Share

126. Pembelaan Anton bagian A.

Pembelaan Anton.

Mala memelototkan matanya pada Helen yang sedang mengejeknya, bahkan Helen tak segan menjulurkan lidah dan mengacungkan jari tengahnya ke arah Mala. Membuat amarah Mala memuncak, namun ia segera sadar dengan mengerjakan matanya lalu beristighfar.

"Bukankah buah yang busuk akan jatuh dengan sendirinya?" gumamnya dalam hati.

"Biarlah mereka semena-mena padaku saat ini, aku juga yakin, hukum tabur tuai itu masih berlaku,"ucap Mala dalam hati.

"Sabar, ya! La," ucap Umi Hamzah sambil mengelus pundak Mala perlahan-lahan. Wanita berhijab lebar itu, sungguh tau apa yang dirasakan tetangganya ini.

"Nggak apa-apa kok, Mi. Lagian sudah biasa-kan?" sahut Mala dengan seulas senyum. Umi Hamzah mengangguk pelan, senyumnya getir saat mengingat bagaimana keseharian Mala dengan mertuanya. Sebagai tetangga dekat bu Samirah, sudah sering Umi Hamzah mengingatkan wanita tua itu, namun seperti tidak pernah berbekas. Kini jalan satu-satunya adalah menenangkan Mala.

"Heran sama si Helen,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status