Share

93. Di Notaris.

Di notaris.

Mereka pun berjalan beriringan, maksudnya motor pak Manto berjalan duluan lalu disusul oleh Rahman dari belakang yang membonceng Mala.

Kurang lebih perjalanan 20 menit mereka telah sampai di kantor notaris, disana banyak kendaraan terparkir karena itu adalah deretan ruko panjang ke samping ada sekitar 7-8 ruko, ada kantor notaris, apotek, toko tas dan lainnya. Kebetulan di sebelah kiri ada mobil perabot 5000an yang dikerubungi ibu-ibu.

"Ibu, mana, Pak," tanya Rahman ketika matanya tidak melihat sosok ibunya di samping bapaknya. Pak Manto menunjuk ke arah kerumunan ibu-ibu di tukang perabotan dengan dagunya. Rahman segera mengerti dengan isyarat dari bapaknya.

"Ayo, kita masuk, Mas," ajak Mala.

"Oke, ayo masuk! Tapi aku panggil Ibu dulu," ucap Rahman dan kakinya hendak melangkah ke arah bu Samirah berada.

"Udah, jangan! Biarin, Man. Biarin ibumu di sana," seru pak Manto melarang Rahman untuk memanggil bu Samirah.

"Tapi—," ucapan Rahman menggantung karena dipotong bapakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status