Share

Bab 2

Penulis: Adrian
Konflik antara Julian dan dua petugas keamanan itu lumayan heboh, sehingga beberapa gadis di meja depan berteriak ketakutan. Ada yang bahkan pergi mencari pertolongan.

Sedangkan tamu yang menunggu di lobi menatap Julian dengan tatapan tertegun.

Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa pemuda ini, yang hanya terlihat seperti orang biasa, ternyata adalah ahli yang sangat kuat.

Di bawah tatapan orang-orang yang terkejut dan ketakutan, Julian langsung duduk di area tunggu di lobi.

Dia mengambil sebuah majalah Grup Stellar dan mulai membacanya, seakan-akan tidak ada yang terjadi.

Para tamu yang berada di sekitarnya menatapnya dengan tatapan ketakutan. Tanpa disadari, mereka ingin menjauh darinya.

Julian tiba-tiba menoleh dan bertanya pada mereka, "Oh ya, tahukah kalian kapan Bu Winnie punya waktu luang untuk menjumpai kita?"

Tak disangka, beberapa tamu itu langsung melompat dari sofa dan melarikan diri dari lobi perusahaan dengan ketakutan.

Julian tercengang sejenak, lalu tidak bisa menahan diri dari mengeluh. "Kenapa mereka begitu penakut?"

Dia menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, lalu melanjutkan membaca majalah itu.

Pada saat ini, terdengar suara langkah kaki yang kacau.

David Freddy, manajer keamanan di Grup Stellar, bergegas datang dengan belasan petugas keamanan lainnya.

Melihat kedatangan orang-orang ini, kedua petugas keamanan yang terlempar karena energi sejati Julian seketika merasa percaya diri.

Petugas yang tinggi menunjuk ke arah Julian sambil berteriak pada David, "Pak David, orang ini masuk tanpa izin! Kami menghalanginya, tapi dia malah menyerang kami!"

"Benar, Pak David, bocah itu terlalu sombong!" timpal petugas yang pendek pula.

Melihat dua petugas keamanan yang terluka, resepsionis yang ketakutan dan pelaku yang menimbulkan situasi seperti ini, David mengernyit.

Dia adalah pensiunan pasukan khusus, sehingga dia punya penilaian yang sangat bagus. Hanya dengan melihat sekilas saja, dia sudah bisa menilai bahwa Julian adalah seorang seniman bela diri.

Selain itu, Julian kemungkinan besar lumayan hebat, karena David samar-samar merasa terancam ketika melihat Julian.

Kewaspadaan melintas di tatapannya. Dia merasa bahwa orang ini sebaiknya tidak disinggung.

Sambil memikirkan hal ini, David menahan amarahnya dan berkata pada Julian, "Tuan, kamu nggak seharusnya membuat masalah seperti ini di Grup Stellar."

Melihat David bersikap sesopan ini pada Julian, dua petugas yang terluka pun tercengang.

Mereka berpikir, 'Kenapa Pak David jadi sesopan ini? Benar-benar nggak seperti Pak David yang biasanya.'

Petugas yang tinggi itu membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu, tetapi David langsung meliriknya dengan tatapan penuh peringatan.

Kedua petugas keamanan itu saling bertatapan dengan terkejut. Mereka langsung membungkam dan tidak berani bersuara lagi.

Mendengar ucapan David, Julian menurunkan majalah di tangannya dan menatap David sambil berkata dengan cuek, "Bukankah kamu seharusnya memahami dulu kejadiannya, lalu menanyakan pada mereka kenapa aku berbuat seperti itu?"

David terdiam untuk sejenak.

Karena dia mengetahui sifat kedua petugas keamanan itu dengan jelas.

Biasanya, kedua orang itu suka memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menindas orang lain dan memperlakukan orang lain sesuai dengan status orang itu. Mereka selalu bersikap sangat buruk pada orang-orang yang tidak kaya dan tidak berkuasa.

Meskipun cara mereka tidak berkelas, cara ini lumayan efektif. Mereka bisa menahan banyak orang yang aneh-aneh dan membuat hidup David jauh lebih tenang. Oleh karena itu, David selalu berpura-pura tidak mengetahui hal ini dan tidak ikut campur dalam pekerjaan mereka.

Namun, sekarang, sepertinya cara mereka gagal.

