Beranda / Romansa / BURONAN / 12. PERKENALAN

Share

12. PERKENALAN

Penulis: Herofah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-07 05:36:47

Masa setelah prolog...

Seorang gadis tampak bersembunyi dari kejaran lelaki asing yang memukuli preman-preman gadungan yang memperkosanya di jalanan tadi.

Gadis itu merapikan pakaiannya. Membekap mulutnya agar lelaki yang kini berteriak memanggil namanya itu tidak mengetahui keberadaannya.

Cukup lama dia bersembunyi hingga akhirnya si lelaki tadi menghilang dari sekitar lokasi persembunyiannya.

Dengan pakaian compang-camping Gadis bernama Rheyna itu keluar dari tempat persembunyiannya dan kembali berlari.

Meski, dirinya tak tahu kemana lagi kini dia harus pergi.

Seluruh barang-barang berharga miliknya raib bahkan saat Rheyna kembali ke lokasi dimana dirinya di perkosa tadi, Rheyna tak menemukan keberadaan tasnya di sana.

Rheyna bingung.

Benar-benar bingung.

Hingga setelahnya, dia hanya bisa menangis.

Menangis seorang diri sambil terus melangkahkan kakinya menyusuri trotoar di sepanjang jalan yang dia lalui.

Tatapan gadis itu kosong.

Lelehan air matanya terus saja mengalir meski tanpa isakan.

Rheyna tahu, hidupnya kini sudah benar-benar hancur.

Hancur-sehancur-hancurnya.

Dia tak memiliki apapun lagi.

Tak ada KTP, Paspor, Visa.

Semua benda berharga yang tersisa itu sudah hilang entah kemana.

Pupus sudah, harapan terakhir Rheyna bahwa dirinya bisa kembali pulang ke Indonesia.

Setelah cukup lama berjalan, Rheyna merasa lelah.

Rheyna duduk di sebuah bangku taman di tengah kota.

Gerimis masih turun dan membasahi tubuhnya yang setengah terbuka.

Rheyna memeluk tubuhnya sendiri. Bibirnya gemetar karena kedinginan.

Saat Rheyna hendak bangkit mencari tempat berteduh, tanpa sengaja sebuah foto terjatuh dari saku celananya yang sobek.

Rheyna buru-buru mengambilnya dan melindunginya dari hujan.

Ini satu-satunya benda berharga yang Rheyna miliki saat ini. Satu-satunya benda pengobat rasa rindunya terhadap keluarga yang dulu mengurusnya di yayasan.

Keluarga pemilik panti asuhan tempat dimana Rheyna menghabiskan masa kecilnya yang bahagia.

Keluarga Abi Amir dan Ummi Salamah.

Sepasang suami istri yang sudah Rheyna anggap seperti orang tuanya sendiri.

Setelah mendapat tempat berteduh di depan sebuah ruko yang sudah tutup, Rheyna berjongkok di emperan toko sambil terus menangis.

Tatapannya terus menatap foto ditangannya yang gemetaran. Saking dingin.

Foto itu di ambil di hari raya idul fitri terakhir sebelum Rheyna di adopsi.

Dalam foto itu, ada Abi dan Ummi yang sedang memangku Runi sang cucu. Lalu ada Mba Siti, Mba Zulfa, Mba Aminah dan Latifah, mereka anak-anak perempuan Ummi. Sisanya ada dua lelaki dewasa lain di sana. Mereka adalah Mas Wisnu, suaminya Mba Siti dan Ustadz Rakha.

Malam semakin larut namun gerimis yang turun sejak sore tadi tak juga berhenti.

Hawa dinginnya menusuk hingga ke tulang. Tubuh ringkih gadis berpakaian minim itu sudah hampir membeku. Dadanya mulai sesak karena kesulitan bernapas, saking dinginnya cuaca malam di Las Vegas.

Rheyna masih di sana, meringkuk di emperan toko dengan tubuh menggigil ketika seseorang menghampirinya dari arah belakang.

