Beranda / CEO / BOSKU MANTAN SUAMIKU / 23. Kimie dan Aldi

Share

23. Kimie dan Aldi

Penulis: Yenika Koesrini
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-21 19:53:05

(POV Jamie)

"Kimie rindu banget sama Ayah, tapi bunda gak punya fotonya," tutur Kimie polos. Mata bulat berbulu lentik itu bergerak-gerak sedih. "Kata bunda, waktu itu bunda dan ayah belum punya uang untuk beli hape yang ada kameranya," imbuhnya mulai terisak. "Jadi gak ada foto yang bisa Kimie lihat." Gadis kecil itu benar-benar menangis sekarang.

"So sad ... uhhh, Sayang." Sandrina spontan memeluk Kimie. Gadis itu memang suka sekali anak kecil. Mendekapnya erat seperti keponakan sendiri.

Sementara aku ... rasanya hati ini teriris sembilu saat mendengar penuturan bocah cantik itu. Di sisi lain, Shakira sama sekali tidak mau mengangkat wajahnya.

"Kenapa kamu melarang anak itu mengetahui wajah ayahnya, Kira?"

Merasa cukup dipeluk, Kimie melepaskan diri. Lucunya setelah menangis sedih gadis kecil itu kembali meringis lucu. Dia mengusap pipinya dengan telapak tangan.

"Kata bunda, aku harus rajin belajar biar nanti bisa sekolah ke luar negeri terus ketemu ayah." Kini Kimie berujar semanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh jamie kmu deketin Kimi setiap hari biar kimie cpt deket ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   24. Pengakuan Shakira

    Sontak mata Aldi terbuka lebar mendengar penuturanku. "Ka-kamu?" Aldi tidak melanjutkan ucapannya. Lelaki itu malah tergelak kecil. "Becandamu lucu. Anakmu Gibran sudah lama meninggal. Ingat itu, Jamie!" tutur Aldi mengingatkan. Tawanya yang sumbang disertai dengan gelengan kecil.Aku memilih bergeming. Tidak disangka Aldi bisa begitu rapi membohongi aku. "Maju! Giliranmu sekarang!" suruhku ketika Aldi hendak berbicara lagi.Aldi mendengkus kasar. Tak urung ia maju juga. Karena hanya membeli satu buah item, kasir begitu cepat melayaninya. Lelaki itu berlalu tanpa bicara lagi. Dari ekor mata,bkulihat Aldi langsung menghambur menemui Kimie.Usai membayar sesuai total, aku pun menemui gadis kecil cantik itu."Untuk Kimie dari om," ucapku sambil menyerahkan tiga paper bag berisi perlengkapan sekolah serta tas koper pilihannya.Baik simi dan Shakira menatapku takjub. "Buat Kimie?" Bocah itu menunjuk hidungnya sendiri."Iya." Aku tersenyum padanya.Bocah itu menatap ibunya. Dan kulihat Shak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   25. Aku Masih Mencintai Kamu

    (POV Jamie)"Kalian lagi ngapain?" Mata Sandrina menyipit. Refleks tangan ini lekas kuturunkan dari pipi Shakira. Kami berdua sama-sama salah tingkah."Bunda, aku kebelet pipis." Kimie mendekati ibunya."Oh ya udah bareng bunda sini!" Shakira langsung menggandeng tangan anaknya. Wanita itu terselamatkan dengan kehadiran Kimie. Kini keduanya masuk ke toilet perempuan."Kenapa Mas Jamie ada di toilet perempuan?" tanya Sandrina lagi.Aku tercekat. Sialnya otak ini tidak bisa langsung merespon untuk membuat jawaban palsu."Eum ... aku ... aku tadi--""Kenapa salah tingkah gitu sih?" Kini kening Sandrina berkerut, lalu tersenyum kecil. "Suka ya sama Mbak Kira?" Tebakan mendadak dari Sandrina kian membuatku tidak berkutik. Lagi-lagi wanita dua puluh lima tahun itu tersenyum. "Kok tambah tegang gitu? Ya ampun! Aku cuma bercanda doang kok, Mas." Kini Sandrina benar-benar tergelak. "Akutu kenal sama kamu, Mas. Gak bakalan kamu tertarik sama Mbak Kira. Dulu aja waktu kuliah banyak yang kamu cue

