Share

Titik Awal

Author: Princesswaltz
last update Last Updated: 2021-08-26 22:43:17

Kehidupanku terasa baik-baik saja sebelum aku mengenal Hyunwoo. Meskipun aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan terkadang mendapat perlakuan yang tidak adil dari ayahku, namun aku masih bisa menikmati hidup karena keberadaan teman-temanku di sekolah. Aku bukanlah gadis yang penyindiri dan pemurung, aku sangat suka bersosialisasi dan ikut campur dalam permasalahan temanku, namun bukan dengan niat mengganggu melainkan membantu. Aku hanya tidak bisa membiarkan temanku terkena masalah dan menyuruhnya menyelesaikan sendiri, karena aku sendiri tahu betapa tidak menyenangkannya jika harus menghadapi sesuatu yang sulit itu sendirian. Namun, disitulah masalahku.

 

Hyunwoo dan aku merupakan murid di sekolah yang berbeda. Ia merupakan siswa di sekolahan Sungkyukhwan yang merupakan sekolah elite dan diisi oleh anak-anak dari keluarga kaya dengan latar belakang yang bagus, sedangkan aku adalah siswi di sekolah Gemhwa yang merupakah sekolah swasta di pinggiran kota. Perbedaan sekolah dan latar belakang seharusnya cukup kuat untuk tidak mempertemukan aku dengan Hyunwoo. Namun, kebiasaan Hyunwoo yang selalu bermain dari jalan ke jalan dan mengganggu murid dari sekolah lain yang ia jumpai adalah titik awal dari pertemuan kami.

Aku sangat ingat jelas dirinya saat pertama kali bertemu, tubuhnya yang tegap dan berotot dengan barang-barang branded yang menempel di tubuhnya sedang menghisap rokok di sebuah gang sempit pinggir kota yang merupakan area yang selalu aku lewati tiap kali pulang sekolah. Kulitnya terlihat mulus, tidak terdapat luka sedikitpun di wajah maupun tangannya, membuatku yakin bahwa ia bukanlah anggota gangster ataupun preman, dia hanya anak usil yang banyak gaya, matanya yang sipit menatap tajam Deok Kwon yang merupakan teman satu kelas ku, si ketua kelas yang baik hati dan dihormati anak-anak kelasku termasuk aku sendiri.

Hyunwoo mengedipkan matanya pada teman-temannya, lalu sedetik kemudian mereka langsung menghujani Deok Kwon dengan tendangan keras di tubuh dan wajahnya, sedangkan Hyunwoo hanya menyaksikan adegan kekerasan tersebut dengan seringaian. 

“Kurang ajar” batinku saat melihat adegan tersebut. Entah apa yang merasuki diriku saat itu, tiba-tiba saja keberanianku muncul dengan emosi yang membara membuatku merasa seperti superhero yang harus menyelamatkan ketua kelasku. Tanpa pikir panjang lagi, aku segera mengambil langkah untuk menghadapi kerumunan orang itu. Hyunwoo mengalihkan pandangannya padaku saat menyadari kehadiranku saat itu, ia melepaskan rokok dari mulutnya dan tersenyum

“Ada keperluan apa gadis cantik sepertimu datang kesini ?” Tanya nya sambil menyeringai

“Plaaak” tanpa banyak pikir lagi, aku langsung mendaratkan tamparan yang keras di wajahnya yang mulus hingga bercak merah timbul di kulitnya.

“Cih ! Brengsek ! apa-apaan kau ini ?!” bentak Hyunwoo, matanya melebar, dapat ku lihat ada api yang membara di dalam sorot matanya, wajahnya yang putih berubah menjadi merah padam, tangannya mengepal dengan urat-urat yang menonjol di permukaan kulit.

