Share

Bimbang

Kenanga menelisik penampilan wanita yang terluka di hadapannya. Wanita itu memiliki beberapa luka bekas di pipinya, meski samar gadis bisu itu tahu itu bekas goresan senjata tajam. Wanita berbaju merah tersebut terus menerus mengaduh, bahkan kini menggenggam jemari Alif walau pemuda itu terlihat enggan.

Sang tabib menggulung kain bajunya, mencoba memeriksa tangan wanita itu, ia mencari asal bau racun itu. Namun, gadis bisu tersebut menemukan satu tanda di kulitnya, sebuah huruf yang tak ia kenali dengan lambang tengkorak di atasnya.

“Cepatlah, Ken. Kau tak lihat darahnya terus mengucur?” perintah Alif padanya.

Gadis bisu itu beranjak, ia tak menjawab dengan bahasa isyarat sama sekali. Kenanga menarik tangan Akbar agak menjauh dari tempat wanita tersebut terluka. Ia mengambil ranting kayu dan menuliskan beberapa pesan dengan huruf Arab Melayu di tanah.

“Hati-hati, sepertinya dia bukan orang biasa.”

Kenanga kemudian terus berjalan tanpa tahu ke mana arah yang akan ia tuju.

Akbar me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status