Share

Bab 47

[Dek, maaf ya! Abang gak bangunin Adek. Soalnya, tidurnya pules banget. Abang gak tega banguninnya. Lagian, memang lagi gak salat juga, kan?]

Kubaca sebuah pesan di aplikasi berwarna hijau di ponselku. Ketika aku bangun, aku sudah tak mendapati Bang Ardi di sampingku. Kuraih, hape yang kuletakkan di atas nakas, lalu membukanya, ternyata sudah ada beberapa pesan dari suamiku itu.

[Tadi, Abang masakin nasi goreng. Sudah Abang titipkan pada Mbok Nah. Nanti dimakan ya!] tulisnya lagi.

Walaupun sudah ada yang membantu mengurus pekerjaan rumah, namun, untuk urusan masak kami sepakat untuk tidak menyerahkannya ke tangan orang lain, masakan istri atau suami sendiri itu lebih lezat, kata Bang Ardi.

Malah keseringan, Bang Ardilah yamg membuatkan sarapan untukku sebelum dia berangkat bekerja. Kalau hari minggu atau hari libur, kami akan masak bersama di dapur.

[Sekitar jam sebelas nanti, ada tim perawatan tubuh dan wajah yang akan datang ke rumah. Abang minta mereka merias istri Abang agar le
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status