Aksi baku hantam terhenti saat suara Hyunwoo bergema, Semua mata mengarah padaku saat itu juga, termasuk Doek Kwon yang wajahnya sudah babak belur dengan darah yang mengalir dari hidungnya dan kaca matanya yang sudah terlepas dari tungkai hidung, mata Doek Kwon yang membengkak memandangiku dengan nanar, ia menggelengkan kepala dengan lemah. Seharusnya saat itu juga aku tahu bahwa aku sudah melakukan hal yang salah dan Doek Kwon sedang memperingatiku untuk kabur. Namun instingku tidaklah pernah tajam. Alih-alih kabur dari mereka, aku malah menasehati mereka seolah-olah mereka adalah sekelompok anak nakal yang masih mau mendengarkan nasehat dan bertobat.

“Itu yang ingin kutanyakan. Apa-apaan kalian ini, hah ?! Punya masalah apa kalian sampai harus memukuli orang seperti tadi ? dan Kau…” aku mengarahkan jari telunjuk tepat di depan wajah Hyunwoo “bisa-bisanya kau menyeringai melihat orang disakiti seperti itu. Kau ini manusia atau bukan ?!” lanjutku dengan nada yang meninggi.

“Hahahaha…” Hyunwoo tertawa terbahak-bahak, suara tawanya menggema ke seluruh sudut gang, namun tawanya bukanlah sesuatu yang menyenangkan, melainkan lebih terdengar seperti sirena pertanda perang. Hyunwoo membuang puntung rokok dan menginjaknya dengan sepatu kets mahal miliknya. Ia berjalan mendekatiku membuatku mundur beberapa langkah. Kawanan Hyunwoo ikut berdiri, seperti akan mendukung pimpinan mereka dari belakang.

“Kalian diam saja disana. Gadis ini milikku” ucap Hyunwoo pada kawanannya.

“Apa-apaan kau…” ucapku 

“Greeeep” Hyunwoo meraih tanganku dan menarik tubuhku dengan kasar hingga tubuh kami berbenturan. Tubuh Hyunwoo yang lebih tinggi dariku membuatku harus mendongakkan kepala agar bisa memandang matanya. Lagi-lagi laki-laki itu menyeringai.

 “Choi Jungyeon…” ucap Hyunwoo, ia menyebutkan namaku yang tertera di name tag seragam sekolahku. Tangan Hyunwoo menyentuh wajahku namun aku segera menepisnya dengan kasar. Rasa ngeri mulai aku rasakan saat ia semakin menekan tanganku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga aku bisa mendengar deru nafasnya dengan jelas. Aku menggeliat, mencoba melepaskan diri darinya, namun semakin aku ingin melepaskan diri, semakin kuat cengkeraman tangannya hingga membuatku merasakan sakit hingga ke tulang.

“Tidak usah memberontak, karena aku akan melepaskanmu sebentar lagi” bisik Hyunwoo. 

“Haruskah aku percaya pada orang sepertimu ?” tanyaku. Bibir Hyunwoo melengkung, ia semakin mendorong tubuhku ke tubuhnya hingga aku bisa merasakan detak jantungnya saat itu. Tangan kanan Hyunwoo mengangkat wajahku dan seketika ia mencium bibirku. Ciuman pertama yang terasa menjijikan. Aku memukul-mukul tubuh Hyunwoo dengan keras, namun Hyunwoo tidak juga melepaskanku, ia malah semakin melumat bibirku dengan cepat, ciumannya terasa semakin panas dan detak jantungnya terdengar semakin keras. Tunggu. Apakah itu benar detak jantungnya, atau malah detak jantungku ? Ah, sialan !

*****

Deok Kwon mengerjapkan matanya, suara-suara bising dan bau obat-obatan segera menyerang inderanya. Ah, kepalanya masih bergeming, dan rasa nyeri masih berdenyut di beberapa bagian

“Aw” dia mengaduh kesakitan ketika akan menggerakan tubuhnya. 

