Winnie menatap Rachel dengan penuh semangat sambil bertanya, "Rachel, resep apa itu? Coba tunjukkan pada Departemen Penelitian dan Pengembangan.""Emm ...." Rachel ragu-ragu sejenak. Winnie mengira bahwa Rachel merasa enggan karena harga resep itu terlalu mahal, jadi dia berkata, "Tenang saja. Kalau resep itu benar-benar berguna, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan. Baik itu dividen maupun saham, apa pun itu bisa dibahas."Rachel menyadari bahwa hal ini tidak bisa disembunyikan lagi. Dia pun mau tidak mau mengeluarkan kertas yang sudah kotor dan robek, bahkan kekurangan sebagian kecil itu dan menyerahkannya pada beberapa doktor di bidang farmasi Departemen Penelitian dan Pengembangan.Rachel tahu bahwa tulisan di kertas itu akan segera dilihat sebagai tipuan. Dia takut disalahpahami sebagai penipu, jadi dia bergegas berkata dengan suara rendah, "Sebenarnya, ini hanya lelucon temanku. Nggak ... nggak tentu berguna ...." Rachel merasa canggung dan bersalah.Begitu dia mengucapkan kat
Seorang petinggi wanita yang berhubungan lumayan baik dengan Rachel berdiri dan menunjuk Cherria sambil berkata, "Bu Winnie, tadi Cherria merebut kertas ini dari Rachel. Kertasnya dibuang ke lantai dan diinjak-injak oleh Cherria. Kalau bukan karena Anda tiba tepat waktu, kertas ini sepertinya sudah hancur total.""Bu Winnie, itu hanya salah paham! Saya ... saya ...." Cherria berpikir keras, tetapi dia tidak menemukan alasan yang cukup baik untuk menutupi masalah ini. Dia merasa sangat gelisah hingga dia berkeringat dingin.Winnie tahu bahwa Cherria tidak pernah cocok dengan Rachel. Biasanya, dia juga pernah mendengar tentang perseteruan antara Cherria dan Rachel.Sebagai presiden direktur di perusahaan ini, dia tidak menentang persaingan sehat antara bawahannya.Namun, saat Winnie mendengar bahwa Cherria berniat jahat dan hampir membuat perusahaan kehilangan benda sepenting ini, Winnie seketika marah besar.Winnie menatap Cherria dengan tatapan yang menakutkan sambil berseru dengan din
Julian tidak beralasan, dia hanya tersenyum sambil berkata, "Aku sangat bersimpati padanya, makanya aku langsung menyembuhkan penyakit ayahnya."Rachel seketika terdiam.Kemudian, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Rachel berpura-pura tenang dan berdiri di depan pintu sambil bertanya, "Kamu benar-benar menyelamatkan ayahnya yang sudah sakit parah dan sekarat?"Meskipun ini sebuah pertanyaan, kali ini, nada bicara Rachel tidak mengandung kecurigaan.Resep itu sudah membuatnya memahami sehebat apa pria di hadapannya ini.Julian tersenyum sambil menganggukkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak akan berbohong, apalagi padamu."Setelah terdiam sejenak, dia berkata lagi, "Selamanya."Rachel merasakan ketulusan dari nada bicara Julian, dia pun seketika tersipu malu, dia juga merasa tersentuh.Setelah mengobrol lama, rasa malu yang Rachel rasakan pun sudah hampir menghilang.Rachel teringat akan tugas yang diberikan Winnie padanya, jadi dia bertanya pada Julian, "Apakah Resep Pil Kecantikan Level D
