Share

Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu
Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu
Penulis: Princesswaltz

Hidup yang Tak Diinginkan

Penulis: Princesswaltz
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-26 22:38:11

Pernahkah kamu merasa sangat ingin mati ? kalau aku…ya. Bahkan saat ini, meskipun aku sedang terduduk di bangku taman yang berada di keramaian tengah kota sekalipun, keinginan untuk mati itu selalu menghantui. Aku bahkan memikirkan cara-cara untuk mengakhiri hidup paling cepat. Meminum racun, menabrakan diri ke truk, atau melompat ke rel kereta saat kereta melewat, melombat ke laut dan tenggelam, atau…menggantung diriku sendiri saat tidak ada seorang pun di rumah ? Hah…kenapa hidup rasanya begitu sulit ? menunetukan jenis kematian pun sesulit ini.

“Puk” 

Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, namun saat ku menoleh, tidak ada siapapun disana. Hanya sekelebat bayangan hitam yang terasa sedang mengintip di tengah-tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang.

“Aneh” batinku dalam hati “Apa itu halusinasi akibat dari terlalu sering melamun?” lanjut pikiranku. Hah. Bahkan pikiranku pun terus melakukan hal yang tidak kusukai. Aku benci isi pikiranku yang tidak pernah sunyi. Semua hal yang datang dan terjadi dalam kehidupanku, setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan orang selalu berhasil mengganggu isi kepalaku, membuatnya terus bersuara.Hah…menyebalkan!

“Hei, Choi Jungyeon !”

Secara otomatis kepalaku menengok saat namaku terpanggil. Jungyeon Choi, adalah nama yang diberikan oleh almarhumah ibuku dan membawakan kesialan dalam kehidupanku selama kurun waktu 18 tahun ini. Bagaimana tidak ? Aku adalah seorang perempuan, namun ibuku malah memberikan nama Jungyeon yang biasa dipakai oleh anak laki-laki. Obsesi ibu terhadap anak laki-laki adalah kesialan pertama dalam hidupku, Atau ah. Tidak. Kesialan pertamaku adalah lahir di keluarga pasangan Choi Suguk dan Suyeon Lee. Dan kesialanku yang kedua adalah mengenal anak laki-laki bernama Hyunwoo yang sekarang sedang berjalan ke arahku sambil tersenyum ngeri. Ia mengambil puntung rokok yang tergigit di mulutnya, lalu mengarahkan ujung puntung rokok yang menyala itu kearah wajahku, bara apinya terasa akan menyentuh kulit, namun aku tahu bahwa dia tidak akan sampai membiarkan bara api dari ujung puntung rokoknya itu menyentuh kulit wajahku. Aku sudah lama berurusan dengan laki-laki itu dan aku tahu bahwa yang dia lakukan hanya untuk menakut-nakutiku.

“Wah lihat ini…wanita perkasa kita. Oh tunggu…apakah kau ini sungguhan wanita ? atau laki-laki ? bagaimana kalau kita memeriksa tubuhmu untuk mengetahui jawabannya ?” Perkataan Hyunwoo bergeming di kepalaku, suaranya begitu jelas dan menusuk. Cara dia mengatakan hal mengerikan itu, caranya menatapku dan tertawa bersama kawanannya, benar-benar terlihat seperti bajingan . Tangan Hyunwoo menyentuh rambutku, lalu bergerak ke bawah menyentuh rahang wajahku, leher dan kerah seragam sekolah yang aku kenakan.

“Bukankah kau harus melakukan sesuatu untukku sebelum kau pulang ke rumahmu yang kumuh itu?” ucah Hyunwoo sambil menyeringai.  

