Selesai pertemuan di stasiun, Sammy mengajak Ricky mampir ke flatnya untuk makan malam bersama seperti kemarin.
Sesampainya di flat, Sammy menaruh barang belanjaan yang dibeli Ricky di meja dapur dan meminta Rheyna untuk memasak makan malam untuk mereka.
Dengan senang hati Rheyna pun melaksanakan perintah Sammy.
Rheyna mulai mengeluarkan satu persatu isi belanjaan yang dibawa Sammy tadi di mana isinya memang bahan-bahan makanan mentah semua.
Ada telur, ayam, sayur mayur, roti dan beberapa buah-buahan segar.
Awalnya Rheyna berpikir dia sudah mengeluarkan semua bahan-bahan itu dari kantong belanjaan, namun saat dicek kembali ternyata Rheyna menemukan satu benda kecil berbentuk persegi di dalamnya.
Rheyna mengambil benda itu dan cukup kaget saat mengetahui apa benda itu sebenarnya.
Milik siapa benda ini?
Ricky atau Sammy?
"Ini," Sammy memberikan segelas coklat panas untuk Rheyna. Saat itu mereka sudah sampai di flat. Rheyna menerimanya dengan sukacita. "Terima kasih," ujarnya dengan senyuman tipis. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Sammy kemudian. "Agamamu apa Mr. Sam?" tanya Rheyna cepat. Sammy mengerutkan kening. Untuk apa dia tanya-tanya agama? Apa dia ingin menceramahiku lagi? Pikir Sammy dalam hati, jadi curiga meski akhirnya dia menjawab juga. "Aku tidak punya agama," Rheyna manggut-manggut. "Pantas kalau begitu. Tapi perlu kau tahu Mr. Sam, hubungan sesama jenis itu tidak baik," "What?" pekik Sammy kaget. "Ya hubungan sesama jenis? Kamu dan Ricky itu gaykan? Kalian berpacarankan?" todong Rheyna yang masih berusaha mengendalikan emosinya. Sammy melongo. "Kalau di Agamaku, yang namanya hubungan sesama jenis itu jelas haram hukumnya! Itu termasuk dosa besar," ucap Rheyna lagi denga
Satu minggu berlalu sejak insiden di mana Sammy menerima tantangan Rheyna dengan mencium bibir gadis itu, yang berakhir dengan sebuah lebam membiru di pipi Sammy, hubungan kedua insan manusia itu pun perlahan merenggang.Rheyna langsung menjaga jarak dari Sammy sementara Sammy sendiri diam karena kesal sudah ditampar. Padahal, Rheyna sendiri yang meminta dicium.Perempuan itu memang aneh, sulit dimengerti!Jika biasanya Rheyna selalu menawari Sammy makan, kali ini tak ada percakapan apapun setiap kali kedua insan itu makan. Baik itu sarapan, makan siang atau makan malam. Mereka melakukan semua pekerjaan sendiri-sendiri. Bahkan ketika tanpa sengaja mereka berpapasan di pintu kamar mandi, Rheyna dengan cepat langsung memalingkan wajahnya ke arah lain tanda di
Hari ini adalah hari pertama matahari kembali menampakkan diri menghangatkan tanah Las Vegas setelah beberapa bulan ini terus turun salju.Cerahnya langit memang tak secerah hati seseorang yang tampak menikmati sarapannya di atas kursi roda.Seorang lelaki berumur dengan seluruh rambutnya yang memutih tampak duduk santai menghadap keluar jendela di kamar rawat inapnya.Luka bekas operasi akibat tertembus beberapa peluru di perutnya sudah mulai pulih dan mengering.Bahkan lelaki tua itu sudah bisa melakukan segala aktifitas sehari-harinya sendiri tanpa bantuan suster di rumah sakit."Ini obatnya untuk diminum pagi ini ya, Mr," ucap seorang suster yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu. Dia meletakkan dua butir tablet di atas nampan kecil di
