Share

Bab 4

Penulis: Adrian
Rachel berterima kasih sambil tersenyum, lalu duduk dengan anggun.

Melihat kursi kosong di sebelah Rachel, tanpa sungkan-sungkan, Julian langsung duduk.

Beberapa bos besar yang duduk di meja utama pun mengamati Julian dengan tatapan terkejut. Namun, karena Julian datang dengan Rachel, mereka juga tidak berkomentar.

Para bos besar ini adalah ahli dalam bersosialisasi. Suasana di meja utama pun segera menjadi ramai. Semuanya mengobrol dengan penuh semangat dan harmonis.

Julian tidak tertarik dengan topik pembicaraan di acara seperti ini, jadi dia hanya duduk dengan santai di sisi Rachel.

Seorang pria yang agak gemuk berdiri dan mengangkat gelasnya ke arah Rachel sambil berkata, "Bu Rachel, terima kasih atas bantuanmu dalam masalah sebelumnya. Tanpa bantuanmu, perusahaanku pasti rugi besar. Sini, ayo kita bersulang."

Rachel melambaikan tangannya sambil berkata, "Itu hanya masalah sepele kok, kamu terlalu sungkan."

Melihat ada yang mengajak Rachel untuk bersulang, Julian langsung teringat akan janjinya pada Rachel di mobil.

Dia bergegas mengangkat gelasnya sambil berdiri dan berkata, "Rachel nggak pandai minum, jadi aku gantikan saja, ya."

Seusai berbicara, dia mengangkat gelasnya, lalu meneguk segelas anggur.

Pria itu menatap Rachel. Melihat Rachel mengakui hal ini, dia tersenyum dan menyesap anggur dalam gelas, lalu duduk lagi.

Semua orang mengobrol sejenak. Sebagai satu-satunya wanita di meja utama, dengan penampilan yang sangat cantik, Rachel tentu saja menjadi pusat perhatian para bos besar.

Sesaat kemudian, orang-orang bergantian untuk bersulang dengan Rachel. Sedangkan Julian menepati janjinya dan menggantikan Rachel meminum semuanya.

Meskipun orang-orang ini tidak menunjukkan perasaan mereka secara terus terang, setelah ajakan mereka untuk bersulang dihalangi, terutama oleh seorang pemuda kampungan seperti Julian, mereka tentu saja merasa agak kesal.

Melihat hal ini, Rachel mengangkat gelasnya dan mengambil inisiatif untuk bersulang dengan para bos besar ini untuk meningkatkan harga diri mereka, sehingga ekspresi para bos besar ini menjadi jauh lebih baik.

Pada saat ini, terdengar suara keributan dari sisi lain aula jamuan ini.

Seorang pria yang tinggi, dengan aura sombong, datang sambil dikerumuni oleh banyak orang. Suasana di seluruh aula jamuan ini pun seketika memanas.

Sebagian besar orang sedang memperhatikan pria ini, ada banyak orang yang pergi untuk berbicara dengannya.

Melihat kedatangan pria ini, ekspresi Rachel sedikit berubah.

Melalui kerumunan orang, pria ini juga melihat Rachel. Julian langsung menyadari senyuman jahat yang tersungging di bibir pria ini.

Pria ini membawa dua gelas anggur merah sambil berjalan ke arah Rachel.

Semua orang di aula jamuan ini bergegas membuka jalan untuknya. Mereka melihat ke arah Rachel dengan ekspresi yang berbeda-beda.

Pria ini berdiri di hadapan Rachel. Dia mengabaikan orang-orang lainnya dan menatap Rachel lekat-lekat untuk sesaat. Tatapannya sangat agresif, seakan-akan dia sedang menatap barang miliknya.

"Nona Rachel, kita bertemu lagi, ya. Sebelumnya, kamu tiba-tiba pergi begitu saja. Jadi, kali ini, kamu nggak boleh mempermalukanku lagi, dong?"