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   26. Liquid Dream

    Acara makan selesai. Shakira mengajak pulang. Padahal Kimie masih ingin bersenang-senang di mal ini. Ketika anak itu merajuk, Shakira cukup menatap tajam dan Kimie menunduk takut. Bocah itu salim padaku dan Sandrina dengan wajah muram."Terima kasih banyak untuk hadiahnya, Om." Gadis itu kembali terima kasih saat pamit. "Kalo ada waktu main ke rumah aku bareng Tante Nina, ya?""Oh ... tentu, Sayang," sahut Sandrina hangat. Tunanganku memeluk anak kecil yang terlihat cemberut itu."Ayo, Kimie! Udah malam ini." Shakira menarik lengan Kimie dengan agak keras. Membuat gadis itu terseok-seok mengikuti langkah ibunya. Aldi sendiri sudah jauh melangkah.Andai punya kuasa sudah kutegur Shakira untuk tidak setegas itu pada Kimie.Tapi, bukankah Kimie putri kandungku? Aku berhak atas dia. Sekarang yang membuat aku lemah adalah keberadaan Sandrina.Karena memang sudah lelah, Sandrina pun meminta balik. Wajah nelangsa Kimie membuat aku tidak fokus mengendara. Anak itu masih ingin bersenang-senang

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-21
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   27. Ikatan Batin Kimie dan Jamie

    (POV Shakira)"Bunda aku masih ingin jalan-jalan di sini," rajuk Kimie ketika aku memintanya untuk pulang. "Masih mau lihat-lihat lagi," imbuhnya terdengar merengek.Kimie bukan bocah yang manja. Namun, dia tetaplah anak kecil yang akan merajuk jika permintaannya tidak dipenuhi. Apalagi selalu ada Aldi yang siap membelanya."Kimie, ini udah malem. Besok kamu harus sekolah kan?" Aku mengingatkan dengan tenang.Tetapi, pancaran mata ini sengaja aku bulatkan. Membuat Kimie langsung menunduk karenanya. Anak itu begitu memang begitu patuh padaku."Sekarang salim sama mereka!" suruhku sambil menunjuk Sandrina dan Jamie.Kimie menurut. Dengan bermuram durja ia mencium punggung tangan Sandrina dan Jamie secara bergantian dan hormat."Makasih banyak atas hadiahnya ya, Om," ucap Kimie pada ayahnya. Jamie menanggapi dengan senyuman kecil. "Kalo ada waktu main ke rumah aku bareng Tante Nina, ya."Aku tercekat mendengar ajakan anak kecil itu. Kenapa Kimie cepat tumbuh dewasa seperti itu? Di sisi l

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   28. Kimie Sakit

    Weekdays. Saatnya kembali ke rutinitas. Seperti biasa Aldi selalu datang ke rumah untuk mengantar Kimie ke sekolah, aku bekerja, dan Salwa ke kampus jika gadis itu ada kuliah pagi."Aku akan seminggu ke pelabuhan Ratu. Ada syuting di sana," pamit Aldi suatu pagi. Kami sedang dalam perjalanan menuju tempatku bekerja. "Lumayan walau bukan peran utama, tapi aku dapat banyak scene." Dia bercerita dengan bibir yang melukis senyum."Bagus itu," tanggapku ikut berbahagia."Kamu gak papa kan aku tinggal?" tanya Aldi lembut."Gak papa dong."Aldi melengkungkan bibir. "Aku akan kerja keras ngumpulin duit banyak. Biar bisa mewujudkan impian pernikahanmu," janjinya syahdu.Aku menggeleng. "Aku gak ada impian pernikahan. Yang penting nanti keluargamu menerimaku dengan baik itu sudah cukup.""Ya ... setidaknya aku bisa memberimu mahar dibanding Jamie yang bahkan cincin perkawinan pun dia tidak sanggup memberikannya. Mahar pun dia sampai harus pinjam uang--""Al, please jangan bahas dia!" pintaku te