Rheyna terkejut bukan main. Dia takut kalau-kalau preman-preman yang tadi memperkosanya kembali.

Sosok dalam kegelapan itu berjalan semakin mendekat, derap langkahnya seperti sebuah hitungan mundur bom waktu.

Dalam diam Rheyna merencanakan sesuatu.

"Ternyata kamu di sini? Aku sudah mencarimu kemana-mana tadi,"

Rheyna menangkap sebuah suara.

Suara seorang lelaki yang kini berdiri tepat dihadapannya.

Memberanikan diri Rheyna mendongakkan kepalanya untuk memastikan kalau lelaki itu bukan salah satu anggota si preman tadi.

Saat tatapan Rheyna berhasil menangkap wajah lelaki dihadapannya, Rheyna bersyukur ternyata dugaannya benar. Tapi...

Astaga!

Pekik Rheyna dalam hati. Kedua bola mata Rheyna yang bulat melotot.

Sebab lelaki yang kini berdiri di hadapan Rheyna memang bukan salah satu anggota preman jahat yang tadi telah melecehkannya di jalanan, melainkan seorang lelaki yang ditemuinya di kediaman dokter Albert.

Dia, si lelaki bertopeng yang telah membunuh Dokter jagal itu.

Rheyna masih ingat betul wajah lelaki itu.

"Ayo ikut denganku jika kamu tidak mau mati kedinginan di sini," ucap lelaki itu pada Rheyna.

Rheyna tidak bereaksi. Tubuhnya semakin menempel ke dinding toko. Dia tampak ketakutan.

"Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu," kata lelaki itu lagi seolah tau apa yang dirasakan oleh Rheyna. Lelaki itu mengulurkan tangannya ke arah Rheyna.

Ragu-ragu Rheyna menyambut uluran tangan itu dan mencoba berdiri.

Tapi belum sempat berdiri tegak, Rheyna malah menarik tangan lelaki itu mendekat dan menghantam selangkangan si lelaki itu menggunakan tumitnya.

Lelaki itu mengerang tertahan akibat nyeri luar biasa yang dia rasakan di organ intimnya.

Sementara Rheyna memanfaatkan hal itu untuk kabur. Gadis itu langsung berlari sejauh mungkin dia bisa.

Lelaki itu tidak menyerah, meski dia masih merasakan ngilu di selangkangannya, tapi dia tetap mengejar Rheyna saat itu juga.

Adegan kejar-kejaran pun terjadi antara Rheyna dengan si lelaki tadi.

Sampai tibalah mereka di sebuah stasiun kereta api.

Rheyna kebingungan.

Gadis itu celingukan kesana kemari mencari perlindungan sayangnya tak ada seorang pun manusia yang bisa dimintai tolong olehnya saat itu karena keadaan stasiun yang memang sangat sepi.

Rheyna kembali berlari melewati lorong menuju sisi lain stasiun dan saat dia hendak berbelok menuju tangga, dari arah tikungan sebuah tangan kokoh menarik tubuh Rheyna dan membekap mulut wanita itu dari belakang. Hingga tubuh keduanya kini saling berhimpitan satu sama lain.

"Ssstt, preman-preman yang tadi memperkosamu masih berkeliaran di ujung jalan yang akan kamu lalui, kamu hanya punya dua pilihan sekarang, aku tidak akan memaksa," ucap lelaki yang saat itu membekap Rheyna. Dia masih lelaki yang sama.

Tubuh Rheyna yang terus meronta membuat lelaki itu agak kewalahan. Tubuh Rheyna memang kecil, tapi tenaganya luar biasa, pikir si lelaki kebingungan.

"Ikut denganku, atau kamu akan menjadi santapan preman-preman itu lagi. Dan jika hal itu sampai terjadi, aku tidak akan menolongmu lagi,"

Rheyna terkesiap. Perlawanannya mengendur perlahan hingga akhirnya Rheyna benar-benar diam.

Lelaki itu melepaskan tubuh Rheyna dari dekapannya.

