Share

KEMARAHAN RONAN

last update Last Updated: 2023-05-24 15:28:58

"Ronan?"

Rifky yang sudah muak tidak mau lagi memanggil Ronan dengan sebutan kakak, kecuali sedang di kantor agar tidak membuat kantor ribut menyebut nama sang kakak ipar ketika melihat siapa yang datang.

Perasaannya jadi bercampur aduk dan Ronan terlihat marah melihat sang adik ipar ada di kamar Bella, apalagi melihat keadaan Bella yang setengah telanjang seperti itu.

Rifky ingin keluar tapi Ronan menghadangnya.

"Jadi, ini yang kau kerjakan di belakang istrimu? Kau berlagak suci tapi ternyata kau benar-benar munafik, pantas saja belakangan ini kau tidak mau memanggilku dengan sebutan kakak, kau memang tidak punya sopan santun!"

Setelah bicara demikian, Ronan mengayunkan tinjunya ke arah wajah Rifky, namun, Rifky menghindar hingga pukulan itu mengenai tempat kosong.

Bella segera mengancingkan kemejanya dan cepat-cepat menghalangi Ronan yang membabi buta ingin menghajar Rifky.

Kesempatan itu digunakan oleh Rifky untuk menerobos keluar dari kamar karena tidak mau bertarung dengan Ronan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TAWARAN DARI RONAN

    "Sial, kepergok gue, gimana dong ini? Gue tetap stay atau gue masuk?"Rico komat-kamit sendiri, sementara mobil Ronan sudah benar-benar terparkir dan pria itu bergegas keluar dari sana sambil memberikan isyarat pada Rico untuk tetap di tempat. Terpaksa, Rico menurut. Ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke kantor guna melarikan diri dari situasi yang dihadapi Rifky, meskipun khawatir Ronan curiga padanya, tapi apa boleh buat, sudah diminta diam di tempat, Rico merasa tidak mungkin lagi untuk beranjak.Ronan sudah tiba di depannya dan meminta dirinya untuk ikut serta pria itu menghampiri Rifky yang berdiri mematung seolah sudah siap menerima apapun yang terjadi padanya."Rico, apakah kau sudah tahu apa yang dilakukan oleh kakakmu ini?" tanya Ronan tepat di hadapan Rifky, tapi melontarkan pertanyaan pada Rico."Sedikit, tadi itu saya berusaha untuk menasihati."Rico berbohong sambil melirik ke arah Rifky yang tidak tahu apa yang ada dalam pikiran adiknya itu."Ohya? Menasihati? Berarti

    Last Updated : 2023-05-25
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    MARI MELAWAN

    "Apa yang harus saya lakukan jika saya patuh pada Anda?"Biasanya, jika di luar kantor meskipun bicara dengan Ronan, Rico tetap berbicara memakai lu dan gue, tapi karena sekarang mereka di area kantor, mau tidak mau, Rico tidak menggunakan bahasa santai yang sudah menjadi ciri khasnya itu saat berkomunikasi dengan siapapun. "Lakukan apa yang aku perintahkan, apapun itu, maka aku menjamin kau tidak akan aku pecat di sini."Yakin banget, lu? Bisa bertahan di perusahaan bokap gue, baik, gue akan terima tawaran lu, gue mau tau apa aja yang lu perintahkan sama gue setelah itu....Hati Rico bicara, menanggapi ucapan Ronan. "Oke, baiklah. Saya terima tawaran Bapak, karena Bapak adalah pemimpin di sini, saya patuh dengan perintah Bapak."Ronan menyeringai dengan puas. Sudah ia pastikan, Rico memang tidak sesulit Rifky untuk dihadapi, Ronan beranggapan, karena Rico hanya anak angkat, ia jadi mudah mengendalikan pemuda itu, sekarang ia tenang, Bella memang harus ia pecat agar semua tidak curi

    Last Updated : 2023-05-26
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SARAN DARI REVA

    "Kamu keterlaluan! Kamu enggak bisa memperlakukan aku seperti ini, Ronan! Kamu yang menuntut aku saat aku tidak bisa memberikan apa yang kamu mau, kenapa kamu membuat seolah-olah aku yang paling bersalah di sini?""Karena wanita memang kodratnya harus mengalah, itu sebabnya aku tidak suka anak perempuan, Riska, karena anak perempuan hanya boleh mengalah pada laki-laki, aku tidak suka 3 anak perempuan yang kamu lahirkan itu! Lagipula, bagaimana bisa kamu yang punya makanan bergizi setiap harinya bisa sakit? Kamu sakit kanker rahim, Riska, bagiku itu buruk sekali dan selamanya kamu tidak akan pernah bisa melahirkan anak lagi!!""Cukup!!" teriak Riska dengan kedua mata mulai berair.Tetapi, apa yang dikatakan sang istri tidak membuat Ronan puas, ia maju ke hadapan sang istri dan mencengkeram salah satu pundak istrinya seolah-olah pundak itu sesuatu yang membuat ia ingin menghancurkannya."Jangan membentak aku!! Kau pikir kau siapa? Dengar, kalau kamu memang tahu diri, tanda tangan surat