“Jangan bergerak dulu” ucapku

“Jungyeon ?” tanyanya, penglihatannya yang masih kabur membuat dia tak mampu melihat keberadaanku dengan jelas. Tangannya meraba-raba tempat tidur di mana ia terbaring. Aku meraih tangan yang penuh memar itu dan menggengamnya dengan hangat

“Ya. Aku disini” jawabku. Tiba-tiba saja Deok Kwon menangis tersedu-sedu. Ia ingin menghapus air mata dengan tangan kananya namun tidak bisa karena tangannya sedang dipasang gips. Aku memabantunya membasuh pipi Deok Kwon yang basah dengan tisu.

“Sudahlah jangan menangis seperti orang cengeng” ucapku.

Deok Kwon mengeratkan genggaman tangannya “Ma-maafkan aku Jungyeon huhuhu” ucap Deok Kwon sembari tersedu, air matanya membuat suara bass yang ia miliki tidak terdengar jelas, malah sengau yang ada.

“Hei, kenapa kau meminta maaf padaku ? kau kan tidak melakukan kesalahan apapun” jawabku dengan geram. Melihat orang yang tidak bersalah meminta maaf memang seringkali membuat darahku naik pitam. Terlebih lagi melihat kondisi Deok Kwon yang babak belur. Ah, seharusnya yang meminta maaf adalah si brengsek Hyunwoo, bukan orang baik seperti Deok Kwon, terlebih lagi Deok Kwon adalah korban dari kekerasan yang dilakukan Hyunwoo dan kawanannya. Siapapun akan merasa tidak adil jika melihat situasi seperti itu.

“Jungyeon…”panggil Deok Kwon

“Ya ?” sahutku

“Se-baiknya kau jangan datang ke sekolah besok, dan segera pindahlah dari Gemhwa. Aku akan meminta ayahku untuk membantu mengurus kepindahan sekolahmu” jelas Deok Kwon dengan segenap tenaga dan tekadnya. Suaranya terdengar serius, khawatir juga ketakutan. Aku bisa merasakan suara Deok Kwon yang bergetar begitu pula dengan tangannya yang menjadi dingin.

Ya Tuhan…sebengis apa kah sosok Hyunwoo sampai membuat ketua kelasku yang dikenal tegar dan berani menjadi ketakutan seperti itu. Dan mengapa Deok Kwon sangat mengkhawatirkanku seperti itu ? apakah sesuatu yang buruk akan terjadi padaku jika aku tidak mengikuti perkataan Deok Kwon ?

Related chapters

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri

    Malam harinya, di saat aku sendirian di rumah, aku membaringkan diri di tempat tidur, mencoba untuk terlelap dan melupakan semua kejadian yang ku alami tadi. Namun, sayangnya melupakan suatu kejadian memang tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kejadian itu adalah kejadian yang meningalkan kesan buruk dalam ingatan. Aku kembali mengingat cara Hyunwoo yang menyeringai sambil menghisap rokoknya, ah benar-benar mengerikan. Terlebih lagi ia terleihat sangat menikmati rasa sakit yang dirasakan Deok Kwon saat dirinya dipukuli, semua itu membuat sosok Hyunwoo terlihat seperti seorang psikopat. Jelas saja, orang normal mana yang senang melihat seseorang menderita. Dan membayangkan bahwa baru saja aku berurusan dengan orang semacam dia benar-benar mengganggu pikiranku. Membuatku terjaga hingga waktu ayahku pulang.Ayahku yang bernama Choi Suguk adalah seorang sales di perusahaan MT Electronic yang merupakan anak perusahaan dari MT Group, perusahaan yang sedang na

