Share

Bab 11

Author: Adrian
Di vila Keluarga William yang sangat mewah di Kompleks Waterfront, Kota Lahora.

Harnold sedang berjalan bolak-balik sambil mengernyit. Ekspresi di wajahnya yang berwibawa berubah, dia terlihat gelisah.

Carlsen duduk di sofa dengan kaki tersilang, ekspresinya acuh tak acuh.

Melihat Harnold yang bergerak tanpa henti, Carlsen berkata dengan agak kesal, "Ayah, bisa nggak jangan gerak-gerak terus?"

Mendengar ucapan ini, api amarah yang terus ditahan oleh Harnold akhirnya meledak.

Dia tiba-tiba berhenti berjalan dan menampar Carlsen dengan kuat.

"Semuanya salahmu, dasar bajingan! Kamu selalu membuat masalah di luar! Kali ini, kamu bahkan terkena masalah, tapi nggak juga bertobat!"

"Paman Kevin sudah lumpuh, sedangkan Ayah berada jauh di Gunung Emerald! Kalau musuh datang pada saat seperti ini, Keluarga William akan celaka!"

Carlsen memegang wajahnya dengan ekspresi kesal dan berkata, "Ayah, ini namanya khawatir berlebih. Kakek masih hidup, siapa yang berani balas dendam pada Keluarga William
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 12

    "Jangan ...." Harnold merasa ketakutan, dia mengira bahwa dia akan langsung meninggal."Ahh ...." Tak disangka, dia tiba-tiba mendengar suara teriakan dari belakangnya.Harnold pun menoleh dan melihat Carlsen yang ingin diam-diam menyelinap pergi sudah terjatuh di lantai dengan ekspresi ketakutan. Kondisinya sudah sekarat."Kamu ... berani sekali kamu?!" Harnold membelalakkan matanya dengan ketakutan.Julian berkata dengan dingin, "Kalau aku mau membunuhmu, nggak akan ada yang bisa menahanku."Wajah Harnold tiba-tiba memucat. Dia berkata dengan enggan, "Beri tahu aku alasanmu membunuhku, supaya aku bisa meninggal dengan tenang!" Suaranya serak."Alasan?"Julian meletakkan cangkir teh dengan kuat di atas meja dan berdiri secara perlahan. Dia menatap Harnold dengan tatapan dominan, sehingga Harnold merasa sangat tertekan dan tidak bisa bernapas."Apakah kamu masih mengingat jamuan di Kediaman Chiria dari sepuluh tahun yang lalu?!""Apakah kamu masih mengingat pasangan dari Keluarga Ford

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 13

    Rachel membuka pintu kamar dan berjalan masuk.Rachel yang mengenakan pakaian formal sudah kembali ke penampilannya yang dingin dan profesional seperti biasanya."Eh, apa ini?"Rachel hendak mengucapkan sesuatu, tetapi perhatiannya teralihkan oleh giok hitam bermotif ular di tangan Julian.Julian menjawab dengan ambigu, "Barang pemberian orang tuaku.""Oh." Rachel tidak banyak tanya.Dia hanya berkata, "Aku mau pergi kerja, ada sarapan di meja, jaga diri dengan baik, ya."Mendengar Rachel seperti menasihati anak kecil, Julian merasa konyol."Emm ...." Rachel berpikir sejenak sebelum bertanya, "Apa rencanamu ke depannya? Apakah kamu akan pulang ke desa atau akan cari pekerjaan di Kota Lahora?"Tanpa ragu-ragu, Julian menjawab, "Cari kerja. Selain itu, bisakah aku tinggal di sini?"Rachel sebenarnya sangat bersedia untuk membantu Julian, tetapi rasanya tidak terlalu bagus jika pria dan wanita tinggal bersama seperti ini.Dia ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, "Bagaimana kalau aku bantu ka