    Last Updated : 2023-05-27
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SALING MEMBANTU

    "Kenapa Reva suka dengan Om Mark?" tanya Riska pada sang anak. "Om Malk baik, Mi, kalo ngomong pelan enggak kelas kaya papi."Sang anak menjawab, mengatakan bahwa Mark jika bicara pelan tidak keras seperti sang ayah. Riska menghela napas panjang mendengar alasan yang dikemukakan oleh Reva. Sebuah alasan sederhana sebenarnya, tapi mampu membuat Reva terbiasa bahwa seseorang yang bicara kasar seperti ayahnya bukan seseorang yang baik. Riska tidak bisa menyalahkan sang anak, sebab sang suami memang terbiasa berbicara kasar pada anak-anak mereka hingga seperti itulah tanggapan Reva untuk ayahnya sendiri. Saat mereka masih saling bicara, Mbak Yuni muncul dari dalam kamar anak-anak Riska. Rupanya, perempuan itu sedang mengurus anak Riska hingga sejak tadi tidak keluar kamar. Melihat Riska yang duduk begitu saja di lantai, perempuan itu segera menghampiri majikannya. Ia membantu Riska untuk bangkit, setelah menjawab pertanyaan Riska tentang anak-anaknya apakah baik- baik saja di kamar.

    Last Updated : 2023-05-28
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    PERTOLONGAN MARK

    Ucapan yang dikatakan oleh Adit dipahami oleh Ahmad dan Bastian, keduanya sama-sama berpikir bagaimana cara mereka untuk memulai penyelidikan hingga akhirnya mereka sepakat untuk saling bertukar informasi jika nanti sudah sama-sama bergerak. Bastian fokus dengan orang yang disinyalir almarhum Rizky. Tangannya terasa gatal ingin menghajar orang itu jika ia mampu mendapatkannya. Begitu niat Bastian dengan penuh keyakinan. ***"Kamu tidak kerja, Rifky?" tanya Mark pada saat jam kerja, Mark kebetulan lewat di depan rumah kontrakan Rifky, ia melihat Rifky ada di pekarangan rumahnya. Rifky sedang membersihkan pekarangan rumahnya, sebelum akhirnya ia berniat ke rumah Riska untuk melakukan rencana mereka melawan Ronan. "Sudah kagak kerja lagi, Kak."Mark menghela napas panjang. Ia melangkah menghampiri Rifky agar mereka bicara lebih nyaman. "Aku mendengar apa yang terjadi di kantor ayah kamu, dan aku turut prihatin, jadi sekarang perusahaan dipimpin oleh Ronan secara tunggal?"Tanpa mau

    Last Updated : 2023-05-29
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KABAR DARI BASTIAN

    Zeon! Rifky membalas seadanya pesan Ari, lalu mengatakan bahwa ia akan terus menyelidiki dan mencari bukti agar perbuatan Ronan bisa segera dihentikan. Setelah menulis pesan demikian pada Ari, Rifky pamit untuk offline, karena Zeon terlihat melangkah ke arahnya seperti ada yang ingin disampaikan pria itu padanya. Zeon tidak tidak pernah datang ke rumah kontrakan Rifky, jika pria itu datang artinya ada sesuatu yang penting ingin disampaikan oleh teman kakaknya itu padanya, soal Ronan, kah? "Apa lu sibuk?" tanya Zeon pada Rifky."Kagak sih, cuma lagi bantu istri beres-beres, ada apa, Kak?" tanya Rifky penasaran kenapa Zeon sampai ke rumahnya segala."Bisa kasih tau gue alamat Ronan di mana?"Zeon bicara demikian tanpa basa-basi."Kenapa Kakak cari dia?""Gue udah mengintai rumah kakak lu, tapi gue ngeliat Ronan kagak pernah pulang ke rumah, di mana dia sekarang?"Dari nada bicaranya, Rifky bisa merasakan kalau Zeon sedang marah. Apalagi yang dilakukan Ronan sampai pria itu jadi terl

