Share

Bab 138

Penulis: Levin Sergio
Emilia hanya merasakan perasaan tidak berdaya dalam hatinya.

Saat menghadapi gangster seperti itu, identitasnya sebagai CEO Grup Sebastian juga tidak akan berguna.

Namun, jika meminta Emilia langsung menelepon Edward, dia juga tidak mau.

Emilia tidak ingin membuat dirinya tampak tidak berguna dan terus-terusan meminta bantuan Tuan Edward dalam segala hal.

Namun, ibu dan adiknya dipukul di hadapannya. Apalagi, kerja sama mereka juga tidak berhasil.

Bisa dikatakan, Grup Sebastian sudah kehilangan segalanya, tetapi tidak mendapatkan hal yang baik.

Tepat di saat Pak Henry sampai di depan pintu.

Nathan yang dari tadi tidak berbicara pun menghentikannya.

"Pak Henry memukul orang dan pergi begitu saja, bukankah ini keterlaluan?"

Pak Henry mendongak dan berkata dengan bibir mengerucut, "Dari mana asal bajingan ini? Kalau nggak mau mati, aku sarankan sebaiknya kamu keluar saja dari sini."

Nathan berkata dengan nada datar, "Aku orang yang bertanggung jawab dalam proyek ini. Kamu boleh nggak beke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 139

    Mulut dan hidung Pak Henry langsung menyemburkan darah. Kepalanya terasa berdengung dan pusing. Tamparan Nathan barusan sudah hampir mengambil separuh nyawanya.Diikuti bunyi keras, Nathan menendangnya lagi dan membuat tubuh Pak Henry, yang beratnya lebih dari 100 kg terjatuh ke bawah.Nathan menginjak dada Pak Henry, lalu menatapnya dan berkata, "Pak Henry nggak suka bicara baik-baik, 'kan? Kalau begitu, mari ubah cara kita berbicara.""Sekarang, Pak Henry, apa kamu mau minta maaf dan bayar biaya pengobatan?"Pak Henry menatap Nathan dengan ngeri. Serangkaian pukulan barusan langsung menghilangkan kesombongan dan perilaku mendominasinya."Ja, jangan ... jangan pukul aku lagi. Aku akan minta maaf dan beri kompensasi padamu. Aku akan menuruti perkataanmu!"Pak Henry sudah hampir menangis saat ini.Dia telah berpura-pura hebat selama bertahun-tahun ini dan juga pernah bertemu dengan lawan tangguh.Namun, hanya segelintir yang seperti Nathan, yang mampu mengalahkannya dan membuatnya kemba

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 140

    Wajah Tamara berubah gelap. Dia pun berkata dengan marah, "Siapa yang memintamu menegakkan keadilan untuk kami? Jangan kira dirimu sangat hebat. Kalau Tuan Edward yang ada di sini, dia masih bisa melakukannya."Ken berkata dengan sok tahu, "Benar sekali. Kalau saja, kakak iparku ada di sini, Pak Henry ini pasti nggak berani macam-macam."Tamara dan Ken sangat tidak senang. Orang yang menginjak mereka malah ditangani oleh Nathan.Bukankah ini membuat mereka tampak sangat tidak berguna?Emilia tidak tahan lagi dan berkata dengan marah, "Bu, bisakah Ibu diam?""Nathan-lah yang membantu kita menegakkan keadilan dalam masalah ini. Jadi, jangan disangkal lagi.""Selain itu, ini semua berkat Nathan, masalah pasokan material Grup Makarim baru bisa terselesaikan dengan sempurna."Berbicara sampai di sini, Emilia menatap Nathan dengan ekspresi rumit. "Nathan, aku nggak peduli kamu menerimanya atau nggak, tapi aku tetap ingin mengucapkan terima kasih padamu.""Kalau bukan bantuanmu tadi, ibuku da

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 141

    "Aku berbaik hati mengingatkanmu. Kalau nggak mau dengar, silakan abaikan saja. Aku paham kamu mungkin nggak bisa menghubungi Tuan Bima. Itu sebabnya, kamu sengaja bilang nggak butuh bantuannya.""Tapi jangan khawatir. Kamu juga sudah menolongku sekali. Kalau Pak Henry datang mencari masalah, meski aku nggak bisa minta bantuan Tuan Bima untuk mewakilimu berbicara, aku juga akan membelamu."Nathan terkekeh. "Nggak perlu. Lebih baik kamu urus masalah Grup Sebastian kalian saja."Tamara mendengus dingin. "Grup Sebastian kami kian berkembang pesat, masalah apa yang mungkin terjadi? Jangan sembarangan membuat rumor."Nathan tersenyum sinis dan berkata, "Kudengar putra sulung Keluarga Hitam terlilit utang dan nggak mampu menghidupi dirinya sendiri lagi. Aku khawatir investasi Grup Sebastian akan sia-sia. Kalau aku jadi kamu, aku akan segera mengambil kembali uang itu sekarang dan berusaha meminimalkan kerugian."Tamara sama sekali tidak memercayainya. "Omong kosong! Nathan, bilang saja kamu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 142

