Share

Bab 254

Penulis: Russel
"Ini Reno dari Keluarga Manggala, ini Shila dari Keluarga Danurwan, dan ini adalah ...." Alvin dengan ramah menepuk kursi di sampingnya, memberi isyarat agar Afkar duduk di sana.

Kemudian, dia memperkenalkan Sahira serta teman-teman lain yang hadir. Orang-orang ini semua adalah teman yang diundang Alvin. Mereka semua berasal dari keluarga berpengaruh dan berada di lingkaran pergaulan yang sama dengannya.

Sebenarnya, Alvin awalnya berniat mengundang Afkar secara khusus, tetapi Sahira menyarankan untuk mengundang lebih banyak teman agar suasana tidak kaku. Tanpa banyak berpikir, Alvin pun menyetujui saran itu.

"Kak Afkar, Kak Felicia, maaf ya! Kita tunggu sebentar lagi baru mulai makan, masih ada teman yang mau datang!" jelas Alvin sambil tersenyum ramah.

"Nggak masalah, kami nggak buru-buru!" Afkar melambaikan tangannya dengan santai.

Begitu perkataan itu selesai, pintu ruang VIP kembali terbuka. Seorang pria dan wanita masuk dari luar. Ternyata mereka adalah Yola dan Franky! Keduanya t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Aprin Bharaduta
kapan update terbaru
goodnovel comment avatar
Prabowo Subianto
lanjutkan lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 255

    Begitu perkataan itu dilontarkan, ruangan VIP dipenuhi suara tawa mengejek. Selain Alvin, teman-teman lain yang hadir menunjukkan ekspresi penuh penghinaan."Berkat bantuan Afkar, aku baru bisa punya perusahaanku sekarang ini. Jadi, dia bukan suami pecundang!" sergah Felicia dengan nada dingin. Wajahnya tampak kesal ketika melihat orang-orang mentertawakan Afkar."Kenapa kalian ketawa? Kalian nggak tahu kemampuan Kak Afkar!" Alvin juga ikut membela Afkar."Alvin, jangan marah. Kami cuma bercanda. Oh ya, aku lupa perkenalkan, ini pacarku Franky. Dia lulusan doktor dari universitas luar negeri." Yola memperkenalkan Franky dengan penuh kebanggaan.Franky menunjukkan senyum sopan, tetapi sikapnya tetap sombong, "Saat ini aku menjabat sebagai CEO yang direkrut oleh Grup Akasa dengan gaji tinggi. Aku bertanggung jawab atas semua operasional cabang di Kota Nubes. Kalau kalian butuh bantuan, jangan sungkan untuk hubungi aku."Setelah Franky selesai berbicara, Yola mengangkat dagunya dengan som

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 256

    Franky tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Felicia, sang CEO cantik."Aku rasa nggak perlu! Perusahaan kami saat ini sangat sibuk dengan berbagai proyek dan aku nggak tertarik memperluas bisnis ke area lain," jawab Felicia dengan dingin.Saat ini, Safira Farma memiliki pesanan bernilai triliunan untuk empat jenis obat sebelumnya. Apalagi dengan beberapa jenis obat baru yang ditemukan berkat bantuan Afkar, para agen sudah mulai memesan dalam jumlah besar secara pre-order.Mereka bahkan kewalahan memenuhi semua pesanan itu, jadi tidak perlu bantuan orang luar untuk memperluas bisnis."Felicia, jangan keras kepala! Mana ada perusahaan yang menolak peluang untuk memperluas bisnis?"Yola mencibir sambil menatap Felicia dengan tatapan mengejek.Namun saat itu, Afkar menatap Franky dan tiba-tiba bertanya, "Tunggu sebentar. Kamu bilang tadi kamu CEO Grup Akasa cabang Kota Nubes? Kamu yang bertanggung jawab atas semua bisnis di sini?""Tepat sekali, ada masalah?" Fr

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 257

    "Siapa sih orang ini? Konyol banget?" Melihat Cello masuk dengan ekspresi gembira sambil memegang tangan Afkar, Yola mengerutkan kening dengan wajah penuh penghinaan.Dia mengira Cello hanyalah seseorang yang tidak punya status.Mendengar ucapannya, Alvin hanya bisa terkesiap sambil memandang Yola dengan ekspresi aneh. Afkar malah tertawa kecil dan bertanya, "Kamu nggak kenal dia? Gimana dengan pacarmu? Dia juga nggak kenal?" Sambil berkata demikian, Afkar memandang Franky dengan senyum santai.Franky langsung mengernyitkan dahi, memasang wajah angkuh dan meremehkan, "Mana mungkin aku kenal orang seperti ini? Orang-orang yang aku kenal semuanya dari kalangan elite!"Begitu Franky selesai bicara, Alvin hanya bisa menggeleng sambil tersenyum geli. Matanya menunjukkan rasa kasihan melihat kepercayaan diri Franky. Beberapa orang yang ada di sana pun mulai memandang Franky dengan tatapan aneh."Kamu yakin nggak kenal dia?"Johan adalah orang terkaya di Provinsi Jimbo. Sebagai putranya, mesk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 258