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri 2

    “Jungyeon… !!! Heiiiii!” Seol Mi berteriak memanggil namaku, ia berlarian menghampiri diriku yang masih berjalan dengan santai dan baru akan memasuki gerbang sekolah. Mataku membulat melihat tingkahnya yang terkesan aneh. Apakah sesuatu sedang terjadi tanpa sepengetahuanku ? mengapa ia seperti terburu-buru untuk memberitahukan sesuatu.Seol Mi memukul punggungku dengan keras hingga aku mengaduh kesakitan“Ya, Jeong Seol Mi ! Kenapa kau memukulku seperti itu ? Sakit tahu !” bentakku dengan kesal“Jungyeon Choi…sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin hingga menyeret preman dari sekolah Sungkyungkhwan ke sekolah kita, hah ?!” Tanya Seol Mi dengan histeris.“Preman ? apa maksudmu ?” mulutku ternganga, teringat kejadian sebelumnya, segera aku menyadari bahwa preman yang dimaksud teman sebangku ku itu adalah Hyunwoo, Park Hyunwoo yang meminta kawanannya memukuli Deok Kwon hingga babak belur, dan

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Ikatan

    “Buka bajumu !” perintah Hyunwoo saat kami sedang berada di kamarnya. Itu adalah pertama kalinya aku mendatangi kediaman Hyunwoo. Melihat kemegahan rumah dan ruang kamar tidurnya saja sudah berhasil membuatku terkejut, namun perintah Hyunwoo barusan lebih mengejutkan lagi ternyata.“Apa maksudmu ?” tanyaku dengan was-was. Kedua tanganku disilangkan di dada, menutupi bagian terpenting diriku dari pandangannya.“Bukankah sudah jelas apa maksudku itu” jawab Hyunwoo dengan santai. Ia menepuk-nepuk bantalan sofa empuk di pinggirnya “Buka bajumu dan duduklah kemari” lanjut Hyunwoo dengan senyum usil terukir di wajahnya.“Dasar gila !” celetukku.“HAHAHAHA” Hyunwoo tertawa dengan keras. Ia selalu puas tiap kali melihat raut kesal terpampang jelas di wajahku. Bahkan caci makiku selalu terdengar seperti puisi cinta di telinganya. Ya, puisi cinta yang selalu membuatnya gembira dan t

    Last Updated : 2021-08-26
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Balik

    Jungyeon berjalan dengan linglung di sisi jalan, di sampingnya terdapat sungai Han yang mengalir dengan tenang, ia memandangi sungai tersebut dengan tatapan yang nanar, memikirkan seberapa dalamnya sungai tersebut, dan berapa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk kehabisan nafasnya jika tenggelam di sungai itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dipikirkan oleh orang normal yang hidup dengan baik. Sayangnya Jungyeon bukanlah salah satu dari orang normal tersebut, kehidupannya kan sudah benar-benar hancur sekarang. Angin yang berhembus terasa kencang dan menikam kulitnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, juga ketakutan, namun pada akhirnya tangan dan kakinya yang bergetar berhasil membuat dirinya berdiri di atas pembatas jembatan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan aksi bunuh diri yang selalu ia rencanakan, ia memajamkan mata dan merentangkan tangannya, merapalkan do'a agar dosa-dosanya akan diampuni oleh yang Maha Kuasa."KAU GILA YA?!" b

    Last Updated : 2021-09-29
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Kedatangan yang Tak Terduga

    Puluhan tetes air berjatuhan dari pakaian yang dikenakan oleh Jungyeon, rambutnya masih belum kering sama sekali, dan tekanan air yang ia rasakan saat berada di dalam sungai masih bisa ia rasakan pula hingga saat ini. Jungyeon membuka pintu rumahnya dan mndapati ayahnya yang sedang duduk di tengah ruangan sambil menonton televisi, tidak biasanya orang itu sudah berada di rumah padahal matahari masih belum terbenam.Choi Suguk tertawa terbahak-bahak sambil mengipas dirinya dengan koran bekas dan memakan cemilan yang entah ia dapatkan dari mana, ia hanya menatap sekilas ke arah Jungyeon yang baru saja tiba di rumahnya "Kau sudah pulng?" tanya Choi Suguk berbasa basi, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli anak perempuannya itu pulang atau tidak, dan entah pula yang merasuki diirnya hingga berbicara seperti itu pada Jungyeon.Jungyeon sama sekali tidak menanggapi ucapan ayahnya, ia segera berjalan tertatih menuju kamarnya, mencari baju ganti, setelah itu baru berjalan ke