    Last Updated : 2023-05-30
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    WAJAH YANG SAMA

    "Mungkin, Gill sedang berusaha melacak orang itu, Kak! Nanti aku akan terus hubungi dia, Kakak ke rumah aku aja dulu, biar anak-anak bisa dapat tempat yang tenang, dan Kakak juga bisa istirahat?"Riska akhirnya mengiyakan ajakan sang adik, dan meminta maaf pada asisten rumah tangganya karena ia tidak meneruskan niat untuk ke rumah sang asisten, dan dengan terpaksa, Riska mengatakan pada wanita itu untuk tidak masuk kerja dahulu karena kondisi keuangannya yang tidak memungkinkan untuk memakai asisten rumah tangga.Mereka segera berangkat ke rumah Rifky untuk sementara, dan membiarkan rumah besar milik Riska kosong. Di waktu yang sama, Bastian menemukan Gill yang saat itu juga tengah mencari keberadaan pria yang mirip dengan dirinya. "Kau lagi, sekarang ini aku sedang tidak bisa diganggu, aku harus mengejar seseorang, dan ini sangat penting, jadi jika kau ingin bicara sesuatu nanti saja!"Gill ingin menerobos Bastian, namun Bastian tidak memberikan celah untuk pria itu untuk beranjak.

    Last Updated : 2023-05-31
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KECURIGAAN AHMAD

    "Jangan! Tolonglah, kasihani aku, aku terpaksa melakukan ini, aku bisa menjawab apapun pertanyaan kalian, tapi jangan di sini, orang itu benar-benar akan membuat hidup keluargaku susah!"Pria itu bicara dengan nada sangat memohon. Sebagai seseorang yang pernah diperintah dalam tekanan Gill sangat tahu rasanya, karena itulah, akhirnya ia mengabulkan keinginan pria itu dan membujuk Bastian untuk menahan diri dahulu. Bastian sebenarnya kesal, tapi karena tidak mau kali ini perburuan sia-sia, ia akhirnya menurut dengan apa yang dikatakan oleh Gill.Ketiganya akhirnya membawa pria yang menyerupai almarhum Rizky, adik Riska yang meninggal itu ke sebuah tempat yang sudah disebut oleh Ahmad di dalam pesan yang diterima oleh Gill.Tidak berapa lama kemudian, mereka sudah sampai. Tempat yang digunakan untuk mengintrogasi laki-laki yang dicurigai kaki tangan Ronan itu sebuah kamar hotel di mana Ahmad dan Adit menginap di sana semenjak mereka melakukan penyelidikan di Yogyakarta.Pintu kamar ho

    Last Updated : 2023-06-01

Latest chapter

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    AIR MATA RONAN DAN BELLA

    "Tidak! Apa maksudmu?" Wajah Ronan terlihat tidak senang ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Bella."Hanya ingin membuktikan apakah aku ini bermasalah atau tidak!""Aku tidak mau!""Ya, sudah! Aku tidak tahan jika didesak ayah dan ibu kamu, lalu aku yang disalahkan, kita periksa bersama, kita buktikan bahwa kita memang benar-benar sehat.""Jika memang kita sehat, lalu kenapa kau tidak bisa hamil?""Berarti Tuhan ingin kamu istighfar, introspeksi diri, kamu sudah punya anak tiga perempuan dahulu tapi kau menelantarkan mereka, mungkin dengan minta maaf, dan mereka mau memaafkan kamu, kita bisa mendapatkan keturunan.""Kau percaya hal semacam itu? Yang benar saja. Itu hanya mitos. Tidak perlu dipermasalahkan. Lagipula, mereka selalu bilang kalau mereka sudah memaafkan aku, apalagi?""Mungkin memaafkan tapi masih sakit hati.""Sudahlah, kalau memang kamu tidak percaya aku tidak bermasalah, ayo kita periksa, aku berani menjamin, aku itu tidak bermasalah, aku berani bertaruh akan hal

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KEMBALI DITOLAK ANAK

    "Bicara apa? Masalah kehamilan itu takdir dari Tuhan, kalau kita belum dikasih, artinya ada sesuatu yang indah dipersiapkan Allah untuk kita."Dengan bijak Rifky mengatakan hal itu pada sang istri dan ini membuat Aoi terenyuh. Meskipun mereka menikah bukan karena saling cinta, tapi hari demi hari Aoi merasa perlakuan Rifky semakin lembut dan perhatian. Tanpa kata-kata saja, Aoi sudah merasa perlahan tapi pasti hati sang suami mulai melunak. Aoi berdoa semoga saja ketika hati mereka sudah semakin bertaut erat, anugrah itu akan mereka dapatkan. Begitu doa Aoi setiap hari.***Kabar kelahiran anak Riska dengan Mark yang berjenis kelamin laki-laki membuat Ronan kesal dan marah. Berulang kali ia memastikan bahwa kabar itu tidak benar, namun bagaimana mungkin itu bisa ditampik, karena anak Riska dan Mark memang laki-laki.Sekarang, Ronan sedang menunggu Reva pulang dari sekolah, ketika ia habis bertengkar dengan Bella karena masalah sang istri yang belum hamil juga. Pertengkaran yang sa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA MELAHIRKAN!