David tidak berani bertindak gegabah. Dia pun berkata dengan nada bicara yang lebih lembut, "Tuan, nanti aku akan cari tahu detail kejadiannya. Tapi, apa tujuan Tuan datang ke perusahaan kami?"

"Cari orang," jawab Julian.

"Apakah kamu mencari karyawan di Grup Stellar? Aku bisa menyampaikan pesanmu untuk orang itu," kata David lagi.

Mendengar ucapan David, Julian merasa senang. Jika orang ini menyampaikan pesannya pada Winnie, Julian tidak perlu terus menunggu di tempat ini lagi.

Oleh karena itu, dia berkata, "Aku cari Winnie Sanders."

Mendengar nama Winnie, ekspresi David sontak berubah.

Dia berpikir, 'Kenapa orang ini harus mencari Bu Winnie?'

Bagaimana mungkin seorang manajer keamanan rendahan seperti David bisa menyampaikan pesan dengan semudah itu pada presiden direktur yang cantik dari Grup Stellar, yang juga merupakan putri dari Keluarga Sanders, keluarga terbesar di seluruh provinsi?

Terlebih lagi, dengan intuisinya yang tajam sebagai mantan anggota pasukan khusus, dia tahu bahwa pemuda ini sangat berbahaya.

Pemuda ini berpakaian seperti orang desa yang kasar dan memiliki kekuatan yang sangat dominan. Dia tidak terlihat seperti seseorang yang melakukan pekerjaan formal. Sekarang, dia malah datang mencari Winnie ....

Beberapa tebakan yang sangat buruk seketika melintas dalam benak David.

Dia berpikir, 'Apakah orang ini penculik? Apakah dia mau menculik Bu Winnie untuk memeras uang banyak dari perusahaan? Atau jangan-jangan dia pembunuh? Apakah dia dikirim oleh perusahaan lawan untuk membunuh Bu Winnie?'

Sambil menebak-nebak, ekspresi David menjadi serius.

Siapa pun pemuda ini, dia tidak boleh dibiarkan mendekati Winnie!

Oleh karena itu, David menggunakan taktik menunda. "Sayang sekali, hari ini Bu Winnie nggak ada di perusahaan. Kalau ada apa-apa, Tuan bisa meninggalkan nomor telepon, aku pasti akan menyampaikannya pada Bu Winnie."

Mendengar ucapan David, Julian memicingkan matanya, ekspresinya menggelap.

David jelas-jelas sedang membohonginya. Jika dia harus menunggu hingga David menyampaikan pesannya pada Winnie, penantian ini hanya akan sia-sia.

Julian pun tersenyum, lalu mengambil majalah itu dan kembali membacanya dengan santai. "Aku juga lagi senggang, aku bisa duduk dulu di sini. Perusahaan ini sangat besar, nggak mungkin aku nggak diizinkan untuk duduk di sofa ini, 'kan?"

Melihat Julian begitu keras kepala, David mulai kesal.

David berpikir, 'Aku bersikap sopan padamu, tapi kamu malah memandang rendah diriku?!'

Kamu memang hebat, tapi aku juga nggak lemah! Lagi pula, aku membawa banyak orang denganku, memangnya kamu bisa lolos dari kami?!'

David mendengus dengan dingin dan berkata, "Tuan, karena kamu menolak kebaikanku, permisi, ya ...."

"Tangkap orang ini!" seru David sambil melambaikan tangannya. Belasan petugas keamanan langsung mengeluarkan pentungan mereka dan mengepung Julian!

Semuanya menatap Julian dengan tatapan tajam, aura mereka sangat ganas.

Tatapan Julian hanya menyapu orang-orang ini dengan santai. Kemudian, dia melempar majalah itu dengan ekspresi tenang.

Saat kedua belah pihak ini hendak memulai pertarungan mereka, seorang wanita muda berlari menghampiri mereka sambil bernapas dengan terengah-engah dan berseru dengan cemas, "Sebentar!"

Wanita ini memiliki rambut hitam sepanjang pinggangnya, yang tergerai layaknya air terjun. Kulitnya sangat mulus, matanya sangat indah dan jernih.

Pinggangnya ramping, kakinya jenjang, pakaian formal dengan potongan yang pas badan menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah. Namun, aura yang dia pancarkan dingin dan profesional.