Lalu kembali mengulurkan sebelah tangannya.

Ragu-ragu Rheyna menyambut uluran tangan itu.

"Kita mau kemana?" tanya Rheyna dengan perasaan takut luar biasa. Bayang-bayang kejadian di malam pembunuhan dokter Albert kembali merasuk dalam ingatannya.

"Kita ke Flatku,"

Kening Rheyna mengernyit. "Flat?"

"Ya, Flat. Tempat tinggalku,"

Seperti tersadar dari sesuatu, ke dua bola mata Rheyna membola.

"Kamu orang Indonesia?" tanya Rheyna dengan wajah yang terlihat kaget. Sangat kaget.

Lelaki itu mengesah. "Daritadi juga aku bicara menggunakan bahasa Indonesiakan? Kamu baru sadar?"

Rheyna menundukan kepalanya. Merasa malu. Mungkin saking takut, Rheyna sampai tidak engeuh jika lelaki itu memang mengajaknya bicara menggunakan bahasa Indonesia sejak tadi.

"Jadi, bagaimana? Mau ikut denganku tidak?" tanya lelaki itu lagi. Bekas luka sayatan di perutnya mulai berdenyut-denyut.

"Iya, aku mau!" Rheyna mengangguk cepat.

Entah kenapa, saat mengetahui kalau lelaki ini satu negara dengannya, perasaan takut yang sempat menguasai dirinya seketika hilang begitu saja. Menguap entah kemana.

Lelaki itu pun melangkah di ikuti Rheyna di belakangnya.

Tak ada percakapan yang berarti sepanjang perjalanan mereka menuju Flat milik lelaki itu.

"Namamu siapa?" tanya Rheyna tiba-tiba di tengah perjalanan.

Lelaki itu menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Namaku Sammy. Kamu bisa panggil aku, Sam,"

Dan Rheyna pun tersenyum.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wiro Sableng
cerita yg menarik
goodnovel comment avatar
Busrizal Rizal
bagus ceritanya thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • BURONAN   13. HIPOTERMIA

    "Namamu siapa?" tanya Rheyna tiba-tiba di tengah perjalanan.Lelaki itu menghentikan langkahnya dan berbalik."Namaku Sammy. Kamu bisa panggil aku, Sam,"Dan Rheyna pun tersenyum.Seandainya saja dia tahu lebih awal kalau si lelaki bertopeng itu adalah orang Indonesia, Rheyna tidak akan kabur waktu itu.Angin yang berhembus menerpa tubuh Rheyna membuat gadis itu semakin kedinginan. Rheyna menghentikan langkahnya karena merasakan sebagian tubuhnya hampir membeku. Tubuhnya yang sudah seratus pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • BURONAN   14. PEMBALUT

    Iklim di Las Vegas sebagian besar kering dan gersang, dengan musim panas yang terik dan musim dingin yang tidak terlalu ekstrim. Kota ini menerima sangat sedikit curah hujan dan biasanya berlangsung cepat.Sejak Sammy menginjakkan kakinya di Las Vegas dua tahun yang lalu, hujan yang turun bisa terhitung jari.Termasuk gerimis malam tadi.Itu hujan ke sepuluh yang terjadi di Las Vegas selama Sammy tinggal di kota dosa itu. Selebihnya hanya salju yang turun itupun tidak pernah berlangsung lama.Harusnya intensitas terjadinya hipotermia pada seseorang di Las Vegas itu kecil kecuali orang itu memang pernah mengalami hal semacam itu sebelumnya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • BURONAN   15. AKU BUKAN ORANG ISLAM!

    Malam itu Sammy mengajak Rheyna keluar. Dengan pakaian milik Sammy yang kebesaran, Rheyna tampak seperti badut. Hoodie milik Sammy lebih pantas dikatakan sebagai daster ditubuhnya yang mungil. Melihat hal tersebut Sammy ingin tertawa tapi dia tahan karena gengsi. Bahkan hanya untuk tersenyum saja Sammy harus bermain petak umpat dulu. "Pakai ini," Sammy menyodorkan sebuah masker wajah dan topi kepada Rheyna. Saat Rheyna sudah memakai ke dua benda itu tatapan Sammy terus mengawasinya membuat Rheyna gugup. "Kenapa? Ada yang aneh?" tanya Rheyna yang tak nyaman diperhatikan Sammy begitu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • BURONAN   16. KARENA AKU MASIH PUNYA HATI!