Carlsen William menyodorkan segelas anggur pada Rachel sambil mengucapkan kata-kata ini dengan nada memerintah.

Sebelumnya, dia sudah memasang perangkap dengan susah payah, mengajak Rachel keluar dan memasukkan sesuatu ke dalam anggurnya.

Namun, Rachel sangat mewaspadai Carlsen dan sama sekali tidak menyentuh gelas anggur itu. Di hadapan teman-teman Carlsen, Rachel mengatakan bahwa dia masih punya urusan perusahaan yang mendesak, lalu Rachel langsung pergi dan mempermalukan Carlsen.

Semua orang di Kota Lahora mengetahui nama Carlsen William!

Hari ini, Carlsen harus mendapatkan kembali harga dirinya itu.

Melihat ekspresi serbasalah dan ragu di wajah Rachel yang cantik, Carlsen tersenyum dengan yakin. Kemudian, dia menoleh dan memberi perintah pada orang di belakangnya. "Kami akan bersenang-senang hari ini. Pergi pesankan kamar termewah untuk Nona Rachel di lantai atas, biar dia bisa langsung tidur di atas kalau sudah mabuk."

Suasana di aula jamuan ini menjadi gempar. Tatapan semua orang berpindah-pindah antara Carlsen dan Rachel. Ekspresi mereka juga berbeda-beda, tetapi tidak ada yang berani berkomentar.

Carlsen adalah tuan muda dari Keluarga William di Kota Lahora, orang biasa tidak akan berani menyinggung dirinya.

Banyak yang terlihat seperti sedang menyaksikan pertunjukan yang seru.

Ada banyak sekali bos besar yang ingin mendekati wanita cantik seperti Rachel. Namun, Rachel selalu terlihat serius dan susah untuk didekati. Ada banyak sekali orang yang mencoba, tetapi malah ditolak tanpa jejak olehnya.

Sekarang, melihat tekad kuat Carlsen untuk menaklukkan Rachel, beberapa bos besar yang sudah pernah ditolak oleh Rachel pun merasa senang atas penderitaan orang lain.

Bukannya kamu selalu sok suci, ya?'

Kamu bisa menolakku, tapi sekarang, mari kita lihat apakah kamu bisa menolak Tuan Carlsen atau nggak!'

Mata beberapa bos besar yang semeja dengan Rachel berkilau. Mereka pun mulai menuangkan minyak ke api.

"Bagus, bagus! Pertemuan antara pria tampan dan wanita cantik tentu saja harus disertai dengan anggur merah!"

"Tuan Carlsen memang hebat!"

"Wanita cantik memang memabukkan! Dengan wanita cantik seperti Bu Rachel di hadapan Tuan Carlsen, tentu saja Tuan Carlsen harus bersenang-senang!"

Mendengar sorakan orang-orang ini, wajah Rachel memucat, dia merasa serbasalah.

Dia tahu bahwa hari ini, dia sepertinya tidak bisa meninggalkan Hotel Shera lagi.

Carlsen adalah generasi kedua keluarga kaya yang sudah terkenal sebagai bajingan di seluruh Kota Lahora. Dia melakukan apa pun yang dia inginkan dengan kekuasaan Keluarga William. Jika ada wanita yang dia sukai, dia tetap harus mendapatkan wanita itu.

Wanita yang dia incar tidak pernah bisa melarikan diri darinya.

Rachel tahu bahwa dia sepertinya bukanlah sebuah pengecualian.

Apa yang harus dia lakukan? Apakah dia hanya bisa pasrah?

Jika Rachel menerima nasibnya, dia akan menjadi bahan tawaan di dunia bisnis dan reputasi Grup Stellar juga akan rusak.

Namun, jika dia menolak, Carlsen pasti akan menyerang Grup Stellar, sehingga Grup Stellar menderita kerugian besar dan bahkan mungkin akan bangkrut.

