Share

100. Kalakuam Bu Usman.

Rahman kembali membuka kunci pagar rumahnya dengan tersenyum simpul, tapi wajah bu Usman tetap cemberut.

"Silahkan, Bu," ucap Rahman. Bu Usman tergesa masuk kedalam dan langsung menuju ke belakang rumah. Mala yang melihat itu, merasa kesal sekali. Apalagi melihat muka cemberut sahabat mertuanya itu. Akhirnya ia dan suaminya pun berdiri di luar pagar.

Bu Usman memang terkenal karena keapikannya terhadap uang, ia sering memasak sayuran hasil bumi dari sekitaran rumahnya, entah itu dipekarangannya sendiri atau malah di pekarangan rumah orang. Bahkan Bu Usman, kerap juga membawa lauk pauk dari dapur orang. Cara dia mengambil hati orang, patut diacungi jempol, hingga kadang orang yang dekat dengannya, akan memberikan apapun dengan suka rela.

"Mas, ayo kita lihat, lama sekali sih," gerutu Mala dengan wajah yang ditekuk.

"Sabar sebentar, kita lagi beramal ini," sahut Rahman, padahal dalam hatinya juga kesal, ia yang seharus sudah rebahan di rumah. Kini malah masih menunggu Bu Usman di rum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status