Di Vila Lakeside.Tempat ini adalah kawasan vila kelas atas yang terletak di pusat Kota Lahora. Satu vila di kawasan ini berharga dua triliunan dan semua orang yang tinggal di tempat ini adalah pejabat tinggi.Di sebuah vila mewah yang terletak di paling dalam, Winnie sedang berjalan mondar-mandir di ruang tamu sambil sesekali melihat ponselnya.Nona muda dari Keluarga Sanders, sekaligus presiden direktur Grup Stellar ini sepertinya malah sedang menunggu sebuah panggilan telepon dengan cemas.Pada saat ini, terdengar nada dering yang merdu. Panggilan yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang.Winnie menerima panggilan itu dan bertanya, "Rachel, apakah dia sudah setuju untuk bertemu denganku?"Rachel terdiam sejenak, lalu menjawab dengan nada bersalah, "Maaf, Bu Winnie. Dia menolak untuk bertemu denganmu .... Aku gagal membujuknya."Winnie juga terdiam sebentar sebelum berkata, "Baiklah."Setelah mengakhiri panggilan ini, ekspresi penuh amarah muncul di wajah Winnie yang cantik.Dia berpik
Melihat pria tua ini bersikap sopan, Julian menjawab, "Vas berputar ini palsu."Keributan ini sudah menarik perhatian orang-orang di sekitar. Suara Julian tidak keras, tetapi terdengar jelas di telinga setiap orang.Suasana di dalam toko seketika menjadi hening.Semua orang menatap Julian dengan tatapan terkejut dan kebingungan sambil berbisik-bisik."Vas berputar ini palsu? Nggak mungkin, deh?""Cih, dia hanya asal bicara. Penampilannya tampak murahan, jelas-jelas dia orang desa. Memangnya dia memahami barang antik?""Benar. Menurutku, dia hanya mau cari perhatian."Gadis itu mengernyit sambil menatap Julian, ekspresinya jijik dan marah.Mendengar ucapan Julian, pria tua itu terkejut. Dia mengamati Julian sambil berpikir, 'Bocah ini datang untuk mencari masalah, ya?'Toko Eternity memenangkan vas berputar ini di sebuah acara lelang yang diselenggarakan oleh Balai Lelang Sother dengan harga 100 miliar. Bagaimana mungkin vas ini barang tiruan?!Setelah terdiam sejenak, gadis itu akhirny
Kelly menyadari bahwa kepalan tangannya ditahan oleh dinding angin yang tidak terlihat. Dia menarik napas berkali-kali, tetapi tangannya tidak bisa bergerak!Hal ini tentu saja adalah perbuatan Julian.Melihat kepalan tangan Kelly yang tidak bergerak, mata Julian berkilau. Setelah Julian mengamati teknik yang digunakan Kelly, dia berkata dengan cuek, "Seorang gadis sepertimu nggak seharusnya melatih seni bela diri seperti ini, nggak bagus untuk tubuhmu."Seusai berbicara, Julian mengerahkan energi sejatinya.Dia mengendalikan kekuatannya dengan baik, sehingga gadis itu bergerak mundur beberapa langkah dengan terhuyung-huyung dan jatuh terduduk di lantai. Gadis itu hanya merasakan rasa sakit di pantatnya, tetapi dia tidak terluka.Ekspresi Steven seketika membeku, gejolak emosi juga meluap dalam hatinya.Dia berpikir, 'Bocah ini bisa mengerahkan energi sejatinya!'Hal ini hanya bisa dilakukan oleh master dalam bela diri!'Hanya saja ... dia terlalu muda, deh?'Kelly yang terjatuh pun me
Steven langsung membuka kaca pelindung itu dengan kunci, mengeluarkan vas itu dan menyodorkannya pada Julian tanpa ragu-ragu.Melihat adegan ini, Kelly dan karyawan toko ini tidak berani menahannya.Kemudian, Julian mengangkat tangannya dan melemparkan vas itu ke lantai.Prang!Dengan suara yang sangat nyaring, vas itu berubah menjadi pecahan yang berserak di lantai.Mata semua orang seketika terbelalak.Vas ini adalah barang antik langka seharga 100 miliar, mengapa malah dilempar oleh pemuda itu?!Dia bahkan melemparnya dengan begitu mudah, tanpa sedikit pun keraguan!Petugas keamanan toko ini bergegas menerjang ke depan untuk menangkap pemuda yang merusak barang berharga di toko ini.Steven langsung mengangkat tangannya untuk menghentikan petugas keamanan itu. "Mundur, jangan ganggu tuan ini melakukan penilaian."Melihat sikap Steven terhadap pemuda itu, para petugas keamanan merasa terkejut.Tuan besar dari Keluarga Dalton begitu memercayai pemuda ini. Pemuda ini menghancurkan baran