Pikiran Rachel sangat kacau. Amarah, rasa malu dan keengganan meluap dalam hatinya.

Melihat Rachel ragu-ragu dan masih tidak menerima gelas anggur itu, ekspresi Carlsen sontak berubah menjadi galak.

"Dasar wanita jalang! Nggak usah pura-pura di hadapanku! Hari ini, kamu tetap harus minum! Kalaupun Winnie Sanders yang mendukungmu dari belakang datang pun nggak akan ada yang berubah!"

"Kota Lahora adalah wilayah kekuasaanku, jadi sebaiknya kamu pikirkan baik-baik!"

Aula jamuan ini seketika menjadi sunyi, suasananya juga menjadi tegang.

Tubuh Rachel membeku.

Di bawah tekanan ini, Rachel akhirnya tidak bisa mempertahankan ketangguhannya lagi. Matanya pun memerah.

Rachel dilahirkan di keluarga yang biasa-biasa saja, tanpa kekayaan dan kekuasaan. Dengan kerja kerasnya sendiri, di usia muda, dia sudah menjadi direktur pemasaran di Grup Stellar. Bagi orang biasa, dia sudah dianggap sangat hebat.

Namun, dia tahu, bagi keluarga kaya di Kota Lahora, dia bukanlah apa-apa!

Bagi anggota keluarga kaya, wanita hebat di mata orang biasa ini hanyalah karakter kecil yang bisa dikendalikan sesuka mereka.

Seenggan apa pun Rachel, dia hanya bisa menerima nasibnya!

Inilah kesedihan seorang rakyat kecil!

Rachel tersenyum dengan sedih dan mengulurkan tangannya untuk menerima gelas anggur itu.

Melihat Rachel akhirnya menyerah, Carlsen tersenyum dengan bangga. Matanya yang sangat agresif menyapu wajah Rachel yang cantik dan tubuhnya yang indah, dengan hasrat yang membara di tatapannya.

Bahkan bagi Carlsen pun wanita dengan kecantikan dan tubuh sebagus ini sangat susah untuk ditemukan. Sekarang, dia akhirnya akan menaklukkan wanita ini!

Namun, baru saja Rachel mengambil gelas itu, sebuah tangan merebut gelas itu dari tangannya dan langsung menuangkan anggur di dalamnya ke lantai.

Terdengar suara seorang pria yang sangat dingin, membuat senyuman di wajah Carlsen seketika membeku.

"Mana mungkin kamu minum anggur yang ditawarkan bajingan seperti ini? Hari ini, nggak akan ada yang bisa memaksamu untuk meminum setetes anggur pun."

Bab terkait

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 5

    Aula jamuan ini seketika menjadi sunyi senyap.Semua orang menyaksikan adegan ini dengan mulut ternganga.Tidak ada yang menyangka bahwa Julian akan berani maju dan melindungi Rachel.Perbuatannya benar-benar mempermalukan Carlsen!Orang-orang berpikir, 'Bocah kampungan ini sepertinya nggak tahu kehebatan Keluarga William, makanya dia berani maju pada saat seperti ini.'Keluarga William memiliki relasi yang sangat luas dan bisa dibilang menguasai seluruh Kota Lahora.Hal ini bukan terjadi hanya karena kekayaan Keluarga William, tetapi karena ada seorang seniman bela diri yang sangat kuat di Keluarga William.Meskipun seniman bela diri yang kuat ini sudah mengasingkan diri di Gunung Emerald, dengan keberadaan orang itu, di seluruh Provinsi Greenlake, jarang ada yang berani menyinggung Keluarga William.Inilah alasan utama Carlsen bersikap sesombong ini.Semua orang menatap Julian dengan perasaan senang atas penderitaannya.Jika dia berani menyinggung Keluarga William, dia pasti akan men