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-22
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   29. Keinginan Kimie

    (POV Shakira)"Apa kabar, Kira?"Mulutku cukup lama ternganga. Bagai melihat hantu di siang hari mendapati Jamie hadir di rumah ini. Seharusnya sebagai seorang wanita, aku merasa senang didatangi seorang pria tampan. Namun, hati ini justru dilanda takut."Nak Jamie?!" Aku berpaling. Sosok Ibu sudah berdiri tegak di belakangku. Wajah wanita itu tidak kalah terkesimanya melihat kedatangan sang mantan menantu. "Benarkah kamu, Nak Jamie? Mantan suaminya Kira?" tanya Ibu mendekati Jamie."Betul, saya Jamie, Bu." Jamie menyahut dengan senyum mengembang. Penuh kesopanan ayah dari anakku itu meraih tangan Ibu. Menciumnya takzim."Ya Allah ... Nak! Ke mana perginya kamu selama ini?" tanya Ibu sambil mengelus rambut tebal Jamie yang sedikit membungkuk saat salim. Wanita itu masih memperlakukan Jamie putra kandungnya sendiri. "Kamu tahu? Kira hamil begitu kalian bercerai. Kamu punya anak perempuan, Jamie. Cantik sekali, Nak," terang Ibu begitu menggebu. Air mata haru lolos dari kedua manik hitam

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   30. Sehari Menjadi Keluarga Utuh

    Dua hari kemudian, kondisi Kimie kian membaik. Anak itu minta dihubungkan dengan nomor Jamie. Karena terus merengek terpaksa kupenuhi."Assalamualaikum, Om Jamie. Ini Kimie," sapanya riang gembira.[ ... ]Kimie tidak menyalakan loud speaker, sehingga aku tidak bisa mendengar suara Jamie di seberang sana."Iya, Kimie sudah sembuh. Beneran deh." Gadis kecil itu mengacungkan jari tengah dan telunjuk. Aku tergeli. Di sana Jamie mana melihat tanda swear-nya.[ ... ]"Asyik! Kimie tunggu besok, ya."[ ... ]"Walaikum salam!" Kimie menutup sambungan. "Yeayy ... Besok jadi jalan-jalan dengan Om Jamie!" serunya gembira. Usai menyerahkan ponsel padaku, gadis itu meloncat-loncat kegirangan. Bibirku berkedut senang menyaksikan kebahagiaan Kimie.Karena besok akan pergi jalan-jalan, kusuruh Kimie untuk tidur lebih awal. Anak itu menurut tanpa banyak bicara.Besok paginya, selepas menunaikan ibadah shalat subuh, Kimie sudah heboh. Anak itu mandi cepat. Sarapan pagi dengan lahap tanpa disuruh, lal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23
  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   31. Terjebak di Dalam Lift

    (POV Jamie)Inilah hari yang paling ditunggu selama beberapa hari terakhir. Aku akan pergi bersama Shakira dan Kimie. Dua perempuan yang sangat berarti untukku saat ini.Rasa tidak sabar membuatku bangun terlalu pagi. Usai beribadah pagi, aku latihan treadmill. Tidak lama cukup empat puluh lima menit saja. Asal keringat sudah membasahi badan.Duduk seharian dari pagi sampai petang, bahkan hingga malam membuat tubuh kurang bergerak. Makanya sebisa mungkin aku menyempatkan diri berolah raga di rumah sebelum berangkat kerja.Tidak heran jika banyak yang memuji jika tubuhku kini mulai berisi. Lebih tegap dan berdada lumayan bidang. Bahkan otot-otot di perut dan lengan juga sudah terlihat. Padahal dulunya aku tipe pemuda kerempeng.Setelah melihat waktu gegas aku membersihkan diri. Tidak boleh terlambat ke rumah Shakira. Aku tidak mau membuat Kimie kecewa.Usai mandi aku dibuat pusing saat memilih baju. Bingung harus mengenakan pakaian apa? Aku tergeli sendiri.Kenapa rasanya excited bange