    Waldi berkata dengan ekspresi dingin, "Master Satya, jujur saja, orang yang menargetkan titik fatal putraku adalah bocah bernama Nathan."Master Satya mengerutkan kening dan berkata, "Seorang bocah? Mustahil.""Mana mungkin bocah yang masih muda bisa mempraktikkan teknik penekanan titik akupunktur dan penyegelan meridian hingga bisa membuat kondisi putramu separah ini?"Waldi berkata dengan getir, "Master mungkin nggak percaya dengan apa yang aku katakan. Titik fatal putraku memang ditekan oleh bocah bernama Nathan itu.""Bocah itu bukan hanya menekan titik fatal putraku, tapi dia juga melumpuhkan salah satu anak buah terampilku. Aku pasti nggak akan melepaskannya begitu saja."Saat ini, Liam menyela dan bertanya, "Tuan Waldi, apa Nathan yang kamu bicarakan ini dokter muda dari Rumah Sakit Perdana?"Waldi agak terkejut. "Benar! Kenapa? Tuan Liam juga mengenalnya?"Wajah Liam berubah gelap. Dia pun berkata dengan nada datar, "Aku tahu. Mana mungkin aku nggak tahu? Saat ini, putri kesaya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 143

    "Bukannya aku ingin mengomelimu, tapi kamu sudah membesar-besarkan masalah nggak penting. Dia hanya tokoh kecil. Apa perlu aku yang turun tangan?"Liam mendengus dingin. "Satya, kalau ingin mewarisi Grup Suteja sepenuhnya, aku harus menyingkirkan Regina dulu.""Awalnya, asal aku membunuh Regina dan dengan bantuanmu, aku bisa dengan mudah mengambil alih Grup Suteja.""Tapi Nathan muncul di tengah jalan dan merusak rencanaku. Kalau nggak balas dendam, kelak bagaimana aku bisa mempertahankan harga diriku lagi?"Master Satya mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku juga agak penasaran dengan bocah bernama Nathan ini.""Bisa-bisanya dia menetralisasi racun buatanku. Kemampuannya lebih hebat dari Bayu, si pecundang tua itu. Aku juga ingin bertemu dengannya."Liam tampak percaya diri dan berkata sambil tersenyum dingin, "Adik sepupuku terus-terusan melindunginya. Aku kesulitan untuk menyentuh bocah itu.""Tapi begitu Waldi, si bajingan tua berhati hitam itu mengambil tindakan, bocah itu pasti ak

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 144

    "Bawa pergi!"Begitu perintah itu dilontarkan!Dua anak buah segera maju, lalu menangkap Emilia, dan mencoba menyeretnya pergi.Ken sangat marah dan berkata, "Lepaskan! Siapa kalian? Beraninya kalian menyentuh anggota Keluarga Sebastian?"Tamara juga marah. "Coba saja kalian berani. Asal kalian tahu, putriku ini tunangannya putra sulung Keluarga Halim. Kamu yakin kamu berani menyentuhnya?"Pria yang memimpin itu memasang ekspresi datar. Ada aura membunuh yang keluar dari tubuhnya."Memangnya kenapa kalau aku menyentuh Keluarga Sebastian kalian? Di Beluno ini, jangankan keluarga kecil seperti Keluarga Sebastian kalian, bahkan orang-orang dari keluarga bangsawan pun sudah banyak yang tewas di tanganku.""Kalau nggak mau mati, enyahlah dari sini. Kalau nggak, aku juga nggak keberatan membunuh kalian sekarang."Temperamen dingin dan suram itu membuat anggota Keluarga Sebastian ketakutan setengah mati.Ken masih tidak percaya dan berkata dengan marah, "Kamu kira aku bakal takut? Ayo, bertin