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 6

    Carlsen melihat Julian melangkah menghampirinya dengan wajah pucat. Kakinya bergetar, tetapi dia pura-pura tenang dan hendak membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu.Plak!Sebuah tamparan yang sangat nyaring membuat pandangan Carlsen berkunang-kunang. Dia hanya merasa seakan-akan dunianya berputar, sehingga dia hampir terjatuh.Rachel menutup mulutnya dengan ketakutan, matanya terbelalak, tatapannya putus asa.Dia berpikir, 'Gawat! Julyan sudah membuat masalah besar! Kali ini, kalaupun aku setuju untuk menjadi budaknya Carlsen, aku juga nggak bisa menyelamatkan Julyan lagi!'Saat semua orang melihat Julian yang sangat kuat dan memancarkan niat membunuh, mereka ketakutan. Tanpa disadari, semuanya menahan napas mereka dan tidak berani mengeluarkan suara apa pun karena takut menjadi target dari iblis itu.Julian bahkan berani menampar tuan muda dari Keluarga William. Jika mereka menjadi targetnya, nasib mereka sepertinya akan lebih mengenaskan.Carlsen merasa terkejut, tetapi juga mara

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 7

    Percakapan mereka didengar oleh Carlsen yang sedang berlutut di lantai.Ekspresinya penuh penghinaan. Kesombongan di tatapannya juga terlihat makin jelas.Bam!Saat pintu aula jamuan ini ditendang hingga terbuka oleh seseorang, Carlsen berdiri sambil tertawa terbahak-bahak.Dia menatap Julian dengan tatapan dan ekspresi yang ganas sambil berseru, "Hei bocah kampungan, kali ini kamu akan celaka!"Seorang pria paruh baya yang berwibawa berjalan memasuki aula jamuan sambil dikelilingi oleh beberapa orang. Pria paruh baya ini tidak lain adalah Harnold William.Setelah melihat ke sekeliling, Harnold langsung berjalan menghampiri Julian, diikuti oleh seorang pria tua yang terlihat serius.Julian bisa langsung melihat bahwa pria tua itu tidak memiliki pusat energi dalam tubuhnya, hanya ada sedikit aliran energi.Sebelumnya, gurunya Julian pernah berkata bahwa orang seperti ini adalah seniman bela diri yang bersembunyi di dunia fana.Ketertarikan Julian seketika terpancing.Dia tidak menyangka

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 8

    Mendengar ancaman Julian, orang-orang yang mengetahui identitas Kevin pun terkejut."Dia benar-benar sudah gila, ya?""Sepertinya dia benar-benar cari mati, otaknya pasti bermasalah."Kevin menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Aku sama sekali nggak pernah bertemu dengan pemuda sesombong ini. Sepertinya, hari ini, aku harus membuatmu memahami kerumitan masalah ini."Tanpa berbicara panjang lebar lagi, sosok Kevin tiba-tiba menghilang.Kemudian, Kevin muncul di posisi sekitar satu meter dari Julian dan menyerang Julian.Energi yang sangat kuat tiba-tiba meledak dan Rachel yang duduk di samping Julian merasakan angin dari telapak tangan yang tajam, yang menerjang ke arahnya. Sebelum dia sempat berteriak ....Julian seketika mengaktifkan Teknik Azure dan melemparkan pukulan ke arah Kevin.Pukulan ini terlihat pelan, tetapi sebenarnya secepat kilat.Energi yang tersembunyi dalam pukulan itu sangat kuat dan berat!Ekspresi Kevin sontak berubah!Dia ingin menghindar, tetapi dia sudah tida