    Malam itu Sammy dan Rheyna sepakat untuk tidak lagi menggunakan uang yang dibawa oleh Sammy.Setelah berkeliling mencari pekerjaan paruh waktu tapi tak juga mendapatkannya, akhirnya Rheyna memiliki ide.Bermodal gitar hasil pinjaman, Rheyna mengajak Sammy mengamen. Mereka mengamen di beberapa titik pusat kota yang ramai dikunjungi masyarakat setempat yang kemungkinan aman dari jangkauan Mami Grace. Sammy perlu mewaspadai segala hal terburuk yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.I'd climb every mountain...And swim every ocean...Just to be with you...

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • BURONAN   17. YOU KNOW THIS BEER?

    Keesokan harinya, ketika Rheyna terbangun dari tidur, Sammy sudah tidak ada di sofa ruang tamu.Awalnya Rheyna berpikir Sammy pasti sengaja menghindarinya karena masih tersinggung atas ucapan Rheyna semalam.Saat Rheyna beranjak ke dapur, dia mendapati menu sarapan sudah terhidang di atas meja serta sebuah pesan singkat yang Sammy tulis di potongan kertas.Aku pergi dulu, ada urusan dengan teman. Mungkin sore aku pulang.SammyRheyna tersenyum.Dia merasa lega. Ternyata Sammy tidak marah dan Rheyna sangat bersyukur akan hal itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • BURONAN   18. IDENTITAS BARU

    Hari ini Sammy pergi pagi-pagi sekali.Dia berencana untuk menjenguk Kakek di rumah sakit, lalu bertemu dengan Ricky untuk membicarakan masalah yang kemarin belum sempat Sammy bicarakan dengan Ricky karena dia masih dilema.Tapi hari ini, Sammy yakin untuk mengutarakan niatnya itu, dia tidak akan menundanya lagi.Kata dokter di rumah sakit, keadaan Kakek sudah jauh lebih baik dan Sammy lega mendengar hal itu.Sepulangnya dari rumah sakit, Sammy dan Ricky bertemu di stasiun kereta bawah tanah.Sammy memberikan tas mini berisi barang-barang berharga milik Rheyna pada Ricky."Setelah aku cek ulang, ternyata di dalam tas itu ada dua kartu tanda pengenal. Dua-duanya memakai foto Rheyna dengan penampilan berbeda, yang satu asli dan yang satu kartu identitas palsu. Paspor dan Visanya juga sama beridentitas palsu. Itu artinya identitas asli Rheyna di Amerika mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • BURONAN   19. GARA-GARA KONDOM

    Selesai pertemuan di stasiun, Sammy mengajak Ricky mampir ke flatnya untuk makan malam bersama seperti kemarin.Sesampainya di flat, Sammy menaruh barang belanjaan yang dibeli Ricky di meja dapur dan meminta Rheyna untuk memasak makan malam untuk mereka.Dengan senang hati Rheyna pun melaksanakan perintah Sammy.Rheyna mulai mengeluarkan satu persatu isi belanjaan yang dibawa Sammy tadi di mana isinya memang bahan-bahan makanan mentah semua.Ada telur, ayam, sayur mayur, roti dan beberapa buah-buahan segar.Awalnya Rheyna berpikir dia sudah mengeluarkan semua bahan-bahan itu dari kantong belanjaan, namun saat dicek kembali ternyata Rheyna menemukan satu benda kecil berbentuk persegi di dalamnya.Rheyna mengambil benda itu dan cukup kaget saat mengetahui apa benda itu sebenarnya.Milik siapa benda ini?Ricky atau Sammy?

