkan keluarga mereka, hehe ... apa gunanya ...."Afkar cukup terkejut mendengarnya. Mateo yang kelihatannya berusia 30-a

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 813

    "Rasanya pasti sangat memuaskan membunuh seorang genius, 'kan? Bocah, kenapa kamu nggak menyembunyikan kekuatanmu sampai akhir? Sepertinya, mentalmu masih belum cukup matang!""Ingat baik-baik untuk kehidupan selanjutnya, sebelum kamu benar-benar tumbuh kuat, belajarlah untuk menunduk dan menyembunyikan taringmu!"Giiik! Giiik .... Di saat itu, beberapa mobil tiba-tiba berhenti tidak jauh dari sana. Suara rem mereka memecah keheningan.Jelas, mereka juga menyadari ada sesuatu yang terjadi di jalan ini dan memutuskan untuk menepi dan mengamati.Dari salah satu mobil, terlihat sosok Raditya, Santo Sekte Bulan Hitam, bersama dengan Kelam dan Orion."Santo, bukankah itu Afkar?" Kelam menyipitkan mata sambil bertanya dengan ekspresi terkejut.Raditya mengangguk pelan. "Yang berjubah biru itu sepertinya adalah perwakilan dari Keluarga Pakusa dari dunia misterius. Dilihat dari situasinya, sepertinya dia sedang mengincar Afkar.""Terus, kita harus gimana?" tanya Kelam.Orion yang duduk di kurs

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 812

    Afkar melajukan mobil off-road dengan kecepatan paling tinggi, melintasi jalanan di antara kaki pegunungan.Felicia sudah mengatakan, kalau Afkar tidak sempat kembali, paling-paling Fadly akan menyerahkan kekuasaannya. Namun, Afkar tetap memilih untuk mengambil risiko dengan meninggalkan Desa Langga.Dia tahu ini keputusan berisiko. Namun, yang lebih menakutkan adalah kemungkinan kecil yang bisa berakibat fatal.Afkar tidak bisa memastikan, jika benar Fadly mengadakan pertemuan dunia mafia dan secara resmi bergabung dengan Organisasi NC, apakah pihak lawan akan menepati janji atau justru berbalik menghancurkan setelah mendapatkan apa yang mereka mau.Jadi, jika memang harus ada yang mengambil risiko, Afkar lebih rela itu dirinya sendiri, bukan orang-orang yang dia sayangi.Mungkin memang begitu watak Afkar sejak dulu, seseorang yang lebih dikendalikan oleh perasaan daripada logika. Sejak dia rela menjual ginjal demi menyelamatkan putrinya, bahkan menabrakkan diri demi uang kompensasi,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 811

    Setelah mendengar ucapan itu, Afkar tidak bisa membantah dan hanya bisa mengangguk pelan sambil berkata, "Baiklah."Saat itu juga, tiba-tiba dia teringat sesuatu dan matanya langsung berbinar. "Kalau begitu, kita nggak perlu terburu-buru. Aku mau telepon orang dulu."Menghadapi kemungkinan penyergapan yang akan datang, Afkar tiba-tiba teringat akan seorang penolong, Murad.Putra Keluarga Hasyim yang seluruh tubuhnya seperti dilapisi kulit pohon itu punya latar belakang yang luar biasa kuat. Bahkan, pengikut yang selalu ada di sekelilingnya pun punya kekuatan yang tidak bisa diprediksi.Apalagi, Murad masih mengandalkan Afkar untuk menyembuhkannya. Pria itu tidak mungkin ingin melihat Afkar mati.Sekarang ada yang ingin menyergapnya, bukankah kekuatan Murad akan sangat berguna? Namun, kemungkinan butuh beberapa hari agar bala bantuan bisa tiba.Bagaimanapun, nyawa adalah hal yang utama. Afkar dan Rose bisa tinggal di Desa Langga beberapa hari, paling-paling keluar uang sedikit.Lagi pul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 810

    Semalam pun berlalu dengan tenang.Setelah beristirahat semalaman, Afkar bersama dua rekannya meninggalkan wilayah Sekte Langga. Rose telah mendapatkan kualifikasi untuk menjadi murid Sekte Langga, tetapi dia belum langsung menetap di sana, karena masih harus pulang untuk mengurus beberapa hal.Saat itu, Afkar belum tahu bahwa Felicia dan yang lainnya sudah hampir gila karena tidak bisa menghubunginya sama sekali.Tentu saja, yang pergi bukan hanya mereka bertiga. Setelah uji coba peringkat individu selesai, keluarga-keluarga dan sekte-sekte juga turut kembali ke Desa Langga di luar.Ketika Afkar dan dua rekannya kembali ke penginapan di ujung desa itu, mereka langsung melihat rombongan Keluarga Darmadi di sana.Setelah Logan tewas, kini yang memimpin adalah seorang pria paruh baya dengan kekuatan tingkat pembentukan inti tahap awal. Namanya Rudy, paman Logan."Afkar, berani sekali kamu membunuh Logan! Menurutmu musuh Keluarga Samoa masih kurang banyak ya?" Begitu melihat Afkar, Rudy l