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 9

    Semua orang di dalam aula jamuan ini seketika berjongkok.Melihat kedatangan para polisi itu, Harnold merasa seakan-akan dia hidup kembali, dia pun membuang napas dengan lega.Pada saat ini, dia yang biasa tidak pernah menunjukkan emosinya pun tidak bisa menahan diri dari menunjukkan rasa lega karena nyawanya terselamatkan.Para polisi itu melirik sekilas ke Kevin yang jatuh pingsan dan beberapa pengawal yang terjatuh di lantai, mereka pun tampak waspada.Melihat Harnold yang sedang berlutut di lantai, mereka juga seketika merasa terkejut dan kebingungan.Mengapa tokoh besar yang sangat berkuasa di Kota Lahora ini berlutut di lantai?!Julian mengernyit sambil melihat para polisi itu. Setelah ragu-ragu sejenak, dia memutuskan untuk mengambil tindakan.Meskipun gurunya pernah mengingatkannya untuk tidak beraksi melawan orang biasa, orang di hadapannya ini adalah musuhnya yang menyebabkan kemusnahan Keluarga Ford. Dia sudah menahan diri selama sepuluh tahun, jadi sekarang, dia harus memba

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 10

    Di kamp sementara Pasukan Naga di puncak Gunung Gazier, Negara Gorgi.Fabian, pemimpin Pasukan Naga, menyentuh janggutnya dan membuka sebuah surat elektronik dengan ekspresi tidak berdaya. "Adik kelasku, si fanatik bela diri itu, pasti entah dari mana menemukan video pertarungan dan menyuruhku untuk melihatnya."Saat Fabian memutar video itu, dugaannya terbukti benar. "Sungguh, nggak ada yang baru."Dia menonton video itu dengan santai. Awalnya, dia mengira bahwa pertarungan itu hanya pertarungan biasa, tetapi matanya seketika terbelalak.Dalam video itu, Kevin terlempar karena pukulan Julian dan menabrak dinding layaknya peluru meriam, meninggalkan retakan yang dalam di dinding tersebut.Dampak adegan itu terlalu kuat, sehingga Fabian bahkan merasa seakan-akan dia mendengar suara keras layaknya suara guntur."Ini ...."Fabian langsung duduk tegak dan mengulang adegan itu berkali-kali dengan ekspresi tidak percaya.Dia bisa langsung melihat sehebat apa tingkat pelatihan yang dimiliki p

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 11

    Di vila Keluarga William yang sangat mewah di Kompleks Waterfront, Kota Lahora.Harnold sedang berjalan bolak-balik sambil mengernyit. Ekspresi di wajahnya yang berwibawa berubah, dia terlihat gelisah.Carlsen duduk di sofa dengan kaki tersilang, ekspresinya acuh tak acuh.Melihat Harnold yang bergerak tanpa henti, Carlsen berkata dengan agak kesal, "Ayah, bisa nggak jangan gerak-gerak terus?"Mendengar ucapan ini, api amarah yang terus ditahan oleh Harnold akhirnya meledak.Dia tiba-tiba berhenti berjalan dan menampar Carlsen dengan kuat."Semuanya salahmu, dasar bajingan! Kamu selalu membuat masalah di luar! Kali ini, kamu bahkan terkena masalah, tapi nggak juga bertobat!""Paman Kevin sudah lumpuh, sedangkan Ayah berada jauh di Gunung Emerald! Kalau musuh datang pada saat seperti ini, Keluarga William akan celaka!"Carlsen memegang wajahnya dengan ekspresi kesal dan berkata, "Ayah, ini namanya khawatir berlebih. Kakek masih hidup, siapa yang berani balas dendam pada Keluarga William