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-23

Bab terbaru

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   78. Sagara

    Pov author"Alhamdulillah!"Shakira meraupkan kedua tangannya pada wajah. Air matanya merembes. Namun, ini air mata kebahagiaan dan haru. Anaknya baru saja lolos dari maut."Aku ingin ketemu bayiku, W*." Shakira merengek. Ia ingin sekali melihat rupa putrinya. Dalam mimpi wajah sang putri terlihat samar."Nanti kalo Mbak Kira pulih, kita lihat bareng, ya." Salwa membujuk lembut.Shakira mengangguk manut. Pengaruh anastesi sudah mulai menghilang. Wanita itu meringis menahan perih di perut bekas sayatan operasi. Untuk menyamarkan sakit, dirinya memilih memejam kembali.Sementara itu Ibu yang kepayahan dari tadi siang merasa amat lelah. Wanita itu merebahkan tubuh pada sofa kecil yang tersedia di ruang itu. Tidak sampai lima menit dirinya sudah menyelami alam mimpi.Di sisi lain Salwa merasakan lapar yang menghebat. Terakhir kali ia makan tujuh jam lalu di kampusnya. Dia ingin mengajak Ibu. Namun, melihat sang Ibu tertidur dengan lelapnya, Salwa memilih pergi sendiri. Gadis itu meninggalk

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   77. Doa Jamie

    Pov Jamieidaaak!"Aku berseru takut. Sementara Ibu Siti dan Salwa pun sudah pecah tangisnya. Beruntung ada dokter didampingi perawat yang masuk untuk memeriksa bayi lain."Dokter, tolong bayi saya," mohonku dengan suara yang bergetar."Iya, Bapak mohon tenang dan tunggu di luar, ya." Pria berseragam itu mengangguk pelan."Tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya, Dok. Berapa pun biayanya akan saya bayar," desakku saking ketakutannya."Iya, Bapak tunggu di luar, ya!"Perawat pendamping dokter pun mendorong tubuhku untuk ke luar ruangan. Salwa dan Ibu Siti cukup patuh untuk beranjak sebelum disuruh. Sementara beberapa tenaga medis masuk untuk ikut melakukan tindakan.Aku yang merasa tidak bertenaga bersandar pada dinding. "Kamu harus kuat putraku," kataku pada diri sendiri.Mata ini kembali menatap ruangan di depan. Rasanya tidak sanggup jika harus melihat putriku kecilku yang tengah mendapatkan penanganan.Tiba-tiba saja aku teringat Allah. Aku perlu menghadap Sang Pencipta. Akan k

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   76. Bayi Mungilku

    Lampu di atas pintu kamar operasi telah padam. Pertanda jika operasi telah usai. Hati ini kian dag dig dug rasanya. Harap-harap cemas. Ketika pintu terbuka, aku, Aldi, dan Sandrina langsung bangkit berdiri. Aku sendiri lekas beranjak menemui dokter pria yang sedang membuka masker wajahnya. "Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Aku bertanya dengan penasaran."Seperti yang sudah sangat saya jelaskan. Ibu dan anak sama-sama dalam keadaan bahaya," tutur Pak Dokter terdengar hati-hati. "Dan sesuai persetujuan jika kami harus memprioritaskan ibunya dulu--""Jadi anak saya gak selamat?" Aku menyambar karena takut. Rasanya tubuh ini terasa lemas. Dokter itu membetulkan letak kacamatanya. "Beruntungnya kami bisa menyelamatkan keduanya."Ucapan dokter tersebut laksana air es yang mengguyur kekeringan di hati ini. "Alhamdulillah!" Aku, Aldi dan Sandrina lagi-lagi kompak berseru karena lega. Tidak lupa aku langsung sujud syukur. "Terima kasih banyak ya Allah ...." Tangan ini meraup wajah deng

