Share

43. Pengakuan Davin

"Sayang tunggu!" teriak Liona yang menyusul Davin ke parkiran rumah sakit.

Dia tak terima Davin pulang begitu saja, dan hanya datang untuk Ares. Setidaknya pria itu bisa memberikan kepastian sebelum pergi.

"Apalagi, Liona. Aku tidak punya waktu jika kau mengejarku kemari hanya untuk omong kosong!" tegas Davin terlihat kesal.

Liona yang nafasnya tak beraturan karena berlari, tak bisa langsung menjawab dan memilih mengatur pernafasan terlebih dahulu. Melihat itu Davin berdecak kesal dan menatapnya dengan jengkel.

"Cepatlah! Katakan apa yang kau inginkan?!" tanya Davin tak sabaran.

"Ak-aku hanya ingin memastikan bagaimana dengan pernikahan kita?" tanya Liona setelah berhasil mengatur nafasnya dengan baik.

Namun bukannya menjawab, Davin malah mengangkat tangan dan menunjukkan jemarinya.

"Di mana cincin pertunangan kita, dan cincin siapa itu?" tanya Liona kaget dan lumayan syok.

"Cih, cincin tunangan? Aku bahkan tidak pernah memakainya. Jangan bercanda, terlebih lagi tentang pernikahan. Da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status