    Last Updated : 2021-09-29
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Lamaran

    Jungyeon keluar dari kamarnya dalam keadaan yang berantakan, ia sama sekali tak menuruti perkataan ayahnya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulut lelaki itu. Pakaian kumal yang ia kenakan, rambutnya yang belum juga kering, dan lebam merah di pipi kanannya membuat wanita berbaju ungu tua itu merasa iba. Ia mendekati Jungyeon dan meraba wajahnya dengan lembut "Kau tidak apa-apa Nak? Kenapa kondisimu sampai seperti ini?" tanya wnaita itu dengan khawatir. Tak lama kemudian wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke arah Choi Suguk yang tengah ketakutan dan merasa malu, wanita itu menatap tajam Choi Suguk seakan siap untuk menembakan anak panah ke jantung lelaki itu.Berbeda dengan tatapannya pada Jungyeon yang penuh cinta, wanita itu memeluk Jungyeon dan mengusap punggungnya dengan lembut "Kau akan baik-baik saja selepas keluar dari rumah ini." Ujar wanita itu yang masih belum diketahui identitasnya.Di tempatnya berada Hyunwoo duduk dengan

    Last Updated : 2021-09-29
  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Hidup yang Tak Diinginkan

    Pernahkah kamu merasa sangat ingin mati ? kalau aku…ya. Bahkan saat ini, meskipun aku sedang terduduk di bangku taman yang berada di keramaian tengah kota sekalipun, keinginan untuk mati itu selalu menghantui. Aku bahkan memikirkan cara-cara untuk mengakhiri hidup paling cepat. Meminum racun, menabrakan diri ke truk, atau melompat ke rel kereta saat kereta melewat, melombat ke laut dan tenggelam, atau…menggantung diriku sendiri saat tidak ada seorang pun di rumah ? Hah…kenapa hidup rasanya begitu sulit ? menunetukan jenis kematian pun sesulit ini.“Puk”Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, namun saat ku menoleh, tidak ada siapapun disana. Hanya sekelebat bayangan hitam yang terasa sedang mengintip di tengah-tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang.“Aneh” batinku dalam hati “Apa itu halusinasi akibat dari terlalu sering melamun?” lanjut pikiranku. Hah. Bah

    Last Updated : 2021-08-26

Latest chapter

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Lamaran

    Jungyeon keluar dari kamarnya dalam keadaan yang berantakan, ia sama sekali tak menuruti perkataan ayahnya, ia sama sekali tidak takut dengan ancaman yang keluar dari mulut lelaki itu. Pakaian kumal yang ia kenakan, rambutnya yang belum juga kering, dan lebam merah di pipi kanannya membuat wanita berbaju ungu tua itu merasa iba. Ia mendekati Jungyeon dan meraba wajahnya dengan lembut "Kau tidak apa-apa Nak? Kenapa kondisimu sampai seperti ini?" tanya wnaita itu dengan khawatir. Tak lama kemudian wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke arah Choi Suguk yang tengah ketakutan dan merasa malu, wanita itu menatap tajam Choi Suguk seakan siap untuk menembakan anak panah ke jantung lelaki itu.Berbeda dengan tatapannya pada Jungyeon yang penuh cinta, wanita itu memeluk Jungyeon dan mengusap punggungnya dengan lembut "Kau akan baik-baik saja selepas keluar dari rumah ini." Ujar wanita itu yang masih belum diketahui identitasnya.Di tempatnya berada Hyunwoo duduk dengan