Hyunwoo mengedipkan sebelah matanya ke arahku dan kembali menghisap rokok melalui bibirnya yang sudah menghitam. Sedetik kemudian, kawanan Hyunwoo sudah menyergapku, mereka memegang tanganku dengan keras, sebuah upaya agar aku tidak bisa kabur dari mereka. Namun sayangnya, aku tidak memerlukan penyergapan seperti itu. Aku sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, aku sudah tidak akan menolak lagi, bagiku… mau hidupku baik-baik saja ataupun tidak, semuanya sudah tidak berarti lagi, karena hidupku sudah hancur semenjak aku mengenal laki-laki brengsek bernama Hyunwoo yang merupakan anak dari bos ayahku. 

*****

Hyunwoo mengecup bibirku, tangannya bergerak membelai rambutku. 

“Jangan coba-coba kabur dariku kalau kau tidak ingin karir ayahmu berakhir begitu saja” bisik Hyunwoo dengan tegas. Ah, sudah berulang kali laki-laki brengsek itu mengatakan kalimat yang sama, kalimat yang selalu ia katakan setiap kali kami selesai berhubungan intim. Seolah ia tidak ingin kehilanganku, tapi kenapa mesti aku ? dengan statusnya sebagai anak ceo dari perusahaan ternama dan tampang yang cukup rupawan seharusnya ia bisa membeli wanita mana saja untuk diajaknya bersetubuh.

“Kenapa kau tidak menjawab iya ?” Tanya Hyunwoo. Matanya yang bernama biru menatapku dengan penuh amarah, ia memperkuat pelukannya padaku dan meligkarkan kakinya di pinggangku.

“Meskipun aku tidak menjawab, kau sendiri tahu akan jawabanku” balasku dengan datar.

Mataku hanya menatap langit-langit dari ruangan tidur megah yang menjadi tempat keberadaanku sekarang. Meskipun aku sudah sering kali dibawa Hyunwoo ke kamar di rumahnya yang megah, namun kamar dan rumah miliknya selalu saja membuatku takjub, barang-barang disana terlihat berkilau, berisikan keramik porselen karya seniman ternama dan beberapa barang lainnya berlapiskan emas dan berlian, semua barang di tata dengan rapih, nuansa putih dan emas terasa sangat kental di rungan kamar Hyunwoo, menunjukan betapa berkelasnya keluarga itu, namun mengapa anak laki-laki dari keluarga Park tersebut malah terlihat tidak berkelas sama sekali ? malah lebih terlihat seperti preman jalanan dengan dandanan compang camping dan selalu berbuat keributan dimanapun, satu-satunya hal baik yang ada di dalam diri Hyunwoo hanyalah wajah tampan dan kekayaan milik orang tuanya.

“Cup” lagi-lagi Hyunwoo mengecup bibirku lalu menyeringai. Ia berdiri dari tempat tidur, mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai lalu mengenakannya dengan santai.

“Aku akan meminta ayahku untuk menaikan jabatan ayahmu di perusahaan. Dengan begitu ayahmu akan lebih sibuk dan akan jarang pulang ke rumah, kau pun jadi bisa memiliki waktu lebih lama menemaniku, bukankah itu bagus ?” ucap Hyunwoo sambil mengancingkan lengan seragam sekolahnya.

Dasar brengsek ! Ia bahkan tidak menanyakan pendapatku perihal hal itu ! menemaninya lebih lama ? hah ! tentu saja itu semua tidak akan terjadi jika aku bisa mati hari ini, seusai aku pergi dari rumahnya aku harus segera mengakhiri hidupku dengan cara apapun ! aku benar-benar sudah muak hidup menjadi pemuas nafsu laki-laki brengsek sepertinya, terlebih lagi di usia ku yang masih 18 tahun, tentu saja tidak akan ada lagi kehidupan yang lebih baik bagiku di masa yang akan datang. Kehidupan sama sekali tidak berarti lagi untukku.

