Share

Menjabarkan Lelah

"Berisik!"

"Sabar boy sabar! Harusnya kita yang perlu lo sabarin karena dari tadi kita yang udah emosi! Jangan lo lagi yang nambah emosi juga!"

Dua pria berwajah serupa yang keduanya sama-sama tampan itu sedikit berseteru, tak perlu risau, mereka sudah biasa begini, salah satu mengomel yang lainnya akan menenangkan dengan jenaka sehingga tidak akan menjadi kepada perdebatan yang memisahkan.

"Lo kemana aja sih?" tanya pria yang tadi berucap paling panjang sembari bersedekap di dada sok-sokan menyelidik, siapa lagi jika bukan Yusuf.

Tidak ada balasan dari pria yang Yusuf ajak bicara, saudara kembar dari pria itu sendiri yakni Ya'qub Lutfi Al Lathif itu justru berjalan tidak menghampiri Yusuf dan dua gadis yang duduk di sofa di dekatnya, tetapi Ya'qub menghampiri kedua orang tuanya yang sentiasa masih terbaring lemah di kasur rumah sakit yang bersisian.

Sebenarnya memang tak ada juga niatan di hatinya Ya'qub untuk ngobrol dengan kembarannya sekarang, ia ingin bercakap dengan kedua o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status