Melihat sikap Julian yang dingin, Kelly mengentakkan kakinya dengan kesal."Kakek, sepertinya Kakek terlalu memandang tinggi bocah itu, deh. Dia memang hebat, tapi dia nggak termasuk orang hebat di Provinsi Greenlake," kata Kelly.Steven menatap cucunya yang sombong dan menggelengkan kepalanya. Dia membuang napas dan berkata, "Aih, Kelly, kamu terlalu nggak bijak. Orang itu adalah ahli bela diri di tingkat master.""Apa? Ma ... master?!" Mendengar ucapan Steven, Kelly benar-benar terkejut. Gurunya pernah memberi tahu dirinya betapa menakutkan seorang master.Kekuatan yang bisa dikerahkan dan relasi yang bisa dikendalikan seorang master sangat susah untuk dibayangkan. Seorang master bahkan bisa menghidupi sebuah keluarga besar dengan kekuatannya sendiri!Meskipun Kelly tahu bahwa dia belum bijak, dia tetap bergumam dengan kesal, "Si Julian itu masih muda, mana mungkin dia sudah jadi master? Kakek, jangan-jangan Kakek salah lihat?""Mungkin saja ...." Steven menggelengkan kepalanya dan b
Kelly menatap gurunya sambil tercengang sejenak. Dia juga tiba-tiba tersadar dan tiba-tiba membelalakkan matanya.Meskipun dia bersifat impulsif, dia tidak bodoh. Dia juga memikirkan apa yang dipikirkan oleh Steven.Kelly berpikir, 'Ternyata, Julian benar-benar lebih kuat daripada Pak Jimmy!'Jangan-jangan ucapan Kakek benar? Julian benar-benar seorang ahli di tingkatan master?'Seharusnya ya. Kalau nggak, Julian nggak mungkin langsung melihat cara kerja teknik yang kupakai dan bahkan memperbaiki bahaya tersembunyi di balik teknik itu!'Dia master bela diri yang sangat muda!'Kelly hanya merasa bahwa pengetahuannya terhadap seni bela diri dan dunia ini berubah drastis.Kelly memikirkan bahwa sebelumnya, gurunya sering memujinya sebagai orang genius dalam seni bela diri, lalu dia memikirkan Julian.Perbandingan seperti ini sungguh menyebalkan!...Di Skyview Apartment.Setelah pulang dari Toko Eternity, begitu Julian berjalan masuk ke rumah, dia langsung melihat Rachel yang sedang memas
Melihat Jimmy begitu bersemangat, Steven langsung menebak bahwa tulisan di kertas itu bukanlah pesan biasa.Dia pun bertanya, "Ada apa, Jimmy? Kenapa kamu seperti ini?"Jimmy terdiam sejenak, lalu membuang napas."Aih, aku terlalu buru-buru, hingga aku lepas kendali dan mempermalukan diri di hadapanmu."Steven bergegas berkata, "Nggak masalah, kita sudah kenal lama. Untuk apa kamu memedulikan hal seperti itu?"Jimmy menganggukkan kepalanya dan berpikir sejenak."Ada sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada kalian.""Teknik Langit dan Bumi yang kuajarkan pada Kelly sebenarnya adalah versi tiruan dari teknik yang diturunkan dari zaman kuno. Ada banyak sekali bagian yang bertentangan di teknik ini.""Di tahap awal pelatihan, pengaruhnya nggak besar, tapi makin dilatih, makin banyak masalah akan muncul dan kerusakan pada tubuh juga makin besar."Kakek dan cucu dari Keluarga Dalton seketika terkejut.Steven langsung teringat akan kejadian dua hari lalu, saat Julian pertama kalinya datang