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • BURONAN   20. PEMBUKTIAN

    "Ini," Sammy memberikan segelas coklat panas untuk Rheyna. Saat itu mereka sudah sampai di flat. Rheyna menerimanya dengan sukacita. "Terima kasih," ujarnya dengan senyuman tipis. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Sammy kemudian. "Agamamu apa Mr. Sam?" tanya Rheyna cepat. Sammy mengerutkan kening. Untuk apa dia tanya-tanya agama? Apa dia ingin menceramahiku lagi? Pikir Sammy dalam hati, jadi curiga meski akhirnya dia menjawab juga. "Aku tidak punya agama," Rheyna manggut-manggut. "Pantas kalau begitu. Tapi perlu kau tahu Mr. Sam, hubungan sesama jenis itu tidak baik," "What?" pekik Sammy kaget. "Ya hubungan sesama jenis? Kamu dan Ricky itu gaykan? Kalian berpacarankan?" todong Rheyna yang masih berusaha mengendalikan emosinya. Sammy melongo. "Kalau di Agamaku, yang namanya hubungan sesama jenis itu jelas haram hukumnya! Itu termasuk dosa besar," ucap Rheyna lagi denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-23

Bab terbaru

  • BURONAN   81. EPILOG

    Rheyna Kirana...Bersama dengan ponsel ini, aku ingin memberitahukan sesuatu.Kau bisa lihat pada bagian galeri, terdapat foto pria dan wanita yang sedang melangsungkan pernikahan.Sebuah pernikahan yang dilaksanakan di salah satu gereja ternama di Surabaya dari pasangan pengantin bernama Jerico dan Amaya.Pernikahan mereka sangat harmonis meski dilandasi atas perbedaan agama, di mana Jerico adalah seorang Kristen, sementara Amaya adalah seorang muslim.Hingga pada suatu hari, Amaya rela melepas hijab dan mengganti agamanya demi mengikuti kepercayaan sang Suami.Amaya rela diusir dari rumah bahkan keberadaannya sudah tak diakui lagi oleh keluarga.Amaya hamil lalu melahirkan seorang anak lelaki yang dia beri nama Ricky Pradana.Sejauh memiliki Ricky, jalinan rumah tangga mereka masih harmonis, hingga akhirnya malapetaka itu datang saat Amaya hamil anak kedua.Saat itu, Amaya mengetahui bahwa Jerico bers

  • BURONAN   80. ALASAN UNTUK MELANJUTKAN HIDUP

    Seharian ini Sammy terus memikirkan tentang sesosok wajah bocah lelaki yang dia lihat di dalam foto keluarga Rheyna.Sammy yakin betul dia pernah melihat foto itu sebelumnya.Seharian Sammy memutar otak untuk mengingat-ingat tentang hal itu, hingga akhirnya Sammy pun berhasil mengingatnya.Lelaki itu langsung berlari mencari ponselnya dan menelepon pihak lapas di mana Ricky, sahabatnya kini menjalani hukuman.Sammy harus memastikannya lebih lanjut dari mulut Ricky sendiri mengenai apa yang kini dia ketahui.Saat telepon itu tersambung dan Sammy bicara dengan salah satu petugas lapas untuk memberitahukan maksudnya, lelaki itu justru dikejutkan dengan sebuah kabar buruk yang membuatnya terlihat sangat syok."Maaf Tuan Langit, narapidana bernama Ricky baru saja ditemukan dalam keadaan tewas di dalam sel tahanannya tadi pagi. Dari hasil penyelidikan, diduga Ricky bunuh diri,"*****Setelah mendapat kabar meninggalny