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 12

    "Jangan ...." Harnold merasa ketakutan, dia mengira bahwa dia akan langsung meninggal."Ahh ...." Tak disangka, dia tiba-tiba mendengar suara teriakan dari belakangnya.Harnold pun menoleh dan melihat Carlsen yang ingin diam-diam menyelinap pergi sudah terjatuh di lantai dengan ekspresi ketakutan. Kondisinya sudah sekarat."Kamu ... berani sekali kamu?!" Harnold membelalakkan matanya dengan ketakutan.Julian berkata dengan dingin, "Kalau aku mau membunuhmu, nggak akan ada yang bisa menahanku."Wajah Harnold tiba-tiba memucat. Dia berkata dengan enggan, "Beri tahu aku alasanmu membunuhku, supaya aku bisa meninggal dengan tenang!" Suaranya serak."Alasan?"Julian meletakkan cangkir teh dengan kuat di atas meja dan berdiri secara perlahan. Dia menatap Harnold dengan tatapan dominan, sehingga Harnold merasa sangat tertekan dan tidak bisa bernapas."Apakah kamu masih mengingat jamuan di Kediaman Chiria dari sepuluh tahun yang lalu?!""Apakah kamu masih mengingat pasangan dari Keluarga Ford

Bab terbaru

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 50

    Kelly menatap gurunya sambil tercengang sejenak. Dia juga tiba-tiba tersadar dan tiba-tiba membelalakkan matanya.Meskipun dia bersifat impulsif, dia tidak bodoh. Dia juga memikirkan apa yang dipikirkan oleh Steven.Kelly berpikir, 'Ternyata, Julian benar-benar lebih kuat daripada Pak Jimmy!'Jangan-jangan ucapan Kakek benar? Julian benar-benar seorang ahli di tingkatan master?'Seharusnya ya. Kalau nggak, Julian nggak mungkin langsung melihat cara kerja teknik yang kupakai dan bahkan memperbaiki bahaya tersembunyi di balik teknik itu!'Dia master bela diri yang sangat muda!'Kelly hanya merasa bahwa pengetahuannya terhadap seni bela diri dan dunia ini berubah drastis.Kelly memikirkan bahwa sebelumnya, gurunya sering memujinya sebagai orang genius dalam seni bela diri, lalu dia memikirkan Julian.Perbandingan seperti ini sungguh menyebalkan!...Di Skyview Apartment.Setelah pulang dari Toko Eternity, begitu Julian berjalan masuk ke rumah, dia langsung melihat Rachel yang sedang memas

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 49

    Melihat Jimmy begitu bersemangat, Steven langsung menebak bahwa tulisan di kertas itu bukanlah pesan biasa.Dia pun bertanya, "Ada apa, Jimmy? Kenapa kamu seperti ini?"Jimmy terdiam sejenak, lalu membuang napas."Aih, aku terlalu buru-buru, hingga aku lepas kendali dan mempermalukan diri di hadapanmu."Steven bergegas berkata, "Nggak masalah, kita sudah kenal lama. Untuk apa kamu memedulikan hal seperti itu?"Jimmy menganggukkan kepalanya dan berpikir sejenak."Ada sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada kalian.""Teknik Langit dan Bumi yang kuajarkan pada Kelly sebenarnya adalah versi tiruan dari teknik yang diturunkan dari zaman kuno. Ada banyak sekali bagian yang bertentangan di teknik ini.""Di tahap awal pelatihan, pengaruhnya nggak besar, tapi makin dilatih, makin banyak masalah akan muncul dan kerusakan pada tubuh juga makin besar."Kakek dan cucu dari Keluarga Dalton seketika terkejut.Steven langsung teringat akan kejadian dua hari lalu, saat Julian pertama kalinya datang

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 48

    Julian hanya iseng bertanya, dia sebenarnya tidak peduli apakah Kelly berada di toko atau tidak.Saat Julian hendak pergi, dia berpikir sejenak, lalu meminta selembar kertas yang digunakan untuk membungkus obat tradisional dari Steven. Dia menuliskan sesuatu di kertas itu dan memberikannya pada Steven. "Nanti, kalau cucumu sudah pulang, berikan kertas ini padanya, ya. Isinya akan berguna baginya."Setelah menerima kertas itu, Steven melihatnya. Namun, dia tidak memahami apa yang tertulis di kertas itu.Julian juga tidak menjelaskan apa pun. Dia langsung pergi dan bergegas pulang ke Skyview Apartment untuk memakan makanan yang disiapkan oleh Rachel.Sesaat kemudian, Kelly yang mengenakan pakaian olahraga pulang. Dia diikuti oleh seorang pria tua dengan aura yang luar biasa.Saat Steven melihat mereka, dia bergegas menyapa pria tua itu. "Jimmy, kalian sudah selesai latihan, ya. Apakah Kelly merepotkanmu?"Sebelum pria tua bernama Jimmy Halls itu menjawab, Kelly sudah langsung merasa kesa