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 14

    Melihat Julian hendak pergi, Rachel merasa marah, tetapi juga menyesal. Dia merasa bahwa ucapannya sepertinya sudah melewati batas.Rachel menggertakkan giginya dan hendak mengucapkan sesuatu.Namun, Julian sudah berjalan keluar sambil berkata, "Aku juga ingin menghadapi mereka, tapi hal itu sudah nggak mungkin terjadi lagi selamanya."Mendengar ucapan yang menyedihkan ini, Rachel tercengang sejenak. Kemudian, dia langsung menyadari bahwa dia sudah salah bicara.Dia seketika merasa sangat bersalah.Rachel teringat akan teman sebangkunya dari sepuluh tahun yang lalu, yang bernama Julian Ford.Keluarga temannya hancur dalam waktu satu malam. Orang tuanya meninggal, sedangkan dia jatuh ke danau dan tubuhnya bahkan tidak ditemukan.Karena perasaan dan perhatian rahasia yang Rachel pendam dalam hatinya, dia juga merasakan kesedihan teman sebangkunya itu.Justru karena dia bisa merasakan kesedihan ini, sepuluh tahun yang lalu, dia mengabaikan pertentangan keluarganya dan pergi mengambil abu

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 15

    Salah satu gadis itu tinggi dan satunya lagi pendek. Gadis yang lebih pendek memiliki penampilan yang jernih. Dia terlihat lemah lembut, dengan aura yang segar.Sedangkan gadis yang lebih tinggi memiliki tampang yang cerah, bentuk tubuh yang menggoda dan gaya yang penuh semangat. Dia terlihat seperti orang dengan kepribadian ramah dan aktif.Saat gadis yang lebih pendek melihat spanduk Julian, matanya seketika berkilau.Dia bergegas berkata, "Permisi, Kak, apakah kamu benar-benar bisa menyembuhkan segala jenis penyakit?" Suaranya sangat mendesak, tetapi tetap terdengar lembut.Julian menatap gadis itu dan menganggukkan kepalanya sambil menjawab, "Benar."Gadis itu sepertinya sangat buru-buru, dia mengulurkan tangannya dan menarik Julian sambil berkata, "Kalau begitu, ayo ikut aku."Gadis yang lebih tinggi mengamati Julian untuk sesaat, lalu mengernyit sambil berkata, "Melissa, pemuda ini jelas-jelas seorang penipu. Meskipun kondisi Paman sangat berbahaya, kamu juga nggak bisa asal cari

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 16

    Clara berseru dengan sedih dan putus asa, "Marco, biar aku temani kamu! Aku nggak akan membiarkanmu pergi sendiri!""Ibu! Jangan ...." Melissa dan Luna membelalakkan mata mereka dengan panik. Mereka berada jauh dari Clara, jadi mereka tidak sempat menahan aksi itu.Marvin berada lebih dekat dengan Clara, tetapi dia malah sama sekali tidak berniat untuk menghentikan Clara.Tatapan Melissa penuh akan keputusasaan.Saat dia membayangkan nasib Keluarga Wright setelah orang tuanya meninggal, dia merasa sangat tidak berdaya.Pada saat ini, Julian beraksi secepat kilat.Semua orang hanya merasa silau, lalu Julian sudah berdiri di sisi Clara dan mengambil pisau buah itu dari tangan Clara. Kemudian, ucapannya membuat semua orang di dalam kamar terdiam."Masih ada waktu beberapa menit, aku bisa menyelamatkan orangnya."Ekspresi Melissa penuh akan rasa terima kasih. Saat dia hendak berterima kasih pada Julian karena sudah menghentikan upaya ibunya, dia malah terdiam setelah mendengar ucapan Julia

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 17

    Melihat ekspresi Marvin yang ganas, Julian berkata dengan cuek, "Ini uangku, jangan sentuh."Setelah merebut kartu dari tangan Marvin, dia sudah malas berurusan dengan orang-orang ini, jadi dia langsung pergi.Saat Julian berjalan melewati Melissa, dia melirik Melissa sekilas dan berkata, "Ayahmu bisa hidup selama tiga hari. Hanya aku yang bisa menyembuhkan penyakitnya sepenuhnya, jadi pikirkanlah dengan baik."Melihat kepergian Julian, Marvin baru tersadar. Dia pun berseru, "Sialan! Penipu sialan itu menipu uang kita! Aku akan lapor polisi!"Adam juga memarahi Julian dengan tegas. "Kamu bahkan menipu uang keluarga pasien! Cepat atau lambat, orang seperti ini akan disambar petir!"Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara seruan Clara yang terkejut dan senang dari kamar. "Marco!"Semua orang terkejut. Mereka bergegas memasuki ruangan. Melihat keadaan di dalam kamar, semuanya seketika tercengang.Marco sudah siuman. Selain itu, kondisinya terlihat sangat baik.Melihat Marco yang menyingk