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Kedatangan yang Tak Terduga

    Puluhan tetes air berjatuhan dari pakaian yang dikenakan oleh Jungyeon, rambutnya masih belum kering sama sekali, dan tekanan air yang ia rasakan saat berada di dalam sungai masih bisa ia rasakan pula hingga saat ini. Jungyeon membuka pintu rumahnya dan mndapati ayahnya yang sedang duduk di tengah ruangan sambil menonton televisi, tidak biasanya orang itu sudah berada di rumah padahal matahari masih belum terbenam.Choi Suguk tertawa terbahak-bahak sambil mengipas dirinya dengan koran bekas dan memakan cemilan yang entah ia dapatkan dari mana, ia hanya menatap sekilas ke arah Jungyeon yang baru saja tiba di rumahnya "Kau sudah pulng?" tanya Choi Suguk berbasa basi, sebenarnya ia sama sekali tidak peduli anak perempuannya itu pulang atau tidak, dan entah pula yang merasuki diirnya hingga berbicara seperti itu pada Jungyeon.Jungyeon sama sekali tidak menanggapi ucapan ayahnya, ia segera berjalan tertatih menuju kamarnya, mencari baju ganti, setelah itu baru berjalan ke

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Balik

    Jungyeon berjalan dengan linglung di sisi jalan, di sampingnya terdapat sungai Han yang mengalir dengan tenang, ia memandangi sungai tersebut dengan tatapan yang nanar, memikirkan seberapa dalamnya sungai tersebut, dan berapa waktu yang dibutuhkan seseorang untuk kehabisan nafasnya jika tenggelam di sungai itu, pemikiran-pemikiran yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dipikirkan oleh orang normal yang hidup dengan baik. Sayangnya Jungyeon bukanlah salah satu dari orang normal tersebut, kehidupannya kan sudah benar-benar hancur sekarang. Angin yang berhembus terasa kencang dan menikam kulitnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, juga ketakutan, namun pada akhirnya tangan dan kakinya yang bergetar berhasil membuat dirinya berdiri di atas pembatas jembatan, tinggal selangkah lagi untuk melakukan aksi bunuh diri yang selalu ia rencanakan, ia memajamkan mata dan merentangkan tangannya, merapalkan do'a agar dosa-dosanya akan diampuni oleh yang Maha Kuasa."KAU GILA YA?!" b

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Ikatan

    “Buka bajumu !” perintah Hyunwoo saat kami sedang berada di kamarnya. Itu adalah pertama kalinya aku mendatangi kediaman Hyunwoo. Melihat kemegahan rumah dan ruang kamar tidurnya saja sudah berhasil membuatku terkejut, namun perintah Hyunwoo barusan lebih mengejutkan lagi ternyata.“Apa maksudmu ?” tanyaku dengan was-was. Kedua tanganku disilangkan di dada, menutupi bagian terpenting diriku dari pandangannya.“Bukankah sudah jelas apa maksudku itu” jawab Hyunwoo dengan santai. Ia menepuk-nepuk bantalan sofa empuk di pinggirnya “Buka bajumu dan duduklah kemari” lanjut Hyunwoo dengan senyum usil terukir di wajahnya.“Dasar gila !” celetukku.“HAHAHAHA” Hyunwoo tertawa dengan keras. Ia selalu puas tiap kali melihat raut kesal terpampang jelas di wajahku. Bahkan caci makiku selalu terdengar seperti puisi cinta di telinganya. Ya, puisi cinta yang selalu membuatnya gembira dan t

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri 2

    “Jungyeon… !!! Heiiiii!” Seol Mi berteriak memanggil namaku, ia berlarian menghampiri diriku yang masih berjalan dengan santai dan baru akan memasuki gerbang sekolah. Mataku membulat melihat tingkahnya yang terkesan aneh. Apakah sesuatu sedang terjadi tanpa sepengetahuanku ? mengapa ia seperti terburu-buru untuk memberitahukan sesuatu.Seol Mi memukul punggungku dengan keras hingga aku mengaduh kesakitan“Ya, Jeong Seol Mi ! Kenapa kau memukulku seperti itu ? Sakit tahu !” bentakku dengan kesal“Jungyeon Choi…sebenarnya apa yang kau lakukan kemarin hingga menyeret preman dari sekolah Sungkyungkhwan ke sekolah kita, hah ?!” Tanya Seol Mi dengan histeris.“Preman ? apa maksudmu ?” mulutku ternganga, teringat kejadian sebelumnya, segera aku menyadari bahwa preman yang dimaksud teman sebangku ku itu adalah Hyunwoo, Park Hyunwoo yang meminta kawanannya memukuli Deok Kwon hingga babak belur, dan