Kelompok petugas keamanan itu terpana melihat wanita cantik itu.

David segera tersadar. Dia bergegas menyimpan pentungannya, lalu menundukkan kepalanya sambil berkata dengan sopan, "Bu Rachel, kenapa Anda datang ke sini?"

Tanpa menjawab pertanyaan ini, wanita cantik bernama Rachel itu malah menatap Julian dengan tatapan terkejut dan bingung.

Melihat wanita di hadapannya, mata Julian berkilau.

Wanita ini bernama Rachel Jenkins! Dia kenal dengan wanita ini!

Bab terkait

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 3

    Dalam sepuluh tahun terakhir, ada tiga wanita yang tidak bisa dilupakan oleh Julian dan Rachel adalah salah satunya.Julian dan Rachel adalah teman sebangku semasa SMP, hubungan mereka sangat baik. Kemudian, saat mereka naik ke SMA, hubungan mereka perlahan-lahan menjadi renggang karena perbedaan status dan perbedaan sekolah.Sepuluh tahun yang lalu, di jamuan di Kediaman Chiria, Keluarga Ford dihancurkan dalam waktu satu malam. Setelah Julian diselamatkan oleh gurunya, dia pernah pulang ke Kediaman Ford secara sembunyi-sembunyi.Namun, properti Keluarga Ford sudah ditempati oleh orang lain dan Grup Roshe yang didirikan oleh ayahnya sudah dibagikan oleh perusahaan lainnya di Kota Lahora.Keluarga ternama lainnya, yang dulunya berhubungan baik dengan Keluarga Ford dan merupakan partner kerja sama Keluarga Ford, malah berusaha untuk melepaskan keterlibatan mereka dengan Keluarga Ford.Semua orang merasa takut pada orang penting dari Kota Jackville itu. Setelah Keluarga Ford dimusnahkan,

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 4

    Rachel berterima kasih sambil tersenyum, lalu duduk dengan anggun.Melihat kursi kosong di sebelah Rachel, tanpa sungkan-sungkan, Julian langsung duduk.Beberapa bos besar yang duduk di meja utama pun mengamati Julian dengan tatapan terkejut. Namun, karena Julian datang dengan Rachel, mereka juga tidak berkomentar.Para bos besar ini adalah ahli dalam bersosialisasi. Suasana di meja utama pun segera menjadi ramai. Semuanya mengobrol dengan penuh semangat dan harmonis.Julian tidak tertarik dengan topik pembicaraan di acara seperti ini, jadi dia hanya duduk dengan santai di sisi Rachel.Seorang pria yang agak gemuk berdiri dan mengangkat gelasnya ke arah Rachel sambil berkata, "Bu Rachel, terima kasih atas bantuanmu dalam masalah sebelumnya. Tanpa bantuanmu, perusahaanku pasti rugi besar. Sini, ayo kita bersulang."Rachel melambaikan tangannya sambil berkata, "Itu hanya masalah sepele kok, kamu terlalu sungkan."Melihat ada yang mengajak Rachel untuk bersulang, Julian langsung teringat

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 5

    Aula jamuan ini seketika menjadi sunyi senyap.Semua orang menyaksikan adegan ini dengan mulut ternganga.Tidak ada yang menyangka bahwa Julian akan berani maju dan melindungi Rachel.Perbuatannya benar-benar mempermalukan Carlsen!Orang-orang berpikir, 'Bocah kampungan ini sepertinya nggak tahu kehebatan Keluarga William, makanya dia berani maju pada saat seperti ini.'Keluarga William memiliki relasi yang sangat luas dan bisa dibilang menguasai seluruh Kota Lahora.Hal ini bukan terjadi hanya karena kekayaan Keluarga William, tetapi karena ada seorang seniman bela diri yang sangat kuat di Keluarga William.Meskipun seniman bela diri yang kuat ini sudah mengasingkan diri di Gunung Emerald, dengan keberadaan orang itu, di seluruh Provinsi Greenlake, jarang ada yang berani menyinggung Keluarga William.Inilah alasan utama Carlsen bersikap sesombong ini.Semua orang menatap Julian dengan perasaan senang atas penderitaannya.Jika dia berani menyinggung Keluarga William, dia pasti akan men