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 47

    Julian melirik Steven sekilas. Dia tahu jelas bahwa harga yang Steven katakan itu pasti merugikan Steven.Namun, Julian tidak berkomentar. Dia sudah mengingat budi baik ini dan akan mengembalikannya jika berkesempatan.Setelah membayar pesanannya, Julian memberitahukan Steven alamat properti yang diberikan Marco untuknya. "Tepat di sebelah Skyview Apartment, tempatnya gampang ditemukan. Tolong aturkan agar bahan obat ini diantarkan ke sana pukul empat nanti, ya."Steven pun mengiakan permintaan Julian.Julian berpikir sejenak sebelum bertanya, "Pak Steven, tahukah kamu di mana aku bisa membeli tungku dan kuali untuk mengolah obat?"Steven benar-benar terkejut. Dia menatap Julian dengan tatapan kaget dan kagum.Dengan suara bergetar, dia bertanya, "Apakah Tuan Julian bisa melakukan teknik alkimia yang diturunkan dari zaman kuno?"Dia tahu bahwa ribuan tahun yang lalu, Negara Xiana memiliki teknik alkimia yang sangat ajaib dan kuat, tetapi sudah lama menghilang.Namun, beberapa resep oba

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 46

    "Sejak kecil, prestasi Kak Tommy sangat baik. Dulu, dia diterima di delapan universitas ternama di seluruh dunia! Dia adalah anak genius yang menggemparkan seluruh negeri!""Latar belakang keluarganya Kak Tommy juga sangat kuat. Keluarga Lance adalah keluarga yang unggul dalam pengobatan tradisional sejak dulu di Kota Lahora, pengajaran dan tradisi keluarga mereka juga sangat unggul!""Bukankah Ayah selalu memuji Kak Tommy sangat hebat? Aku yakin dia nggak kalah dari Julian!"Marco menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tommy memang sangat hebat."Kemudian, dia tersenyum dengan penuh arti sambil berkata, "Tapi, kalau dibandingkan dengan Julian .... Hehe."Melissa merasa sangat kesal melihat ayahnya begitu menghargai Julian. Dia pun menyebutkan beberapa teman sebayanya yang hebat, tetapi Marco hanya mentertawakannya.Melihat Melissa sudah menyerah membandingkan Julian dengan teman-teman sebayanya, Marco memicingkan matanya.Dengan matanya yang berkilau, dia mengungkapkan penilaiannya

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 45

    Katanya memang makan sedikit, tetapi dari gayanya Marco, mereka pasti mempersiapkan makanan yang mewah dan melimpah.Namun, Julian langsung menggeleng sambil berkata, "Nggak, deh. Aku masih ada urusan."Saat Julian berbalik dan hendak pergi, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, sehingga dia menghentikan langkahnya."Untuk sementara, perhatikan makananmu, jangan makan makanan pedas dan makanan laut. Hubungan kita berakhir di sini. Ke depannya, jangan ganggu aku lagi.""Selain itu, jaga rahasia bahwa akulah yang mengobatimu."Marco bergegas menyetujui ucapan Julian. Dia masih ingin menahan Julian, tetapi Julian tidak menghiraukannya dan langsung pergi.Namun, Julian tiba-tiba teringat lagi bahwa dulu, Grup Roshe yang didirikan ayahnya sudah diduduki dan dibagi-bagi oleh orang lain. Beberapa hari ini, dia terus mencari-cari di internet, tetapi dia tidak mendapatkan informasi yang berguna.Sebagai bos besar di Kota Lahora dan pendiri Grup Wright, Marco mungkin bisa membantu Julian mencari