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Pengorbanan Diri

    Malam harinya, di saat aku sendirian di rumah, aku membaringkan diri di tempat tidur, mencoba untuk terlelap dan melupakan semua kejadian yang ku alami tadi. Namun, sayangnya melupakan suatu kejadian memang tidak semudah membalikan telapak tangan, apalagi jika kejadian itu adalah kejadian yang meningalkan kesan buruk dalam ingatan. Aku kembali mengingat cara Hyunwoo yang menyeringai sambil menghisap rokoknya, ah benar-benar mengerikan. Terlebih lagi ia terleihat sangat menikmati rasa sakit yang dirasakan Deok Kwon saat dirinya dipukuli, semua itu membuat sosok Hyunwoo terlihat seperti seorang psikopat. Jelas saja, orang normal mana yang senang melihat seseorang menderita. Dan membayangkan bahwa baru saja aku berurusan dengan orang semacam dia benar-benar mengganggu pikiranku. Membuatku terjaga hingga waktu ayahku pulang.Ayahku yang bernama Choi Suguk adalah seorang sales di perusahaan MT Electronic yang merupakan anak perusahaan dari MT Group, perusahaan yang sedang na

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Titik Awal

    Kehidupanku terasa baik-baik saja sebelum aku mengenal Hyunwoo. Meskipun aku berasal dari keluarga yang sangat sederhana dan terkadang mendapat perlakuan yang tidak adil dari ayahku, namun aku masih bisa menikmati hidup karena keberadaan teman-temanku di sekolah. Aku bukanlah gadis yang penyindiri dan pemurung, aku sangat suka bersosialisasi dan ikut campur dalam permasalahan temanku, namun bukan dengan niat mengganggu melainkan membantu. Aku hanya tidak bisa membiarkan temanku terkena masalah dan menyuruhnya menyelesaikan sendiri, karena aku sendiri tahu betapa tidak menyenangkannya jika harus menghadapi sesuatu yang sulit itu sendirian. Namun, disitulah masalahku.Hyunwoo dan aku merupakan murid di sekolah yang berbeda. Ia merupakan siswa di sekolahan Sungkyukhwan yang merupakan sekolah elite dan diisi oleh anak-anak dari keluarga kaya dengan latar belakang yang bagus, sedangkan aku adalah siswi di sekolah Gemhwa yang merupakah sekolah swasta di pinggiran kota.

  • Bad Guy : Aku ingin menjadi baik untukmu   Hidup yang Tak Diinginkan

    Pernahkah kamu merasa sangat ingin mati ? kalau aku…ya. Bahkan saat ini, meskipun aku sedang terduduk di bangku taman yang berada di keramaian tengah kota sekalipun, keinginan untuk mati itu selalu menghantui. Aku bahkan memikirkan cara-cara untuk mengakhiri hidup paling cepat. Meminum racun, menabrakan diri ke truk, atau melompat ke rel kereta saat kereta melewat, melombat ke laut dan tenggelam, atau…menggantung diriku sendiri saat tidak ada seorang pun di rumah ? Hah…kenapa hidup rasanya begitu sulit ? menunetukan jenis kematian pun sesulit ini.“Puk”Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang, namun saat ku menoleh, tidak ada siapapun disana. Hanya sekelebat bayangan hitam yang terasa sedang mengintip di tengah-tengah keramaian orang yang sibuk berlalu lalang.“Aneh” batinku dalam hati “Apa itu halusinasi akibat dari terlalu sering melamun?” lanjut pikiranku. Hah. Bah

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status