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 145

    Tentu saja dia tahu orang seperti apa Waldi itu.Namun permasalahannya sekarang, dia masih berutang ratusan miliar pada Waldi. Jadi, dia tidak punya hak untuk menantang penguasa bawah tanah Hessen itu."Bibi, jangan khawatir. Aku akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini. Waldi, si bajingan tua ini, berani menyentuh Emilia. Aku pasti akan membuatnya membayar harga mahal!"Meski Edward takut, putra sulung Keluarga Halim masih mempertahankan nada sombong, seolah-olah dia tidak menganggap serius Waldi sama sekali.Tamara tersenyum dan berkata, "Sudah kuduga. Edward, asal kamu mengambil tindakan, meski Waldi si bajingan tua itu penguasa bawah tanah Hessen, dia juga harus melepaskan Emilia dengan patuh."Edward kembali meyakinkannya. "Bibi, kamu tenang saja. Waldi masih harus memberi muka kepada Keluarga Halim kami."Begitu panggilan telepon berakhir.Wajah Edward langsung berubah cemas, bagaikan semut di wajan panas. Sikap sombongnya barusan lenyap dalam seketika."Waldi, Emilia it

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 146

    Saat ini, Nathan berada di Rumah Sakit Perdana.Arjun menelepon dan berkata, "Tuan Nathan, ada sesuatu yang ingin saya laporkan pada Anda.""Kak Arjun, katakanlah. Ada masalah apa?" kata Nathan.Arjun berkata dengan suara yang dalam, "Begini, orang-orangku melihat Emilia, CEO Grup Sebastian, dibawa pergi oleh anak buahnya Waldi di proyek Gluton.""Kapan hal ini terjadi?"Suara Nathan tiba-tiba berubah dingin."Baru saja. Emilia sepertinya dibawa ke Hessen. Saya rasa Waldi, si bajingan itu mungkin akan menggunakan Emilia untuk menghadapi Anda, Tuan Nathan," jawab Arjun dengan cepat.Nathan berkata dengan nada serius, "Kalau begitu, aku akan menghabisi nyawanya!"Arjun sangat ketakutan hingga tubuhnya gemetar. Dia buru-buru berkata, "Tuan Nathan, apa Anda ingin mengambil tindakan? Saya akan mengumpulkan anak buah dan mengikuti Anda ke Hessen.""Nggak perlu, aku bisa ke sana sendirian. Aku mau lihat apa yang akan dilakukan Waldi," ucap Nathan dengan datar.Arjun berkata dengan nada putus

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 252

    "Benar-benar cari mati! Bocah ini pasti sudah kehilangan akal sehatnya!"Liam tampak menyeringai."Aku sendiri bahkan nggak berani memprovokasi Edward. Pecundang ini pasti sudah bosan hidup."Julian menyeringai sambil memasang ekspresi geli.Yang lainnya juga ikut mentertawakan Nathan.Bocah ini terlalu memandang tinggi dirinya sendiri!Bocah ini muncul dari mana, beraninya mencari masalah dengan Keluarga Halim? Sudah pasti dia akan berakhir celaka!"Tuan Roland, apa yang ingin dilakukan Tuan Nathan?"Monika tertegun dan mulut kecilnya juga terbuka sedikit.Roland tersenyum pahit dan berkata, "Mana mungkin aku bisa menebak apa yang ingin dilakukan Tuan Nathan?""Tapi dia pasti punya alasan melakukan hal seperti ini. Meski Edward punya pengaruh hebat, sepertinya dia bakal terjebak kali ini."Monika terkejut dan bertanya, "Apa hanya Tuan Nathan yang bisa menekan Keluarga Halim?"Dia tahu Nathan sangat hebat. Bagaimana pun, dia merupakan sosok yang bahkan disegani Roland.Namun, jika hany

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 251

    Ken bergegas menghampiri Julian, Liam, dan yang lainnya."Tuan Julian, Anda berasal dari keluarga terpandang dan punya latar belakang yang hebat. Tolong bantu Keluarga Sebastian kami. Mulai sekarang, saya bersedia menjadi pesuruhmu.""Tuan Liam, Anda termasuk salah satu dari empat tuan muda hebat Beluno. Asalkan Anda bersedia membantu Keluarga Sebastian kami, saya janji akan balas budi pada Anda!"Julian dan Liam memperlihatkan ekspresi kegembiraan di wajah mereka.Keluarga Sebastian juga termasuk keluarga yang populer, terutama kecantikan Emilia yang tersohor di mana-mana. Jika bisa menikmati keindahannya, maka akan sepadan meski harus membayar mahal.Saat ini, mereka berdua pun menatap Edward yang tampak arogan di atas panggung.Kemudian, keduanya memilih untuk berhenti."Ken, bukannya aku nggak ingin membantumu. Hanya saja, aku nggak punya alasan yang tepat untuk membantumu. Lain kali pasti akan kubantu!""Ken, di saat kritis seperti ini, kamu masih teringat padaku. Itu berarti kamu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 250