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 44

    Awalnya, Julian ingin mencari kamar untuk mengeluarkan obat itu dengan tujuan menyembunyikannya. Bagaimanapun, jika kenyataan bahwa dia bisa mengolah obat terbocorkan ke luar, pasti akan ada banyak orang yang datang meminta obat padanya, yang akan membuatnya sangat kesal.Melihat Marco tidak terlalu memercayainya, Julian juga malas menunda-nunda lagi dan langsung mengeluarkan pil obat itu.Saat semua orang melihat obat itu, mereka seketika terdiam.Tiga pil obat ini terlihat biasa-biasa saja. Selain itu, sepertinya itu botol bumbu masak, deh?Apa-apaan ini?Semua orang menatap Julian dalam diam, mereka tidak berani mengungkapkan kecurigaan mereka, jadi mereka hanya bisa mengeluh dalam hati.Sedangkan Marco malah menerima obat itu tanpa ragu-ragu dan langsung menelan semuanya.Dalam waktu singkat, khasiat obat itu mulai terasa.Marco merasakan aliran hangat terpancar dari lambungnya dan tersebar ke seluruh tubuhnya.Dia seketika merasa sangat bersemangat. Dia merasakan kekuatan yang mem

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 43

    Perpaduan antara mobil sport kelas atas dengan wanita cantik sangat menarik perhatian, sehingga pagi-pagi sekali, sudah ada kerumunan orang yang berkumpul di depan pintu perumahan.Orang-orang itu tidak berani mendekat, tetapi mereka membentuk sebuah lingkaran besar. Ada yang mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto, ada juga yang terus berdiskusi."Ckck, itu mobil Pagani Zonda, harganya 60-an miliar! Wanita cantik dari keluarga mana ini?""Nona ini benar-benar cantik, ya! Dia terlihat seperti bidadari yang lemah lembut! Aih, sayangnya aku hanya bisa melihatnya dari jauh.""Benar, dari auranya saja sudah jelas terlihat bahwa dia bukan putri keluarga biasa, memangnya kamu masih mau mendekatinya?""Sudahlah, aku nggak layak."Julian melirik ke dalam dan melihat Melissa, jelas-jelas dia diatur oleh Marco untuk datang menjemput Julian.Baguslah, aku nggak usah naik taksi sendiri,' pikir Julian.Dia pun mendesak ke dalam kerumunan orang sambil berkata, "Permisi."Melihat Julian yang teru

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 42

    Setelah sibuk untuk sangat lama, karena alat yang Julian gunakan terlalu lemah, Julian berusaha sangat keras dan akhirnya berhasil mengolah tiga butir pil obat.Selain itu, dia membuat kekacauan di dapur, bahkan panci yang dia gunakan juga tidak bisa digunakan lagi.Julian menemukan sebuah botol kosong untuk bumbu masak dan memasukkan tiga butir pil itu ke dalam botol tersebut.Akhirnya berhasil juga!' pikir Julian.Julian membuka pintu dapur dan melihat Rachel yang sedang berdiri di depan pintu sambil memelototinya dengan penuh amarah."Saat aku bangun tidur, aku mendengar kekacauan di dapur, kukira ada kebakaran!" seru Rachel.Saat Rachel berjalan masuk ke dapur dan melihat kekacauan di dalam, matanya seketika terbelalak.Di belakangnya, Julian menggosok hidungnya dengan perasaan bersalah dan berkata, "Itu ...."Rachel seketika berbalik dan menggertakkan giginya sambil berseru, "Julian!!!"Julian bergegas mengangkat botol berisi pil obat itu sambil berkata, "Aku lagi mengolah obat un

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status