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   75. Kondisi Shakira

    (Pov Jamie) "Shakira?!"Seseorang memanggil nama istriku. Shakira sendiri mengangkat wajah. Wajahnya yang pucat menjadi pertanda jika dia teramat kesakitan."Kamu gak papa, Kira?"Ternyata yang memanggil Shakira adalah Aldi. Pemuda itu datang bersama Sandrina. Keduanya gegas jongkok untuk menolong Shakira. Sedangkan aku masih membeku melihat darah merembes dari paha Shakira."Ini sakit banget, Nina," desis Shakira dengan tangan mencengkeram lengan Sandrina."Jamie, kok kamu cuma diam saja sih?" tegur Aldi tampak gemas, "cepetantolong selamatkan istri kamu!" desak Aldi sambil mengguncang lenganku.Aku tergagap. Syok membuat aku tidak mampu berpikir panjang. Dan sebenarnya diri ini sangat takut jika melihat darah. Namun, demi melihat wajah pucat Shakira aku harus kuat."Sa-kiiit ...." Shakirara merintih."Tolong jangan bicara lagi, Kira. Ini hanya akan membuatku semakin panik," pintaku kalut.Tanganku gemetar meraih pundak Shakira. Perlahan kuangkat tubuh wanita yang terus saja mendes

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   74. Musibah

    Malam minggu ini aku di rumah berdua saja sama Jamie. Kimie dari kemarin dibawa mama dan papanya Jamie untuk menginap di rumah mereka. "Jam, pergi nonton film di bioskop, yuk!" ajakku pada pria yang sedang asyik bermain game pada gadgetnya. Jamie menatapku dengan lekat. "Nonton film di bioskop?" Dia justru mengulangi perkataanku. "Iya nih, aku pengen banget nonton film KKN Di Desa Penari. Lagi sibuk banget nih di media sosial," jawabaku dengan wajah yang mupeng. "Jangan aneh-aneh deh, Kira." Mata Jamie kembali tertuju pada layar ipadnya. "Anehnya di mana? Orang istri pengen nonton film kok dibilang aneh," sahutku sedikit sewot. "Bukannya hari perkiraan lahir anak kita sebentar lagi?" tukas Jamie masih setia memainkan jarinya pada layar sentuh tersebut. "Lagian bukannya kamu paling anti sama film horor," imbuhnya sambil sedikit melirik padaku. "HPL anak kita masih dua minggu lagi kok." Aku mendekati pria yang malam ini begitu wangi itu. Padahal kemarin-kemarin aku justru membenc

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   73. Permintaan Konyol Shakira

    (POV Jamie) Yesss!" Aku meninju udara. "Terima kasih ya Allah," ucapku tulus sembari meraup wajahnya. "Yeahhh!"Aku kembali berseru gembira usai menerima telepon dari Shakira. Istri tercintaku mengabarkan habis test pack dan hasilnya positif.Tanpa berpikir panjang, aku bangkit dari kursi bersandaran tinggi ini. Blazer yang menyampir pada sandaran kursi lekas kukenakan. Setelah rapi kuraih ponsel dan kunci mobil baru melangkah ke luar menuju meja Tia, sekretarisku."Saya izin pulang, ya. Mau temani Shakira ke dokter," pamitku pada perempuan berkaca mata itu."Memang Bu Kira sakit apa, Pak Jamie?" tanya Tia tampak serius.Aku tersenyum kecil. "Kami mau cek ke dokter kandungan."Mulut Tia terbuka. "Ibu Shakira hamil?"Aku mengangguk pelan. "Barusan dites sih positif, tapi kami butuh kejelasan dari dokter. Doakan semoga berita ini benar, ya.""Aamiin." Tia langsung meraup wajahnya dengan kedua tangan. "Sebelumnta selamat ya, Pak.""Sama-sama."Aku pun beranjak meninggalkan perempuan itu