    Suasana di aula tersebut mendadak hening.Tidak ada yang menyangka bahwa kekuatan Keluarga Halim akan begitu luar biasa.Yang lebih mengejutkan lagi, Keluarga Sebastian telah mengutus dua master hebat, tetapi masih saja dikalahkan.Tamara seakan-akan tidak percaya. "Kenapa bisa begini? Bukankah mereka berdua sangat hebat? Bagaimana mereka bisa kalah?"Ken tampak panik dan hampir kehilangan keseimbangan. "Kedua senior kalah. Keluarga Sebastian kalah. Nggak mungkin. Nggak mungkin!"Wajah Emilia tampak pucat pasi.Bahkan, master keluarga utama mereka pun telah dikalahkan. Dengan kata lain, Keluarga Sebastian dan juga dirinya akan jatuh di tangan Edward.Dalam kondisi linglung, dia tiba-tiba melihat sosok yang dia kenal di tengah kerumunan.Nathan!Dalam benaknya, kata-kata Nathan sebelumnya kembali bergema. "Master dari keluarga utama Sebastian sama sekali bukan tandingan Keluarga Halim. Jangan senang terlalu cepat."Lagi-lagi, perkataan pria ini benar."Keluarga Sebastian di Naroa juga n

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 249

    Salah satu tetua berkata dengan nada datar, "Aku nggak perlu turun tangan lagi. Aku serahkan padamu saja, oke?""Jangan khawatir. Kamu istirahat saja. Aku sendiri sudah bisa mengalahkan mereka semua."Swush, swush!Dua master Keluarga Sebastian melompat, melewati kepala banyak orang, dan mendarat di panggung kediaman Halim.Sebaliknya, Keluarga Halim sangat arogan. Mereka hanya mengutus satu orang tetua saja."Keluarga Halim begitu arogan. Mereka ingin melawan dua master sendirian. Apa mereka nggak takut kalah?""Dua master Keluarga Sebastian ini kelihatannya nggak lemah.""Ayo cepat bertarunglah! Kalahkan orang-orang Keluarga Sebastian! Aku sudah nggak tahan melihat ekspresi sombong Edward yang menjijikkan itu!"Banyak orang yang menantikan pertarungan dua belah pihak itu.Telapak tangan Emilia berkeringat. Dia sangat gugup.Dia bisa lolos dari cengkeraman Edward atau nggak, semuanya masih harus bergantung pada dua master keluarga utama mereka ini.Tamara tersenyum percaya diri dan be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 248

    "Emilia, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Pikirkan baik-baik sebelum kamu menjawab."Benar saja, wajah Edward tiba-tiba berubah gelap.Dia mengancam sambil menatap semua anggota Keluarga Sebastian, "Kalau aku nggak puas, Keluarga Sebastian kalian juga akan tamat. Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik."Emilia tidak lagi takut. "Edward, nggak peduli kamu mengancamku, aku juga nggak akan setuju menikah denganmu."Edward sangat marah. "Apa kamu nggak takut melihat Keluarga Sebastian hancur di tanganku?"Emilia berkata dengan marah, "Begitu menjadi kepala Keluarga Halim, kamu ingin menindas yang lemah dan menghancurkan Keluarga Sebastian kami.""Kalau begitu, selama aku masih hidup, aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Julian tertawa dan berkata, "Bagus, Nona Emilia. Kamu punya nyali. Aku mendukungmu."Banyak orang diam-diam mengangguk. CEO Grup Sebastian ini memang cukup menawan.Setidaknya, dia tidak langsung menyerah pada Edward.Seolah merasakan dukungan, anggota Keluarga Sebast