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 18

    Marco yang amarahnya menggebu-gebu berseru, "Cepat cari dokter ajaib itu! Kalau nggak ketemu, kalian nggak usah pulang!"Semua orang bergegas pergi mengaturkan pencarian ini.Kali ini, tidak ada yang melawan, juga tidak ada yang mengeluh bahwa biaya pengobatan Julian terlalu tinggi.Jika kanker lambung yang diderita Marco bisa disembuhkan dengan biaya 200 miliar, mereka rela mengeluarkan uang sebanyak itu....Di ruang rapat eksekutif di Grup Stellar.Hadirin rapat belum lengkap, tetapi para petinggi yang sudah tiba terlihat serius.Tidak ada yang berbicara, sehingga suasana di dalam ruang rapat yang luas ini sangat berat.Hari ini, Grup Crysjade, saingan utama Grup Stellar, mengeluarkan masker kecantikan yang hasilnya sangat mengejutkan. Hanya dengan sekali perawatan, kondisi kulit wajah akan membaik secara drastis, hasilnya bisa terlihat dengan jelas.Setelah konferensi pers Grup Crysjade berakhir, semua orang di industri ini menduga bahwa pangsa pasar Grup Stellar, dengan masker kec

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 19

    Setelah mereka berebutan untuk sejenak, Rachel akhirnya berhasil merebut kertas itu.Lebih tepatnya, sebagian besar kertas itu, karena sebagian kecil kertas itu dipegang erat oleh Cherria.Cherria membaca isi dari potongan kecil kertas di tangannya, lalu langsung tertawa terbahak-bahak."Resep Pil Kecantikan Level Dasar? Apa-apaan ini? Hahahaha! Kenapa kamu membaca hal seperti ini di rapat? Bu Rachel, kamu lucu sekali, deh!" seru Cherria.Dia membuang kertas itu ke lantai dan pura-pura tidak sengaja menginjaknya."Awas ...." Rachel mendorong Cherria dengan penuh amarah dan memungut kertas itu. Saat dia hendak mengucapkan sesuatu, Winnie berjalan masuk dengan ekspresi gelap.Sebagai presiden direktur Grup Stellar dan juga nona muda dari Keluarga Sanders, keluarga ternama di seluruh provinsi, Winnie bukan hanya memiliki tampang dan bentuk tubuh yang sangat indah.Keanggunan dan martabat yang sudah tertanam pada dirinya sejak kecil, bergabung dengan wibawanya sebagai presiden direktur seb

Latest chapter

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 50

    Kelly menatap gurunya sambil tercengang sejenak. Dia juga tiba-tiba tersadar dan tiba-tiba membelalakkan matanya.Meskipun dia bersifat impulsif, dia tidak bodoh. Dia juga memikirkan apa yang dipikirkan oleh Steven.Kelly berpikir, 'Ternyata, Julian benar-benar lebih kuat daripada Pak Jimmy!'Jangan-jangan ucapan Kakek benar? Julian benar-benar seorang ahli di tingkatan master?'Seharusnya ya. Kalau nggak, Julian nggak mungkin langsung melihat cara kerja teknik yang kupakai dan bahkan memperbaiki bahaya tersembunyi di balik teknik itu!'Dia master bela diri yang sangat muda!'Kelly hanya merasa bahwa pengetahuannya terhadap seni bela diri dan dunia ini berubah drastis.Kelly memikirkan bahwa sebelumnya, gurunya sering memujinya sebagai orang genius dalam seni bela diri, lalu dia memikirkan Julian.Perbandingan seperti ini sungguh menyebalkan!...Di Skyview Apartment.Setelah pulang dari Toko Eternity, begitu Julian berjalan masuk ke rumah, dia langsung melihat Rachel yang sedang memas

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 49

    Melihat Jimmy begitu bersemangat, Steven langsung menebak bahwa tulisan di kertas itu bukanlah pesan biasa.Dia pun bertanya, "Ada apa, Jimmy? Kenapa kamu seperti ini?"Jimmy terdiam sejenak, lalu membuang napas."Aih, aku terlalu buru-buru, hingga aku lepas kendali dan mempermalukan diri di hadapanmu."Steven bergegas berkata, "Nggak masalah, kita sudah kenal lama. Untuk apa kamu memedulikan hal seperti itu?"Jimmy menganggukkan kepalanya dan berpikir sejenak."Ada sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada kalian.""Teknik Langit dan Bumi yang kuajarkan pada Kelly sebenarnya adalah versi tiruan dari teknik yang diturunkan dari zaman kuno. Ada banyak sekali bagian yang bertentangan di teknik ini.""Di tahap awal pelatihan, pengaruhnya nggak besar, tapi makin dilatih, makin banyak masalah akan muncul dan kerusakan pada tubuh juga makin besar."Kakek dan cucu dari Keluarga Dalton seketika terkejut.Steven langsung teringat akan kejadian dua hari lalu, saat Julian pertama kalinya datang