*****

Rumahku adalah rumah berpetak yang ukurannya kecill, bahkan bila dibandingkan dengan rumah kamar tidur di rumah milik Hyunwoo, rumahku hanyalah satu per tiga dari luas kamarnya. Letak rumah yang berada di dalam gang sempit, tidak memungkinkannya untuk dimasuki atau menjadi tempat parkir mobil. Jangankan mobil, menjadi jalur para penumpang motor pun sangat sulit, karena di gang menuju rumahku selalu terdapat anak-anak yang berlarian, menjadi tempat merumpi para ibu-ibu, sebuah jalanan yang multifungsi bagi para penduduk sekitarnya. Terakhir kali Hyunwoo mendatangi rumahku pada tiga bulan lalu benar-benar berhasil membuat emosinya meledak, dan ledakan emosi tersebut ia lampiaskan padaku dengan cara mengajakku melakukan hubungan intim lima kali sehari di keesokan harinya seusai ia kembali dari rumahku dan memulangkanku di jam dua dini hari, membuat ayahku marah-marah dengan cara memukulku dan mengataiku anak kurang ajar, dan tentu saja ayah tidak marah-marah saat Hyunwoo yang merupakan anak bos ayahku sedang bersamaku. Sejak saat itu aku aku tidak pernah diantar lagi olehnya maupun teman-temannya. Namun ia selalu memesankan taxi untuk mengantarku sampai gang di komplekku yang masih bisa dilalui oleh mobil. Begitupun dengan hari ini, saat aku keluar dari rumahnya, sebuah mobil biru lengkap dengan supirnya sudah siap sedia mengantarku pulang.

“Pulang dengan selamat, lalu kabari aku. Oke, Choi Jungyeon ?” ucap Hyunwoo sambil menyeringai. Entah apa maksud dari seringaiannya itu, namun aku selalu berhasil di buat tidak nyaman olehnya. 

Aku memalingkan wajah darinya tanpa membalas perkataan Hyunwoo sedikitpun, dan aku yakin bahwa sikapku itu membuat laki-laki tersebut kesal bukan main. Pintu mobil yang awalnya sudah ia bukakan malah ia tutup kembali dengan bantingan keras. 

“Buagh”

Hyunwoo mendorong tubuhku hingga membentur body mobil, lalu menekan leherku dengan kuat hingga rasanya sulit untuk bernafas.

“Tidak bisakah kau menjawab perkataanku dengan mulutmu itu , hah ?!” Tanya Hyunwoo dengan kesal.

Aku menutup mataku dan tidak melakukan pemberontakan apapun untuk lepas dari perlakuan kasar Hyunwoo, malah aku sangat mengharapkan sesuatu seperti ini terjadi sejak lama. Bukankah bagus jika aku bisa mengakhiri hidup di tangan laki-laki itu ? jadi aku tidak perlu merasa berdosa karena melakukan tindakan bunuh diri.

Bab terkait

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Awal

    Kehidupanku terasa baik-baik saja sebelum aku mengenal Hyunwoo. Meskipun aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan terkadang mendapat perlakuan yang tidak adil dari ayahku, namun aku masih bisa menikmati hidup karena keberadaan teman-temanku di sekolah. Aku bukanlah gadis yang penyindiri dan pemurung, aku sangat suka bersosialisasi dan ikut campur dalam permasalahan temanku, namun bukan dengan niat mengganggu melainkan membantu. Aku hanya tidak bisa membiarkan temanku terkena masalah dan menyuruhnya menyelesaikan sendiri, karena aku sendiri tahu betapa tidak menyenangkannya jika harus menghadapi sesuatu yang sulit itu sendirian. Namun, disitulah masalahku.Hyunwoo dan aku merupakan murid di sekolah yang berbeda. Ia merupakan siswa di sekolahan Sungkyukhwan yang merupakan sekolah elite dan diisi oleh anak-anak dari keluarga kaya dengan latar belakang yang bagus, sedangkan aku adalah siswi di sekolah Gemhwa yang merupakah sekolah swasta di pinggiran kota.

