Share

73. Di peras Anton bagian A.

Di peras Anton.

"Baru punya jabatan segitu aja, udah sombong naudzubilah," omel Susan sambil menuntun Wulan masuk.

"Ada apa sih?" tanya Rahmat yangs sedang menyadar pada dipan milik Ria.

"Itu, adikmu. Wulan ingin ikut, malah dibentak. Kalau gak mau ngajak ya, sudah. Nggak usah bentak-bentak anak orang. Sakit hati aku, Bang! Anakku dibentak-bentak orang," adunya dengan wajah masam.

"Rahman Om-nya, pengganti bapaknya. Pasti ada alasan begitu. Mungkin anak kita tak bisa dibilangin," bela Rahmat. Sejauh ini ia tahu, Mala sangat perhatian pada Wulan melebihi Susan yang notabene-nya Ibu kandungnya wulan. Mala lebih telaten mengurusi anaknya. Jadi Rahmat pikir, tak mungkin Rahman marah, hingga membentak anaknya tanpa sebab.

"Pokoknya aku gak ikhlas anakku dibentak orang. Apa kamu rela anak perempuanmu dibentak-bentak orang lain?" tanya Susan dengan sedikit emosi dengan jawaban suaminya tadi.

Rahmat hanya menghela nafas panjang. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia pun tak rela men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status