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   72. Akhirnya Doa Kimie Terkabulkan

    Selain beribadah, Jamie juga membawaku jalan-jalan ke tempat yang romantis yaitu Jabal Rahmah atau bukit kasih sayang. Jabal Rahmah adalah bukit kecil dengan ketinggian sekitar tujuh puluh meter.Tempat itu diyakini sebagai tempat bertemunya kembali Adam dan Hawa setelah berpisah ratusan tahun. Usai mereka diturunkan ke bumi dari surga karena mereka memakan buah terlarang yakni buah khuldi. Padahal Allah SWT sudah melarang tetapi setan terus menggoda.Bagi umat Islam sendiri Jabal Rahmah memiliki nilai sejarah yang cukup penting. Sebab di tempat tersebutlah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu terakhir. Yakni pada saat beliau menunaikan Haji Wada atau Haji terakhir dan sedang melakukan wukuf.Tempat ini terletak persis di padang Arafah, pinggiran timur kota Makkah. Sengatan terik matahari yang tajam tidak menyurutkan niat kami untuk mendaki bukit tersebut. Di atas bukit pemerintah Arab Saudi sudah membangun sebuah Tugu. Tugu tersebut diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa.

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   71. Ibadah Umroh

    Keesokan harinya aku dan Lutfi mengisi waktu masih untuk bersantai di dalam hotel. Tujuan kami datang ke tanah suci selain untuk umroh juga memang ingin berbulan madu. Apalagi kami masih merasakan lelah setelah perjalanan panjang kemarin.Pukul delapan pagi waktu setempat aku dan Jamie turun untuk sarapan. Kebetulan kami mendapatkan fasilitas breakfast buffet. Di mana restoran tersebut menyajikan aneka makanan dan minuman.Berbagai sajian mulai dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup tepah disediakan, ditata, dan diatur di atas meja buffet atau meja panjang. Pengunjung bisa bebas memilih dan mengambil makanan sendiri sesuai dengan selera makan mereka.Kebetulan pagi itu menu sarapannya adalah English breakfast. Pilihan aku jatuh pada sepotong roti bakar dengan olesan cokelat, telor omelet, sosis bakar, segelas cokelat hangat, dan beberapa potong buah semangka dan melon. Sementara Jamie mengambil roti panggang dengan olesan butter, daging asap, kacang yang dimasak dengan saos tom

  • BOSKU MANTAN SUAMIKU   70. Malam Di Kota Jedah

    Setelah puas berlibur dan menenangkan diri di vila Jamie selama seminggu, kami pun kembali ke Jakarta. Jamie langsung membawaku dan Kimie ke rumahnya sendiri. Rumah yang ia tinggali beberapa bulan terakhir saat ia memutuskan untuk hidup mandiri.Hal itu tentu saja membuat Kimie senang. Karena akhirnya mempunyai kamar pribadi sendiri. Selama ini dia harus berbagi ranjang denganku atau Ibu. Anak itu berulang kali mengucap terima kasih pada ayahnya karena kamarnya dikonsep laksana kamar seorang putri raja.Tujuh hari kemudian, jadwal keberangkatan ke tanah suci pun tiba. Sempat terjadi drama. Kimie memaksa ikut. Bocah itu nangis diajak serta."Bunda jahat! Bunda gak sayang aku! Kenapa aku gak boleh ikut," rajuknya dengan bibir yang maju sepuluh centi."Bukannya gak boleh, Sayang, tapi ini perjalanan khusus," jawabku mencoba memberi pemahaman."Perjalanan khusus apa?" tukas Kimie masih manyun. "Banyak kok teman-teman Kimie yang ikutan umroh. Jadi haji kecil," tuturnya kian jadi."Kimie ..

DMCA.com Protection Status