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri

    Malam harinya, di saat aku sendirian di rumah, aku membaringkan diri di tempat tidur, mencoba untuk terlelap dan melupakan semua kejadian yang ku alami tadi. Namun, sayangnya melupakan suatu kejadian memang tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kejadian itu adalah kejadian yang meningalkan kesan buruk dalam ingatan. Aku kembali mengingat cara Hyunwoo yang menyeringai sambil menghisap rokoknya, ah benar-benar mengerikan. Terlebih lagi ia terleihat sangat menikmati rasa sakit yang dirasakan Deok Kwon saat dirinya dipukuli, semua itu membuat sosok Hyunwoo terlihat seperti seorang psikopat. Jelas saja, orang normal mana yang senang melihat seseorang menderita. Dan membayangkan bahwa baru saja aku berurusan dengan orang semacam dia benar-benar mengganggu pikiranku. Membuatku terjaga hingga waktu ayahku pulang.Ayahku yang bernama Choi Suguk adalah seorang sales di perusahaan MT Electronic yang merupakan anak perusahaan dari MT Group, perusahaan yang sedang na

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri 2

    “Jungyeon… !!! Heiiiii!” Seol Mi berteriak memanggil namaku, ia berlarian menghampiri diriku yang masih berjalan dengan santai dan baru akan memasuki gerbang sekolah. Mataku membulat melihat tingkahnya yang terkesan aneh. Apakah sesuatu sedang terjadi tanpa sepengetahuanku ? mengapa ia seperti terburu-buru untuk memberitahukan sesuatu.Seol Mi memukul punggungku dengan keras hingga aku mengaduh kesakitan“Ya, Jeong Seol Mi ! Kenapa kau memukulku seperti itu ? Sakit tahu !” bentakku dengan kesal“Jungyeon Choi…sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin hingga menyeret preman dari sekolah Sungkyungkhwan ke sekolah kita, hah ?!” Tanya Seol Mi dengan histeris.“Preman ? apa maksudmu ?” mulutku ternganga, teringat kejadian sebelumnya, segera aku menyadari bahwa preman yang dimaksud teman sebangku ku itu adalah Hyunwoo, Park Hyunwoo yang meminta kawanannya memukuli Deok Kwon hingga babak belur, dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Ikatan

    “Buka bajumu !” perintah Hyunwoo saat kami sedang berada di kamarnya. Itu adalah pertama kalinya aku mendatangi kediaman Hyunwoo. Melihat kemegahan rumah dan ruang kamar tidurnya saja sudah berhasil membuatku terkejut, namun perintah Hyunwoo barusan lebih mengejutkan lagi ternyata.“Apa maksudmu ?” tanyaku dengan was-was. Kedua tanganku disilangkan di dada, menutupi bagian terpenting diriku dari pandangannya.“Bukankah sudah jelas apa maksudku itu” jawab Hyunwoo dengan santai. Ia menepuk-nepuk bantalan sofa empuk di pinggirnya “Buka bajumu dan duduklah kemari” lanjut Hyunwoo dengan senyum usil terukir di wajahnya.“Dasar gila !” celetukku.“HAHAHAHA” Hyunwoo tertawa dengan keras. Ia selalu puas tiap kali melihat raut kesal terpampang jelas di wajahku. Bahkan caci makiku selalu terdengar seperti puisi cinta di telinganya. Ya, puisi cinta yang selalu membuatnya gembira dan t

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Balik

    Jungyeon berjalan dengan linglung di sisi jalan, di sampingnya terdapat sungai Han yang mengalir dengan tenang, ia memandangi sungai tersebut dengan tatapan yang nanar, memikirkan seberapa dalamnya sungai tersebut, dan berapa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk kehabisan nafasnya jika tenggelam di sungai itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dipikirkan oleh orang normal yang hidup dengan baik. Sayangnya Jungyeon bukanlah salah satu dari orang normal tersebut, kehidupannya kan sudah benar-benar hancur sekarang. Angin yang berhembus terasa kencang dan menikam kulitnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, juga ketakutan, namun pada akhirnya tangan dan kakinya yang bergetar berhasil membuat dirinya berdiri di atas pembatas jembatan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan aksi bunuh diri yang selalu ia rencanakan, ia memajamkan mata dan merentangkan tangannya, merapalkan do'a agar dosa-dosanya akan diampuni oleh yang Maha Kuasa."KAU GILA YA?!" b