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 809

    Rose merasa dirinya yang mengambil alih kendali. Entah kenapa, di dalam hatinya, dia merasa Afkar ini ... agak menggemaskan.Saat sedang sombong, Afkar seolah-olah akan terbang ke langit. Namun, baru dicium sekali, dia langsung malu?Rose menutup mulutnya sambil tersenyum geli, lalu berdiri dan berkata, "Afkar, kamu memang nggak bisa menerimaku jadi wanitamu, tapi kita sudah pernah melewati hidup dan mati bersama. Nggak masalah kalau aku jadi sahabatmu, 'kan?""Pokoknya, aku sangat berterima kasih atas semua kebaikanmu terhadapku dan Keluarga Samoa. Aku sampai nggak tahu harus membalasnya dengan apa. Kelak kalau kamu butuh bantuan, aku pasti akan siap bertaruh nyawa untukmu."Setelah mengucapkan itu, dia sekali lagi menatap Afkar dengan dalam, lalu akhirnya membuka pintu dan pergi."Fiuh ...." Afkar akhirnya mengembuskan napas panjang. Dia merasa lebih lega.Dia menyentuh pipinya. Rasanya masih ada sisa kehangatan dan aroma lembut dari Rose. Sebuah senyuman getir pun muncul di wajahnya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 808

    Afkar hampir tersedak saat mendengar perkataan Rose!Astaga! Mau jadi istri mudanya? Berani sekali wanita ini mengatakan hal seperti itu!Sebelumnya Rose bersikap angkuh di hadapannya, tetapi sekarang malah mau jadi istri mudanya? Dari ekspresinya, sepertinya dia tidak bercanda?"Nona Rose, sekarang ini zaman apa? Kita hidup di masyarakat yang menganut sistem monogami, bukan zaman poligami! Jangan bercanda deh!" Afkar berkata sambil mengelap keringat di dahinya.Mendengar itu, mata indah Rose tampak sedikit meredup. Dia menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa kamu masih dendam karena sikapku yang dulu? Aku tahu .... Waktu itu aku salah menilai. Aku nggak seharusnya meremehkanmu ...."Afkar melambaikan tangan, menyela, "Bukan, bukan karena itu! Cuma, cara pandang kita saja yang beda. Aku nggak bisa terima poligami dan aku sangat menghargai istriku, jadi ...."Afkar tersenyum getir dalam hati. Akhirnya, dia paham juga apa maksud dari pepatah "paling susah menolak cinta seorang wanita canti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 807

    Detik berikutnya, Pisau Naga Es di depan Afkar tiba-tiba bergetar hebat, mengeluarkan dengingan tajam dan jernih. Suara itu seperti raungan harimau dan naga yang mengamuk.Pada saat yang sama, bilah memancarkan cahaya perak yang terang, menyala selama beberapa detik sebelum akhirnya meredup kembali.Mata Afkar berbinar terang. Dia bisa merasakan seolah-olah dirinya dan pedang itu telah terhubung dalam satu kesatuan yang harmonis.Afkar menggenggam gagangnya, kembali mengelus permukaan bilah. Namun, kali ini dia tidak lagi merasakan aura tajam ataupun hawa dingin yang menusuk. Yang dia rasakan hanyalah keluwesan serta keintiman.Seakan-akan Pisau Naga Es bukan sekadar senjata, melainkan sepasang mata yang menyatu dengan tubuhnya. Ketajamannya hanya akan diarahkan pada musuh dan tidak akan pernah menyakiti tuannya."Luar biasa! Pedang ini benar-benar bisa dirasuki oleh roh pedang milikku! Jadi, ini yang disebut ... senjata yang memiliki roh?"Afkar memegang pedang itu erat-erat, merasaka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 806

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan tempat Zinia, mereka kembali ke halaman yang sementara ditinggali mereka selama berada di tempat ini.Karena berada di wilayah sekte, para pendatang seperti mereka tidak diperbolehkan berkeliaran sembarangan. Setelah makan, Afkar hanya berdiam diri di dalam kamar.Dia duduk bersila di atas ranjang, merasakan perubahan yang terjadi setelah menembus ke tingkat pembentukan inti secara saksama.Berbeda dengan para kultivator tingkat pembentukan inti biasa, kini seluruh pusat energinya telah berubah menjadi bola padat yang terbentuk dari energi sejati murni yang sangat terkondensasi. Daya tahan bola itu bahkan sekeras logam mulia.Energi sejati dalam bentuk seperti ini biasanya hanya bisa dicapai oleh kultivator tingkat pembentukan inti tahap puncak.'Dengan kekuatanku yang sekarang, bagaimana kalau aku melawan seorang kultivator tingkat inti emas?' batin Afkar.Tadi saat bersama Zinia, Afkar secara halus mencoba menggali informasi tentang kekuatan Saf

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status