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 48

    Julian hanya iseng bertanya, dia sebenarnya tidak peduli apakah Kelly berada di toko atau tidak.Saat Julian hendak pergi, dia berpikir sejenak, lalu meminta selembar kertas yang digunakan untuk membungkus obat tradisional dari Steven. Dia menuliskan sesuatu di kertas itu dan memberikannya pada Steven. "Nanti, kalau cucumu sudah pulang, berikan kertas ini padanya, ya. Isinya akan berguna baginya."Setelah menerima kertas itu, Steven melihatnya. Namun, dia tidak memahami apa yang tertulis di kertas itu.Julian juga tidak menjelaskan apa pun. Dia langsung pergi dan bergegas pulang ke Skyview Apartment untuk memakan makanan yang disiapkan oleh Rachel.Sesaat kemudian, Kelly yang mengenakan pakaian olahraga pulang. Dia diikuti oleh seorang pria tua dengan aura yang luar biasa.Saat Steven melihat mereka, dia bergegas menyapa pria tua itu. "Jimmy, kalian sudah selesai latihan, ya. Apakah Kelly merepotkanmu?"Sebelum pria tua bernama Jimmy Halls itu menjawab, Kelly sudah langsung merasa kesa

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 47

    Julian melirik Steven sekilas. Dia tahu jelas bahwa harga yang Steven katakan itu pasti merugikan Steven.Namun, Julian tidak berkomentar. Dia sudah mengingat budi baik ini dan akan mengembalikannya jika berkesempatan.Setelah membayar pesanannya, Julian memberitahukan Steven alamat properti yang diberikan Marco untuknya. "Tepat di sebelah Skyview Apartment, tempatnya gampang ditemukan. Tolong aturkan agar bahan obat ini diantarkan ke sana pukul empat nanti, ya."Steven pun mengiakan permintaan Julian.Julian berpikir sejenak sebelum bertanya, "Pak Steven, tahukah kamu di mana aku bisa membeli tungku dan kuali untuk mengolah obat?"Steven benar-benar terkejut. Dia menatap Julian dengan tatapan kaget dan kagum.Dengan suara bergetar, dia bertanya, "Apakah Tuan Julian bisa melakukan teknik alkimia yang diturunkan dari zaman kuno?"Dia tahu bahwa ribuan tahun yang lalu, Negara Xiana memiliki teknik alkimia yang sangat ajaib dan kuat, tetapi sudah lama menghilang.Namun, beberapa resep oba

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 46

    "Sejak kecil, prestasi Kak Tommy sangat baik. Dulu, dia diterima di delapan universitas ternama di seluruh dunia! Dia adalah anak genius yang menggemparkan seluruh negeri!""Latar belakang keluarganya Kak Tommy juga sangat kuat. Keluarga Lance adalah keluarga yang unggul dalam pengobatan tradisional sejak dulu di Kota Lahora, pengajaran dan tradisi keluarga mereka juga sangat unggul!""Bukankah Ayah selalu memuji Kak Tommy sangat hebat? Aku yakin dia nggak kalah dari Julian!"Marco menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tommy memang sangat hebat."Kemudian, dia tersenyum dengan penuh arti sambil berkata, "Tapi, kalau dibandingkan dengan Julian .... Hehe."Melissa merasa sangat kesal melihat ayahnya begitu menghargai Julian. Dia pun menyebutkan beberapa teman sebayanya yang hebat, tetapi Marco hanya mentertawakannya.Melihat Melissa sudah menyerah membandingkan Julian dengan teman-teman sebayanya, Marco memicingkan matanya.Dengan matanya yang berkilau, dia mengungkapkan penilaiannya