Julian hanya iseng bertanya, dia sebenarnya tidak peduli apakah Kelly berada di toko atau tidak.Saat Julian hendak pergi, dia berpikir sejenak, lalu meminta selembar kertas yang digunakan untuk membungkus obat tradisional dari Steven. Dia menuliskan sesuatu di kertas itu dan memberikannya pada Steven. "Nanti, kalau cucumu sudah pulang, berikan kertas ini padanya, ya. Isinya akan berguna baginya."Setelah menerima kertas itu, Steven melihatnya. Namun, dia tidak memahami apa yang tertulis di kertas itu.Julian juga tidak menjelaskan apa pun. Dia langsung pergi dan bergegas pulang ke Skyview Apartment untuk memakan makanan yang disiapkan oleh Rachel.Sesaat kemudian, Kelly yang mengenakan pakaian olahraga pulang. Dia diikuti oleh seorang pria tua dengan aura yang luar biasa.Saat Steven melihat mereka, dia bergegas menyapa pria tua itu. "Jimmy, kalian sudah selesai latihan, ya. Apakah Kelly merepotkanmu?"Sebelum pria tua bernama Jimmy Halls itu menjawab, Kelly sudah langsung merasa kesa
Julian melirik Steven sekilas. Dia tahu jelas bahwa harga yang Steven katakan itu pasti merugikan Steven.Namun, Julian tidak berkomentar. Dia sudah mengingat budi baik ini dan akan mengembalikannya jika berkesempatan.Setelah membayar pesanannya, Julian memberitahukan Steven alamat properti yang diberikan Marco untuknya. "Tepat di sebelah Skyview Apartment, tempatnya gampang ditemukan. Tolong aturkan agar bahan obat ini diantarkan ke sana pukul empat nanti, ya."Steven pun mengiakan permintaan Julian.Julian berpikir sejenak sebelum bertanya, "Pak Steven, tahukah kamu di mana aku bisa membeli tungku dan kuali untuk mengolah obat?"Steven benar-benar terkejut. Dia menatap Julian dengan tatapan kaget dan kagum.Dengan suara bergetar, dia bertanya, "Apakah Tuan Julian bisa melakukan teknik alkimia yang diturunkan dari zaman kuno?"Dia tahu bahwa ribuan tahun yang lalu, Negara Xiana memiliki teknik alkimia yang sangat ajaib dan kuat, tetapi sudah lama menghilang.Namun, beberapa resep oba
"Sejak kecil, prestasi Kak Tommy sangat baik. Dulu, dia diterima di delapan universitas ternama di seluruh dunia! Dia adalah anak genius yang menggemparkan seluruh negeri!""Latar belakang keluarganya Kak Tommy juga sangat kuat. Keluarga Lance adalah keluarga yang unggul dalam pengobatan tradisional sejak dulu di Kota Lahora, pengajaran dan tradisi keluarga mereka juga sangat unggul!""Bukankah Ayah selalu memuji Kak Tommy sangat hebat? Aku yakin dia nggak kalah dari Julian!"Marco menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tommy memang sangat hebat."Kemudian, dia tersenyum dengan penuh arti sambil berkata, "Tapi, kalau dibandingkan dengan Julian .... Hehe."Melissa merasa sangat kesal melihat ayahnya begitu menghargai Julian. Dia pun menyebutkan beberapa teman sebayanya yang hebat, tetapi Marco hanya mentertawakannya.Melihat Melissa sudah menyerah membandingkan Julian dengan teman-teman sebayanya, Marco memicingkan matanya.Dengan matanya yang berkilau, dia mengungkapkan penilaiannya
Katanya memang makan sedikit, tetapi dari gayanya Marco, mereka pasti mempersiapkan makanan yang mewah dan melimpah.Namun, Julian langsung menggeleng sambil berkata, "Nggak, deh. Aku masih ada urusan."Saat Julian berbalik dan hendak pergi, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, sehingga dia menghentikan langkahnya."Untuk sementara, perhatikan makananmu, jangan makan makanan pedas dan makanan laut. Hubungan kita berakhir di sini. Ke depannya, jangan ganggu aku lagi.""Selain itu, jaga rahasia bahwa akulah yang mengobatimu."Marco bergegas menyetujui ucapan Julian. Dia masih ingin menahan Julian, tetapi Julian tidak menghiraukannya dan langsung pergi.Namun, Julian tiba-tiba teringat lagi bahwa dulu, Grup Roshe yang didirikan ayahnya sudah diduduki dan dibagi-bagi oleh orang lain. Beberapa hari ini, dia terus mencari-cari di internet, tetapi dia tidak mendapatkan informasi yang berguna.Sebagai bos besar di Kota Lahora dan pendiri Grup Wright, Marco mungkin bisa membantu Julian mencari