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Kedatangan yang Tak Terduga

    Puluhan tetes air berjatuhan dari pakaian yang dikenakan oleh Jungyeon, rambutnya masih belum kering sama sekali, dan tekanan air yang ia rasakan saat berada di dalam sungai masih bisa ia rasakan pula hingga saat ini. Jungyeon membuka pintu rumahnya dan mndapati ayahnya yang sedang duduk di tengah ruangan sambil menonton televisi, tidak biasanya orang itu sudah berada di rumah padahal matahari masih belum terbenam.Choi Suguk tertawa terbahak-bahak sambil mengipas dirinya dengan koran bekas dan memakan cemilan yang entah ia dapatkan dari mana, ia hanya menatap sekilas ke arah Jungyeon yang baru saja tiba di rumahnya "Kau sudah pulng?" tanya Choi Suguk berbasa basi, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli anak perempuannya itu pulang atau tidak, dan entah pula yang merasuki diirnya hingga berbicara seperti itu pada Jungyeon.Jungyeon sama sekali tidak menanggapi ucapan ayahnya, ia segera berjalan tertatih menuju kamarnya, mencari baju ganti, setelah itu baru berjalan ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Lamaran

    Jungyeon keluar dari kamarnya dalam keadaan yang berantakan, ia sama sekali tak menuruti perkataan ayahnya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulut lelaki itu. Pakaian kumal yang ia kenakan, rambutnya yang belum juga kering, dan lebam merah di pipi kanannya membuat wanita berbaju ungu tua itu merasa iba. Ia mendekati Jungyeon dan meraba wajahnya dengan lembut "Kau tidak apa-apa Nak? Kenapa kondisimu sampai seperti ini?" tanya wnaita itu dengan khawatir. Tak lama kemudian wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke arah Choi Suguk yang tengah ketakutan dan merasa malu, wanita itu menatap tajam Choi Suguk seakan siap untuk menembakan anak panah ke jantung lelaki itu.Berbeda dengan tatapannya pada Jungyeon yang penuh cinta, wanita itu memeluk Jungyeon dan mengusap punggungnya dengan lembut "Kau akan baik-baik saja selepas keluar dari rumah ini." Ujar wanita itu yang masih belum diketahui identitasnya.Di tempatnya berada Hyunwoo duduk dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29

Bab terbaru

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Lamaran

    Jungyeon keluar dari kamarnya dalam keadaan yang berantakan, ia sama sekali tak menuruti perkataan ayahnya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulut lelaki itu. Pakaian kumal yang ia kenakan, rambutnya yang belum juga kering, dan lebam merah di pipi kanannya membuat wanita berbaju ungu tua itu merasa iba. Ia mendekati Jungyeon dan meraba wajahnya dengan lembut "Kau tidak apa-apa Nak? Kenapa kondisimu sampai seperti ini?" tanya wnaita itu dengan khawatir. Tak lama kemudian wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke arah Choi Suguk yang tengah ketakutan dan merasa malu, wanita itu menatap tajam Choi Suguk seakan siap untuk menembakan anak panah ke jantung lelaki itu.Berbeda dengan tatapannya pada Jungyeon yang penuh cinta, wanita itu memeluk Jungyeon dan mengusap punggungnya dengan lembut "Kau akan baik-baik saja selepas keluar dari rumah ini." Ujar wanita itu yang masih belum diketahui identitasnya.Di tempatnya berada Hyunwoo duduk dengan