    "Ya, tidak bisa dong, Sayang. Kita menikah memang tujuannya itu, kau paham, kan? Aku bercerai dari Riska, karena aku tidak mendapatkan anak laki-laki dari dia, jadi aku tidak mau kejadian serupa juga terjadi padamu.""Kejadian serupa?""Iya.""Kalo gitu, ayo dong ikut aku periksa! Kita periksa bareng-bareng! Aku sudah menunjukkan hasil pemeriksaan aku, sekarang tinggal kamu, beres, kan?""Aku bilang jangan bahas masalah itu lagi di hadapan aku! Aku sehat, Bella ingat itu! Tidak perlu periksa, kau saja yang harus ketat konsultasi dengan dokter!Kemarahan Ronan kembali terpancing.Ia meninggalkan Bella dan melangkah masuk ke kamar mandi, membanting pintunya membuat Bella hanya mengusap dada. Ronan benar-benar sudah membuat dirinya kesal.***"Mau kopi?" tanya Tedi, teman Ari ketika melihat Ari mampir ke rumahnya."Boleh."Tedi segera masuk ke dalam rumahnya setelah mempersilakan leader fans club GSB itu untuk duduk.Beberapa saat kemudian, Tedi keluar dengan kopi di tangan. Kopi itu i

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA HAMIL!

    Ronan bicara demikian dan itu membuat Riska mengerutkan keningnya."Kamu ini bicara apa?" katanya dengan wajah tidak mengerti. "Kamu ke klinik ini agar kamu bisa hamil, kan? Lihat istriku, sudah hamil, anak kami laki-laki, tidak perlu program, karena aku dan dia sama-sama sehat, kamu hanya membuang waktu saja mengikuti program hamil, Riska. Buang uang."Ronan masih mengira Riska datang untuk mengikuti program kehamilan, hingga ia bicara demikian.Riska geleng-geleng kepala. "Aku ke sini untuk cek kandungan sudah jadwal, jadi bukan untuk ikut program kehamilan.""Apa? Kamu hamil?"Ronan seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Riska hingga pria itu bicara demikian sambil menatap ke arah perut Riska yang masih ramping. "Iya, alhamdulillah, baru dua Minggu, bagaimana kandungan istrimu? Sehat? Jangan sering kau tinggalkan, cukup aku yang kamu perlakukan seperti itu Ronan, belajarlah untuk bertanggung jawab dengan anakmu sendiri.""Bohong! Kamu hanya akting bahwa sedang ham

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TIDAK KUNJUNG HAMIL

    Ia ingin marah, tapi Riska segera menggamit lengan sang anak untuk mengikuti dirinya naik ke atas motor. Riska tidak peduli dengan wajah Ronan yang terlihat marah. Ia tidak mau terpancing kemarahan lagi, meskipun ia sudah dinyatakan sembuh oleh sang dokter setelah beberapa waktu lamanya berjuang melawan penyakit, Riska tetap harus menjaga kesehatannya jangan stress dan banyak pikiran karena dua hal itu akan memicu penyakit yang dideritanya kambuh kembali. Akhirnya, Ronan hanya bisa membiarkan Riska dan Reva meninggalkan dirinya. Kemarahan yang dirasakan oleh Ronan membuat pria itu bertekad akan hidup lebih bahagia bersama Bella, agar ia bisa memamerkan kebahagiaannya itu pada sang mantan istri. ***Beberapa bulan setelah Ronan menikah, Riska akhirnya menikah dengan Mark. Pernikahan mereka digelar tidak besar-besaran karena menurut Riska lantaran sekarang mereka sedang berusaha untuk membuat kehidupan mereka bangkit lagi, uangnya lebih baik digunakan untuk kehidupan mereka setelah