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 6

    Carlsen melihat Julian melangkah menghampirinya dengan wajah pucat. Kakinya bergetar, tetapi dia pura-pura tenang dan hendak membuka mulutnya untuk mengucapkan sesuatu.Plak!Sebuah tamparan yang sangat nyaring membuat pandangan Carlsen berkunang-kunang. Dia hanya merasa seakan-akan dunianya berputar, sehingga dia hampir terjatuh.Rachel menutup mulutnya dengan ketakutan, matanya terbelalak, tatapannya putus asa.Dia berpikir, 'Gawat! Julyan sudah membuat masalah besar! Kali ini, kalaupun aku setuju untuk menjadi budaknya Carlsen, aku juga nggak bisa menyelamatkan Julyan lagi!'Saat semua orang melihat Julian yang sangat kuat dan memancarkan niat membunuh, mereka ketakutan. Tanpa disadari, semuanya menahan napas mereka dan tidak berani mengeluarkan suara apa pun karena takut menjadi target dari iblis itu.Julian bahkan berani menampar tuan muda dari Keluarga William. Jika mereka menjadi targetnya, nasib mereka sepertinya akan lebih mengenaskan.Carlsen merasa terkejut, tetapi juga mara

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 7

    Percakapan mereka didengar oleh Carlsen yang sedang berlutut di lantai.Ekspresinya penuh penghinaan. Kesombongan di tatapannya juga terlihat makin jelas.Bam!Saat pintu aula jamuan ini ditendang hingga terbuka oleh seseorang, Carlsen berdiri sambil tertawa terbahak-bahak.Dia menatap Julian dengan tatapan dan ekspresi yang ganas sambil berseru, "Hei bocah kampungan, kali ini kamu akan celaka!"Seorang pria paruh baya yang berwibawa berjalan memasuki aula jamuan sambil dikelilingi oleh beberapa orang. Pria paruh baya ini tidak lain adalah Harnold William.Setelah melihat ke sekeliling, Harnold langsung berjalan menghampiri Julian, diikuti oleh seorang pria tua yang terlihat serius.Julian bisa langsung melihat bahwa pria tua itu tidak memiliki pusat energi dalam tubuhnya, hanya ada sedikit aliran energi.Sebelumnya, gurunya Julian pernah berkata bahwa orang seperti ini adalah seniman bela diri yang bersembunyi di dunia fana.Ketertarikan Julian seketika terpancing.Dia tidak menyangka

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 8

    Mendengar ancaman Julian, orang-orang yang mengetahui identitas Kevin pun terkejut."Dia benar-benar sudah gila, ya?""Sepertinya dia benar-benar cari mati, otaknya pasti bermasalah."Kevin menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Aku sama sekali nggak pernah bertemu dengan pemuda sesombong ini. Sepertinya, hari ini, aku harus membuatmu memahami kerumitan masalah ini."Tanpa berbicara panjang lebar lagi, sosok Kevin tiba-tiba menghilang.Kemudian, Kevin muncul di posisi sekitar satu meter dari Julian dan menyerang Julian.Energi yang sangat kuat tiba-tiba meledak dan Rachel yang duduk di samping Julian merasakan angin dari telapak tangan yang tajam, yang menerjang ke arahnya. Sebelum dia sempat berteriak ....Julian seketika mengaktifkan Teknik Azure dan melemparkan pukulan ke arah Kevin.Pukulan ini terlihat pelan, tetapi sebenarnya secepat kilat.Energi yang tersembunyi dalam pukulan itu sangat kuat dan berat!Ekspresi Kevin sontak berubah!Dia ingin menghindar, tetapi dia sudah tida

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 9

    Semua orang di dalam aula jamuan ini seketika berjongkok.Melihat kedatangan para polisi itu, Harnold merasa seakan-akan dia hidup kembali, dia pun membuang napas dengan lega.Pada saat ini, dia yang biasa tidak pernah menunjukkan emosinya pun tidak bisa menahan diri dari menunjukkan rasa lega karena nyawanya terselamatkan.Para polisi itu melirik sekilas ke Kevin yang jatuh pingsan dan beberapa pengawal yang terjatuh di lantai, mereka pun tampak waspada.Melihat Harnold yang sedang berlutut di lantai, mereka juga seketika merasa terkejut dan kebingungan.Mengapa tokoh besar yang sangat berkuasa di Kota Lahora ini berlutut di lantai?!Julian mengernyit sambil melihat para polisi itu. Setelah ragu-ragu sejenak, dia memutuskan untuk mengambil tindakan.Meskipun gurunya pernah mengingatkannya untuk tidak beraksi melawan orang biasa, orang di hadapannya ini adalah musuhnya yang menyebabkan kemusnahan Keluarga Ford. Dia sudah menahan diri selama sepuluh tahun, jadi sekarang, dia harus memba