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Kedatangan yang Tak Terduga

    Puluhan tetes air berjatuhan dari pakaian yang dikenakan oleh Jungyeon, rambutnya masih belum kering sama sekali, dan tekanan air yang ia rasakan saat berada di dalam sungai masih bisa ia rasakan pula hingga saat ini. Jungyeon membuka pintu rumahnya dan mndapati ayahnya yang sedang duduk di tengah ruangan sambil menonton televisi, tidak biasanya orang itu sudah berada di rumah padahal matahari masih belum terbenam.Choi Suguk tertawa terbahak-bahak sambil mengipas dirinya dengan koran bekas dan memakan cemilan yang entah ia dapatkan dari mana, ia hanya menatap sekilas ke arah Jungyeon yang baru saja tiba di rumahnya "Kau sudah pulng?" tanya Choi Suguk berbasa basi, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli anak perempuannya itu pulang atau tidak, dan entah pula yang merasuki diirnya hingga berbicara seperti itu pada Jungyeon.Jungyeon sama sekali tidak menanggapi ucapan ayahnya, ia segera berjalan tertatih menuju kamarnya, mencari baju ganti, setelah itu baru berjalan ke

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Balik

    Jungyeon berjalan dengan linglung di sisi jalan, di sampingnya terdapat sungai Han yang mengalir dengan tenang, ia memandangi sungai tersebut dengan tatapan yang nanar, memikirkan seberapa dalamnya sungai tersebut, dan berapa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk kehabisan nafasnya jika tenggelam di sungai itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dipikirkan oleh orang normal yang hidup dengan baik. Sayangnya Jungyeon bukanlah salah satu dari orang normal tersebut, kehidupannya kan sudah benar-benar hancur sekarang. Angin yang berhembus terasa kencang dan menikam kulitnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, juga ketakutan, namun pada akhirnya tangan dan kakinya yang bergetar berhasil membuat dirinya berdiri di atas pembatas jembatan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan aksi bunuh diri yang selalu ia rencanakan, ia memajamkan mata dan merentangkan tangannya, merapalkan do'a agar dosa-dosanya akan diampuni oleh yang Maha Kuasa."KAU GILA YA?!" b

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Ikatan

    “Buka bajumu !” perintah Hyunwoo saat kami sedang berada di kamarnya. Itu adalah pertama kalinya aku mendatangi kediaman Hyunwoo. Melihat kemegahan rumah dan ruang kamar tidurnya saja sudah berhasil membuatku terkejut, namun perintah Hyunwoo barusan lebih mengejutkan lagi ternyata.“Apa maksudmu ?” tanyaku dengan was-was. Kedua tanganku disilangkan di dada, menutupi bagian terpenting diriku dari pandangannya.“Bukankah sudah jelas apa maksudku itu” jawab Hyunwoo dengan santai. Ia menepuk-nepuk bantalan sofa empuk di pinggirnya “Buka bajumu dan duduklah kemari” lanjut Hyunwoo dengan senyum usil terukir di wajahnya.“Dasar gila !” celetukku.“HAHAHAHA” Hyunwoo tertawa dengan keras. Ia selalu puas tiap kali melihat raut kesal terpampang jelas di wajahku. Bahkan caci makiku selalu terdengar seperti puisi cinta di telinganya. Ya, puisi cinta yang selalu membuatnya gembira dan t

