Share

152. Serangan Jantung

“Bu, teh nya.” Mbok Nah membawa nampan berisi tiga gelas teh.

“Ayo nak Adam kita duduk. Ayo, pa.”

Adam membuntut dibelakang papa dan mama.

“Silakan di minum, nak Adam.”

Adam membawa gelas dan menyeruput sedikit teh buatan mbok Nah.

“Nak Adam sama Alma berantem lagi?” tanya papa mengulang pertanyaannya tadi.

“Saya...”

Ponsel mama berdering kencang, “Papa ngobrol aja sama nak Adam, ada telpon dari Alma. Mama angkat dulu.”

Papa mengangguk.

Mama bangkit dari sofa, “Halo, Ma? Kamu dimana? Ini ada Adam ke rumah.” Mama berjalan ke arah belakang rumah.

Adam diam. Ia tak punya kekuatan untuk mengatakan semua yang terjadi antara ia dan Alma. Ia hanya menunduk memainkan tangannya. Papa pun seperti menunggu mama selesai bicara dengan Alma, sehingga tidak ada pertanyaan apapun lagi yang meluncur.

Mama kembali duduk disamping papa, “Alma lagi dirumah Mario katanya. Dia bilang dia sama na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status