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 10

    Di kamp sementara Pasukan Naga di puncak Gunung Gazier, Negara Gorgi.Fabian, pemimpin Pasukan Naga, menyentuh janggutnya dan membuka sebuah surat elektronik dengan ekspresi tidak berdaya. "Adik kelasku, si fanatik bela diri itu, pasti entah dari mana menemukan video pertarungan dan menyuruhku untuk melihatnya."Saat Fabian memutar video itu, dugaannya terbukti benar. "Sungguh, nggak ada yang baru."Dia menonton video itu dengan santai. Awalnya, dia mengira bahwa pertarungan itu hanya pertarungan biasa, tetapi matanya seketika terbelalak.Dalam video itu, Kevin terlempar karena pukulan Julian dan menabrak dinding layaknya peluru meriam, meninggalkan retakan yang dalam di dinding tersebut.Dampak adegan itu terlalu kuat, sehingga Fabian bahkan merasa seakan-akan dia mendengar suara keras layaknya suara guntur."Ini ...."Fabian langsung duduk tegak dan mengulang adegan itu berkali-kali dengan ekspresi tidak percaya.Dia bisa langsung melihat sehebat apa tingkat pelatihan yang dimiliki p

Bab terbaru

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 50

    Kelly menatap gurunya sambil tercengang sejenak. Dia juga tiba-tiba tersadar dan tiba-tiba membelalakkan matanya.Meskipun dia bersifat impulsif, dia tidak bodoh. Dia juga memikirkan apa yang dipikirkan oleh Steven.Kelly berpikir, 'Ternyata, Julian benar-benar lebih kuat daripada Pak Jimmy!'Jangan-jangan ucapan Kakek benar? Julian benar-benar seorang ahli di tingkatan master?'Seharusnya ya. Kalau nggak, Julian nggak mungkin langsung melihat cara kerja teknik yang kupakai dan bahkan memperbaiki bahaya tersembunyi di balik teknik itu!'Dia master bela diri yang sangat muda!'Kelly hanya merasa bahwa pengetahuannya terhadap seni bela diri dan dunia ini berubah drastis.Kelly memikirkan bahwa sebelumnya, gurunya sering memujinya sebagai orang genius dalam seni bela diri, lalu dia memikirkan Julian.Perbandingan seperti ini sungguh menyebalkan!...Di Skyview Apartment.Setelah pulang dari Toko Eternity, begitu Julian berjalan masuk ke rumah, dia langsung melihat Rachel yang sedang memas

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 49

    Melihat Jimmy begitu bersemangat, Steven langsung menebak bahwa tulisan di kertas itu bukanlah pesan biasa.Dia pun bertanya, "Ada apa, Jimmy? Kenapa kamu seperti ini?"Jimmy terdiam sejenak, lalu membuang napas."Aih, aku terlalu buru-buru, hingga aku lepas kendali dan mempermalukan diri di hadapanmu."Steven bergegas berkata, "Nggak masalah, kita sudah kenal lama. Untuk apa kamu memedulikan hal seperti itu?"Jimmy menganggukkan kepalanya dan berpikir sejenak."Ada sesuatu yang belum pernah kuceritakan pada kalian.""Teknik Langit dan Bumi yang kuajarkan pada Kelly sebenarnya adalah versi tiruan dari teknik yang diturunkan dari zaman kuno. Ada banyak sekali bagian yang bertentangan di teknik ini.""Di tahap awal pelatihan, pengaruhnya nggak besar, tapi makin dilatih, makin banyak masalah akan muncul dan kerusakan pada tubuh juga makin besar."Kakek dan cucu dari Keluarga Dalton seketika terkejut.Steven langsung teringat akan kejadian dua hari lalu, saat Julian pertama kalinya datang