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri 2

    “Jungyeon… !!! Heiiiii!” Seol Mi berteriak memanggil namaku, ia berlarian menghampiri diriku yang masih berjalan dengan santai dan baru akan memasuki gerbang sekolah. Mataku membulat melihat tingkahnya yang terkesan aneh. Apakah sesuatu sedang terjadi tanpa sepengetahuanku ? mengapa ia seperti terburu-buru untuk memberitahukan sesuatu.Seol Mi memukul punggungku dengan keras hingga aku mengaduh kesakitan“Ya, Jeong Seol Mi ! Kenapa kau memukulku seperti itu ? Sakit tahu !” bentakku dengan kesal“Jungyeon Choi…sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin hingga menyeret preman dari sekolah Sungkyungkhwan ke sekolah kita, hah ?!” Tanya Seol Mi dengan histeris.“Preman ? apa maksudmu ?” mulutku ternganga, teringat kejadian sebelumnya, segera aku menyadari bahwa preman yang dimaksud teman sebangku ku itu adalah Hyunwoo, Park Hyunwoo yang meminta kawanannya memukuli Deok Kwon hingga babak belur, dan

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri

    Malam harinya, di saat aku sendirian di rumah, aku membaringkan diri di tempat tidur, mencoba untuk terlelap dan melupakan semua kejadian yang ku alami tadi. Namun, sayangnya melupakan suatu kejadian memang tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kejadian itu adalah kejadian yang meningalkan kesan buruk dalam ingatan. Aku kembali mengingat cara Hyunwoo yang menyeringai sambil menghisap rokoknya, ah benar-benar mengerikan. Terlebih lagi ia terleihat sangat menikmati rasa sakit yang dirasakan Deok Kwon saat dirinya dipukuli, semua itu membuat sosok Hyunwoo terlihat seperti seorang psikopat. Jelas saja, orang normal mana yang senang melihat seseorang menderita. Dan membayangkan bahwa baru saja aku berurusan dengan orang semacam dia benar-benar mengganggu pikiranku. Membuatku terjaga hingga waktu ayahku pulang.Ayahku yang bernama Choi Suguk adalah seorang sales di perusahaan MT Electronic yang merupakan anak perusahaan dari MT Group, perusahaan yang sedang na

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Awal

    Kehidupanku terasa baik-baik saja sebelum aku mengenal Hyunwoo. Meskipun aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan terkadang mendapat perlakuan yang tidak adil dari ayahku, namun aku masih bisa menikmati hidup karena keberadaan teman-temanku di sekolah. Aku bukanlah gadis yang penyindiri dan pemurung, aku sangat suka bersosialisasi dan ikut campur dalam permasalahan temanku, namun bukan dengan niat mengganggu melainkan membantu. Aku hanya tidak bisa membiarkan temanku terkena masalah dan menyuruhnya menyelesaikan sendiri, karena aku sendiri tahu betapa tidak menyenangkannya jika harus menghadapi sesuatu yang sulit itu sendirian. Namun, disitulah masalahku.Hyunwoo dan aku merupakan murid di sekolah yang berbeda. Ia merupakan siswa di sekolahan Sungkyukhwan yang merupakan sekolah elite dan diisi oleh anak-anak dari keluarga kaya dengan latar belakang yang bagus, sedangkan aku adalah siswi di sekolah Gemhwa yang merupakah sekolah swasta di pinggiran kota.

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Hidup yang Tak Diinginkan

    Pernahkah kamu merasa sangat ingin mati ? kalau aku…ya. Bahkan saat ini, meskipun aku sedang terduduk di bangku taman yang berada di keramaian tengah kota sekalipun, keinginan untuk mati itu selalu menghantui. Aku bahkan memikirkan cara-cara untuk mengakhiri hidup paling cepat. Meminum racun, menabrakan diri ke truk, atau melompat ke rel kereta saat kereta melewat, melombat ke laut dan tenggelam, atau…menggantung diriku sendiri saat tidak ada seorang pun di rumah ? Hah…kenapa hidup rasanya begitu sulit ? menunetukan jenis kematian pun sesulit ini.“Puk”Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, namun saat ku menoleh, tidak ada siapapun disana. Hanya sekelebat bayangan hitam yang terasa sedang mengintip di tengah-tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang.“Aneh” batinku dalam hati “Apa itu halusinasi akibat dari terlalu sering melamun?” lanjut pikiranku. Hah. Bah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status