  • BURONAN   79. RAHASIA DIBALIK FOTO KELUARGA

    Ini adalah hari pertama Sammy mulai bekerja di perusahaan milik Norman.Lelaki itu terlihat gagah dalam balutan jas hitam kantor dan dasi yang terpasang rapi di depan dadanya."Sepertinya, mulai sekarang aku harus belajar cara memasang dasi," gumam Rheyna saat dia membantu Sammy berpakaian.Sammy kembali memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin. Entah kenapa, dia merasa aneh dengan penampilannya yang tampak rapi begini."Aku merasa, pakaian ini tidak cocok untukku Rheyna," serunya masih dengan tatapan mengarah ke cermin.Rheyna melingkarkan kedua tangannya di perut Sammy, memeluknya dari belakang. "Memang benar, kamu tidak cocok berpakaian seperti ini," balas Rheyna sambil tertawa kecil.Sammy membalikkan badan. "Bagaimana jika aku membatalkan saja rencana untuk bergabung di perusahaan Ayah?""Lalu, kamu mau bekerja apa?"Sammy menatap Rheyna lekat seraya menarik kuat pinggul Rheyna, sehingga kedua perut m

  • BURONAN   78. BERSAMA-SAMA MENUJU SURGA

    Menikah adalah satu momen sakral dalam kehidupan seorang manusia.Menikah adalah fase di mana kita akan menentukan siapa yang akan menjadi pendamping kita menjalani hari-hari di sisa usia.Semua seperti mimpi bagi Rheyna dan Sammy.Ketika mereka terbangun, dan membuka mata hari ini, tepatnya di hari pernikahan kedua mereka yang akan dilangsungkan dengan acara yang meriah.Hari-hari berat di mana keduanya harus hidup terpisah sebentar lagi akan berlalu karena selepas menikah nanti, Rheyna dan Sammy berjanji akan terus bersama mengarungi masalah apapun yang akan terjadi di depan.Kehadiran Sammy dalam hidup Rheyna mampu merubah dunianya yang biasa menjadi seindah pelangi. Sementara kehadiran Rheyna dalam hidup Sammy mampu merubah segala-galanya.Sammy sudah berjuang hingga titik darah penghabisan dan kini waktunya dia memetik hasilnya.Lelaki itu sudah duduk di tengah-tengah masjid tempat di mana akan berlangsungnya akad n

  • BURONAN   77. OBSESI BERBAHAYA

    Kasus penusukan yang terjadi terhadap Stella Adhiguna, yang merupakan anak dari salah satu pejabat tersohor di Indonesia menjadi perbincangan publik setelah beritanya kini tersebar di berbagai media.Dalam berita kriminal hari ini, Polisi berhasil menangkap seorang perempuan bernama Anna yang memang menjadi tersangka atas kasus penusukan tersebut.Barang bukti berupa pisau, serta sidik jari pelaku dan sebuah ponsel yang terjatuh menjadi bukti akurat bahwa Anna lah pelaku penusukan terhadap Stella.Meski awalnya, pihak keluarga Anna mengatakan tidak mungkin Anna pelakunya.Sikap Anna yang memang terkesan normal dan sangat baik di hadapan Handini akhirnya berhasil mengelabui semua orang. Termasuk Fadli dan Sammy.Semua orang percaya padanya bahwa Anna normal. Tidak betulan mengidap gangguan jiwa.Hingga pada akhirnya, Handini dan Fadli mencari tahu kebenarannya dengan mendatangi Rumah Sakit Jiwa tempat di mana Anna pernah disembuny

  • BURONAN   76. SURAT

    "Kak, aku baru mendapat kabar dari Dokter Anita..." Fadli mengambil napas sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya."Dokter Anita mengatakan, Rheyna sudah siuman..."Secercah senyuman terbit di wajah tampan Sammy.Lelaki itu lekas beranjak menuju ruangan ICU diikuti Fadli di belakang.Langkahnya terasa semakin ringan karena beban yang menggantung di pundaknya perlahan runtuh tak bersisa.Terlebih saat dirinya kini sudah berhadapan dengan Rheyna di ruang ICU.Melihat Rheyna yang sudah membuka mata dan memulas senyum tipis kepadanya.Hati Sammy berbunga-bunga.Allah telah mendengar doanya dan mengabulkannya.Memberinya harapan baru untuk terus melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi, bersama satu-satunya perempuan yang dia cintai.Yaitu Rheyna...*****Hari mulai gelap.Seorang perempuan muda berjalan lurus di tepi trotoar pejalan kaki yang sepi.Dia sudah ber