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SINDIRAN RONAN

    "Aku akan berusaha, kau bisa percaya padaku, Bella."Ronan memberikan janji meskipun ia sendiri tidak yakin apakah ia bisa mengembalikan kehidupan seperti saat sebelum ia masuk penjara pada Bella, namun yang jelas Bella tidak boleh meninggalkan dirinya. Riska sudah tidak menerima dirinya kembali, jadi Ronan tidak boleh kehilangan Bella, jadi meskipun sedikit tidak yakin apakah ia bisa mengabulkan keinginan Bella yang menuntutnya tetap memberikan kehidupan yang mewah, Ronan tetap optimis ia bisa asalkan Bella tidak meninggalkan dirinya.***Pernikahan Ronan akhirnya berlangsung beberapa bulan kemudian semenjak Ronan keluar dari penjara. Meskipun dibantu orang tuanya yang kembali memberikan Ronan kesempatan untuk membangkitkan perusahaan bermodalkan pinjaman dan beberapa harta yang dijual namun, kembali hidup mewah memang belum bisa dilakukan lagi oleh Ronan dan Bella. "Bella, terima kasih, kamu mau menikah dengan Ronan, meskipun Ronan tidak sekaya dulu lagi, tapi kau harus percaya, s

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN DITOLAK

    "Aku tahu, aku berjanji jika aku diperkenankan untuk kembali dengan Riska, aku akan berubah.""Sudah terlambat, Riska sudah banyak menderita karena keegoisan kamu, sekarang mending kamu belajar menata hidup lagi, nikah saja dengan selingkuhan kamu itu, Riska tidak bisa aku biarkan untuk kembali bersama dengan kamu, Ronan!"Setelah bicara demikian sang ibu meminta Rico untuk meminta Ronan untuk pergi. Wanita itu berbalik dan tidak mempedulikan lagi Ronan yang memintanya untuk mendengar apa yang dikatakannya.Rico segera meminta Ronan untuk pergi tanpa peduli pria itu bicara apa untuk membujuknya agar Rico mau berpihak padanya.Rico sudah tidak peduli dengan kata-kata mantan kakak iparnya itu karena sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar mimpinya bukan lagi tentang yang lain.Dalam rasa kecewanya, Ronan berbalik dan ingin melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Riska, namun motor Mark masuk ke pekarangan rumah itu, dan berhenti tepat di hadapannya.Mark baru saja membawa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KELUAR DARI PENJARA

    Riska menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Rifky. Perempuan itu mengusap wajahnya perlahan, dan Rifky sangat tahu sekarang sang kakak sangat merasa tertekan."Aku nolak Mark karena aku rasa aku tidak cukup baik untuk dia.""Siapa bilang? Kakak itu sudah sangat baik untuk Kak Mark, dia juga masih sangat mencintai Kakak, dan yang paling penting dia itu tulus sama Kakak, beda sama Ronan yang selalu menuntut Kakak ini dan itu."Rifky merespon perkataan Riska dengan sangat yakin dan tegas."Aku tahu, Mark baik, sejak dulu sampai sekarang, dia enggak pernah menyakiti, justru aku yang menyakiti dia dengan menikah bersama Ronan, tapi, aku benar-benar tidak percaya diri untuk menerima dia kembali, Rifky, kamu tahu sendiri, meskipun sekarang dokter bilang aku sembuh, aku tetap enggak bisa punya anak lagi, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia sementara aku enggak bisa memberikan keturunan buat dia?""Emangnya, dia mempermasalahkan hal itu? Aku lihat, dia akrab dengan Reva,

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KETULUSAN MARK

    Setelah bicara demikian, Bella berlalu pergi meninggalkan Ronan yang hanya bisa terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah katapun karena tidak tahu harus bicara apa.Meskipun marah, tetap saja Ronan harus berterima kasih pada Bella sebab, perempuan itu tidak menuntutnya hingga hukumannya menjadi ringan. Apakah ia bisa hidup di penjara? Mau tidak mau, Ronan harus bisa karena memang tidak ada cara lain untuk membebaskan ia sebab bukti tidak bisa membuat ia lepas dari hukuman.***Riska dan Rifky akhirnya bahu membahu untuk membuat perusahaan ayah mereka bangkit kembali, meskipun harus berhutang banyak untuk menutupi dana yang digelapkan oleh Ronan.Mark adalah orang yang paling banyak membantu Riska untuk dana meskipun ia sendiri bukan orang kaya. Namun, karena Mark seorang pekerja keras, ia bisa meminjamkan tabungannya untuk Riska yang digunakan Riska untuk membiayai perusahaan sang ayah agar bisa kembali beroperasi.Akan tetapi, tentu saja itu tidak mudah. Karena beberapa pemegang saham

DMCA.com Protection Status