Share

150. Di tahan bagian A.

Di tahan.

"Tentu saja kami paham masalah damai ini, dan saya pastikan akan ada ganti rugi yang tidak sedikit," ucap ibunya Helen dengan angkuh. Dia lalu bersedekap di dadanya. Mungkin berusaha menunjukkan bahwa dia banyak uang.

Bu RT menyenggolku dengan bahunya. Kebetulan kami duduk rapat berdampingan. Karena kursi tempat awal aku duduk di duduki oleh pak RT. Mata bu RT memutar ke atas bak orang yang akan pingsan, mungkin saking jengahnya dengan gestur tubuh dan bahasa ibunya Helen saat bicara tadi.

"Iya Mala. Mending damai aja, jangan egois kamu," ucap ibu dengan pandangan tajam. Ingin rasanya aku colok saja matanya. Dia bilang aku egois? Gak ada ot@k emang.

"Iya, ntr kita kasih duit banyak," timpal ibunya Helen. Aku meradang dan bangkit dengan emosi tertahan.

"Saya egois, Bu? Benarkah? Apakah hati kecil Ibu juga mengatakan bahwa menantu Ibu ini adalah manusia egois? Yang selalu diam saja ketika dicaci maki, yang selalu tak bersuara ketika disalahkan dengan tanpa alasan?" Aku bena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status