  • BURONAN   75. PASIEN GILA

    "BANGUN RHEYNA! BANGUN! BANGUN! KAMU TIDAK BOLEH MATI! KAMU TIDAK BOLEH MATI! BANGUUUUUUUUUNNNN!"Sammy membuka mata.Melihat bingung ke sekeliling ruangan.Beberapa orang tampak memperhatikannya.Lalu tatapannya bertemu dengan tatapan Rakha yang sempat mengguncang tubuhnya beberapa kali ketika Sammy terus meracau dalam tidurnya.Lelaki itu mengigau.Dia ketiduran usai menunaikan shalat Isya.Sudah hampir dua hari dia tidak tidur sejak kondisi Rheyna semakin memburuk."Sepertinya kamu butuh istirahat Langit, kembalilah tidur, saya temani kamu di sini," ucap Rakha saat itu.Sammy mengusap wajahnya gusar.Mimpinya tadi sungguh menakutkan.Tubuh Rheyna yang kaku di dalam mimpinya terus membayang di pelupuk mata, membuatnya frustasi."Maafkan saya Ustadz, saya memang merasa sangat lelah, tapi saya ingin tetap menunggu operasi Rheyna selesai," jawab Sammy menolak halus saran dari R

  • BURONAN   74. KAMU TIDAK BOLEH MATI!

    "Boleh aku masuk?" Ucap Sammy yang hampir menangis tapi sekuat tenaga dia tahan.Rheyna tidak menjawab tapi malah memalingkan pandangannya ke arah lain. Dia menyeka cepat air matanya yang seakan tak mau berhenti."Maaf, jika aku lancang. Tapi aku akan tetap masuk walau kamu tidak mengizinkan," ucap Sammy lagi.Pintu semakin dibukanya lebar agar tidak terjadi salah paham karena status mereka yang kini sudah bukan lagi suami istri.Sammy tahu betul bagaimana harus menjaga tata krama dalam Islam.Perlahan langkah Sammy semakin dekat ke arah Rheyna yang saat itu sedang duduk di tepi ranjang.Kepala wanita itu tertunduk dalam dengan dadanya yang semakin sesak.Sammy sudah berdiri di hadapannya. Lelaki itu berjongkok dan mencoba menatap wajah Rheyna yang menunduk. Kedua tangan Sammy hendak meraih jemari Rheyna namun si empunya malah menarik tangannya menjauh dengan cepat.Sammy tersenyum getir."Kita ke Jakar

  • BURONAN   73. MENEMUI RHEYNA

    Satu hari setelah Sammy mengetahui semua tentang Rheyna dari Fadli, lelaki itu langsung pergi menuju Bantul.Tak perduli saat Handini, Fadli dan Nenek Kiran melarangnya, Sammy tetap pergi untuk menemui Rheyna."Minggu depan Rheyna beserta keluarganya akan ke Jakarta untuk melakukan pemeriksaan, kita bisa menemuinya saat itu Kak," ucap Fadli yang benar-benar menyesal karena sudah memberitahukan hal ini lebih awal. Seharusnya, Fadli memberitahukan masalah ini nanti saja saat Rheyna sudah di Jakarta."Aku harus menemui Rheyna sekarang juga!" Kekeuh Sammy dengan wajah bengisnya.Jika boleh jujur, dia kecewa pada keluarganya terlebih pada Fadli yang tega menyembunyikan informasi sepenting ini darinya.Sammy merasa bodoh dan tidak berguna!Bahkan di saat Rheyna sakit, dia tidak mendampinginya."Langit, tunggu Nak, jangan gegabah. Baik, kita sama-sama berangkat ke Bantul lusa ya? Setelah Ayahmu pulang dari tugas," kali ini Hand

DMCA.com Protection Status