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 48

    Julian hanya iseng bertanya, dia sebenarnya tidak peduli apakah Kelly berada di toko atau tidak.Saat Julian hendak pergi, dia berpikir sejenak, lalu meminta selembar kertas yang digunakan untuk membungkus obat tradisional dari Steven. Dia menuliskan sesuatu di kertas itu dan memberikannya pada Steven. "Nanti, kalau cucumu sudah pulang, berikan kertas ini padanya, ya. Isinya akan berguna baginya."Setelah menerima kertas itu, Steven melihatnya. Namun, dia tidak memahami apa yang tertulis di kertas itu.Julian juga tidak menjelaskan apa pun. Dia langsung pergi dan bergegas pulang ke Skyview Apartment untuk memakan makanan yang disiapkan oleh Rachel.Sesaat kemudian, Kelly yang mengenakan pakaian olahraga pulang. Dia diikuti oleh seorang pria tua dengan aura yang luar biasa.Saat Steven melihat mereka, dia bergegas menyapa pria tua itu. "Jimmy, kalian sudah selesai latihan, ya. Apakah Kelly merepotkanmu?"Sebelum pria tua bernama Jimmy Halls itu menjawab, Kelly sudah langsung merasa kesa

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 47

    Julian melirik Steven sekilas. Dia tahu jelas bahwa harga yang Steven katakan itu pasti merugikan Steven.Namun, Julian tidak berkomentar. Dia sudah mengingat budi baik ini dan akan mengembalikannya jika berkesempatan.Setelah membayar pesanannya, Julian memberitahukan Steven alamat properti yang diberikan Marco untuknya. "Tepat di sebelah Skyview Apartment, tempatnya gampang ditemukan. Tolong aturkan agar bahan obat ini diantarkan ke sana pukul empat nanti, ya."Steven pun mengiakan permintaan Julian.Julian berpikir sejenak sebelum bertanya, "Pak Steven, tahukah kamu di mana aku bisa membeli tungku dan kuali untuk mengolah obat?"Steven benar-benar terkejut. Dia menatap Julian dengan tatapan kaget dan kagum.Dengan suara bergetar, dia bertanya, "Apakah Tuan Julian bisa melakukan teknik alkimia yang diturunkan dari zaman kuno?"Dia tahu bahwa ribuan tahun yang lalu, Negara Xiana memiliki teknik alkimia yang sangat ajaib dan kuat, tetapi sudah lama menghilang.Namun, beberapa resep oba

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 46

    "Sejak kecil, prestasi Kak Tommy sangat baik. Dulu, dia diterima di delapan universitas ternama di seluruh dunia! Dia adalah anak genius yang menggemparkan seluruh negeri!""Latar belakang keluarganya Kak Tommy juga sangat kuat. Keluarga Lance adalah keluarga yang unggul dalam pengobatan tradisional sejak dulu di Kota Lahora, pengajaran dan tradisi keluarga mereka juga sangat unggul!""Bukankah Ayah selalu memuji Kak Tommy sangat hebat? Aku yakin dia nggak kalah dari Julian!"Marco menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Tommy memang sangat hebat."Kemudian, dia tersenyum dengan penuh arti sambil berkata, "Tapi, kalau dibandingkan dengan Julian .... Hehe."Melissa merasa sangat kesal melihat ayahnya begitu menghargai Julian. Dia pun menyebutkan beberapa teman sebayanya yang hebat, tetapi Marco hanya mentertawakannya.Melihat Melissa sudah menyerah membandingkan Julian dengan teman-teman sebayanya, Marco memicingkan matanya.Dengan matanya yang berkilau, dia mengungkapkan penilaiannya

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 45

    Katanya memang makan sedikit, tetapi dari gayanya Marco, mereka pasti mempersiapkan makanan yang mewah dan melimpah.Namun, Julian langsung menggeleng sambil berkata, "Nggak, deh. Aku masih ada urusan."Saat Julian berbalik dan hendak pergi, dia tiba-tiba teringat akan sesuatu, sehingga dia menghentikan langkahnya."Untuk sementara, perhatikan makananmu, jangan makan makanan pedas dan makanan laut. Hubungan kita berakhir di sini. Ke depannya, jangan ganggu aku lagi.""Selain itu, jaga rahasia bahwa akulah yang mengobatimu."Marco bergegas menyetujui ucapan Julian. Dia masih ingin menahan Julian, tetapi Julian tidak menghiraukannya dan langsung pergi.Namun, Julian tiba-tiba teringat lagi bahwa dulu, Grup Roshe yang didirikan ayahnya sudah diduduki dan dibagi-bagi oleh orang lain. Beberapa hari ini, dia terus mencari-cari di internet, tetapi dia tidak mendapatkan informasi yang berguna.Sebagai bos besar di Kota Lahora dan pendiri Grup Wright, Marco mungkin bisa membantu Julian mencari