Awalnya, Julian ingin mencari kamar untuk mengeluarkan obat itu dengan tujuan menyembunyikannya. Bagaimanapun, jika kenyataan bahwa dia bisa mengolah obat terbocorkan ke luar, pasti akan ada banyak orang yang datang meminta obat padanya, yang akan membuatnya sangat kesal.Melihat Marco tidak terlalu memercayainya, Julian juga malas menunda-nunda lagi dan langsung mengeluarkan pil obat itu.Saat semua orang melihat obat itu, mereka seketika terdiam.Tiga pil obat ini terlihat biasa-biasa saja. Selain itu, sepertinya itu botol bumbu masak, deh?Apa-apaan ini?Semua orang menatap Julian dalam diam, mereka tidak berani mengungkapkan kecurigaan mereka, jadi mereka hanya bisa mengeluh dalam hati.Sedangkan Marco malah menerima obat itu tanpa ragu-ragu dan langsung menelan semuanya.Dalam waktu singkat, khasiat obat itu mulai terasa.Marco merasakan aliran hangat terpancar dari lambungnya dan tersebar ke seluruh tubuhnya.Dia seketika merasa sangat bersemangat. Dia merasakan kekuatan yang mem
Perpaduan antara mobil sport kelas atas dengan wanita cantik sangat menarik perhatian, sehingga pagi-pagi sekali, sudah ada kerumunan orang yang berkumpul di depan pintu perumahan.Orang-orang itu tidak berani mendekat, tetapi mereka membentuk sebuah lingkaran besar. Ada yang mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto, ada juga yang terus berdiskusi."Ckck, itu mobil Pagani Zonda, harganya 60-an miliar! Wanita cantik dari keluarga mana ini?""Nona ini benar-benar cantik, ya! Dia terlihat seperti bidadari yang lemah lembut! Aih, sayangnya aku hanya bisa melihatnya dari jauh.""Benar, dari auranya saja sudah jelas terlihat bahwa dia bukan putri keluarga biasa, memangnya kamu masih mau mendekatinya?""Sudahlah, aku nggak layak."Julian melirik ke dalam dan melihat Melissa, jelas-jelas dia diatur oleh Marco untuk datang menjemput Julian.Baguslah, aku nggak usah naik taksi sendiri,' pikir Julian.Dia pun mendesak ke dalam kerumunan orang sambil berkata, "Permisi."Melihat Julian yang teru
Setelah sibuk untuk sangat lama, karena alat yang Julian gunakan terlalu lemah, Julian berusaha sangat keras dan akhirnya berhasil mengolah tiga butir pil obat.Selain itu, dia membuat kekacauan di dapur, bahkan panci yang dia gunakan juga tidak bisa digunakan lagi.Julian menemukan sebuah botol kosong untuk bumbu masak dan memasukkan tiga butir pil itu ke dalam botol tersebut.Akhirnya berhasil juga!' pikir Julian.Julian membuka pintu dapur dan melihat Rachel yang sedang berdiri di depan pintu sambil memelototinya dengan penuh amarah."Saat aku bangun tidur, aku mendengar kekacauan di dapur, kukira ada kebakaran!" seru Rachel.Saat Rachel berjalan masuk ke dapur dan melihat kekacauan di dalam, matanya seketika terbelalak.Di belakangnya, Julian menggosok hidungnya dengan perasaan bersalah dan berkata, "Itu ...."Rachel seketika berbalik dan menggertakkan giginya sambil berseru, "Julian!!!"Julian bergegas mengangkat botol berisi pil obat itu sambil berkata, "Aku lagi mengolah obat un