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 247

    Edward memandang semua orang dan berkata sambil tersenyum, "Keluarga Halim masih punya hal penting lain yang ingin diumumkan pada semua orang hari ini."Kebanyakan orang sudah tahu apa yang ingin diumumkan oleh Edward.Namun, masih ada orang yang bertanya, "Maaf, Tuan Edward, hal penting apa lagi yang terjadi di Keluarga Halim?"Edward merapikan jas mahalnya dan tersenyum cerah, "Hal penting ini adalah kabar gembira.""Aku akan resmi menjadi kepala Keluarga Halim yang baru.""Mulai sekarang, semua urusan dan hak Keluarga Halim akan dialihkan padaku."Suasana tiba-tiba menjadi hening. Namun tak lama kemudian, gemuruh tepuk tangan memenuhi aula itu.Di saat bersamaan, juga terdengar berbagai diskusi hangat."Dia masih begitu muda dan sudah mengambil alih Keluarga Halim. Edward ini punya masa depan yang menjanjikan!""Sepertinya, Edward akan menjadi kepala keluarga bangsawan paling muda di Beluno ini. Memegang kekuatan sebesar itu di tangannya, aku khawatir entah dia bisa mengendalikannya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 246

    Tepat di saat ini, ada tamu terhormat lainnya yang datang ke kediaman Halim.Edward membawa kedua tetua dan berjalan pergi."Nathan, meski Edward itu bajingan, para tetua Keluarga Halim bukanlah orang yang bisa kamu anggap remeh. Kamu nggak perlu begitu keras pada mereka!" ucap Tiara.Nathan mendengus dingin. "Apa kalian nggak lihat tadi? Edward yang baru saja menjabat sebagai kepala keluarga langsung membawa master Keluarga Halim untuk mengintimidasi orang?""Kalau kita menoleransinya saat ini, Edward akan mengira dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan!""Dokter Nathan, Tiara, ayo kita masuk," ajak Regina."Apa pun yang terjadi, di hadapan begitu banyak orang hari ini, apalagi ini juga acara pemakaman Pak Thomas, Edward pasti nggak akan bertindak gegabah."Para petinggi dari Beluno telah berkumpul di aula dalam kediaman Halim.Nathan melirik sekilas. Dia menemukan sosok rival lamanya. Simon, Julian, dan Liam juga ada di sana.Mereka semua juga melihat Nathan.Semuanya memahami s

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 245

    Ada dua baris pengawal yang berdiri di kedua sisi untuk menyambut tamu. Terlihat sangat megah.Ketiganya turun dari mobil. Semuanya tampak memasang ekspresi aneh."Keluarga Halim ini sedang mengadakan acara pemakaman atau pernikahan?" tanya Tiara dengan bingung. Dia benar-benar ingin tertawa.Hari ini adalah pemakaman Thomas, tetapi dilihat dari situasi kediaman Halim sekarang, sepertinya mereka lebih seperti mengadakan perayaan gembira.Edward muncul di gerbang bersama dua orang tetua, yang punya karisma luar biasa.Regina berinisiatif maju ke depan dan berkata, "Tuan Edward, turut berduka cita!"Edward memang berkabung, tetapi tidak ada sedikit pun kesedihan di wajahnya.Sebaliknya, dia tampak penuh energi dan wajahnya berseri-seri, seolah-olah dia baru saja merayakan acara bahagia."Regina, Tiara, kalian sudah datang!"Dia menyapa keduanya sambil tersenyum. Saat pandangannya beralih ke Nathan.Senyum di wajah Edward langsung membeku."Nathan, nggak kusangka, kamu masih berani datang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 244

    Saat berjalan keluar dari rumah sakit, Nathan berpapasan dengan Emilia dan keluarganya.Nathan mendekati Emilia dan berkata dengan nada datar, "Meski kondisi ibu dan adikmu sudah nggak bahaya lagi, ada baiknya mereka dirawat selama beberapa hari lagi."Tamara langsung berkata, "Nathan, kami sudah baikan sekarang. Jangan coba-coba menipu kami untuk menghabiskan uang di rumah sakit bobrok ini. Huh! Aku nggak mudah ditipu!"Ken, yang kepalanya masih terbungkus perban, juga ikut menimpali, "Benar. Nathan, jangan kira aku nggak tahu. Kamu ingin kami tinggal di rumah sakit lebih lama agar kamu bisa mendapatkan komisi yang lebih tinggi.""Tampaknya kamu bisa membeli mobil G-Class juga karena mengandalkan trik memalukan seperti ini."Wajah Nathan berubah dingin. "Aku berbaik hati mengingatkan kalian, tapi sepertinya kalian nggak mau dengar. Kalau begitu, terserah kalian saja!"Pasangan ibu dan anak telah dipukul sampai babak belur oleh Edward sebelumnya.Sebagai seorang dokter, Nathan berbaik

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status