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 44

    Awalnya, Julian ingin mencari kamar untuk mengeluarkan obat itu dengan tujuan menyembunyikannya. Bagaimanapun, jika kenyataan bahwa dia bisa mengolah obat terbocorkan ke luar, pasti akan ada banyak orang yang datang meminta obat padanya, yang akan membuatnya sangat kesal.Melihat Marco tidak terlalu memercayainya, Julian juga malas menunda-nunda lagi dan langsung mengeluarkan pil obat itu.Saat semua orang melihat obat itu, mereka seketika terdiam.Tiga pil obat ini terlihat biasa-biasa saja. Selain itu, sepertinya itu botol bumbu masak, deh?Apa-apaan ini?Semua orang menatap Julian dalam diam, mereka tidak berani mengungkapkan kecurigaan mereka, jadi mereka hanya bisa mengeluh dalam hati.Sedangkan Marco malah menerima obat itu tanpa ragu-ragu dan langsung menelan semuanya.Dalam waktu singkat, khasiat obat itu mulai terasa.Marco merasakan aliran hangat terpancar dari lambungnya dan tersebar ke seluruh tubuhnya.Dia seketika merasa sangat bersemangat. Dia merasakan kekuatan yang mem

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 43

    Perpaduan antara mobil sport kelas atas dengan wanita cantik sangat menarik perhatian, sehingga pagi-pagi sekali, sudah ada kerumunan orang yang berkumpul di depan pintu perumahan.Orang-orang itu tidak berani mendekat, tetapi mereka membentuk sebuah lingkaran besar. Ada yang mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto, ada juga yang terus berdiskusi."Ckck, itu mobil Pagani Zonda, harganya 60-an miliar! Wanita cantik dari keluarga mana ini?""Nona ini benar-benar cantik, ya! Dia terlihat seperti bidadari yang lemah lembut! Aih, sayangnya aku hanya bisa melihatnya dari jauh.""Benar, dari auranya saja sudah jelas terlihat bahwa dia bukan putri keluarga biasa, memangnya kamu masih mau mendekatinya?""Sudahlah, aku nggak layak."Julian melirik ke dalam dan melihat Melissa, jelas-jelas dia diatur oleh Marco untuk datang menjemput Julian.Baguslah, aku nggak usah naik taksi sendiri,' pikir Julian.Dia pun mendesak ke dalam kerumunan orang sambil berkata, "Permisi."Melihat Julian yang teru

  • Balas Dendam Julian: Kembalinya Naga Gila   Bab 42

    Setelah sibuk untuk sangat lama, karena alat yang Julian gunakan terlalu lemah, Julian berusaha sangat keras dan akhirnya berhasil mengolah tiga butir pil obat.Selain itu, dia membuat kekacauan di dapur, bahkan panci yang dia gunakan juga tidak bisa digunakan lagi.Julian menemukan sebuah botol kosong untuk bumbu masak dan memasukkan tiga butir pil itu ke dalam botol tersebut.Akhirnya berhasil juga!' pikir Julian.Julian membuka pintu dapur dan melihat Rachel yang sedang berdiri di depan pintu sambil memelototinya dengan penuh amarah."Saat aku bangun tidur, aku mendengar kekacauan di dapur, kukira ada kebakaran!" seru Rachel.Saat Rachel berjalan masuk ke dapur dan melihat kekacauan di dalam, matanya seketika terbelalak.Di belakangnya, Julian menggosok hidungnya dengan perasaan bersalah dan berkata, "Itu ...."Rachel seketika berbalik dan menggertakkan giginya sambil berseru, "Julian!!!"Julian bergegas mengangkat botol berisi pil obat itu sambil berkata, "Aku lagi mengolah obat un

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status