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 45

    Katanya memang makan sedikit, tetapi dari gayanya Marco, mereka pasti mempersiapkan makanan yang mewah dan melimpah.Namun, Julian langsung menggeleng sambil berkata, "Nggak, deh. Aku masih ada urusan."Saat Julian berbalik dan hendak pergi, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, sehingga dia menghentikan langkahnya."Untuk sementara, perhatikan makananmu, jangan makan makanan pedas dan makanan laut. Hubungan kita berakhir di sini. Ke depannya, jangan ganggu aku lagi.""Selain itu, jaga rahasia bahwa akulah yang mengobatimu."Marco bergegas menyetujui ucapan Julian. Dia masih ingin menahan Julian, tetapi Julian tidak menghiraukannya dan langsung pergi.Namun, Julian tiba-tiba teringat lagi bahwa dulu, Grup Roshe yang didirikan ayahnya sudah diduduki dan dibagi-bagi oleh orang lain. Beberapa hari ini, dia terus mencari-cari di internet, tetapi dia tidak mendapatkan informasi yang berguna.Sebagai bos besar di Kota Lahora dan pendiri Grup Wright, Marco mungkin bisa membantu Julian mencari

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 44

    Awalnya, Julian ingin mencari kamar untuk mengeluarkan obat itu dengan tujuan menyembunyikannya. Bagaimanapun, jika kenyataan bahwa dia bisa mengolah obat terbocorkan ke luar, pasti akan ada banyak orang yang datang meminta obat padanya, yang akan membuatnya sangat kesal.Melihat Marco tidak terlalu memercayainya, Julian juga malas menunda-nunda lagi dan langsung mengeluarkan pil obat itu.Saat semua orang melihat obat itu, mereka seketika terdiam.Tiga pil obat ini terlihat biasa-biasa saja. Selain itu, sepertinya itu botol bumbu masak, deh?Apa-apaan ini?Semua orang menatap Julian dalam diam, mereka tidak berani mengungkapkan kecurigaan mereka, jadi mereka hanya bisa mengeluh dalam hati.Sedangkan Marco malah menerima obat itu tanpa ragu-ragu dan langsung menelan semuanya.Dalam waktu singkat, khasiat obat itu mulai terasa.Marco merasakan aliran hangat terpancar dari lambungnya dan tersebar ke seluruh tubuhnya.Dia seketika merasa sangat bersemangat. Dia merasakan kekuatan yang mem

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 43

    Perpaduan antara mobil sport kelas atas dengan wanita cantik sangat menarik perhatian, sehingga pagi-pagi sekali, sudah ada kerumunan orang yang berkumpul di depan pintu perumahan.Orang-orang itu tidak berani mendekat, tetapi mereka membentuk sebuah lingkaran besar. Ada yang mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto, ada juga yang terus berdiskusi."Ckck, itu mobil Pagani Zonda, harganya 60-an miliar! Wanita cantik dari keluarga mana ini?""Nona ini benar-benar cantik, ya! Dia terlihat seperti bidadari yang lemah lembut! Aih, sayangnya aku hanya bisa melihatnya dari jauh.""Benar, dari auranya saja sudah jelas terlihat bahwa dia bukan putri keluarga biasa, memangnya kamu masih mau mendekatinya?""Sudahlah, aku nggak layak."Julian melirik ke dalam dan melihat Melissa, jelas-jelas dia diatur oleh Marco untuk datang menjemput Julian.Baguslah, aku nggak usah naik taksi sendiri,' pikir Julian.Dia pun mendesak ke dalam kerumunan orang sambil berkata, "Permisi."Melihat Julian yang teru

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 42

    Setelah sibuk untuk sangat lama, karena alat yang Julian gunakan terlalu lemah, Julian berusaha sangat keras dan akhirnya berhasil mengolah tiga butir pil obat.Selain itu, dia membuat kekacauan di dapur, bahkan panci yang dia gunakan juga tidak bisa digunakan lagi.Julian menemukan sebuah botol kosong untuk bumbu masak dan memasukkan tiga butir pil itu ke dalam botol tersebut.Akhirnya berhasil juga!' pikir Julian.Julian membuka pintu dapur dan melihat Rachel yang sedang berdiri di depan pintu sambil memelototinya dengan penuh amarah."Saat aku bangun tidur, aku mendengar kekacauan di dapur, kukira ada kebakaran!" seru Rachel.Saat Rachel berjalan masuk ke dapur dan melihat kekacauan di dalam, matanya seketika terbelalak.Di belakangnya, Julian menggosok hidungnya dengan perasaan bersalah dan berkata, "Itu ...."Rachel seketika berbalik dan menggertakkan giginya sambil berseru, "Julian!!!"Julian bergegas mengangkat botol berisi pil obat itu sambil berkata, "Aku lagi mengolah obat un

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status