Malam itu juga Sammy dan Rheyna berkemas.Sammy berencana untuk membawa Rheyna mengungsi sementara di kediaman Ricky. Setidaknya bersama Ricky, Sammy merasa Rheyna akan aman.Setibanya di flat milik Ricky, Sammy pun menceritakan semuanya pada sang sahabat. Ricky mengantar Rheyna ke kamar pribadinya untuk beristirahat. Sementara Sammy hanya bisa memandanginya dari ambang pintu.Sepertinya Rheyna sangat syok atas apa yang dia alami hari ini.Rheyna mengatakan kalau George datang ketika dirinya sedang memasak untuk makan malam.Awalnya lelaki itu datang membawa sekotak makanan mahal. Dia memberikannya pada Rheyna dan bilang kala
"Selama ini, orang berpikir hidup Sammy bahagia. Dia diadopsi oleh keluarga dengan latar belakang yang baik dan cukup mapan. Keluarga Hansell memang memperlakukan Sammy seperti anak kandung mereka sendiri. Namun dibalik semua kebaikan mereka, Nyonya dan Tuan Hansell justru membebankan kehidupan masa depan Anna pada Sammy. Tuan Hansell yang memaksa Sammy menjadi tentara padahal Sammy tak menginginkan hal itu. Dulu, Sammy selalu bilang, kalau dia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Sayangnya cita-cita itu harus kandas akibat keegoisan Tuan Hansell,""Tuan Hansell dan Nyonya Hansell ingin Sammy menjadi pelindung dan penjaga Anna di masa depan jika sewaktu-waktu Tuhan menjemput mereka lebih dulu. Mereka yang sudah menentukan masa depan Sammy dan menjodohkan Sammy dengan Anna, anak kandung mereka,"
Hari ini Ricky mendapat telepon dari utusan Tuan Ahmed yang mengatakan bahwa lima anak buah Tuan Ahmed sudah mendarat di Las Vegas untuk mengawal keberangkatan Sammy menuju Indonesia.Seluruh keperluan untuk terbang sudah dipersiapkan.Setelah menentukan lokasi, Ricky dan lima komplotan lelaki bertubuh tinggi besar itu bertemu di Bandara hingga setelahnya, mereka bersama-sama berangkat menuju flat Ricky untuk memberitahukan kabar gembira itu pada Sammy dan Rheyna.Di mana kedua manusia itu bisa kembali menginjakkan kaki mereka di tanah air tercinta dalam waktu dekat.Rheyna pasti sangat senang, pikir Ricky membatin.Sesampain
SAMMY POVDulu aku adalah seorang pemimpi.Aku ingin seperti anak-anak lain yang memiliki keluarga lengkap.Memiliki orang tua.Hingga impian itu akhirnya terwujud.Aku merasa sangat bahagia, hidupku bagaikan di surga.Kedua orang tua angkatku sangat menyayangiku hingga akhirnya lahirlah seorang anggota keluarga baru di tengah-tengah kehidupan kami yang sempurna.Dia Anna, adik perempuanku.Hing
RHEYNA POVDulu, aku adalah seorang pemimpi.Suatu hari nanti, aku ingin seperti Mba Zulfa, didandani cantik menggunakan gaun pengantin.Menikah.Itulah impianku dulu yang sering aku ucapkan pada Fadli, sahabatku di panti.Bahkan lucunya, Fadli sampai mengajakku bermain nikah-nikahan bohong di tepi pantai parangtritis.Dia membuatkan aku cincin dari ranting kayu muda dan mahkota dari kerang.Kami mengikrar janji suci di sana.Fadli bilang, kalau nanti umurku pendek, setidaknya aku sudah pernah merasakan bagaimana rasanya menikah.Meski kenyataannya, apa yang aku alami saat ini bahkan lebih buruk dari ucapan Fadli.Umurku tidak pendek, tapi aku tahu kalau kesempatanku bisa mewujudkan keinginanku untuk menikah sudah tidak mungkin.Aku terlalu hina dan kotor untuk menjadi seorang pengantin.Hidupku berlumur dosa.Sempat terpikir untuk mengakhiri semua penderitaan ini dengan cara mengakhiri hidup.