    Felicia juga tertawa dan menggelengkan kepalanya. Wajah Yola menjadi merah padam dan langsung menampar Franky. "Berengsek! Beraninya kamu nipu aku? Pergi sana! Buat aku malu saja!"Franky langsung meninggalkan ruangan sambil menutup wajahnya. Namun, begitu dia keluar, dia langsung dihentikan oleh para petugas keamanan yang dibawa oleh Jafar. Ternyata, kartu damon yang dibawa oleh Franky bukan miliknya, melainkan kartu dari salah satu tamu yang hilang."Yola, ada banyak pria baik di Yanura, kenapa kamu malah nyari bule penipu? Bagaimanapun, Keluarga Permono adalah keluarga terpandang di Kota Nubes. Kamu ini putri Keluarga Permono, apa yang mau dibanggakan dari punya pacar bule?""Yang kamu butuhkan itu bukan bule, tapi kebanggaanmu sebagai warga negara Yanura!" ujar Felicia dengan tenang."Kamu ... aku ...." Yola merasa malu hingga ingin melarikan diri. Namun, semua orang yang hadir hari ini adalah keturunan dari para konglomerat di Kota Nubes. Oleh karena itu, Yola juga tidak bisa perg

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 259

    Mana mungkin Afkar tidak mengenal liontin itu! Liontin berbentuk naga yang ada di gambar itu adalah pusaka keluarga yang diwariskan turun-temurun dari kakeknya ke ayahnya, dan akhirnya kepadanya.Justru karena liontin itu, hidup Afkar mengalami perubahan drastis. Berkat liontin itu pula, dia memperoleh berbagai kemampuan yang dimilikinya sekarang.Saat ini, liontin naga tersebut memang sudah pudar dan kehilangan kilaunya, tetapi Afkar tetap menyimpannya dengan hati-hati di dalam brankas di vila pribadinya. Baginya, benda itu bukan sekadar pusaka, tetapi simbol warisan keluarga yang tak ternilai.Namun, tidak disangka hari ini ada orang yang mencari liontin itu! Yang lebih mengejutkan lagi, orang itu juga bermarga Rajendra, sama seperti dirinya!Meskipun begitu, Afkar tetap bersikap hati-hati. Instingnya memperingatkan bahwa Sahira bukanlah orang yang bisa dipercaya. Ada sesuatu yang tersembunyi di balik senyum manisnya yang tampak polos.Oleh karena itu, dia sama sekali tidak mungkin m

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 260

    Alvin juga merasa agak jengkel terhadap Afkar. "Kak Afkar, apa maksudmu? Apa Sahira atau aku ada salah sama kamu?" tanya Alvin.Felicia juga memandang Afkar dengan bingung, tetapi akhirnya tetap tidak menyentuh gelas anggurnya. Baginya, Afkar bukan tipe orang yang akan bertindak tanpa alasan.Cello yang duduk di sisi lain, sempat ragu sejenak sebelum akhirnya meletakkan kembali gelas anggurnya.Sebagai penerus Grup Akasa, Cello selalu berusaha tetap tenang. Apalagi, Afkar adalah orang yang baru saja menyembuhkan ibunya. Rasa hormat dan kepercayaan terhadap Afkar membuatnya lebih berhati-hati. Jika Afkar melarangnya untuk minum, dia memutuskan untuk melihat situasinya lebih jauh terlebih dahulu.Melihat situasi ini, Afkar tetap tenang. Wajahnya terlihat serius dan suaranya terdengar jelas saat dia menatap Sahira. "Racun Foniks. Salah satu teknik tertinggi dalam ilmu racun dari suku Tahina. Bu Sahira, siapa sebenarnya dirimu? Apa tujuanmu datang ke Kota Nubes?"Begitu kata-kata itu teruc

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 261

    Setelah bernapas beberapa kali, Alvin merasakan bau anyir di tenggorokannya."Hoek!" Detik berikutnya, dia memuntahkan seekor cacing berwarna merah."Aaahh!" Adegan ini membuat beberapa wanita di sana yang menyaksikannya langsung berteriak. Sementara itu, beberapa orang lainnya juga tampak terkejut. Mereka merasa merinding dan ketakutan.Setelah itu, ekspresi Alvin akhirnya menjadi normal. Tatapan penuh kasihnya terhadap Sahira juga berubah menjadi ketakutan. Melihat cacing yang dimuntahkannya, Alvin bertanya dengan kaget, "Sahira, ini benaran ulahmu?"Namun, Sahira malah tidak menatapnya sama sekali. Bagaimanapun, Alvin hanyalah sebuah alat baginya. Kini setelah alatnya dihancurkan, Sahira hanya memelototi Afkar dengan marah."Berengsek, kamu terus-terusan menghancurkan rencanaku. Cari mati!" Setelah melontarkan makian itu, ekspresi Sahira menjadi tajam dan tubuhnya langsung berkelebat.Dia menyerbu Afkar dengan telapak tangan yang membentuk pisau. Kemudian, dia menebasnya ke arah leh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 262

    Yola juga ketakutan hingga wajahnya pucat pasi. "Afkar, mengingat aku dan Felicia adalah sahabat, kumohon jangan perhitungan sama aku ya? Tolong selamatkan aku ... aku nggak mau keracunan ...."Orang-orang lainnya juga ikut memohon dengan ketakutan."Hehe, sekarang baru tahu takut? Tenang saja. Racun itu baru saja masuk ke dalam tubuh kalian dan masih berada di saluran pencernaan, belum sempat masuk ke dalam darah.""Begini saja, campurkan bubuk tawas dengan air panas, lalu minum. Setelah itu, paksa diri kalian untuk muntah sampai benar-benar nggak ada lagi yang bisa dikeluarkan," kata Afkar.Begitu ucapan itu dilontarkan, semua orang langsung berhamburan keluar tanpa ragu-ragu. Sementara itu, Alvin dan Cello tampak semakin percaya dan kagum terhadap Afkar. Selanjutnya, Alvin mengajak mereka berpindah ruangan dan makan berempat.Sejam kemudian ....Afkar dan Felicia keluar dari Sriburasa dan bersiap menuju mobil untuk mengantar Felicia pulang. Keduanya berjalan dengan Felicia berada di

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status