Share

Terima Kasih, Cinta

"Hah?! Tiana mau pakai kaca mata? Wahh... Seperti apa nanti ya?"

Tino melotot lebar saat diberi tahu oleh adik kembaran perempuannya kalau Tiana akan memakai kaca mata nantinya.

"Tentu saja Tiana tambah cantik! Beautiful!" seru anak itu tersenyum manis.

"Heleh, dasar wanita!" remeh Tino mencebikkan bibirnya.

"Ihhh... Kakak!" Tiana langsung menjambak rambut Tino seketika.

Meskipun kesakitan, tapi kalau yang menyakiti Tiana, dia tidak akan membalas, mungkin hanya berteriak sekeras-kerasnya.

Tiana juga nakal, tapi saat dia disalahi lebih dulu. Lain dari itu, bocah perempuan itu jarang sekali terpancing emosinya, apalagi dia sudah tidak lagi tantrum seperti saat dia sakit waktu dulu-dulu.

"Untung saja kalian mengetahuinya lebih dulu, jadi bisa cepat ditangani," ujar Ferdi kini duduk di sofa dan menatap Sebastian yang menjaga dua anaknya.

"Iya Pa, aku sendiri juga tidak tahu kalau mata Tiana rabun."

"Tidak papa pakai kaca mata, dia akan semakin cantik nantinya." Ferdi tersenyum da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status